Part 27

Peringatan bagi yang dibawah umur!
Bimbingan orang tua penting....

Prilly Pov

Alhamdulilah,Resepsi pernikahan kami berjalan lancar,setelah kemarin Sabtu kami menikah di Mesjid Raya Sabilal Muhtadin dan Hari ini kami  menggelar resepsi digedung Sultan Suriansyah.

Walaupun tadinya harusnya seminggu kemudian baru resepsi,tapi atas keputusan bersama jarak pernikahan dan resepsi dijadikan satu hari saja supaya tidak merepotkan. Apalagi mengingat kondisi ibu yang masih sakit flu pilek tak mau dibawa kedokter itu. Jadi kami  Menikah sabtu, dan resepsi diadakan hari  Minggu.

Lega rasanya. Sekarang aku sudah berstatus Ny.Ali Zabir Keanu.

"Yangggg....kamu mandinya lama banget ngapain aja sihh??

Teriakan Ali dari luar kamar mandi menyadarkan aku dari lamunan. Kami sekarang sudah berada dirumah baru kami,sebenarnya sudah lama Ali memiliki rumah ini,tapi tidak ditempati karena dia masih ingin tinggal dirumah orang tuanya,lagipula buat apa tinggal sendirian dirumah sebesar ini?

"Iyaa...sebentar...!" Aku Melilitkan handuk ditubuhku,dengan rambut yang basah mengambil air wudhu untuk sholat Isya dan keluar dari kamar mandi dimana sudah ada Ali didepan pintu.

"Apa liat-liat?" Aku pura-pura melotot menutupi kejengahanku ditatapnya.

"Eh,senyum-senyum...jelek...wlee...!" Aku leletkan lidahku.

"Ihh nantangin...!"

Ali dengan gemas meraih tubuh basahku yang masih tertutup handuk sebatas dada  dan paha lantas memeluk erat.

"Aaaa....Ali aku sudah wudhu,aduhhh batal deh....ihhh...."

Aku meronta-ronta memukul lengan Ali hingga handukku terlepas.

"Hee...maaf-maaf..." Ali cengengesan bergegas menunduk mengambil handukku yang jatuh kelantai menyisakan tubuhku yang polos tak mengenakan apa-apa. Duh,pasti merona deh. Ah,Ali.

Ali menatap mataku dengan wajah yang sulit diartikan,antara mupeng dan nakal bercampur canggung sedikit.Tangannya bergerak melilitkan handuk ketubuhku,tapi matanya tetap menatap wajahku tanpa melihat kearah yang sedang ditutupinya.

Aku ikut memegang handuk yang sedang dililitkannya ketubuhku hingga tangan kami bersentuhan saat tangannya tersentuh benda kenyal didadaku. Kurasakan bulu kudukku berdiri. Ah,aku merinding.Tubuhku seperti tersengat aliran listrik 900volt ah tidak 1200 sepertinya.

"Tunggu ya,aku mandi dulu,kita sholat sama-sama..."

Ali mengelus pipiku dengan tangannya yang sedikit gemetar,dan berlalu melangkah masuk kekamar mandi.Ah,pasti dia sama denganku sedang tegangan tinggi. Nervous.

Aku segera membuka lemari melepas handuk,mengambil dan memakai celana dalam dan bra hitamku.Handuk yang tadi kulempar keranjang ku ambil lagi untuk mengeringkan rambut basahku.

"Yangggg,tolong ambilkan hand....dukku....."

Eh,aku kaget membalikkan setengah tubuhku yang membelakangi pintu kamar mandi,kepala Ali nongol sambil melongo.

"Wow ... pemandangan indah..."

Ampun deh,pasti merona lagi pipiku.Salah sendiri sembarangan bukannya segera pakai baju malah mengeringkan rambut dulu.Tapikan aku tak tau kalau dia bakalan muncul tiba-tiba. Segera aku lilitkan kembali handuk ketubuhku dan mengambilkan handuk Ali yang terlipat diujung ranjang dengan gugup,

"Nih....handuknya...udah tutup mulutnya, yang....!

Aku kalungkan handuk kelehernya dan mendorong bahu dan kepalanya yang keluar supaya segera masuk kembali kedalam kamar mandi.

Pura-pura santai sepertinya lebih baik,daripada perasaan canggungku karena belum terbiasa bersamanya semakin menjadi-jadi.

Aku memakai baju hijau panjang semata kaki dan menyiapkan baju kemeja hijau dan celana panjang hitam untuk Ali dan meletakkan disisi tempat tidur sedang diatasnya kuletakkan celana dan baju dalamnya. Aku juga menyiapkan mukenaku dan dua sajadah untuk sholat Isya berdua dengannya dan aku gelar dilantai samping tempat tidur,untuk Ali didepan sebelah kananku,dan untukku sendiri dibelakang sebelah kirinya. Ini  adalah pertama kali aku jadi makmumnya setelah menikah.

Tak lama Ali keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit dari pinggang sampai atas lututnya. Hmmm segar dan seksi sekali keliatannya suamiku,rambut yang basah dan dada yang masih tersisa air yang mengalir diputing coklatnya. Tenang,Prilly,sebentar lagi shownya akan dimulai.Ah,tiba-tiba aku ingin menepuk kepalaku yang otaknya lagi mesum.

Ali memakai baju kemeja warna hijau dan celana kain hitam yang kusiapkan tadi. Dia melakukan aktifitas begitu didepan hidungku tapi aku pura-pura tak memperhatikan sambil terus melangkahkan kaki kekamar mandi untuk  berwudhu ulang gara-gara tadi batal karena disentuh Ali.

####

ALI POV

Aku membuka pintu kamar pelan-pelan. Kulihat Prilly,isteriku sudah terlelap dibawah selimut tebalnya. Sehabis sholat Isya tadi acil nani datang membawakan makanan untuk kami.

Setelah acil nani pulang ternyata masih ada tamu lagi yang datang,teman-teman SMA-ku yang tadi tak sempat hadir keresepsi digedung sultan. Karena teman-temanku laki-laki semua,tak lama Prilly pamit istirahat. Untung saja tak lama teman-temanku pulang. Aku juga sudah sangat lelah karena seharian ini sudah menjadi raja sehari.

Aku pandangi isteriku yang tertidur dengan nyenyaknya.

"I love you,periku.....!
Kucium keningnya lembut berharap dia tak terbangun karena aku tau pasti dia lelah sama sepertiku.

Aku baringkan tubuhku disampingnya,memejamkan mata,merapatkan diri ketubuhnya dan terbang kealam mimpi bersamanya.

####

Author Pov

Prilly terjaga dari tidurnya ketika dirasakannya ada benda yang cukup berat menindih perutnya.Oh bukan menindih tapi melingkar karena itu ternyata tangan Ali. Prilly menyentuh wajah Ali yang dekat sekali dengan wajahnya.

"Love you,pangeranku...."

Prilly mencium kening suaminya, mencoba membiasakan diri kalau setiap hari terbangun ada Ali disisinya.

Prilly melirik jam dinding diatas pintu kamar, jam 3 dini hari. Prilly mengangkat tangan Ali yang berada diperutnya meletaknya pelan-pelan keranjang dan bangun untuk kekamar mandi,Prilly ingin buang air kecil. Udara terlalu dingin,Ac dipasang dalam temperatur 16° C sedangkan diluar juga sedang hujan, dengan baju tanpa lengan dan celana pendek setengah pahanya terbuka menambah terasa dingin menusuk kulitnya.

Kembali lagi ketempat tidur,terlihat Ali duduk disisi tempat tidur.

"Kamu kebangun, yang....?"

Prilly duduk disamping Ali.

"Yang dipeluk gak ada jadinya aku kebangun...." Ali menggoda sambil berdiri melangkah menuju kamar mandi.Prilly tersenyum simpul.

"Dingin banget ya...aku ganti temperaturnya ya yang..." Prilly bersuara tidak tau apa Ali mendengar atau tidak tapi tetap mengubah temperatur menjadi 21°C.

Prilly masuk kembali kedalam selimut tebal,udara yang dingin ditambah dengan kena air karna habis dari kamar mandi membuat kakinya terasa beku.

Ali keluar dari kamar mandi sambil bergidik kedinginan sama seperti Prilly.Ali naik ketempat tidur dan ikut menyelimuti dirinya dengan selimut tebal yang Prilly pakai.

Didalam selimut kaki mereka bersentuhan.Sama-sama dingin. Mereka saling melirik.

"Dingin ya? Sini aku peluk...."

Ali menarik tubuh Prilly untuk merapat ketubuhnya,Prilly menurut saja dan menggeser merapatkan tubuhnya ketubuh Ali,kepalanya bersandar didada suaminya itu yang heii sepertinya jantung Ali sedang berdegup kencang seperti jantungnya.

Mereka berpelukan beberapa saat,sama-sama diam tanpa suara,hanya suara hujan yang samar terdengar.

Ali melepaskan pelukannya,menatap mata isterinya yang coklat mencium keningnya dalam dan Prilly memejamkan matanya.

"Aku masih gak percaya ternyata kita sudah menikah...rasanya baru kemaren aku melihatmu nyasar dimall...mengobati kakimu yang berdarah karena jatuh dari motor....dan berduet bersamamu..."

"Aku juga tak menyangka bisa merebut hati seorang pangeran...yang sejak setelah pertama kali bertemu pernah bermimpi bahagia bersamanya seperti cerita cinderella..."

"Love you,periku...."

"Love you too,pangeranku..."

Setelah bertatapan dalam posisi sama sama terbaring miring,Ali mengecup  lembut bibir isterinya,menyapu bibir tipis Prilly yang terpejam merasakan lumatannya,menjilat hingga bibirnya terbuka,saling menautkan lidah mereka  semakin panas,tangan Ali menekan tengkuk Prilly agar bisa menjelajah rongga mulutnya lebih dalam.Prilly membalasnya dengan tangan yang begerilya kedalam kaos Ali,mencari puting berwarna coklat yang menggoda saat dilihatnya ketika Ali keluar dari kamar mandi.

Bibir Ali bergeser mengecup kebawah dagu prilly dan menjilat leher jenjang isterinya yang membuat Prilly mendongak geli dan nikmat bercampur jadi satu.Desahannya membuat Ali semakin bersemangat meninggalkan jejak merah dileher Prilly. Tangan mereka kompak saling membantu membuka baju masing-masing.Suasana kamar yang dingin dan suara hujan diluar menyatu dengan desahan dan lenguhan yang mereka keluarkan, ketika Ali mencium benda bulat dan penuh dibalik bra hitam yang dipakai Prilly,Prilly menekan kepala Ali dengan tangan gemetar menahan hasrat karena benda dibalik bra itu sudah mengeras apalagi ketika Ali membuka pengait bra dan menjilat putingnya dengan posisi Ali sudah berada diatasnya.

"Ahhhh...Aliiiii....!" Prilly meremas rambut Ali, mendongakkan wajahnya dengan punggung sedikit terangkat menahan gejolak birahi.

Kembali Ali mencium bibir Prilly ,kali ini Prilly berinisiatif untuk mencumbu Ali. Prilly mengecup dagu dan menyesap leher Ali dengan hidung dan bibirnya,menjilat puting coklat didada suaminya,meninggalkan bekas merah didada bidang itu,Ali mendesah sambil mengusap punggung isterinya,tangan mereka mulai bergerilya saling membukakan celana yang masih tersisa ditubuh mereka dan lengkaplah sekarang,mereka tanpa sehelai benangpun.

Ali menyentuh daerah sensitif isterinya yang sudah basah siap dimasuki,sementara tangan Prilly juga  menyentuh  milik Ali yang sudah berdiri tegak,menjilat dan mengecup ujungnya agar sedikit basah,membuat Ali mendongakkan wajah dan memejamkan mata menahan getaran dalam tubuhnya.

Ali mendorong tubuh isterinya agar berbaring,menekuk dan membuka kedua paha isterinya  agar mudah dimasuki,karena ini pertama kali jadi posisi seperti ini yang paling mudah dilakukan supaya tidak terlalu sakit.

Prilly memejamkan mata ketika melihat Ali mulai memasukkan miliknya kedalam tubuhnya,dia tau ini pasti sakit tapi dia sudah siap,karena sudah terlalu banyak membaca teori.

Prilly merasakan benda tumpul itu memasukinya,Prilly meremas sprei sambil meringis.

"Aliiii......" Prilly mendesah ditelinga Ali yang sekarang mencoba memasukinya lebih dalam sambil mengecup bahunya yang mulus.

"Prilly sayaaang......" Ali menghentakkan cukup keras miliknya kedalam isterinya,Prilly memeluk erat punggung suaminya sambil meringis perlahan,hilanglah sudah mahkotanya, karena baru saja dia menyerahkan pada suaminya.Sakit campur nikmat yang Prilly rasakan.

Mereka bergumul dalam kenikmatan,desahan tertahan dan rintihan halus keduanya menuju puncak kenikmatan malam pertama menyatu dengan suara hujan dan dinginnya kamar mereka yang meremang.

Dengan Nafas memburu Ali mempercepat gerakannya memompa tubuh Prilly sementara Prilly menggigit bahu Ali  dengan tubuh bergetar dikuasai  gejolak kenikmatan ,hingga akhirnya Ali menjatuhkan diri diatas tubuh Prilly dengan tubuh yang basah oleh keringat,dan nafas yang memburu setelah pelepasan, sementara  tangan Prilly  menekan kuat punggung suaminya dengan jarinya, hingga punggung Ali yang putih berbekas sepuluh  jari Prilly saking kuatnya cengkraman tangannya pada saat melepaskan cairan cinta diantara sakit yang masih terasa.

"Love you,sayanggg....."

Ali mencium bibir Prilly sebelum akhirnya berguling kesebelah kanan isterinya.

"Love you too,sayangg..."

Prilly menoleh kepada Ali yang ada disebelahnya dengan dada yang masih turun naik.Mengecup bahu kiri suaminya yang menyambut dengan mencium puncak kepalanya.

"Jadi udah gak penasaran lagi-kan...?"

Ali menatap langit langit kamar beberapa saat setelah nafasnya mulai teratur dan menarik selimut untuk menutupi tubuh polos mereka.

"Penasaran apa?"

Prilly menolehkan wajahnya kearah Ali disampingnya

"Itu...artikel yang sering kamu baca-baca diinternet..."

Ali menoleh sambil tersenyum menggoda.

"Ishhhh....Aliii...."

Prilly menggigit bahu Ali,menggerakkan kakinya ingin memukul kaki Ali dengan kakinya,tapii...seketika dia meringis.

"Kenapa? Masih sakit?" Ali memiringkan badannya,memeluk Prilly.

"Sedikit,tapi gak papa kan,kan sama dokter udah disuntik TT akunya,jadi gak bakal infeksi..hihihi...."

Ali tertawa sambil merengkuh merengkuh bahu Prilly hingga wajah Prilly dekat sekali dengan keteknya.

"Asikk kecium keteknyaaa..."

Prilly berteriak sambil mencium ketek Ali.

Ali tergelak mencubit hidung Prilly.

Terdengar suara Azan dari handphone Ali,tanda waktunya sholat subuh sudah tiba.

"Mandi yuk,kita sholat dulu....."

Ali bangun ,duduk disisi ranjang,meraih boxernya yang berserakan diranjang.

"Auww....sshhh...."

Prilly merasakan bagian bawahnya sedikit nyeri dan melihat sedikit noda darah berceceran disprei ketika menyingkap selimut.

"Kenapa? Sakit?

Reflex Ali berbalik melihat kearah Prilly dan menanyakan hal yang sama untuk kedua kalinya.

"Sedikit hee...."

Prilly cengengesan sambil menatap Ali ragu.

"Maafin aku yaa,sayang...."

Ali meraih kepala Prilly dan mencium keningnya.

"Jangan minta maaf ,sayang..."

Prilly mengelus pipi Ali dengan punggung tangannya.

"Gendong?"

Ali memiringkan kepalanya sambil tersenyum.

"Gendonggggg...."

Prilly menyahut dengan suara manja.

Ali berdiri turun dari ranjang,meraih dan mengangkat tubuh polos Prilly,Prilly melingkarkan tangannya dileher Ali,sebelah dada Prilly menyentuh dada Ali.Ali mengecup lembut bibir isterinya,menautkan hidung mereka sambil menggerakkan kepala kekanan dan kekiri dengan mata menatap dan tersenyum penuh kasih sembari melangkahkan kaki kekamar mandi.

Bahagianya......

####

Dengan Bismilah saya buat dan share part ini....

Hati-hati dalam membaca untuk yang dibawah umur...

Terima kasih untuk yang baca,lalu memberi vote dan commentnya,tanpa kalian tulisan ini tak berarti apa-apa...

Regards

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: