Part 25
Apakah kau tak pernah tau
Betapa indahnya dirimu
Biarkan rambut yang tergerai
Jatuh dalam pelukanku
Cium hatimu damai
Tatap matamu harapan
Saat kita erat berpelukan
Tuk indahnya berkata.....
Oh...Menikahlah denganku....
Oh...Bahagialah selamanya...
Menikah
Java Jive
Author Pov
"Aku benci sama kamu,aku benci sama kamu,benci sama kamu,bencii.."
"Aku cinta sama kamu,yang...!
Prilly mendongakkan kepalanya menatap nanar kepada Ali.
"Aku cinta sama kamu,aku cinta sama kamu,cinta sama kamu,cintaa.."
Ali berucap lagi membalas tatapan nanar Prilly padanya.
"Ishhh....Ali menyebalkan...menyebalkan...sebelll.."
Prilly meronta-ronta dipelukan Ali,rasanya Prilly benar-benar jengkel dengan Ali yang membalas kata bencinya dengan terus mengatakan cinta.
"Ishhh....Prilly menggemaskan...menggemaskan...gemesss.."
Ali menahan rontaan Prilly sambil mencubiti pipinya dengan gemas.
"I miss you so bad,miss you....miss you so bad" Ali melanjutkan kalimat saktinya.
Prilly semakin jengkel karena setiap kata-katanya selalu dibalas Ali dengan kebalikannya. Prilly mendorong tubuh Ali menjauh darinya,Ali yang tak siap didorong terjungkal menyentuh lantai.Ali berdiri sambil meringis,Prilly menatapnya dengan rasa bersalah,ingin sekali membantu Ali berdiri tapi eh diakan lagi ngambek.Prilly pura-pura melengos.
"kalau benci,kalau sebel sama aku ya udah gak usah pakai kekerasan,aku pulang aja,percuma juga aku datang tapi gak dihargai...."
Ali berbalik dan berjalan menuju pintu kamar. Prilly kaget dengan reaksi Ali,kenapa Ali yang ngambek bukannya harusnya dia yang ngambek?
"Aaaaa...Aliiii...."
Prilly mengejar Ali dan memeluknya dari belakang.Ali melihat tangan Prilly yang sudah melingkar dipinggangnya dengan tersenyum penuh kemenangan.
"Maafff,aku gak sengajaaaa..." Prilly mengeratkan pelukannya dengan pipi kirinya yang menempel dipunggung Ali.
"Jangan marahhh....." Prilly merengek manja karena Ali tidak ada reaksi.
Ali mengelus ngelus tangan Prilly yang masih melingkar dipinggangnya dan berbalik menghadap Prilly dan memeluknya dengan sayang.Prilly tersenyum mendongakkan wajahnya melihat wajah Ali dan Ali langsung mencium keningnya sekilas.
"Aku sayang sama kamu...." Prilly membenamkan wajahnya kedada Ali.
"Kalau sayang harus tanggung jawab ni pantat aku sakit,elusin..." Ali pura-pura meringis.
"Ishh Ali mesum...." Tak sengaja telapak tangan Prilly mendarat cukup keras kepipi Ali."eh maaf..maaf..." Prilly mengelus-elus pipi Ali merasa bersalah.
"Gak papa pukul aja terus,suka KDRT memang kamunya..." Ali mengelus tangan Prilly yang sedang mengelus pipinya.
"KDRT,maksutnyaKekerasan Dalam Rumah Tangga? " Prilly merona menyebut Rumah Tangga,eh,bukannya dia sekarang dilamar ,jadi sebentar lagi akan berumah tangga,jadi nanti......
"Hayooo,mikirin apa tiba-tiba pink warna pipinya....? Ali menggoda.
"Ihhh....Aliiii....Aku masih marah ya sama kamu,tega ninggalin aku tanpa kabar,katanya sayang sama aku,mau cari jalan keluar ,disuruh yakin ditakdirkan bersama,tapiiii....."
Kalimat Prilly terhenti karena mulutnya ditutup Ali dengan bibirnya.Sekilas tapi dapat membuat Prilly terdiam seribu bahasa.
"Kamu kira aku enggak tersiksa?kamu yang bilang jangan menyia-nyiakan kepercayaan papa padaku untuk mengurus perusahaannya...."
Ali menatap Prilly lembut ,menyapu dengan ibu jarinya bibir Prilly yang basah karena bibirnya dan melanjutkan kalimatnya.
"Selain aku membuktikan kalau aku bertanggung jawab dengan kepercayaannya,aku juga membuktikan pada papa kalau aku yakin memilihmu..."
Ali menarik tubuh Prilly hingga merapat ketubuhnya sambil terus menatap dalam mata gadis itu.
"Buktinya?" Prilly mencoba menantang mata Ali yang saat ini wajahnya begitu dekat hingga hidung mereka hampir bersentuhan.
"Bukti apalagi?Aku sudah datang kesini bersama orangtuaku untuk melamar kamu,apa itu kurang meyakinkan?" Ali mengeratkan tangannya yang melingkar dipinggang Prilly sementara tangan Prilly melingkar dilehernya.
"Aku cinta sama kamu...Prilly...menikahlah denganku, periku....!
Ali menatap Prilly dengan tatapan tulus penuh cinta dan harapan siap mendengar apapun jawaban Prilly.
Prilly balas menatapnya....tak ragu untuk menyentuh pipi Ali dan berjinjit mencium bibir pria didepannya...
Ali sedikit kaget dan melonggarkan pelukannya.
"Jadi?"
"Ya,aku mau menikah denganmu,pangeranku..."
"Yeay..."
Ali mengangkat tubuh Prilly,kaki prilly sekarang tidak menginjak lantai,Ali menahan tubuh Prilly yang sekarang lebih tinggi darinya dengan tangan melingkar dipinggul prilly posisi wajah mereka menempel,hingga hidung mereka bersentuhan, wajah Prilly berada diatas wajahnya.
"Buset dah berat ga tuh, Li? " Suara Sofia mengagetkan mereka berdua yang sedang tenggelam dalam kebahagiaan. Sofia menyandar dipintu kamar Ayu dengan tatapan menggoda.
Ali menurunkan Prilly yang masih ada dalam gendongan dan peluknya,sambil tertawa.Prilly ikut tertawa sambil tangannya masih menggantung dibahu Ali.
"Maaf nih ya,aku gak sengaja ni menyaksikan live adegan ranjang eh salah disamping ranjang...." Sofia terkikik."Kalian ditunggu depan,buruan ah..." Sofia berlalu dari kamar Ayu.
####
"Nah...ini nih yang ditunggu dari tadi,sini sayang...duh sampai pingsan calon mantu"
Godaan Mamanya Ali membuat yang lain tertawa sementara Prilly menyembunyikan wajahnya dibalik bahu Ali.
Ayu menarik Prilly untuk duduk disampingnya yang berseberangan dengan keluarga Ali.
"Ali duduk sini dulu,jangan langsung mau dempet-dempetan sama Prilly,itu baru calon,belum sah..." Fahmi bersuara ketika Ali mau mengambil tempat disamping Prilly. Ali tersenyum simpul karena kali ini dia yang ditertawakan.Kena deh.
"Baiklah,jadi jawaban Prilly,bagaimana?"
Papa Ali membuka suara lagi,mungkin kalau jawabannya iya,beliaupun sudah menduga,tapi menurutnya jawaban tersebut harus disaksikan yang hadir pada saat itu.
Prilly jadi gugup dipandang sedemikian rupa oleh orang-orang ini,rasanya mulutnya terkunci beberapa saat.Wajahnya tersipu sesekali melirik kepada Ali yang kelihatan menunggu dengan h2c.Harap Harap Cemas.
"Iya...."
Prilly mengatakan itu sambil menunduk. Ah,kenapa tiba-tiba dia merasa malu mengatakan itu.
"Iya apa? Bagaimana kalau aku mengatakan Tidak?"
Prilly menoleh keasal suara dan seketika wajahnya pucat karena yang berkata seperti itu adalah ibunya dengan wajah seperti biasa tegang dan sinis. Alipun terlihat tak karuan.
"Heii,kenapa wajahmu pucat begitu Prilly? Maksut ibu bagaimana kalau aku mengatakan Tidak Menolak...."
Wajah ibu berubah setidaknya dari sinis menjadi biasa saja.Dan itu membuat Prilly menutup kedua wajahnya.Antara lega dan terharu.
"Bu Cory ternyata bisa juga bercanda,baiklah,malam ini kami membawa cincin untuk mengikat anak ibu terlebih dahulu.." Papa Ali mencairkan suasana yang tadi sedikit tegang.
"Ali,mana cincinnya,sematkan dijari manis tangan kirinya Prilly,ini langkah awal untuk menegaskan Prilly sudah menjadi kavlingmu Li..."
Gelak tawa kembali menggema diruangan itu mendengar Papa Ali menyebut kavling.Emangnya mau jual beli tanah?
"Nanti kalau sudah menikah cincinnya dipakai dijari manis tangan kanan ya..." Mama Ali menimpali ketika Ali menyematkan cincin emas 99karat berbentuk polos sebesar 10gram itu kejari Prilly sesuai instruksi papanya.
"Tapi bukan berarti itu sudah halal ya,kalian ingat itu,tahan sampai sebulan kedepan..." Fahmi menyeletuk,lagi-lagi tawa menggema diruangan itu.
"Iyalah,makanya Nak Ali enggak mau lama-lama berpacaran,langsung menikah lebih baik,buat apa nunggu kalau udah ketemu jodohnya...."Mama Sofia yang tadi diam saja ikut menimpali diiringi anggukan Mama Ali dan senyuman yang lain.
Ya,pernikahan akan digelar sebulan lagi.Persiapan yang cukup singkat.Akad Nikah direncanakan di Mesjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin,dan selang seminggu resepsi akan digelar di Gedung Sultan Suriansyah.
"Selamat Prilly...!"
Ayu memeluk Prilly ketika keluarga Ali dan keluarga Sofia sudah meninggalkan rumah mereka.
"Walaupun aku tak begitu suka padamu,aku harus mengucapkan selamat padamu,kamu beruntung..."
Mita berkata pada Prilly sambil melangkah menuju kamarnya.
Sedangkan Ibunya tidak berkomentar,dari tadi kepalanya terasa pusing karena flu dan pilek tiada henti,tissu satu kotak masih digenggamannya.
####
PRILLY POV
Tring...
Kudengar bunyi bbm masuk,aku menghentikan aktifitasku melipat mukena dan sajadah yang baru aku gunakan untuk sholat isya yang agak terlambat hari ini karna kedatangan keluarga Ali yang tak terduga.
Aku meraih handphone yang dulunya adalah milik calon suamiku.Ihiy...perutku seperti digelitiki ketika mengingat Ali baru saja melamarku secara resmi.Kupandang cincin yang melingkar dijari manisku. Seperti mimpi,tapi ini nyata.Eh,ngomong-ngomong kenapa bisa pas ya? Ah,sudahlah namanya juga jodoh.
Ali Zabir Keanu
Yang...udah sholat isya?
Prilly Chatarina
Udah barusan...kalau sayang aku udah sholat juga?
Ali Zabir Keanu
Belum,ini baru sampai
Prilly Chatarina
Baru sampai langsung bbm aku?
Ali Zabir Keanu
Namanya juga Kangen kamu,yang
Prilly Chatarina
Ihh...yang wajib dulu kerjain...lagian baru ketemu juga...:p
Ali Zabir Keanu
Kan udah sebulan,yang,kita ga ketemuan
Prilly Chatarina
Entar juga tiap hari ketemu,jangan-jangan bosen kalau udah tiap hari liat aku pagi siang sore malam...
Ali Zabir Keanu
Maunya segera bisa meluk kamu tiap malam,yang
Prilly Chatarina
Hah?? OMES
Ali Zabir Keanu
HAHAHA
Prilly Chatarina
Sholat sana....
Ali Zabir Keanu
Iyaaaa...mmuach
Dasar Ali,baru sampai rumah bukannya ngerjain yang lain malah omes duluan. Tapi sebenarnya kangen juga sih,udah sebulan tidak bertemu,tadi ketemunya cuma dua jam saja,seperti sekejap saja rasanya.
'Tenang Prilly,sebulan lagi kau akan selalu bersamanya....Ya Allah,Terima Kasih memberikan rasa bahagia ini...aku mohon lancarkan rencana pernikahan kami...'
####
Ali Pov
Sebulan kedepan,aku akan menikah. Tak percaya tadi papa sudah menepati janjinya untuk segera melamar Prilly sekembalinya aku dari sungai danau,area perkebunan kelapa sawit milik perusahaanku.
Selama disana aku hampir gila rasanya.Hidup ditengah hutan,dimana ada sebuah komplek tempat karyawanku yang bertugas disana tinggal.Sinyal handphone agak susah,kadang ada kadang juga hilang. Makanan seadanya saja yang dijual oleh orang-orang dikampung sekitar komplek perumahan karyawanku.
"Kau terindah...buatku terpana...kau sempurna..."
Kulirik hapeku yang berbunyi.
Meisya Meyer Calling
Meisya?
"Assallamualaikum...."
"Waalaikumsalam,bang Aliiiii...."
"Iya?
"Bang Ali kenapa pulang ga pamit dulu sama aku?"
"Maaf Mey...aku gak sempat,kemaren Pak Jan sudah menjemput...aku harus segera berangkat,soalnya hari ini ada urusan...."
"Urusan apa sih,bang,memangnya lebih penting daripada aku?"
Hei,kenapa gadis ini? Aku menggaruk-garukkan kepala bingung.
"Penting bangetlah,urusan masa depanku"
"Pokoknya aku akan segera menyusul abang ke Banjarmasin,aku kayaknya gak bisa jauh-jauh dari abang .."
####
Terima Kasih yang sudah membaca,memberi vote dan commentnya....
Regards
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top