Part 19
Serahkan semua hanya kepada Allah,dan kita lihat kekuatan siapa yang akan menang.Kekuatan yang maha kuasa atau kekuatan manusia yang merasa berkuasa....
Author Pov
Sinar matahari dari balik kaca jendela menusuk mata Prilly yang masih terpejam.
Prilly mencoba membuka mata tapi terasa berat,tangannya menggapai-gapai mencoba untuk duduk.Berhasil duduk kepalanya terasa pening,tiba-tiba perutnya juga mengeluarkan suara tanda dia kelaparan.
Prilly menatap kesekeliling,banyak barang barang lama berserakan.Dari tempatnya duduk terlihat lemari kayu lama dan sofa yang sudah berlubang.
Tak terasa airmata menetes dipipinya.Rupanya sudah sehari semalam dia terkurung digudang samping kamarnya.Berteman dengan kegelapan,barang tak terpakai dan tikus tikus gudang.
Badan Prilly terasa lemas.Haus dan lapar menyergap.Putus asa rasanya semalam berteriak minta keluarkan dari sini tapi tak seorangpun yang mendengar,atau pura-pura tak mendengar.
'Ya Allah,kuatkan hamba,hanya sehari semalam tidak makan dan minum harusnya tidak apa,anggap saja puasa.' Batin Prilly berseru.
###
Flashback on
Prilly Pov
"Jangan mentang-mentang tadi malam kamu pulangnya telat lalu pagi ini kamu kesiangan bangunnya ya,prill?" Gusar Ibu berkata menggelegar menghampiriku yang sedang mencuci piring.
"Tidak bu,aku bangun jam 6,aku masih haid tapi tinggal sedikit lagi,makanya aku ga bangun lebih awal untuk sholat subuh,tetap jam 6 bu,aku ngerjain tugas..." Aku membela diri.
"Jangan membantah,lain kali bila ali minta ijin mengajakmu pergi tidak akan aku ijinkan lagi....!!"
"Kenapa jadi bawa-bawa Ali sih,bu?
"Karena dia kamu lalai....!!!
"Aku tidak lalai bu..."
Plakkkk!!!
Tangan ibu melayang kepipiku,piring yang lagi aku sabuni jatuh kelantai dan pecah.
Astahfirullah....Air mataku langsung menetes sambil berjongkok membersihkan piring yang pecah.
"Handphone Ayu aku ambil,kamu tidak butuh handphone,buat apa?Tidak ada gunanya...."
Mita mengacungkan handphone yang dipegangnya kewajahku yang masih berjongkok.
"Jangan kak...." aku berkata dengan nada memohon.
"Kenapa? Takut ali menghubungi? Nanti akan ku kirimi pesan supaya jangan mengganggu kamu lagi..."
Mita tersenyum licik.
Oh Tuhan....inilah jawaban ketakutan dan perasaan tak enakku.
"Aku mohon...."
Aku berlutut dikakinya,aku memeluk kakinya,aku tak mau Mita melakukan itu.Aku tak bisa bayangkan jika benar Mita akan mengirimi Ali pesan seperti itu melalui nomerku.Pasti Ali akan percaya dan akan meninggalkanku.
Ya Allah,baru tadi malam aku menyuruhnya berjanji,kenapa aku yang tiba-tiba terkesan meninggalkannya.
"Tidak perlu memohon kepadaku!!
Kaki Mita membuat gerakan menendang ingin melepaskan tanganku dari kakinya.Aku terjungkal kebelakang,dengan pantat dan lengan menyentuh lantai marmer yang dingin.Miris sekali keadaanku.Tapi aku harus tetap berusaha.Aku harus menggagalkan rencananya.Aku tak mau pasrah.
Mita berbalik badan tapi aku mengejarnya,kembali memeluk kakinya memohon handphoneku kembali.
"Kakkkk..." Aku menangis kali ini.
"Rupanya kau sudah jatuh cinta mendalam pada laki-laki itu,bodoh sekali sampai seperti ini memohon dikaki Mita."
Ibu menyela dengan tatapan membara,tanpa iba sedikitpun melihatku.
"Kurung saja dia bu digudang,supaya dia tidak bisa bertemu dan mengadu pada pacarnya,untung saja sofia masih sekarat"
"Aku takkan mengadu tapi aku mohon,kalau memang aku tak boleh dengan Ali,aku akan bicara padanya tapi tidak dengan cara mengirimkan pesan seperti itu."
"Bu,kalau ibu tidak mengurungnya anak ini bisa saja melarikan diri,bu...gudang disebelah kamarnya itu tertutup rapat,jendelanya berteralis..."
Flashback off
Hasilnya,disinilah aku sejak kemaren sore.Digudang yang penuh debu,hanya ada cahaya dari jendela berteman kegelapan.Aku tak tau apa yang dilakukan Mita dengan handphoneku.Sekarang aku sudah pasrah.Aku merasa semuanya akan hancur sudah.
Aku tak mengerti kenapa mereka kejam padaku.Tidak cukupkah pengabdianku selama ini untuk mereka.Tidak melanjutkan impianku untuk kuliah,hanya melayani mereka selama dua tahun ini.Menjadi orang yang tak begitu mengenal dunia luar.Kurangkah pengorbananku.Apakah bahagia terlalu mahal harus kutebus?
Ya Allah,aku berserah diri hanya kepadamu....
Hidup dan mati ada ditangan-Mu....
Cukup Engkau sebagai pelindungku,biarkan Engkau yang menunjukkan jalan terbaik.
###
ALI Pov
Aku merebahkan tubuh lelah diranjang empukku. Aku raih handphoneku,kangen periku.
Hari ini tak sempat menghubunginya,sibuk sekali memeriksa laporan keuangan hari ini,karena Pak Nata masih cuti makanya aku yang sibuk.Aku masih harus menganalisa laporan keuangan sebelum dipegang dan diambil alih olehku.
Sebenarnya siang tadi waktu makan siang aku mencoba menghubungi tapi tak diangkat,pasti dia lagi bersama ibunya dirumah.
Drrrtttt....drrrtttt....
Handphoneku bergetar diiringi lagu one more time-nya Maroon five,kulihat dilayar tertera nomer telpon tanpa nama.
"Ya,Assalamualaikum....!"
"Walaikumsalam.....benarkah ini Nak Ali?" Suara disana seperti perempuan setengah baya.
"Ya benar,saya Ali,maaf,ada yang bisa saya bantu?"
"Ini ibu fitri,nak,ibunya sofia..."
"Oh Bu Fitri...apa kabar bu?
"Ibu hanya mengabarkan kalau Sofia sudah sadar tapi masih lemah..."
"Alhamdulilah,bu..."
Aku senang sekali mendengarnya.
"Tolong Ali sampaikan sama Prilly ya...tadi berkali kali ibu telpon tidak diangkat...mungkin Prilly sedang sibuk..."
"Oh,baiklah bu,nanti Ali sampaikan,sekalian mengajaknya menjenguk Sofi..."
"Terima Kasih,Nak...Assalamualaikum.."
"Sama-sama,bu,wa'alaikumsalam..."
Aku tutup telpon dengan perasaan senang,pasti Prilly akan lebih senang mendengarnya.
Aku sudah tidak sabar mengabarkan kabar baik itu pada Prilly.Segera kupencet nomer telpon yang aku sudah hapal diluar kepala,dilayar langsung keluar nama prilly periku.
Setelah 5x memanggil melalui telpon,ternyata tidak diangkat-angkat juga,padahal aku lihat jam diatas nakas sudah menunjukkan hampir jam sembilan malam dimana biasanya Prilly sudah istirahat dan berada dikamar.
Kenapa tiba-tiba perasaanku tidak enak?
"Yang....aku nelpon kenapa gak diangkat?
Send
Semenit dua menit tiga menit...
"Yang,aku mau kasih kamu kabar baik.."
Send
Semenit...dua menit...tiga menit...
"Yang....kamu baik-baik saja?
Send
Semenit dua menit...
"Yang....kok ga dibales,aku kangen..."
Send
Semenit...
Tringg
Yess,akhirnya dijawab.Aku lega sejenak,dibilang kangen baru menjawab dia.
Tapiiii.....
....tolong jangan ganggu saya lagi....
###
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top