Part 14
Kuingin engkau menjadi milikku
Aku akan mencintaimu menjagamu
Selama hidupku
Dan aku kan berjanji
Hanya kaulah yang kusayangi
Kuakan setia disini menemani.....
Romance - Ku Ingin Kamu
###
ALI POV
'Prill....
pingggg!
'pingggg!
pingggg!
Kenapa cuma D yaa dari tadi gak R R.Belum dibaca juga.
Aku buka kontak telpon,mencari nama Prilly,dan langsung memencet gambar telpon hijau.
Ttuttt...tuttt...tutttt....tuttt...
Maaf telpon yang anda tuju tidak menjawab....
Gak diangkat juga.Aku ulang sampai tiga kali tetap yang menjawab si non 'Maaf' itu.
Aku coba kirim pesan di Whats Appnya dan sms juga....
'Prill,lagi apa...?
'Prill,kangen...'
Gak ada jawaban juga.Kenapa tiba-tiba perasaanku jadi gak enak.
'Pril,aku sekarang otw kerumah kamu..."
Send
Aku habiskan makanan didepanku.Hari ini aku makan siang sendiri di Rumah Makan H.Fauzan di Sultan Adam,disana ada berbagai macam menu bakar bakaran ,ikan nila,patin,peda,udang,tapi tetep aja aku memilih ayam goreng.Aku tadi dari kantornya Ariel sekedar diskusi mengenai masalah hukum dan langkah yg harus kami ambil masih terkait kasus anak buah papa,ariel mempertemukan aku dengan fatner pengacaranya yang lebih berpengalaman.Kebetulan dari kantor ariel melewati rumah makan ini,tadi ariel menolak diajak mencari makan siang karena harus menjemput pacarnya.Ya,sudah no problem,aku singgah di rumah makan yang aku lewati,kalau harus kerumah cukup jauh,perutku sudah minta diisi.
Sambil menunggu makanan datang aku sapukan pandangan keseluruh ruang.Hmm...banyak juga pelanggannya.Ada yang rombongan,ada yang pasangan.Eh,jadi ingat sama Prilly,sedang apa dia...Makanya sambil nunggu sambil coba bbmin dia.Tapi gak ada jawaban.Telpon,bbm ,wa,sms....
###
Aku pencet nomer telpon Sofia.
"Assalamualaikum,sofi..."
"......"
"Alamat rumah prilly,tolong kirim ke bbm ya..."
"....."
"Ya...Tenang saja,aku bisa atasi...."
"....."
"Oke ,Thanks ya..."
###
Aku keluar dari parkiran rumah makan itu dan tak lama ada bunyi bbm masuk.
Sofia Abdullah
Jl.Sultan Adam komplek Mandiri Permai No.10...kamu masuk komplek lurus aja pas mentok belok kanan ada rumah pagarnya hitam,catnya abu-abu,ada kanopi didepan rumahnya....
Thanks ya
Kebetulan sekali,ternyata dekat sekali dengan tempat dimana aku makan.
MANDIRI PERMAI...
Lurus,mentok,belok kanan...nah ini dia No.10.
Aku meminggirkan mobilku kesisi pagar hitam rumah bercat abu-abu itu.Turun dari mobil aku lihat pagarnya tidak dikunci.Kelihatan sepi.
'Prangggg...!
Aku hampir memencet bel ketika kudengar ada suara entah gelas atau piring yang pecah,memang suaranya agak jauh tapi tetap saja aku dengar.
Aku dengar juga teriakan seorang wanita tapi tidak jelas berteriak apa.
Ragu,aku pencet bel.
Tidak ada tanda-tanda ada yang membukakan pintu.
Terdengar samar-samar suara wanita lagi.Apakah ibunya Prilly?Bicara dengan siapa?Kenapa membentak-bentak?Kata Sofia,Prilly kalau siang dirumah sendiri atau dengan ibunya karena kakak-kakaknya bekerja.
Before on......
Sofia Abdullah
Kalau mau main-main jangan dengan Prilly,ya Li....
Ali Zabir Keanu
Kenapa kamu bilang begitu?
Sofia Abdullah
Aku gak berhak bicara apa-apa soal dia
Ali Zabir Keanu
Tapi aku perlu tau
Sofia Abdullah
Aku hanya bisa bilang dia sudah cukup menderita selama ini
Ali Zabir Keanu
Menderita?
Sofia Abdullah
Jangan memancing
Ali Zabir Keanu
Penasaran
Tidak ada balasan dari Sofia.
Ali Zabir Keanu
Aku mau kerumahnya,dia tidak menjawab call,sms,bbm,wa dari aku,apa kira-kira dia ada dirumah?
Sofia Abdullah
dia jarang keluar,kalau dia tidak sendirian,dia sama ibunya dirumah,sedangkan kakak-kakaknya kerja....
Ali Zabir Keanu
Kenapa dia tidak kuliah atau kerja?
Tidak ada jawaban dari Sofia.
Dan aku semakin penasaran.
Before off.....
Aku memencet bel lagi.Aku rupanya harus sabar menunggu.
Kudengar suara kunci diputar dibalik pintu.Aku menghela nafas lega,akhirnya...
"Assalamualaikum...!
"Waalaikumsalam....!
Dia sepertinya kaget melihatku,mungkin dia kaget kenapa aku tau rumahnya dan bisa sampai kesini.kenapa matanya terlihat sedih?heii kenapa dengan keningnya?
"Emmm...apa aku tidak boleh masuk?
Aku bingung harus berkata apa melihat keadaannya.Apa bunyi pecahan kaca tadi ada hubungannya dengan keningnya yang kelihatan memar.
"Eh silahkan masuk...!"Dia tersadar dan langsung berbalik sepertinya menghindari tatapan mataku kearah mata dan keningnya.
Entah kenapa aku merasa ini ada hubungannya dengan kata menderita yang dikatakan Sofia dibbm tadi.
Tapi apa?
Gurat kesedihan diwajahnya membuat aku merasa ingin memeluknya.
Aku ingin bilang,kamu tidak sendirian,Pril...
"Tunggu....!
Aku reflex menarik tangannya,dan kini kami berhadapan.
"Ini,Kenapa?"
Aku menyentuh keningnya dengan punggung tanganku,seketika bibirnya keliatan bergetar.Apakah dia tau jantungku berdebar melakukan ini?
"Anuu...itu tadi...anu..."
Dia keliatan gelagapan menjawab.
"Hmmm...." Aku memiringkan kepalaku menunggu jawaban dengan menatap dalam matanya yang kelam tapi tetap bercahaya dimataku.Dia pasti mau mencari alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaanku.Sulit sekalikah?
"Kejedot lemari ,gara-gara cepat cepat lari mau bukain pintu,ayo duduk dulu..."
Aku tau dia pasti berbohong.
"Masa? Emank sudah gak sabar ketemu aku ya?
Aku menggodanya sambil tersenyum seakan aku yakin dia membaca pesan dariku. Aku duduk disofa dan dia duduk disebrangku.
"Hei,aku gak tau ya kamu mau kesini..."
Dia protes dengan godaanku yang mungkin dia kira asal.
"Hp kamu mana emangnya?aku telpon,sms,bbm,wa...semua ga direspon..."
Dia diam memandangku,mungkin sedang berpikir dia tidak memegang handphone yang entah ditaruhnya dimana.
"Siapa yang datang,Prillll....?
Teriakan wanita dari dalam membuat aku mengerutkan kening.Harus berteriak begitukah?
"Oh,ada Nak Ali....kirain siapa?kok tidak dibuatkan minum,Pril?
Tiba-tiba wanita itu,ibu cory,ibunya prilly berubah lemah lembut.Prilly kelihatan menunduk kaku dan berdiri mungkin ingin membuatkan minuman seperti kata ibunya.
"Mau kemana,Pril? Kalau mau buat minum gak usah,aku baru makan siang tadi,lagipula hanya sebentar,aku harus kekantor lagi..."
Aku mencegahku.
"Kok sebentar Nak Ali,silahkan ngobrol dulu,ibu tinggal dulu ya..."
"Iya bu cuma sebentar,mau minta ijin aja sama ibu,saya mau mengajak Prilly keluar malam ini apa boleh?"
Aku spontan bicara kepada ibunya Prilly sebelum melangkah pergi.Aku tiba-tiba ingin mengajak Prilly bicara diluar saja,karena sepertinya dia tertekan dirumahnya sendiri.Aku tau dia mencoba menyembunyikan,tapi dimataku tetap bisa membaca kesedihan itu.Aku akan menghiburmu,Pril.
"Tapiii...." Prilly menatapku ragu.Mungkin dia ragu,apakah ibunya mengijinkan atau tidak.
"Iya...boleh...ibu masuk dulu..." Ibunya memotong ucapan Prilly sambil berlalu.
Aku tersenyum menatapnya.Kenapa dia jadi kelihatan salah tingkah?Tidak apa,Pril,hati aku juga jadi tak karuan melihat tingkahmu yang menggemaskan.Ingin sekali kucubit pipinya yang chubby.
"Ya udah,aku balik kantor dulu ya,siap-siap ntar aku jemput habis magrib..."
Aku berdiri diikuti olehnya.
"Hati-hati ya..."
"Iyaaa,makasih ya..."
Prilly berjalan dibelakangku sampai didepan pintu.
"Ya udah,aku jalan dulu..."
Aku tatap wajahnya yang tersenyum tapi sendu,tak sengaja pandanganku tertumpu pada keningnya yang memar,reflex aku menangkup pipinya dengan kedua tanganku dan mencium keningnya yang memar itu dan berbisik
"supaya sakitnya berkurang..."
Dia nampak kaku dan tegang sekali entah apa yang dirasakannya,apakah sama denganku saat ini yang berdebar-debar tak karuan.Rasanya lebih berdebar dibanding ketika aku menunggu jawaban Nina saat aku tidak secara resmi melamarnya ketika itu.
Aku berjalan mundur dan berbalik,menetralkan jantungku yang sedari tadi berdebar.Kutarik nafas sambil berlalu.
Entah kenapa,semoga bukan karena kasian aku ingin menjaganya,memilikinya dan aku akan mencintainya...ah,sekarang sepertinya sudah mulai mencintainya...apakah terlalu cepat?
Aku berjanji,kamu akan bahagia bersamaku,Prilly....
Aku akan jauhkan kamu dari kata menderita itu.....
###
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top