[ 5 ]

"Arjuna, Arjuna! Bangun! Sudah pagi!"

Mirakel menggoyang-goyangkan tubuh Arjuna yang masih tertidur nyenyak di tempat tidur asrama sang pria. Ah, hampir setiap hari Mirakel akan membantu membangunkan Arjuna yang susah dibangunkan itu.

"Nngg...hoaamm...sudah pagi, ya..?" Arjuna akhirnya bisa bangun setelah beberapa kali dibangunkan. Waktu sudah mau jam 7 pagi. Namun hanya Arjuna yang masih belum siap.

"Siap-siap sana, jangan sampai terlambat ke kelas. Kami berangkat duluan, ya. Arjuna jangan tidur lagi," ucap Mirakel kepada Arjuna, lalu segera mengajak teman satu kamar mereka untuk berangkat bersamanya ke gedung sekolah.

Setelah mereka pergi, Arjuna menghela nafas dan segera berjalan malas menuju kamar mandi. Ia membersihkan diri, memakai seragam sekolah dan sarapan sebentar.

Hari ini mereka akan ada pelajaran olahraga, namun mereka akan ganti baju nanti, karena mereka akan belajar olahraga renang bersama guru olahraga mereka. Ia pun tak lupa memasukkan celana renang olahraganya ke dalam tas. Setelah semuanya lengkap, Arjuna segera berangkat.

Pria itu tiba di kelas begitu jam sudah setengah 8. Karena bukan pelajaran lain, Arjuna santai-santai saja karena guru olahraga mereka biasa datang jam 8.

Namun, ternyata dirinya salah.

"Arjuna, kau datang terlambat," ucap guru olahraga mereka dengan tegas, Kelten yang ternyata sudah ada di dalam kelas dan sedang mengabsen para muridnya.

Arjuna mematung seketika begitu baru saja ia membuka pintu kelas tanpa mengetuk, karena tidak mengira pak Kelten sudah datang. Arjuna terlihat malu saat melihat semua pandangan teman-teman kelasnya tertuju padanya.

Mirakel menggeleng-geleng lucu di tempat duduknya. Padahal ia sudah memberi pesan pada Arjuna untuk tidak datang terlambat datang ke kelas. Sedangkan Qirani tersenyum lucu dan berusaha untuk tidak tertawa.

"Uhh, maafkan saya, pak guru." Arjuna meminta maaf sambil menunduk malu.

"Hahh, ya sudah. Duduk ke kursimu. Lain kali jangan terlambat lagi, ya," suruh pak Kelten kepada Arjuna. Tampaknya sang guru tidak akan menghukum Arjuna.

Mendengar hal itu, Arjuna segera membungkuk sopan. "Terima kasih, pak guru! Iya, saya tidak akan mengulanginya lagi."

Arjuna segera berjalan menuju kursinya dan duduk meletakkan tasnya. Ia jadi malu karena terlambat. Tapi untung dirinya tidak dihukum.

Selamat bermain!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top