* 9 *

Yuju POV

Hah? Yang benar saja. Masa iya Chanyeol oppa nyukain aku? Masih ngga percaya banget aku. "Oppa, oppa pasti lagi ngelantur karena badan oppa sakit, kan? Oppa lebih baik berbaring saja di sofa," ucapku sambil menepuk pelan punggung Chanyeol.

Saat aku berusaha untuk melepaskan pelukannya yang hangat itu. Ia mengucapkan sesuatu yang bikin aku geli dan jengkel. "Ngga mau berbaring di sofa! Aku maunya berbaring di tempat tidur yang ada selimut, bantal, guling dan boneka!" rengek Chanyeol oppa.Langsung kujawab dengan suara lembut, "Ne~ Oppa!"

Ih! Ngeselin banget ni, bias. Ada yang mau ngerawat dia ngga? Harusnya daritadi aku telantarin aja nih, bias di depan rumahku. Iya sih, sakit tapi, kelakuannya jangan like a boss  di rumah orang, dong. Berasa jadi budak di rumah sendiri, untung "boss"-nya  ganteng.

Akhirnya dengan susah payah, aku membopongnya masuk ke dalam kamarku. Untung kamarku selalu bersih. Setelah itu, kubanting badannya ke tempat tidurku. "Hoshh... hoshh... Gila capek banget bopongin oppa, beratnya berapa sih?" kataku sambil mengusap keringatku yang mulai bercucuran.

Aku membenarkan posisi badan Chanyeol oppa di tempat tidur. Setelah itu, aku turun ke bawah mengambil air hangat dan memasakkan bubur untuknya.

Saat menaiki tangga aku mendengar suara teriakan Chanyeol oppa. "Hiiyyy... Apaan ini? Kok warnanya pink?"

Hah? Benda berwarna pink? Masa iya pakaian dalamku? Ngga mungkin, ngga mungkin! "Oppa! Ada apaaa?! Aku segera ke kamar ini," teriakku dari tangga. Aku buru-buru mendobrak pintu kamarku sendiri.

Duakkkk....

"Hii.. Yuju ini apaan? Kok bentuknya aneh gini, sih?" tanya Chanyeol oppa sambil menunjuk benda berwarna pink yang ternyata adalah, salah satu dari bonekaku yang ada di kamar. Aku kira apaan lagi! Ya ampun ini bias kenapa sih?!

Lagi sakit otaknya miring banget, apa gara-gara kepalanya ketatap pintu rumahku ya? Ah, terserah. Salah sendiri tiang! batinku sambil menaruh nampan berisi air hangat dan bubur.

"Pelan-pelan dong nyuapinnya! Sakit tahu, rasanya pengen mual nih!" rengek Chanyeol oppa sambil mengelus perutnya yang mual. Dia lagi sakit atau lagi ngidam sih? Gak waras banget si oppa. "Memangnya oppa mau disuapin dengan cara gimana?" tanyaku pelan.

Tiba-tiba, tangannya melingkar di pinggulku dan hanya beberapa cm saja mendekati wajah oppa.

Chanyeol oppa ketika kau lagi sakit, itu menjadi godaan iman bagiku, batin Yuju.

Main pegang-pegang pinggulku pula. "Udah Yu, kamu bisa nyuapin aku lagi sekarang. Badanmu kudekatkan agar nanti buburnya ngga jatuh di tempat tidur," jelasnya. Dih, kan tahi banget. (╬▔▂▔)

Kruuyukk... kruyuk...

Tiba-tiba, perutku berbunyi. Aku laper banget, ya Tuhan. Pasti suara perutku kedengaran sama si oppa. "Kamu beyum maem, ya? Maem sama aku aja," katanya yang  lagi mengunyah buburnya. Tuh kan kedengaran sama oppa, telinganya oppa besar sih.

What? Maem sama aku? Jangan bilang makan bubur ini dengan sendok yang sama bekas Chanyeol oppa? Eoh, kalian jijik kagak kalau misalnya ini terjadi pada kalian? Aku jijik sih, tapi masa aku harus balik ke bawah lagi? Aku udah ngga punya nasi lagi. Nggghhh... Ya udah makan bubur ini ajalah.

Saat aku akan menyendok bubur ini, tangan Chanyeol oppa langsung menyerobot sendok itu. Tunggu dulu, dia mau nyuapin aku? Woii... Bias-ku nyuapin aku makan? Set dah, kayak udah nikah aja! "Yuju, buka mulutnya dong. Aaaakkk!" pinta Chanyeol oppa namun, anehnya aku nurutin permintaannya begitu saja.

Jadilah acara makan bubur saling menyuapi satu sama lain. Cuap... cuap... cuap~Σ( Д ) ﻌﻌﻌﻌ⊙ ⊙

Romantis banget ya ampun, oppa. "Kamu lucu banget kalau lagi makan, Yu," tawa oppa sambil mencubit pipiku. Dicubit lagi pipiku? Ya ampun, melar nih pipi. "Kenapa bisa lucu, oppa?" tanyaku sambil mengunyah bubur. Suka-suka akulah, bubur enaknya dikunyah kok.

"Kamu kayak rilakkuma di apartemenku! Haha... Pipinya Rilakkuma kan juga lebar dan tembem. Gemes oppa sama kamu!" ujar Chanyeol oppa yang kini membuat wajahku merah padam seperti wajahnya.

Poofff~~💨 /(๑/ⓞ/㉨/ⓞ/๑)/ 💘

Akhirnya oppa tidur juga. Selesai sudah cobaan ini. Ngerawat bias yang sakit yang bikin naik darah. Saat melihat wajah tidurnya oppa, "Oppa, kenapa Chanyeol oppa bisa ganteng banget seperti ini waktu tidur? Aku jadi ngga rela kehilangan momen ini bersamamu," tanpa sadar aku memegang pipinya dengan kedua tanganku.

"Yuju, aku memang ganteng kok. Gomawo Yu, aku juga ngga rela," ucap Chanyeol oppa pelan. Setelah merawatnya, aku membereskan rumahku.

Sungguh sebuah keajaiban seorang bias-ku sakit terus berobat di rumahku lalu, aku bisa melihatnya yang sedang tertidur. Daebak! Aku men-chat Hye ri sebelum tidur.

LINE

Yuju
Ah, hai Hye ri!
Maaf ya baru balas.
Hari ini aku sibuk sekali.
Aku akan tidur sekarang.
😴

Hye ri
Uluhuluh...
Yuju ku lagi capek ya?
Yang semangat Yu!
GWS juga ya!
Jangan lupa besok belajar lagi di rumahku.

21.51

Read

Aku hanya membaca chat LINE nya Hye ri. Udah capek sekali aku. Hah~!

Bruukkk...

Tiba-tiba tubuhku ambruk begitu saja. Tapi, Chanyeol oppa tahu rumahku dari siapa?

**

Chanyeol POV

Ya ampun panas banget kemarin badanku. Tapi, sekarang udah mendingan berkat di rawat sama Yuju. Cihuyyy, dirawat sama cewek cantik. Udah pagi aja, nih!

Nnggghhhh... (Suara Chanyeol yang lagi ngoteng alias ngolet ganteng)

Btw, Yuju nya tidur di mana? Kok tiba-tiba aku tidur di kamarnya Yuju? Kagak sadar kali ya. "Yu... Yuju-ah! Kamu di mana?" tanyaku sambil mencari Yuju. Lalu, aku melihat sesuatu di dekat kakiku. Ada orang! Ternyata itu Yuju, yang lagi tidur di lantai.

(Author susah bgt nyari aib nya Yuju😫)

Hah? Di lantai? Ya ampun kasihan banget. Ngga tega aku lihatnya. Aku gendong saja deh! Wuih, enteng. Pada waktu itu juga, sinar cahaya matahari pagi masuk ke dalam kamar Yuju melalui jendela. Yang membuat wajah tidur Yuju tersinari oleh sinar itu. Dan membuat waktu terasa terhenti namun, hatiku ngga berhenti berdegup kencang.

Waeyo? Wae? Kenapa si Yuju bisa cantik banget di pagi hari dengan wajah tidurnya. "Oppa... Chanyeol oppa. Jangan ting... tinggalin Yuju," katanya sambil ngelantur dan menangis. Hah? Menangis kenapa? Aku ada di mimpinya Yuju kan? Tapi kok dianya nangis, harusnya bahagia dong bisa mimpiin biasnya.

"Oppa jangan tinggalin aku! Jangan tinggalin aku di pesawat! Hiks... hiks... hiks..." isak tangis Yuju. Buset dah, aku kok jadi baper sih? Aku kira kenapa, ternyata mimpi ketinggalan pesawat toh? Aku banting saja dia di tempat tidur.

Buaghhhh...!

"Aaarggghhhhh! Oppa, saranghae. Tolong jangan tinggalin Yuju di pesawat! Ahhh!" teriak Yuju dengan suara keras sambil menarik lengan tanganku. Dan kini akupun turut jatuh ke tempat tidurnya Yuju. Dan jatuh... jatuh cinta! Ngelanturnya Yuju bagus banget!

"Oppa, saranghae."

"Saranghae."

"Saranghae~"

Set dah! Aku dibuat bingung olehmu, Yuju. Tadi, mimpi ketinggalan pesawat, sekarang tiba-tiba ngomong "saranghae"?  Yuju kamu bikin oppa nggak bisa ngalihin pandanganku darimu. Oppa jadi makin suka sama kamu, kalau gini caranya.

Aku hanya tersenyum lalu, tanpa sadar mengecup keningnya itu. "Gomawo oppa. Ternyata, oppa juga suka sama aku, ya?" ngelanturnya makin ngga jelas nih, anak. Oh iya, sepertinya dulu aku kasihin kalung deh di bus. Sekarang kalung itu, melingkar di lehermu yang indah itu Yuju. Kau tampak semakin cantik.

Aku turun ke bawah dululah. Laper banget, ada apa ya di kulkasnya? Setelah kubuka kulkasnya. Nggak ada apa-apa di dalam kulkas? Ya ampun, kok bisa sih, Yu? Selama ini dia makan apa?

Oh iya! Aku keinget waktu duduk berduaan di minimarket itu. Dia kalau ngga salah sering bekerja berarti, penghasilannya masih pas-pasan dong. Omo! Yuju kamu kasihan banget, sih. Biar urusan makan, oppa yang ngurusin. Tapi, kalau ada Xiumin hyung di sini, tinggal nyuruh hyung aja.

Pesen makanan saja deh! Pesen MekDi. "Noona, tolong 2 fried chicken yang spesial EXO tour. Minumnya black coffee 2. Tambah breakfast wrap-nya 4. Gomawo. Tolong kirim ke Jalan Eksoh," kataku di telepon. Akhirnya, setelah kututup teleponnya dari ponselku.

Aku membersihkan rumah Yuju. Ya ngga sopan, sih mungkin. Tapi, aku bosen masih pagi juga ngapain. Kapan lagi coba rumah kalian dibersihin sama bias? Hmph.

Tin tongg... Tin tongg...

Aku mendengar suara bel dari pintu rumahnya Yuju. Langsung ssja kubuka dan pesanannya sudah datang. Setelah selesai membayar pesanan dari MekDi dengan uangku sendiri, aku menyiapkannya di meja makan Yuju yang terkesan sederhana dan kecil.

Kunaiki tangga menuju kamarnya Yuju dan kulihat Yuju masih enak-enak tidur. Saat itu aku mendengar suara chat LINE dari ponselnya Yuju. Isi chat-nya apa ya?

LINE

Hye ri
Hei, Yuju!
Udah bangun belum?
Janji katanya mau pergi belajar di rumahku.
Terus nanti ada sesi pemotretan juga loh.
Hoii... Yuju tidurmu ngaret amat, sih!😦😦😦
Bangun Yuju!

07.29

Eoh, ini cewek siapa sih? Temennya Yuju? Sesi pemotretan? Sepertinya aku nanti juga ada sesi pemotretan. Cek ponsel dululah. Iya, aku juga ada sesi pemotretan hari ini. Jangan-jangan nanti kita bakalan ketemu di lokasi pemotretan ya? Wah, ngga sabar aku.

"Yuju! Bangun dong, udah pagi ini! Buruan bangun udah aku beliin sarapannya," kataku sambil menggoyang-goyangkan pipinya Yuju yang tembem. Masih nggak mau bangun juga ini cewek. Ngaret banget!

Terpaksa aku mendekatkan badanku ke arah telinganya Yuju dan berbisik, "Yuju, Chanyeol oppa udah kelaparan, nih. Ayo buruan sarapan di bawah. Kalau tidak, oppa akan cium bibirmu secara paksa, loh. Lumayan bisa nyium bibirmu di pagi hari," ucapku dengan suara beratku yang dibilang sama fans suaraku seksi.

Mendengar bisikanku itu tadi. Yuju langsung bangun tapi, duakkk... dahinya natap di dahiku. Aduh Baekhyun, dahi Chanyeol sakit nih. Huhuuu... Kuat banget lagi natapnya. "Hah? Oppa? Jangan cium Yuju, oppa!" rengeknya sambil melompat dari tempat tidur dengan wajah merah padam.

"Makanya buruan sarapan sana, di meja makan! Sebelum sarapan cuci muka dan tangan dulu! Huh!" teriakku sambil mengelus dahi indahku. Sakit ya ampun!

***

Setelah duduk di meja makan. Kami berdoa sebelum makan dan "Siksa Haseyo!" (Selamat makan). "Oppa udah sembuh emangnya? Kok beli makanannya banyak sekali?" tanyanya. "Jika ada yang ingin kau tanyakan. Selesaikanlah sarapanmu terlebih dulu," ketusku dengan kasar. Yuju hanya diam dan menunduk malu.

Setelah selesai sarapan, masih ada breakfast wrap yang tersisa. "Makanlah sisanya dan ambilah poinnya sebagai bonus," kataku acuh. Yuju yang menerima itu tersenyum sangat bahagia.

"Woahh! Gomawo oppa, oppa ganteng banget deh! Aaa... Mungkin aku bisa ikut tour-nya EXO!" serunya kegirangan. Senang sih dibilang ganteng sama Yuju.

Tapi, Yuju kamu ngga perlu ikutan tour sama aku. Aku ngga rela kamu nanti digodain sama member yang lain, secara kamu kan cantik sendiri di sana, kalau saingan paling saingan sama si Baekhyun.

Aku takut kamu digebet sama Sehun dan Kai. Jangan ikutlah, Yu. Aku cemburu banget nih.

Aku sebaiknya segera memberi tahu Manajer PMS, bahwa badanku sudah baikan sekarang. Dan aku telah membereskan bawaanku yang kemarin.

LINE

Manajer PMS
Chan, chan,
Udah bangun belum?
Udah sehat belum?
Kalau udah buruan hubungi Manajer ya.
Hari ini kamu ada sesi pemotretan untuk tour.
Jangan lupa, ya!

Chanyeol
Manajer, maaf mengganggu.
Sekarang setelah di rawat di rumah lamaku
(Bohong deng)
aku sudah sembuh.
Tolong jemput aku, manajer.
Aku sudah siap sekarang.

Manajer PMS
Oke.
Aku akan jemput kamu.

Read

Aku harus pamitan sama Yuju dulu. "Yuju terima kasih sudah sabar selama merawatku ketika aku sakit. Sekarang aku akan pergi ke lokasi pemotretan. Kamu juga akan bekerja kan? Bersiap-siaplah, sana. With love, Chanyeol oppa." Iya kok, aku pamit ke dia, tapi lewat nulis surat. Habis si Yuju sepertinya lagi mandi di atas. Masa iya aku dobrak pintu kamar mandinya.

Setelah meninggalkan surat tersebut di ruang tamu. Aku langsung berangkat karena Manajer sudah siap di depan rumahnya Yuju.

Tenanglah Yuju, kita akan bertemu lagi di lokasi pemotretan. Kutunggu kau di sana. Di tengah perjalanan, Manajer PMS menyuruhku masuk ke apartemen dan mandi terlebih dulu. Haha... Choesonghamnida.

Author POV

Setelah itu, Chanyeol berangkat menuju lokasi pemotretan di tempat kerjanya Yuju. Yuju pun yang telah selesai mandi juga langsung berangkat.

Sebelum berangkat ia mengecek chat LINE dari Hye ri. "Oh iya! Hari ini aku ada pemotretan di dekat kantor pajak beberapa hari yang lalu," pekiknya sambil menuruni tangga. Tak sengaja ia melihat ada sebuah surat di ruang tamunya.

"Yuju terima kasih sudah sabar selama merawatku ketika aku sakit. Sekarang aku akan pergi ke lokasi pemotretan. Kamu juga akan bekerja kan? Bersiap-siaplah sana. With love, Chanyeol."

Isi dari surat itu membuat Yuju heran. Dari mana oppa tahu bahwa ia akan bekerja? Ini kata-kata terakhir juga apaan? Pakai "with love" segala. Pinter banget oppa bikin hatiku deg-degan, pikir Yuju dalam hati. So sweet banget!

Akhirnya Yuju pun pergi langsung menuju ke boutiqe yang di dalamnya ada lokasi pemotretan. Sesampainya di sana, Yuju bertemu dengan pemilik boutiqe. Pemilik boutiqe ini bernama Pak Kang.

Pak Kang bercerita tentang hubungan kerjanya dengan papahnya Hye ri. Hubungan mereka pertama kali bertemu ketika kuliah, terus berlanjut menjadi seperti sekarang ini.

Pak Kang sangat sabar dan baik hati ia bahkan memaklumin tindakanku karena kemarin tidak bekerja. Kata Pak Kang, "Tidak apa-apa. Karena kamu masih muda wajarlah." Senangnya punya bos seperti Pak Kang.

Lalu, Pak Kang menyuruhku untuk langsung bekerja. Di bawah Pak Kim sudah memberikan arahan untukku. "Oh, Yuju. Akhirnya kau datang. Sekarang, aku ingin kau mengenakan pakaian yang bertemakan sport. Ini pakailah," kata Pak Kim dengan memberikan pakaian yang akan kukenakan.

"Hmmm.. Pakaian ini bagus juga. Aku suka banget!" kata Yuju sambil mengaca di cermin fitting room. Setelah selesai dikenakan. Pak Kim mengarahkan model rambutku. "Rambutnya di curly, lalu aku ingin lipstick-nya berwarna merah peach,"  kata Pak Kim kepada make up artis.

Setelah dirias oleh make up artis, aku menuju ke tempat pemotretan. "Yak, Yuju tolong gayanya sambil duduk. Terus ini bawa bola basketnya juga di sampingmu," lanjut Pak Kim sambil memberikan bola basket ke arahku. "

*Cekreekkkk....*

Tiba-tiba, Yuju melihat beberapa bayangan yang membuat Yuju memejamkan mata. Sepertinya aku mengenal cowok-cowok itu tapi, siapa ya? batin Yuju.

Woah, siapa sih yang lagi melakukan pemotretan itu? batin mereka. "Yu.. Yuju, kok bengong sih? Jangan memejamkan mata dong. Ada apa?" tanya Pak Kim dengan alis yang naik. "Oh, kamu menatap mereka toh? Mereka EXO itu loh," kata Pak Kim sambil melihat ke arah belakang.

"Yu.. Yuju?" kata Chanyeol dengan suara yang pelan. Yuju agak gugup ketika ia sedang bekerja dilihatin oleh EXO. Ya ampun.

Mereka, semua member yang melihat ke arah Yuju bilang, "siapa sih cewek itu? Cakep banget, manis pula, tampangnya polos, gemesin" kata mereka yang tak berhenti menatap Yuju.

Plakkk....

Manajer PMS menepuk punggung kami dengan sangat keras dan membuat kami kesakitan. "Aduh! Apaan lagi sih, Manajer?" tanya Baekhyun. "Kalian semua daripada nongki di sini lebih baik buruan ganti baju sana! Sehun ilernya dihilangin ya! Menjijikkan tahu!" kecam Manajer PMS dan semua member melirik ke arah Sehun.


Sehun nafsu amat  sama Yuju. Wah, bahaya nih, batin Chanyeol sambil memandang lekat-lekat wajah Sehun.

Setelah selesai di fitting room. Para member EXO langsung menuju ke area pemotretan, tetapi sebelumnya mereka saling cipika cipiki dengan Yuju. "Kayaknya aku kenal sama kamu tapi, siapa ya?" tanya Xiumin. Entah kenapa wajah Xiumin sangat familiar bagi Yuju. Tapi, siapa saja Yuju tak tahu.

Chanyeol yang mendengar itu merasa tak terima. "Memangnya dia siapamu, Yu?" tanya Chanyeol ketus. Semua member melihat ke arah Chanyeol dan berkata, "Yeol, jangan galak-galak dong sama cewek kan kasihan tahu!"

Lah, kok, jadi aku yang kena marah para member? Orang aku cuman tanya ke Yuju, gumam Chanyeol.

Yuju yang mendengar itu hanya tertawa kecil. Ia menertawakan tingkah si Chanyeol. "Aku ngga tahu dia siapa, oppa. Tapi, wajahnya sangat familiar bagiku," kata Yuju yang spontan mengalihkan pandangan para member ke arah Xiumin.

"Hyung, ngga usah ditutup-tutupin deh. Cewek ini siapamu?" tanya mereka serempak. Xiumin hanya menggelengkan kepala. "Buruan ke area pemotretan!" teriak Manajer yang membuat para member EXO bahkan Yuju kaget. Suara teriakan si Manajer PMS besar sekali.

Kami pun langsung berfoto ria di lokasi pemotretan.

✈✈✈

****

Hai, makasih masih setia sama ff w. Vomment nya ya jgn lupa.
Terus kalau kadang lama publish ny. Maklumin ya, kondisi kesehatan w  kadang bagus kadang down banget.

Yang minta di fback, DM aja ya. Bulan Desember tinggal beberapa hari nih. Tahu-tahu udah Tahun Baru 2017, terus masuk sekolah. Jalanin aja. Yang minta spam pic. exo ditampung dulu ya:3

(Foto Yuju di lokasi pemotretan. Tema nya sport, yah ga ada nyambung² nya sama tema Desember)


(Maafin segala typo n kekurangan ff ini ya😔)

❄❄❄

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top