* 7 *
Pagi hari seperti biasanya Yuju berangkat sekolah. Sesampainya di sekolah. Hye ri berlari mendapati Yuju.
"Yuju-ah! Sebaiknya kau jangan melihat yang ada di dalam kelas," ucap Hye ri dengan nada yang gelisah. "Memangnya ada apa?" tanya Yuju. Yuju masih saja berjalan menuju kelasnya meninggalkan dan mengabaikan larangan Hye ri.
Sesampainya Yuju di depan kelas. Ia sangat panik, mengetahui bahwa potretannya tersebar luas berserakan di lorong sekolah. Potretan dirinya itupun dicoret-coret oleh seseorang yang membencinya. "Eoh, sepertinya orang yang potretannya ada di seluruh lorong sekolah sudah datang, dia kemarin sore menabrakku loh," kata Ji soo dengan menaikkan dagunya dan dengan tatapan yang sombong.
Setelah Ji soo berkata seperti itu, rambut Yuju ditarik oleh salah satu gengnya dan berkata, "Ji soo-ah, enaknya kita apakan ya dia? Orang seperti dia mah, ngga layak untuk hidup!"
"Iya nih, apa enaknya kita gunting seragamnya dan lumayan juga jika langsung diunggah ke social media, biar tahu rasa!" kata Shin hye. "Baiklah, Kalau kalian memaksaku melakukannya. Kebetulan gurunya belum datang, ya ga? Heh, orang kismin bersiaplah!" jawab Ji soo sambil mengambil gunting yang siap untuk menggunting seragam Yuju.
"Hahh?? Kalian mau melakukan apa? Kenapa mengarahkan gunting itu pada seragamku? Kalian sudah gila ya? Ughhh!" teriak Yuju yang akan digunting seragamnya. "CEREWET! WANITA KISMIN LEBIH BAIK KAU DIAM SAJA!"
Bruuukkk...
Suara dari badan Yuju yang jatuh ke lantai sehingga mejanya jadi ikut jatuh juga karena di tendang oleh Ji soo. Yuju tak tahu apa kesalahan yang terletak padanya sehingga karena tabrakan yang disengaja oleh Ji soo kemarin sore, bahkan ia tak pernah mengganggu siapa-siapa di kelasnya.
Shin hye menyalakan kameranya dan siap untuk merekam aksi pembully-an terhadap Yuju. Tangan Yuju telah dikunci oleh gengnya Ji soo.
Mau Yuju berteriak sekencang apapun mulutnya telah diperban dan karena sekolahnya sekolah khusus perempuan, tidak ada yang berani membela Yuju. Mereka semua takut pada kekuasaan Ji soo yang adalah anak dari kepala sekolah SMU Jeongu, kecuali Hye ri.
Ketika kejadian berlangsung, teman sekelasnya Yuju pada diam semua, seolah tak terjadi apa-apa, pintu masuk menuju kelasnya juga telah dijaga oleh gengnya Ji soo.
Sehingga tak ada orang yang akan keluar dari ruangan tersebut.
"Ngghhhh!! Ngghhh—!" rengek Yuju saat benik baju seragamnya telah dibuka perlahan oleh Ji soo. Perlahan ia menggunting bagian bawah rok seragam Yuju lalu, ia menggunting baju seragamnya dengan pola yang acak.
Hye ri berlari menuju kelasnya. Namun, semuanya sudah terlambat. Ia melihat Yuju yang tak berdaya karena bully-an yang dilontarkan secara bertubi-tubi oleh Ji soo dan gengnya. Gengnya Ji soo mencegah Hye ri untuk masuk ke dalam kelas dan membantu Yuju.
Sepertinya rencana ini sudah kau pikirkan matang-matang, Wanita sialan! Kau akan menyesal karena telah mengganggu Yuju! batin Hye ri dengan amarah yang memuncak.
Hye ri berlari ke ruang kepala sekolah. Ia berniat untuk melaporkan perbuatan yang telah dilakukan oleh anaknya, Ji soo.
Dobbrakkkkk....
"Pak kepala sekolah! Bagaimana Anda bisa mendidik siswinya jika mereka semua bertindak secara brutal! Sekolah macam apa ini!" teriak Hye ri yang langsung saja mendobrak pintu ruang kepala sekolah. Kepala sekolah pun langsung terkejut mengetahui bahwa, salah satu siswinya mendobrak pintu ruang kerjanya.
Dengan raut wajah yang heran, ia bertanya lagi kepada Hye ri, "Tenang nak, ada apa? Sampai kau berani mendobrak ruang kepala sekolahmu?"
"Pak kepala sekolah. Maaf ini tidak sopan, tetapi saya perlu membawa Anda ke kelas saya! Karena saya orang yang sangat tidak sabaran dan jika saya marah saya bisa lakukan apapun!" ujar Hye ri sambil menarik tangan Pak kepala sekolah dengan erat.
Pak kepala sekolah tak bisa berbuat apa-apa, ia hanya pasrah tangannya ditarik oleh siswinya tersebut menuju kelas anaknya.
**
"Shin hye-ah? Bagaimana hasilnya? Apakah sebaiknya kita menggunting rambutnya juga? Eoh, apa-apaan ini? Bagaimana orang kismin sepertimu bisa memiliki benda ini? Dapat darimana kalung ini?" kata Ji soo dengan nada yang kesal dan mata yang terbelalak sambil menarik paksa kalung yang dikenakan Yuju atas pemberian Chanyeol oppa.
"Hhhmmphh!!! An... Andwaeyo!" rengek Yuju untuk melarangnya mengambil kalung yang dikenakannya. "Tch! Berisik! Kau lebih baik patuh saja, seperti anak anjing! Apa kau mau aku menggunting pakaian dalammu juga?" tanya Hye ri lagi dengan sorotan mata yang penuh dendam dan kebencian akan Yuju.
Tiba-tiba suara derapan langkah kaki yang semakin keras memasuki kelas Yuju dan teman-teman serta diikuti oleh Hye ri.
"JI SOO!!!! APA YANG KAU LAKUKAN PADA TEMANMU?! APA KAU SUDAH TAK WARAS? HINGGA MEMPERMALUKAN PAPAH DENGAN CARA KOTOR SEPERTI ITU?! CEPAT LEPASKAN ANAK ITU!" teriak Pak kepala sekolah yang sekaligus adalah papahnya Ji soo, sambil membanting penghapus white board ke arah Ji soo.
Keadaan kelas kini menjadi hening, karena suara amarah dan teriakan dari pak kepala sekolah yang memenuhi ruangan. Ada yang terkejut ada lagi yang hanya diam saja menunduk ke bawah. "Kalian semua! Teman kalian kenapa tidak ditolong? Apa sekolah ini tidak mengajarkan pendidikan pada kalian?!" lanjut pak kepala sekolah.
Ji soo yang melihat amarah papahnya hanya melotot ke arah Hye ri yang berdiri disamping papahnya. Tahu rasa lu, selamat menikmati pertunjukkan, batin Hye ri dengan senyum remeh.
"JI SOO! KAU ANAK MACAM APA? MEMANGNYA PAPAH MENGAJARKANMU UNTUK SELALU BERBUAT SESUKANYA? KALIAN SEMUA PERGILAH DULU DARI RUANGAN INI," teriak pak kepala sekolah sambil memarahi perbuatan putri semata wayangnya.
"Appa! Tapi, dia yang mengambil kalung aku, ini buk—" kata Ji soo dengan menunjukkan kalung yang dimiliki oleh Yuju. "Jangan bohong, ya. Kalung itu sudah lama melingkar di lehernya Yuju dan aku tahu itu," sela Hye ri.
Yuju hanya menunduk malu karena robekan dari gunting yang membuatnya seragamnya tembus. Hye ri berjalan menghampiri Yuju yang terlena itu sambil memberikan jaket yang saat ini dipakai oleh Hye ri.
"Yuju, kemarilah! Kau bisa masuk angin nanti, aku ngga mau kau sakit," kata Hye ri dengan lembut. Yuju hanya menatap Hye ri dengan harapan bahwa ia tak melakukan kesalahan.
"Oh iya. Pak kepala sekolah, karena putri Anda sekaligus siswi Anda, telah melakukan tindak pembully-an yang melebihi batas. Saya mewakili keluarga saya, lebih tepatnya mewakili papah saya,"
Hye ri mulai mempertegas perkataannya, "mulai sekarang kami (Yuju dan Hye ri) akan pindah dari sekolah Anda. Dan Anda akan kehilangan dana dukungan dari keluarga saya. Tolong jangan ganggu kami lagi, karena aku tak tahu apa yang akan dilakukan Papahku kepada kalian," kecam Hye ri panjang lebar. Hye ri berangsur-angsur mengemasi barang-barang milik Yuju yang jatuh berserakan di lantai dan berjalan pergi meninggalkan mereka berdua sendirian di dalam kelas.
Pak kepala sekolah yang mendengar perkataan dari Hye ri sangatlah terkejut sehingga ia pingsan seketika itu juga dan Ji soo sangat terkejut melihat papahnya yang langsung pingsan. "Hei! Beginikah caramu memperlakukan papahku? Aku tak takut dengan ancamanmu!" teriak isak tangis Ji soo yang membuat para guru dan para siswi berhamburan masuk ke dalam kelas.
Hye ri tetap membopong sahabatnya itu dengan setia mengantarnya sampai keluar menuju gerbang sekolah. "Hye ri-ah? Kenapa kau melakukan semua ini kepadaku? Bagaimana dengan sekolahmu? Kau t—!" kata Yuju sambil melihat ke arah Hye ri yang berwajah menyeramkan.
"Sssttt.... "Kau tak perlu melakukan ini!" Itu kan yang akan kau katakan padaku? Yuju-ah, Apa salahnya aku melindungimu, kau itu sahabatku. Aku merasa lebih senang ketika bersamamu, daripada bersama dengan mereka yang bahkan tak berani menolongmu!" ketus Hye ri.
"Kau mau tahu kenapa aku menolongmu?" tanya Hye ri. Yuju hanya mengangguk. "It's because we are one!" jawab Hye ri dengan senyum yang kembali pada wajahnya dan memeluk erat Yuju. Ah, akhirnya sahabatku kembali seperti biasanya, batin Yuju dengan gembira. "Tapi, bagaiman dengan sekolahmu? Aku belum mendengar jawabanmu," tanya Yuju dengan penasaran.
"Ahaha.. Aku tahu hal ini akan terjadi sehingga aku berencana untuk memindahkan kita ke SMU Namyang yang lebih dekat dengan rumahmu, jadi kau tak perlu naik bus lagi," jawabnya sambil tertawa dan menusuk-nusuk perut Yuju. "Argghhh....!!! Hye ri-ah!" rengek Yuju karena kesakitan di bagian perutnya. Hye ri hanya tertawa geli.
Entah apa aku jadinya jika tak ada dirimu, Gomawoyeo Hye ri, kata Yuju dalam hati.
Hye ri membawa Yuju pergi membeli baju. Seharusnya mereka saat ini masih sekolah. Namun, Yuju perlu baju yang pantas untuk dikenakan. "Hye ri-ah, kenapa kau membawaku ke sini?" tanya Yuju sambil memandangi fashion store di hadapannya. Hye ri hanya tersenyum dan kakinya melangkah memasuki fashion store tersebut tanpa ada keraguan sedikit pun.
Yuju masih bengong melihat fashion store megah yang berada di pinggir jalan umum. "Apalagi yang kau tunggu? Buruan dong masuk. Jangan bengong di depan fashion store orang," katanya sambil menarik lengan Yuju untuk masuk ke dalam.
Suasana di dalam fashion store ramai dipenuhi oleh orang-orang yang high class. Ya, maklumlah namanya juga fashion store di pinggir jalan umum. Kedatangan mereka langsung disambut ramah oleh kakak-kakak SPG yang wajahnya cantik-cantik. "Selamat datang nona Hye ri," salam dari mereka secara bersamaan.
"Eoh? Nona Hye ri? Hye ri apa yang terjadi padamu? Ini fashion store milik kamu? Kenapa belum pernah cerita padaku sebelumnya?" tanya Yuju sambil menyikut pinggul Hye ri. "Heheh.. Aku belum bilang ya? Mianhae, ini fashion store milik papahku. Aku ingin kau mencoba pakaian yang ada di sini," kata Hye ri sambil memilih pakaian-pakaian yang ada di situ.
"Hah? Se.. semuanya dicoba? Untuk apa, Hye ri?" pekik Yuju. "Ya, untuk kau pakai dasar kolot! Kau harus menutupi tubuhmu dengan pakaian yang ada di sini," jawab Hye ri sambil mencubit salah satu pipi Yuju. Akhirnya Hye ri memberikan pakaian-pakaian yang akan dikenakan Hye ri. Ini adalah shopping pertamanya dengan sahabatnya setelah lama ia bershopping dengan saudara kandungnya yang entah hilang ke mana.
Hari ini Yuju sangat senang sekali. Ia bisa melupakan sejenak kejadian yang baru saja terjadi di sekolahnya. "Eoh, sudah sore nih. Aku harus pulang ke rumah," ucap Yuju sambil mengelus perutnya. "Hahah.. Yuju-ah, mending kamu ikut keluargaku saja makan malamnya," ajak Hye ri.
Yuju boleh dibilang cukup beruntung. Karena selalu ada orang yang peduli di sekitarnya walaupun, banyak juga yang tak suka dengan kehadirannya.
Yuju bersama dengan Hye ri dan keluarganya pergi menuju restoran mewah. Mereka telah memesan makan malam di rooftop sebuah restoran itu. "Yuju-ssi, terima kasih telah bersama dengan anak kami, Hye ri. Karenamu Hye ri sekarang lebih patuh pada kami dan sekarang lebih senang belajar," kata papahnya Hye ri sambil menepuk pelan punggung Hye ri.
"Ah, appa! Dari dulu aku juga sudah patuh padamu, tapi kalau senang belajarnya baru sekarang. Hehe," celoteh Hye ri sambil memeluk papahnya. "Ah, Hye ri kau bisa saja," kata mamahnya sambil tertawa. Yuju hanya ikut tertawa saja, ia iri dengan keadaan seperti ini. Karena orang tuanya telah meninggal dunia, ia ingin mendapatkan kasih sayang dari orang terdekatnya, walaupun orang itu sendiri adalah sahabatnya. Sesaat dia ingat akan Chanyeol oppa ketika membuka LINE-nya.
***
Chanyeol POV
Ah, bosen nih. Kemarin habis bertengkar dengan Yuju sekarang aku harus membuat lagu baru untuk tour special December ini. Tapi, aku sama sekali ngga ada ide buat nulis lagu.
"Aaarghhhh!!!"
Tiba-tiba semua member melihat ke arahku. "Yeol, lu ngapain kok teriak-teriak begitu?" tanya Lay. "Ini nih mikirin lagu buat tour, makanya lu ikutan mikir juga dong!" timpalku dengan nada kesal. "Butuh apa agar pikiranmu jernih kembali? Mau kubuatkan makanan? Semua member kumpul di ruang makan sekarang! Aku akan membuatkan sesuatu untuk kalian," kata Xiumin hyung.
"Kebetulan aku lagi lapar. Hyung buat yang enak ya, Makanannya," kata D.O sambil berbisik ke arah hyung. "Hei kalian tidak dengar kata Xiumin hyung? Kalau tidak aku akan habiskan semuanya tanpa sisa,"kata Baekhyun dengan muka kekanak-kanakannya. Kalau Baekhyun ngomong gitu semua member langsung berlari menuju ruang makan.
"Yang nyampai duluan ke ruang makan boleh nambah masakannya hyung," ucap Kai dengan berlari menuju ruang makan meninggalkan para member. "Eh! Kai, emang ya kelakuan bener ini anak! Ayo siapa takut," kata Suho sambil mengikuti Kai dan mengikuti member yang lain. Haha.. Kalau udah gini ngga bisa tinggal diam aku. "Jangan tinggalin Thehun, Thehun juga ikutt!" teriak Sehun.
"Heii! Tungguinlah, aku juga ikutan mau makan dong!" teriakku sambil menarik lengan Chen. "Chan, chan! Eoh, pelan-pelan dong! Bajuku mau kebuka, nih!" rengeknya sambil menutup pintu. Tapi, sepertinya mereka lupa sama satu orang. Siapa ya? Kayaknya udah di ruang makan semua.
Xiumin hyung memang pandai dalam memasak, makanya kami menyerahkan urusan dapur pada hyung. Di ruang makan kami sudah duduk dengan posisi yang menurut kami "manis". "Baekhyun kamu duduk saja di sana yang manis!" pinta Xiumin hyung.
"Aahh~ Hyung aku ngga bisa nungguin lebih lama lagi. Aku udah lapar," rengek Baekhyun sambil memeluk badan hyung. "Rewel bener sih, anak siapa ini?" kata Suho sambil melepas pelukan hangat Baekhyun dari badan hyung. Semua member tertawa lepas termasuk aku.
Kelakuan si Baekhyun selalu membuat para member tertawa. "Eh, sepertinya kita kurang satu orang deh," kata Kai. "Emangnya siapa Kai?" tanyaku sambil mengecek ponselku. "Ahhh! Jangan bilang dia!"
"Teman-teman makanannya sudah siap, nih!" kata Xiumin hyung. "Iya.. Mungkin kita bitha mencari dia thetelah makan malam ini," kata Sehun pelan. "Sebelum makan aku absen dulu ya! Semuanya udah harus ngumpul di sini!" kata Xiumin hyung sambil mengabsen para member.
Mampus! Hyung kenapa harus pakai acara diabsen segala! batinku.
"Baek! Chan! Chen! Su! Hun! Kai! Aku! Tao sama Luhan dan Kris lagi di China. Sapa lagi ya?" tebak Xiumin hyung.
Bagus si Xiumin lupa sama si dia! batin kami para member yang sudah menahan lapar daritadi.
"Kurang si Lay, hyung," kata D.O. Aduh si D.O ini! Selalu saja ngga bisa diajak kompromi, udah tahu kami laper banget. Eoh, malah dikasi tahu ke Xiumin.
"Ah~ Dia bisa makan nanti, hyung! Sekarang aku makan, ya! Keburu dingin," rengek Baekhyun sambil mengambil ayam goreng di hadapannya. Plakk! Hyung menampar tangan Baekhyun. "Cari si Lay sampai dapat! Kalau ngga ketemu, makanan ini semuanya buat si Lay!" kecamnya sambil menarik semua makanannya dari meja makan.
Aigoo! Mampus, ya mana gue tahan makanan yang berharga itu semuanya dimakan sama si Lay. "Arrghh... Iya iya baiklah kami akan mencarinya lagi ke kamar," jawab kami secara serempak. Xiumin hyung hanya mengangguk senang. Senang kalau lihat muka kami sengsara.
Dih.. Si Lay ini selalu saja bikin kami bingung. "Lay! Kamu di mana? " teriakku.
"Lay!"
"Lay!"
"Lay!"
"Yixing!"
"Udah cek LINE nya belum? Coba LINE sekarang, Chen!"
LINE
Chen
Lay, kamu di mana?
Sebentar lagi kita mau makan malam
19.00
"Kok ngga dibales sih?" tanyaku. "Sini coba aku telpon! Keburu lapar aku," kata Sehun sambil mengambil ponsel Chen.
Saat kami sampai di depan kamarnya. Kami sanggat terkejut. "Aku nemuin si Lay, nih," kata Suho sambil menyandarkan badannya ke lemari Lay. "Aiisshh! Ini orang dicariin malah tidur. Lay bangun Lay," kata Kai sambil menarik selimut Lay.
Si Lay tidurnya ngaret juga. "Udah ah, dibopong saja!" saranku sambil membopongnya dengan D.O yang juga ikut membopong Lay bersama selimutnya. "Biarin bangun-bangun dia bakalan sadar dirinya ada di ruang makan," kata Chen. (Bener banget Chen!)
"Gimana? Udah ketemu belum si Lay? Kenapa kalian malah membawa selimut?" tanya hyung panik. "Hyung, udah ya diam saja siapin makanannya," kata Baekhyun. Niat awal memang membopongnya. Namun, Lay terlalu nempel sama selimutnya. Jadi, si Lay kami buntel tuh di dalem selimut. Rasain tuh! Dicariin tahunya malah tidur sih.
"Xiumin, si Lay dibuntel itu lo di dalem selimut," jelas Suho.
"Oh.. oh! Ya sudah kalau begitu. Mari dimakan nih. Semoga kalian jadi semanggat lagi ya!" kata Xiumin hyung sambil memberikan hasil masakannya yang disambut hangat oleh kami. "Hmm.. Enak banget nih! Hyung harusnya jadi koki nih," celoteh Baekhyun yang asik makan ayam gorengnya. "Hei, Baekhyun! Makannya yang benar dong!" timpal Kai yang juga senang sekali mengunyah ayamnya.
Kami langsung saja tertawa lepas. Begitu melihat ulah keduanya yang makan dengan lahap sekali. Tiba-tiba orang yang badannya dibuntel dengan selimut sadar. "Hahhh? Kenapa aku bisa ada di sini? Kok aku dibuntel pakai selimut sih. Kalian ngapain, sih?" teriak Lay dengan panik. Hahahaa... Makanya jangan tidur terus, batinku dalam hati.
(Muka habis bgn tidur ↑↑↑)
Kira-kira Yuju lagi ngapain ya? Baikan dulu deh sama dia.
LINE
Chanyeol
Eoh, Yuju kamu lagi apa?
Yuju
Lagi dinner sama temanku kenapa oppa?
Chanyeol
Hah? Sama siapa dinnernya? Ngaku!
😕
Yuju
Ih.. Oppa kenapa mendadak perhatian padaku?
Chanyeol
Ada yang harus kubicarakan sama kamu, Yu.
😌
Yuju
Ya sudah bicara saja.
Chanyeol
Semoga kamu ngga marah lagi, ya! Aku mau bilang, Aku minta maaf. Jangan ngerusak persahabatan kita, ya.
Yuju
Ha? Eoh, ne oppa.
Aku kira mau bicara apa
Ahahaha...😅😅
19.25
Read
Dia serius mau maafin aku kan? Iya ngga sih? Aku makannya ngga tenang nih. "Mainan ponselnya nanti saja, ya, yeol!" kata Xiumin hyung yang duduk di sebelahku. "Ah... Mianhae hyung," kataku sambil menutup kembali ponselku.
****
Yuju POV
Sebenarnya ada apa dengan Chanyeol oppa? Kenapa dia LINE aku jam segitu ya? Hari ini akan jadi hari yang tak terlupakan juga sepertinya. Setidaknya Hye ri juga ikut keluar dari sekolah bermasalah itu.
*Trriiinnngggg...*
Hye ri is calling you...
Answer or Ignore
"Yeobseo... Ada apa Hye ri sampai kau harus menelponku?"
"Ahh... Yuju-ah! Tentang perpindahan sekolah sebelumnya. Kita akan bersekolah di SMU Namyang!"
"Ne... Hye ri-ah, tapi kenapa harus di SMU Namyang? Entahlah Hye ri. Kurang beberapa bulan lagi kita lulus dari sekolah dan setelah itu harus kuliah."
"Ahahaa.. Kau benar Yu, engga kok! Aku hanya bercanda soal kita akan sekolah di SMU yang baru. Aku akan memberimu pekerjaan dan kita bisa homescholling saja!"
"Aigoo, aku takut akan membebanimu lebih banyak lagi, Hye ri. Memberiku pekerjaan apa?"
"Jangan merendahkan martabatmu, Yu. Soal pekerjaan, papahku bilang ia juga mencari seorang model kau mau tidak? Sekalian kau akan kuajarkan untuk menjadi seorang manager."
"Aku tersanjung pada permintaanmu itu, Hye. Gomawoyeo. Aku pasti akan suka sekali."
"Aih! Kau bikin aku malu saja. Besok mau mulai bekerja? Datanglah pagi-pagi ke rumahku."
"Oke. Jangan ngaret ya tidurnya."
Tuhan, terima kasih karena Engkau selalu setia memberikan solusi di setiap masalah. Terima kasih juga, aku mulai besok akan bekerja bersama Hye ri. Aku tak ingin hidupku sia-sia. Tuhan, pertemukan aku dengan saudara kandungku. Terima kasih atas nafas yang boleh kuterima dan atas perlindungan-Mu.
Saat selesai berdoa dan mengucapkan syukur. Seketika itu juga ada chat masuk dari LINE.
****
LINE
Chanyeol
Yuju. Apakah kau sibuk?
Yuju
Aniyo, oppa
Wae?
Chanyeol
Aku punya masalah yang tak bisa kuselesaikan dengan member yang lain.
Bisa kau bantu aku?
Yuju
Butuh bantuan yang seperti apa?
Kedengarannya masalah yang rumit
😓😓
Chanyeol
Aku harus membuat lagu baru.
Tapi, aku ngga ada ide sama sekali untuk membuat liriknya.
Aahhh... Jin jja
Help me, Yu!
😩😥
Yuju
Ahaha... Aigoo!
Oppa kan lebih baik dalam hal seperti itu.
Aku bisa apa😐
Chanyeol
Kau pasti bisa melakukan sesuatu. Seperti menyemangatiku?
Atau memberikan kata-kata romantis yang ingin didengar oleh wanita umum sepertimu?
Pokoknya bantu aku membuat lirik,
ini untuk lagu baru dalam tour.
Yuju
Arasseo, oppa!
Hmm...
Bagusnya lirik yang seperti apa ya? Belum pernah sih, aku merasakan jatuh cinta. Tapi, kenapa akhir-akhir ini hatiku berdegup kencang ya? Apa mungkin karena waktu di minimarket itu? Aiiisshh...
Lirik yang bagus untuk lagu EXO. "We are one!" kalau ada semboyan itu sepertinya bagus.
LINE
Chanyeol
Yang ini bagus sih, kata-katanya.
"Aku tak akan pernah lupa"
"Akan kubuat kau bahagia"
Yuju
"Sama seperti semboyan kita,
we are one."
"Seiringnya waktu,
aku tak bisa mengatakan apa-apa"
"dan hanya menelan kata-kataku"
.....
Setelah itu oppa harus menyelesaikannya sendiri.
Chanyeol
Ah.. Lirik yang indah.
Kalau begitu akan kutulis seperti ini,
"Mengatakan kata-kata."
"Aku minta maaf, aku mencintaimu"
😐😓😅😨
Yuju tolong lanjutkan liriknya.
Yuju
Memangnya ada apa denganmu, oppa?
Yah.. Ngga dijawab sama oppa. Malu sepertinya setelah nulis kata, "aku mencintaimu"? Eoh? Memangnya kenapa oppa harus malu dia kan sudah terbiasa meet & greet sama para fans-nya. Aneh!
Yuju
Kalau begitu menurutku lirik selanjutnya adalah,
"Tolong percaya padaku seperti yang sekarang kau lakukan."
23.12
Oppa tumben sama sekali belum 'Read' LINE-ku. Apa mungkin yang tadi aku katakan benar? Bahwa Chanyeol oppa "mencintaiku"? Seorang Yuju ini yang di"cintai" oleh seorang bintang dunia? Hye ri-ah, aku makan apa tadi, hingga pikiranku tidak jernih?
Huaaaaa.... 😭😭😭
✈✈✈
Akhirnya konfliknya keluar juga, entah ini konfliknya seru atau ngga. Ga tahu jugalah. Pengennya cepet-cepet publish tapi, malah keasyikan ngetik.
Gpp lah, tuangin smua yg lo pikirkan saat membuat ff. Gimana nih? Akankah lirik lagu terbaru untuk tour EXO SPECIAL DECEMBER jadi?
Vomment. kritik. saran silahkan.
Kalau ada banyak kesalahan minta maaf ya, author😫
Kalian suka nggak sih sama chapter kali ini?
❄❄❄
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top