* 17 *

Perselisihan yang terjadi antara Sunyeol dan Chanyeol hanyalah sebuah rekayasa yang Chanyeol ciptakan. Alasannya hanya satu yaitu, merindukan Yuju. Boleh dibilang mungkin cara seperti ini tidak masuk akal. Tapi, masuk akal bagi Chanyeol hingga, membuat Yuju sebal dengan kelakuan Chanyeol yang memainkan perasaannya.

Belum adanya kepastian pada hubungan mereka, hanya itulah yang ditunggu oleh Yuju untuk sekian lamanya. Yuju tak bisa menolak ketika, dicium di dalam mobil van oleh Chanyeol tanpa diketahui siapapun. Apakah perasaan mereka saling terbalas? Yuju ingin mendengar dengan kedua telinganya sendiri bahwa, Chanyeol mencintainya dan tak akan mengkhianati cinta tulus mereka.

**


"Yuju-ssi! Bagaimana apakah dress-nya sudah kau pakai?" Tanya desaigner yang sedari tadi menunggu di luar fitting room. "Ah, nee! Sudah saya pakai dress buatan Anda," jawab Yuju sambil gelagapan dan langsung membuka pintu fitting room. Designer yang melihat Yuju mengenakan karya pada tubuhnya yang seperti porselin, tersenyum puas.

"Syukurlah, dress rancanganku sangat cocok pada tubuhmu, Yuju-ssi. Berjalan di panggung tanpa ada rasa takut, ya!" Designer itu tiba-tiba saja memberikan semangat pada Yuju dan disambut dengan anggukan serta senyum khas Yuju.

Yuju berjalan keluar dari ruang istirahat sekaligus, ruang make up dan fitting room. Yuju keluar tak sendirian ia, didampingi oleh para staff dan manager yang diberikan secara khusus untuk mendampingi guest star oleh agensi yang mengundangnya.

"Yuju-ssi, ini nanti jalan lurus lalu, belok ke arah kiri. Hati-hati pada kabel yang ada di mana-mana," ucap para staff panggung. Yuju hanya menunduk dan mengatakan, "Annyeonghaseyo" terus-terusan. Manager guest star yang dikhususkan untuk mengatur jadwal Yuju sedang mengatakan pada Yuju, "Yuju-ssi, penampilan pertama pembukaan dan sambutan dari MC lalu, ketika MC menyebutkan namamu dan Sunyeol langsung siap ya!" Yuju mengangguk dengan semangat dan melakukan pemanasan di balik panggung tanpa lelah.

Ia ingin mengerahkan semua energi yang ia miliki agar, perfomance di panggung dapat memberikan timbal balik yang baik serta ia tak ingin mengecewakan orang-orang yang sudah mendukungnya terutama Hye ri-sahabatnya. "Yuju-ssi, HP-mu berbunyi dari tadi. Mungkin dia orang yang penting, kau boleh menjawabnya!" Teriak manager tersebut, karena suasana di sekitar panggung yang penuh dengan sorak sorai fans atau EXO-L.

Tanpa ragu, Yuju langsung menyaut HP-nya dan digesernya icon bergambar telepon berwarna hijau dengan jarinya. Sudut bibir Yuju terangkat dan wajahnya berseri-seri.

"Yakkk!!! Kau dengar suaraku kan?" Tanya seseorang di seberang sana.

"Iya aku dengar kau berisik sekali, Hye ri! Wae?"

"Wae? Kau bilang wae?! Yakkk! Apa kau lupa, orangtuaku menanyakan keadaanmu padaku terus menerus pabbo!" Teriak Hye ri yang meninggikan nadanya.

"Mianhae Hye ri-ah. Aku kan lupa. Oh iya kau adda di mana sih? Sepertinya suara teriakan di sekitarmu tidak asing di telingaku," ucap Yuju sambil melirik dari bawah panggung. Lampu di panggung belum dinyalakan jadi, Yuju bisa mengintip dari bawah panggung, fans yang sudah menyalakan lightstick mereka dan membawa berbagai spanduk dan bahkan poster bias.

"Aku ada di Jepang! Ah, jinjja berisik sekali mereka! Yuju-ah! Kau harus buang semua rasa sedihmu dan menyanyilah buat para fans ini diam dengan suaramu!" Teriak Hye ri dan Yuju langsung mematikan HP-nya untuk dititipkan pada manager. Dalam hati, Yuju sangat senang sekali disemangati oleh banyak orang. Terkadang ia berpikir, apakah dirinya pantas untuk diberi semangat namun, kini ia mengubah pemikiran piciknya itu. Sebuah perubahan yang akan mengubah hidup Yuju sedang menunggunya.

"Bersiap di tempat masing-masing, dalam hitungan kelima semuanya siap. Satu... dua... tiga... empat... lima!" Teriak staff panggung dan Yuju telah bersiap di tempat yang telah diarahkan oleh staff. Yuju muncul dari bawah panggung dan Sunyeol muncul di tempat berbeda dengan duduk di bangku piano. Sunyeol muncul ke permukaan panggung dengan piano berwarna putih bersinar. Yuju berdiri diam dengan menatap fans yang menggerakkan lightstick mereka ke kiri dan kanan mengikuti melodi lagu yang dibawakan.

Mereka membawakan lagu duet yang mereka buat di dalam pesawat. Liriknya dibuat oleh Yuju sedangkan, bagian melodi serta nadanya oleh Sunyeol. Sebelumnya, mereka berlatih membawakan lagu tersebut di depan produser EsEm. Kiranya lirik lagu dan nada dikoreksi sendiri oleh sang produser di sela-sela gladi kotor. Sang Produser juga memberikan janji untuk membuat rekaman lagu di studionya. Yuju hanya bisa berterima kasih kepada kesempatan yang tidak datang dua kali.

Membuat rekaman lagu sendiri adalah mimpi para trainee karena, membuat rekaman lagu merupakan langkah maju untuk menggapai mimpi para trainee yaitu, debut. Mungkin inilah rahasia yang diberikan oleh Tuhan atas segala rintangan dan hambatan yang Yuju terima. Terima kasih atas segalanya, Tuhan. Kau telah memberikan jawaban yang terbaik kepadaku, batin Yuju dengan melipat kedua tangan di depan dadanya.

"Sekarang kita saksikan peenampilan dari kedua artis pendatang baru yang berjudul 'Cherish' Tepuk tangan yang meriah!" Ujar MC yang memperkenankan Yuju dan Sunyeol untuk bernyanyi di atas panggung. Inilah saatnya, untuk menunjukkan potensi yang tumbuh dan berkembang dalam diri Yuju.

**


Denting alunan tut pada piano semakin keras menyesuaikan jari Sunyeol yang menari, membuat fans hanyut dengan suara yang dihasilkan. Perlahan Yuju mulai berjalan menghampiri Sunyeol. Yang dihampiri pun ikut bangkit berdiri dan berjalan ke arah Yuju berada sambil menggenggam microphone.

"Maeil achime nun tteosseul ttae,
ne saenggage miso jieo,
eonjongil naega wae ireonji molla,
nae mameul moreugesseo"

Arti dari bait yang dinyanyikan oleh Yuju bermakna sangat dalam, seperti menggambarkan suasana hatinya. Hanyalah lirik yang menggambarkan kegiatan sehari-hari yang terjadi di masyarakat. Namun, Yuju mencurahkan segalanya saat menyanyikan tiap lirik dalam lagu duet pertamanya.


"Setiap pagi saatku membuka mata
Aku tersenyum memikirkanmu
Aku tak tahu mengapa aku seperti ini sepanjang hari"


Sekarang bisa kita lihat wajah Yuju yang bersinar terpampang jelas di layar. Chanyeol tersenyum saat melihat hasil tangkapan kamera yang membidik wajah mempesona Yuju. "Kau berhasil Yuju-ah! Fighting!!!" teriak Chanyeol sambil menyemangati Yuju dari bawah panggung. "Yakkk! Ada yang thedang jatuh cinta, nih. Duh makin thayang deh!" cibir Sehun sambil tersenyum misterius. "Iya hun. Ugh! Unch... unch... unyu banget!" Pekik Baekhyun dengan memukul-mukul dada bidang Sehun. Chanyeol melirik ke arah mereka dan memberikan tatapan mencekam.

Chanyeol yang kurang jujur dalam mengekspresikan perasaannya membuat para member gemar menggodanya terutama, Baekhyun dan Sehun. Sementara, D.O menepuk tangannya untuk mengapresiasi penampilan duet Yuju dengan Sunyeol tanpa ada yang mengetahuinya dan hanya kata cantik yang terucap dari mulut Kai.

"Member yang lain bersiap-siaplah, pada lokasi di mana kalian akan muncul di atas panggung!" Teriak staff bagian panggung dengan membawa beberapa kertas berisi rundown acara. Chanyeol dan member yang lain tengah menempati posisi seperti waktu gladi bersih. "Woah... Suasana dalam Tokyo Dome penuh dengan suara teriakan fans yang makin antusias. Pertunjukkan setelah ini, akan membuat kita terbakar dengan lagu yang emosional! Kita sambut EXO - CALL ME BABY!" Teriak MC dari atas panggung dan cahaya lampu yang tadinya menyorot panggung dipadamkan.

Inilah momen terbaik untuk menunjukkan hasil latihan mereka selama berbulan-bulan bahkan, semua jerih payah para idol untuk tampil di panggung demi menghibur fans di luar sana.

✈✈✈

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top