*12*
Yuju POV
Pagi ini, aku pergi ke Incheon airport. Atas saran dari Hye ri, Hye ri meminta kepada orangtua-nya untuk memberi tiket penerbangan menuju ke Jepang. Hye ri memintaku untuk tidak sedih berlarut-larut.
Yah, jujur saja aku tak bisa menolak permintaan yang berlebihan itu. Lagipula, aku telah dianggap sebagai putri sendiri di keluarga Hye ri.
"Yuju-ah! Kemarilah sebentar, sebelum kau meninggalkan keluarga kecilmu ini," kata Nyonya Lee sambil melambaikan tangannya ke arahku.
Aku berlari kecil ke arah mereka dan tiba-tiba mereka mendaratkan pelukan hangat yang melingkar di tubuhku. Pelukan yang bahkan belum pernah kurasakan seumur hidupku.
Tesss... tes... tes...
"Yuju-ah! Jangan sedih, ketika kamu sudah sampai di Jepang sering-seringlah mengirimi kami kabar," isak Hye ri yang memelukku paling erat. "Eum... Pasti, akan aku kirim kabarku. Kurasa air mataku yang jatuh adalah air mata kebahagiaan. Gamsahamnida," ucapku sambil menyeka air mataku.
"Yuju, kau pantas mendapatkan hadiah ini. Kau telah berusaha keras sampai membuat Hye ri belajar sungguh-sungguh," ucap Tuan Lee.
Perkataan yang keluar darinya membuat diriku bahagia yang berlipat ganda. Ahhh.... Rasanya tak tega meninggalkan mereka di Seoul, tapi aku harus menikmati liburan yang telah disiapkan dengan matang ini.
**
Aku bergegas meninggalkan keluarga kecilku dan segera pergi berangkat ke Jepang! Yuhuuu! Aku sangat bersemangat sekali hingga menubruk seseorang.
Brukkkk!!!
Woah, belum juga aku menaiki pesawat. Ada seorang pria yang menabrakku tanpa sengaja. "I'm sorry," kata-kata yang diucapkan oleh pria yang menabrakku serasa tak asing.
Seperti déja vù, mungkin? Apa mungkin pria ini orang yang kukenal?
Tak mungkin lah, sudahlah sekarang aku harus menerobos ramainya para fotografer yang sedari tadi berada di sekitarku.
"Penerbangan ke Jepang dengan pesawat XOXO akan segera berangkat. Mohon bagi para penumpang segera menuju ke pesawat XOXO. Terima kasih."
Aigoo! Pesawatnya udah mau berangkat lagi. Aku harus cepat-cepat, aku tak boleh ketinggalan pesawat. Semoga masih sempat dapat tempat duduknya.
"Eum... Permisi, bisakah saya duduk di sebelah Anda? Saya kehabisan tempat untuk duduk," pintaku kepada pria yang rata-rata umurnya hampir sepertiku.
"Ne~! Silahkan," jawabnya sambil tersenyum lalu, mengambil tas berwarna hitam di sampingnya. "Ah~ Akhirnya bisa duduk setelah melewati beberapa fotografer," dengusku sambil menghempaskan diri ke bangku penumpang yang empuk itu.
Pria yang duduk di sampingku hanya melihatku dengan tatapan kebingungan.
Setelah duduk, pria di sebelahku tak berhenti untuk mengajakku berbicara. "Ah, Annyeong~! Boleh saya tahu nama Anda?" tanya-nya dengan sopan. "Eom... Yuju himnida. Dangsin? " aku bertanya balik. "Na... Sunyeol himnida. Jadi, Yuju-ssi, Anda terlihat kesal tadi. Waeyo?"
Kenapa orang yang baru saja bertemu denganku di pesawat ini, sangat ingin tahu akan permasalahanku? batinku dalam hati.
**
Yah, tak ada salahnya aku curhat dengannya karena aku ingin mengurangi beban pikiranku ini. Selain itu, jika ada seseorang yang menemaniku berbicara sepanjang perjalanan tak akan membuatku suntuk.
Aku mulai membuka mulutku, "Semoga kau tak bosan mendengarkan keluh kesahku. Pertama, aku kesal karena para fotografer yang menghalangi jalanku untuk sampai di pesawat dan aku ingin mengurangi beban pikiranku ini. Bisakah kau menampungnya?" tanyaku dengan memasang raut wajah kesal.
"Menampung masalah, Yuju-ssi? Boleh saja! Aku akan menampungnya dengan baik. Lalu, bisakah Yuju-ssi mendengarkan keluh kesahku juga ini tentang hyung-ku?" jawabnya tanpa ragu-ragu.
Kenapa dia mudah sekali percaya dengan orang asing bahkan tak segan-segan membeberkan keluh kesahnya?
Sunyeol-ssi, Anda benar-benar orang yang aneh.
"Baiklah kalau begitu. Silahkan Sunyeol-ssi, dulu yang berkeluh kesah," kataku sambil membaca artikel majalah yang berisi tentang tour EXO. Aku yakin Hye ri memasukkan majalah yang ingin kuhindari ini, ke dalam tas ranselku.
"Sebenarnya Yuju-ssi. Ini tentang kelakuan hyung-ku. Saat ini aku menyusul hyung yang akan melaksanakan tour ke Jepang secara diam-diam."
Tunggu dulu, aku tak salah dengarkan? Ia mau menyusul hyung-nya yang akan tour di Jepang? Kalau begitu, hyung-nya adalah salah satu dari member EXO. Omo! Kenapa mendengar kata "EXO" membuat telingaku panas.
Sial! Aku benar-benar dibuat penasaran oleh keluh kesah Sunyeol-ssi.
"Abeoji dan eomma sangat merindukannya. Jadi, aku ingin memberi tahu hyung tentang ini. Tapi, padatnya jadwal sebagai boyband membuatku sulit menemuinya. Apa dia mau mendengarkan perkataan adik tirinya?" lirihnya pelan sambil sesekali menundukkan kepala.
**
Aigoo!
Memangnya hyung-mu orang yang seperti apa? Tapi, hyung-nya memiliki sikap yang menyebalkan juga. Kenapa Ia tak akan mendengarkan permintaanmu?
Mengapa kau harus menundukkan kepalamu? Haruskah kau bertindak sampai sedemikian rupa? Di mana hyung-mu itu? Kenapa kau begitu percaya diri?
Pertanyaan itu terus saja beradu di dalam benakku. Tapi, aku tak tega menyodorinya pertanyaan yang begitu banyak. Wajahnya membuatku merasakan simpati atas apa yang dibeberkan oleh Sunyeol-ssi.
Bagaimanapun juga Sunyeol-ssi membutuhkan seseorang untuk diajaknya berbicara.
"Ahh... Mianhae, ternyata Sunyeol-ssi mengalami hal yang membuatmu nekat untuk menemui hyung-mu. Setelah ini, apakah kau memiliki rincian rencana yang jelas?" kataku sambil menepuk pelan pundaknya. "Rincian rencanaku yang jelas?" tanya-nya dengan kebingungan lagi.
"Ah! Aku memiliki rincian rencana yang jelas! Aku selalu mengikuti berita terbaru tentang hyung-ku. Sepertinya, hanya Yuju-ssi yang mampu tuk menemukan keberadaan hyung yang menghilang. Setelah dilihat-lihat, sepertinya aku tak salah," jawabnya dengan semangat yang mulai berkobar.
"Maksudmu tak salah itu seperti apa? Apa yang kau lihat dari diriku?" aku mulai bertanya dengan suara yang meledak-ledak.
Ia menyunggingkan bibirnya lalu, mengatakan sesuatu yang membuatku sangat shock!
"Karena Yuju-ssi adalah pacar hyung-ku, benar kan? Jadi, Maukah Yuju-ssi membantuku? Ah! Kebetulan juga Yuju-ssi berada di pesawatnya EXO!"
Tunggu dulu, jika aku adalah pacar hyung-mu. Lalu, siapa sebenarnya hyung sialanmu itu berada?
Hye ri-ah! Aku berada di dalam pesawatnya EXO?! Apa yang kau rencanakan sehingga pikiranku terasa terbebani lagi. Sesaat aku merasakan pusing di area kepalaku. Terasa berat dan berputar-putar, kemudian ...
Brukkkk!!!!
"Yuju-ssi! Bisakah Anda melihat saya dengan jelas? Bagian mana yang sakit? Ahgassi, tolong perempuan ini–!" Sepertinya diriku membuat Sunyeol-ssi panik sehingga Ia harus berteriak meminta pertolongan pada pramugari yang langsung menolongku.
Ahh... Mataku mulai berkunang-kunang ada apa gerangan? Kenapa diriku begitu lemah sekali?
**
Chanyeol POV
Seperti yang telah dijadwalkan oleh Manajer PMS, hari ini adalah hari keberangkatan menuju tour kami dengan tujuan ke Jepang.
Kami juga mengiklankan tour lewat sebuah restoran. Dan sepertinya ada yang beruntung mendapatkan kupon itu.
Sudah hampir seminggu aku tak berjumpa kembali dengan Yuju. Di mana dia sekarang ini? Apakah dia masih berada di rumah lamanya? Ataukah saat ini dia bersama dengan pria idamannya?
Yah... Sepertinya ini membuatku begitu depresi. Kenapa dia harus menghilang secepat itu seakan masa lalu yang telah kulewati adalah mimpi yang begitu indah.
Para member juga telah mencari keberadaannya beberapa hari yang lalu dengan ijin dari Manajer PMS. Jikalau memang tidak ada kemungkinan bahwa dia pergi bersama pria lain tetapi, paling tidak aku berharap salah satu member kami menemukan keberadaannya.
LINE
Chanyeol
Hai, Yuju!
Sekarang ini kau ada di mana?
Cepatlah temui aku😌
Aku akan berangkat untuk tour ke Jepang, loh.
Aku ingin mengajakmu untuk berangkat bersamaku.
12.08
Memang sih, jika orang-orang mengetahui perasaanku ini mereka pasti akan merasa kasihan. Ya, mereka mengasihaniku.
Aku merenungi diriku ini sambil menundukkan kepala dengan posisi badan jongkok dan tak henti-hentinya mengecek notif dari HP-ku.
"Hyung! Hyung!!!" teriak seseorang di sebelahku.
"Hah? Wae, Sehun? Maaf aku tadi melamun," jawabku dengan kepala terengah ke atas.
"Ayo berdirilah dan berhentilah menatap HP-mu terus. Ya, aku mengerti perasaanmu saat ini. Tapi, kita tetap harus pergi untuk tour kali ini," jawab Sehun sambil menepuk pundakku pelan dan tersenyum.
"Ah, benar. Maafkan aku karena terlalu bodoh untuk memikirkan hal yang lain," jawabku sambil tersenyum masam.
Benar sekali. Betapa bodohnya aku ini sehingga aku rela menunggunya tetapi, dia tidak kunjung datang. Dan kenapa juga aku harus melepaskan genggaman tangannya itu? Apa dia sudah lupa padaku sehingga, LINE-ku saja tidak pernah di read oleh-nya.
Aku berjalan dengan lebih cepat dan aku menggunakan kacamata dengan frame warna hitam untuk penyamaran. Aku tak memperhatikan jalan dengan benar dan rasanya aku bertabrakan dengan seorang wanita yang mungkin seusiaku.
Tapi, tak kulihat dengan jelas wajah wanita itu dan aku langsung meminta maaf kepadanya dengan menggunakan Bahasa Inggris, karena sudah menjadi kebiasaan.
"Hyung! Ayo cepatlah ke arah sini! Tiba-tiba saja, para fotografer dan wartawan ada di mana-mana mungkin mau meliput kita," kata Sehun dari samping dengan suara yang lirih.
Huh! Mau tidak mau kami harus berlari mengejar para member yang sudah duluan sampai ke dalam pesawat. Syukurlah kami berhasil mengejar mereka. "Sehun, sekarang kita langsung cari tempat duduk saja, yuk!" ajakku. "Baik, hyung!"
**
Hoshhh... hoshh.. hoshhh....
"Hei, kenapa wajah kalian pucat sekali seperti habis dikejar cewek-cewek?" ejek Baekhyun yang melirik ke belakang dari tempat duduknya di bangku depan. "Keterlaluan ah, kalian semua! Teganya meninggalkan kami. Hah! Capek banget!" jawabku dengan cuek.
"Kan tadi sudah kuperingatkan pada kalian. Kalian harus bergerak cepat agar tak tertangkap oleh para wartawan!" ketus Manajer PMS sambil memukul kepala kami dengan majalah yang dilintingnya. Para member yang lain hanya menertawakan kami kecuali, Kai yang sibuk melihat foto-foto cewek di galeri HP-nya.
**
Selama di dalam pesawat pribadi khusus untuk para EXO ini, aku terus saja membenamkan diri melihat ke arah kaca pesawat. Kegalauan ini membuat pikiranku semakin penat, Baekhyun yang duduk di sampingku menyadari gerak-gerikku.
"Yeol, ada apa? Daritadi kamu terus saja memandangi kaca pesawat dan tidak seperti biasanya kau diam saja," tanya Baekhyun dengan menepuk pundakku pelan.
Aku menghela napas dengan berat hati dan menjawab pertanyaan dari Baekhyun. "Hyun, aku merindukan sosoknya. Jika, bertemu dengannya aku ingin meluapkan perasaanku ini padanya melalui sebuah lagu," tuturku. Jawaban dariku di dengarkan oleh para member yang lain dengan seksama.
"Apakah kau segitu inginnya bertemu dengan Yuju?" sahut DO. Aku hanya menatapnya dengan wajah memelas.
Mereka saling bertukar tatapan satu sama lain, yap! Merasa kasihan padaku. Kecuali satu orang, Sehun. "Oh iya! Si cadel ke mana ya? Kok nggak kelihatan daritadi," tanya Xiumin.
Hmm... Eoh iya juga, ya. Si Cadel, Sehun pergi ke mana? Dia nggak ketinggalan di Incheon Airport. Ah! Mana mungkin.
**
Para member mulai kebingungan dan mencari Sehun di dalam pesawat.
"Hun, Sehun, kowe ning ngendi?" tanya Lay.
"Lay, kamu bicara apaan sih? Bahasa mana tuh?" kata Chen sambil menggaruk rambutnya yang padahal tidak gatal.
"Itu bahasa Jawa, Chen," jawab Manajer PMS.
Tiba-tiba semuanya terdiam dan mulai menjerit, karena terkejut.
"Omo omo omo!"
Ya Ampun, yang paling shock ternyata si Kyung soo. Lihat saja wajahnya seakan bola mata-nya akan keluar. Hahaha,, mianhae DO. Membuatku tertawa kecil.
"Pak Manajer, kenapa Anda tiba-tiba ada di sini?" tanya DO dengan jari telunjuk mengarah kepada Manajer PMS.
Manajer PMS terdiam sejenak dan kemudian dengan ekspresi tidak senangnya mengeluarkan suara. "Kamu ini bagaimana sih? Saya kan Manajer kalian, tugas saya me-manage jadwal kalian. Kalau saya tidak ada di sini, kalian tidak bisa akan terbebani oleh tugas!" seru Manajer PMS dengan meremat kertas berisi jadwal tour.
"Cheoseonghamnida Manajer!" kata Suho, selaku leader para member dan membungkukkan badan di depan kami. Kami hanya menatap Suho heran.
"Hei, apalagi yang kalian tunggu dasar cecunguk! Cepat membungkuk dan minta maaf kepada Pak Manajer! Terutama kamu DO!" seru Suho. Woah, sepertinya dia marah besar karena pertanyaan yang diajukan DO menyinggung perasaan Manajer, makanya dia layak mendapatkan gelar "PMS".
"Cheoseonghamnida Manajer. Kami sudah berbuat salah, lupakan tentang masalah yang tadi, Manajer," kami menundukkan badan serentak di hadapan Manajer PMS dan memohon ampun padanya.
Tokkk... tokk... tok...
Kami semua terkejut mendengar suara langkah kaki dari seseorang. Saat menengok ke belakang kami merasakan kemarahan yang mendalam.
"Huft... Akhirnya sudah kukeluarkan. Kalian pada ngapain kok membungkuk di depan Manajer? Manajer aku mau lihat jadwal tour thebentar, dong. Ada yang mau aku tunjukkan pada Anda," ujar Sehun dengan santai.
"Oh begitu! Ya sudah, kali ini aku maafkan ayo Sehun," ajak Manajer PMS menghampiri Sehun.
"SEHUN!!!"
"CADEL!!!"
"SIALAN!!!" Seru kami dengan mata yang membara.
"Mian, hyung! Aku tadi habith dari toilet. Perutku thakit thekali abith lari-lari gateng," kata Sehun dengan mengelus perutnya pelan dan ekspresi wajah yang cengengesan. Coba kau datang daritadi, kami jadi tidak mempermasalahkan tentang kesalahpahaman ini.
**
Sehun POV
Untung tadi tidak ketahuan, aku memang tidak enak dengan para hyung. Karena aku menyembunyikan seseorang di dalam pesawat. Mungkin, bisa dibilang orang gelap. Aku harus klarifikasi dengan Manajer PMS.
"Ada apa, Hun? Apakah ini tentang orang gelap itu?" tanya Manajer PMS dengan celingak-celinguk memastikan tidak ada yang mendengar percakapan kami.
"Ah, anu Manajer. Dia thebenarnya bukan orang gelap, kami mengetahui thiapa dia thebenarnya termathuk Manajer pun juga."
Manajer PMS berpikir cukup lama lalu, mengeluarkan suaranya, "Aku pun juga kenal? Nuguseyeo? Perempuan atau laki-laki kah?" tanyanya. Sepertinya Manajer PMS mulai terpancing penasaran.
"Tapi, biarkan dia tampil di panggung dengan Chanyeol. Berikan dia kethempatan hanya kali ini thaja. Dia perempuan yang thelalu menolong Chanyeol bahkan menolong kita juga. Bolehkan Manajer?" pintaku dengan melipat tangan di depan dadaku.
"Hmmm... Aku tidak berani menyetujuinya. Kau harus mendapat pengakuan dari para member yang lain. Jika mereka semua sepakat dengan pendapatmu. Akan kupertimbangkan dengan kru yang lain," jelasnya dengan menundukkan kepala dan berkali-kali membolak-balikan halaman foto copy-an jadwal tour.
Semoga saja pilihan mereka semua sama, sehingga kami bisa memberikan surprise untuk Chanyeol. Hyung, tunggulah maknae-mu ini akan memberikanmu kenangan yang tak terlupakan dan begitu menghiasi hari-harimu walaupun, hanya untuk konser tour malam ini.
✈✈✈
Kira-kira siapa ya, si "penumpang gelap" yang menyelinap ke dalam pesawat tour EXO kali ini❔❕
Hai, setelah sekian lama "Miracles In December" tidak kunjung update. Puji Tuhan akhirnya Author ada niatan buat melanjutkan menulis ff ini lagi😆
Senang tidak ketemu sama gw lagi?
Nggak thor! //digampar reader gw//
Ada penyemangat sih. Penyemangatnya gegara kebelet pingin banget nonton MUBANK di Jkt. Ya, gw juga tahu kalau udah lewat. Sedih sih, tapi bodo amatlah kan bisa nonton lewat Youtube. 😂😆
Ya Ampun gilak! Si Chanyul ginting bingits! Aaa...!!!
//banting laptop//
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top