Chapter 36: Dear, Mint... (TAMAT)

Yuhuuu! This is the last❤

Yoook tunjukkan kegemasan kalian di chapter terakhir dengan menuliskan komen🥰🥰🥰🥰

Part ini panjang, lho!🥰

#Playlist: OST HSM (High School Musical) - Everyday

Mint membagikan donat yang dia beli dari kakak sepupunya ke seluruh sekolah. Guru dan staf sekolah dapat--hanya saja bukan donat melainkan brownies. Mint membagikan secara gratis sekalian membantu promosi dagangan sepupunya, Sani.

"Dapat adzab, Mint? Tumben baik," canda David jahil.

Mint menjawab santai, "Ini gue bantu lo traktir anak-anak sekolah karena udah jadian sama Ninda."

"Mampus lo. Mint dilawan," celetuk Elva.

"Omong-omong, gue nggak lihat Gempar. Dia udah datang ke sini belum, sih?" Mint mengedarkan pandangan ke seluruh gimnasium. Sejak dia sibuk mengelilingi sekolah memberikan donat, dia tidak sempat bertemu Gempar. Tidak berpapasan juga atau melihatnya di kelas.

"Lagi selingkuh kali, Mint. Banyak yang kelihatan baik terus diem-diem selingkuh," ucap David menakut-nakuti.

"Hus! Ngomong jangan sembarangan!" Ninda menjewer telinga David sekaligus memelototinya.

"David mulut lo makin mirip lambe gosip tau," sambung Elva, diikuti gelengan kepala.

"Mungkin Gempita lagi--"

"Minceeeee!" Teriakan kencang dari belakang tubuh Mint memotong ucapan Ninda yang belum selesai. Kontan, Mint menoleh kepada sang empunya suara.

"Apa?" sahut Mint galak.

"Buset... galak bener." Rahmat bergidik di belakang Yayuk, berlindung di balik tubuh pacarnya. "Gue mau ngajak lo pergi, nih, bareng sama Yayuk."

Mint menaikkan satu alisnya, tak bertanya apa-apa.

"Bukan pergi, Mint. Kita disuruh kumpul sama Feri. Resek banget tuh orang. Ini cuma tinggal nungguin lo doang. Semuanya udah pada nyamper." Yayuk memberitahu.

"Gempar udah kumpul?" tanya Mint.

"Udah."

"Kok itu anak nggak chat gue?" Mint mengambil ponsel dari dalam saku rok dan tidak menemukan notifikasi apa-apa. Dia berdecak sebal.

"Ayo, Mint! Cepat!" teriak Rahmat.

Mint berpamitan pada teman-temannya lebih dahulu, lalu turun menghampiri Rahmat dan Yayuk. Sebelum meninggalkan gimnasium, Mint memukul bahu Rahmat kencang-kencang karena sudah berteriak kencang.

"Astaga! Mint masih aja macem emak tiri!" gerutu Rahmat.

"Diem, Yang. Kalo digebuk lagi gue nggak mau bantu," suruh Yayuk.

"Sakit, nih, Beb. Mint kasar banget. Ampun, tangannya sepedes cabe," sungur Rahmat, memasang wajah memelas.

Mint memutar bola matanya dan geleng-geleng kepala. "Sok teraniaya lo, ah."

Yayuk menahan tawa. Rahmat pun langsung nyengir. Sementara itu, Mint mendahului Yayuk dan Rahmat, yang kini berada di belakangnya.

Tepat setelah Mint masuk ke dalam ruang teater khusus untuk pentas seni, semuanya gelap. Tiba-tiba Yayuk dan Rahmat menutup pintu, tidak ikut masuk ke dalam. Mint berbalik badan dan hendak protes, tapi dia mendengar suara merdu dan segera melihat ke depan.

Di atas panggung ada cahaya yang disorot khusus untuk seorang cowok. Iya, Gempar. Di belakang Gempar ada tulisan yang dapat dilihat dan berbunyi; "Hei, Mint. Would you sing with me?"

"Once in a lifetime
Means there's no second chance
So I believe that you and me
Should grab it while we can..."

Gempar menyunggingkan senyumnya, menunggu Mint membalas nyanyian yang diketahui pacarnya.

Sambil tersenyum dan bergerak maju mendekati panggung, Mint membalas nyanyian itu. "Make it last forever
And never give it back..."

"It's our turn, and I'm loving where we're at..."

Mint terus membalas nyanyian Gempar. Di tengah nyanyian yang mereka nyanyian, ada bunyi tuts piano yang mengiringi suara. Mint berhasil menaiki panggung dan menyambut tangan Gempar yang sebelumnya diulurkan kepadanya.

Lagu yang dinyanyikan Gempar merupakan salah satu soundtrack yang disuguhkan dalam film High School Musical 2. Tadinya mereka berniat menunjukkan kebolehan dalam berakting dan bernyanyi, tapi semua gagal karena Mint mendapat skorsing dari sekolah. Mint ingat sudah berlatih penuh untuk lagu yang dinyanyikan sekarang dengan Gempar. Tak ada sedikit pun yang Mint lupakan, termasuk gerakan-gerakan manisnya.

Gerakan-gerakan manis yang dijadikan latihan terdiri dari beberapa koreografi yang diciptakan Tia dan Feri. Salah satunya adalah adegan Mint menyambut tangan Gempar dan berputar, seolah mereka sedang berdansa--kenyataannya itu hanya awal agar mereka lebih dekat dan berakhir saling menatap. Dan seperti itulah yang dilakukan Mint dan Gempar sekarang. Dengan saling menatap, tersenyum, dan merangkul pinggang masing-masing--mereka menunjukkan betapa sempurnanya dua peran utama yang dimainkan keduanya.

Selama kurang lebih tiga menit bernyanyi dan bergerak sesuai latihan untuk pentas waktu itu, mereka mengakhiri dengan senyum lebar. Permainan tuts piano ikut berakhir.

"Ini pentas dadakan, ya?" tanya Mint, masih tetap mempertahankan senyum lebarnya.

"Waktu itu kamu nggak sempat tampil bareng aku di atas sini. Jadinya aku sengaja bikin rencana biar kita bisa nyanyi bareng di atas sini. Yayuk dan Rahmat kebagian tugas bawa kamu ke sini." Gempar menjawab seraya merapikan poni Mint yang berantakan.

Mint menaikkan satu alisnya. "Ada berapa banyak orang yang kamu ajak untuk rencana ini?"

"Banyak. Mereka juga bantu siapin sesuatu buat kamu."

"Apa, tuh?"

Tiba-tiba ada spanduk yang turun di bagian belakang, memperlihatkan wajah Mint sedang tersenyum dan beberapa tulisan penyemangat di sana.

Welcome back, Mint. Let's create another moment with our drama musical club! We love you (But, kidding. Because the truth is, Gempar loves you more.)😋😍

Don't be emak-emak club again. Okay? Be a good girl!😠🤬

From: Drama Musical Club

Mint tertawa pelan. "Itu ide siapa kasih emoji gitu? Pasti Feri, kan? Soalnya berlebihan."

"Iya, gue. Napa lu? Mau ribut? Buru sini, nanti gue kabur!" teriak Feri, yang bersembunyi di balik kursi belakang dan berjongkok sampai tak terlihat. Sebisa mungkin hanya menyumbang suara, bukan menampakkan wajah.

Selagi Mint gelang-geleng kepala, Gempar menyodorkan sesuatu kepada Mint. Hal ini membuat Mint menatapnya dengan alis yang nyaris bertemu.

"Ini hadiah buat kamu. Hadiah untuk menyemangati kamu di sekolah ini," jelas Gempar.

Mint mengambil buku berukuran sedang yang diberikan Gempar padanya. Bukan sembarang buku melainkan scrapbook. Di depan scrapbook tersebut terdapat tulisan; Dear Mint.

Baru melihat judul di depan saja hati Mint sudah berbunga-bunga. Ini pertama kalinya Mint mendapat hadiah dengan kreatifitas seperti ini. Dia pernah melihat orang-orang memberikan scrapbook untuk pacarnya, tapi tidak menduga dia akan mendapatkan dari Gempar. Cowok itu telah melakukan banyak hal untuknya.

"Aku buka, ya." Mint mulai membuka buku scrapbook-nya. Di lembar pertama, dia tercengang. "What the..."

Di lembar pertama ada foto depan ruang kelas Gempar. Di sampingnya terdapat tulisan yang menjelaskan maksud foto tersebut. Tulisannya tidak ditulis, tapi dirangkai dengan potongan-potongan kertas berbagai huruf yang diambil dari majalah--digunting dan disatukan hingga menjadi penjelasan.

Di sini kita bertemu dan peperangan terjadi. Masih ingat, kan?

Mint menaikkan pandangan, melihat Gempar sebentar. Sungguh, Gempar terniat melakukan ini. Mint speechless. Kemudian, dia mulai melihat lembar lainnya setelah Gempar memberikan gerakan bola mata untuk tetap membaca.

Setiap lembar diselipkan foto-foto kenangan mereka bertemu secara bertahap. Ada foto ruang latihan klub drama musikal sebagai pertemuan lainnya dan ada gimnasium sebagai tempat Gempar memberikan air minum dingin kepada Mint. Sebelum momen gimnasium itu, Gempar tidak menyelipkan foto.

Di bagian tak berfoto itu, ada tulisan yang menjelaskan posisi Gempar saat menolong Mint dari mantannya.

Berani itu baik, tapi jangan terlalu berani. Kita nggak pernah tau orang akan berbuat apa sama kita. It's okay if you need a help. It's okay. Nggak ada manusia yang hidup tanpa bantuan orang lain. Jangan takut untuk meminta tolong❤

Mint sulit berkata-kata selama membaca tiap lembarnya. Bahkan percakapan mereka di WhatsApp saat ingin pergi ke laut pun dicetak dan ditempel oleh Gempar. Seperti tulisan-tulisan lainnya, semua tidak ditulis--semua tetap dari huruf-huruf yang digunting dan disatukan menjadi kalimat indah dari berbagai jenis font.

Di antara banyaknya momen, Mint mengernyit waktu melihat ada fotonya sedang memandang laut. Foto itu diambil dari samping, tepat saat mereka pergi melihat laut terbentang untuk pertama kalinya dan hari itu pula Gempar menyatakan perasaan. Di samping foto itu diberi tulisan.

I fall for you. Gimana aku bisa semudah ini jatuh sama pesona kamu? It's sound cheesy, but true. I love just the way you are.

"Kapan kamu ambil foto ini? Kok aku nggak tau?" tanya Mint.

"Ambil waktu kamu diem. Kamu melamun, sih, jadinya nggak sadar."

"Wah... udah pelanggaran privasi, nih. Kamu foto aku diem-diem itu udah pelanggaran. Aku harusnya bisa nuntut kamu, nih."

"Kalo dituntut buat menetap di hati kamu, sih, aku mau."

Mint berdecak. "Ih... itu mah nggak usah dituntut, tapi wajib!"

Gempar mengusap-usap kepala Mint. "Ini terakhir kali aku ambil foto diem-diem dan disimpan begini. Lain kali setelah foto kamu, aku izin dulu boleh simpen atau nggak. Aku nggak mau kamu ngira aku creepy atau melanggar privasi kamu karena melakukan tindakan seenaknya."

"Ampun... pacarku, tuh, idaman kebangetan." Mint mencubit pipi Gempar dengan gemasnya. "Aku lanjut lagi, ya. Jangan capek berdiri nungguin aku buka scrapbook gemes ini."

"Selama apa pun, aku tungguin."

Mint melanjutkan perjalanan menjelajahi scrapbook. Semua momen ada diletakkan oleh Gempar tanpa melupakan salah satunya. Bahkan momen terakhir saat dia berpelukan dengan ayahnya pun ada dan ditempel di sana. Yang menarik perhatian Mint bukan sebatas foto saja, tapi kata-kata yang membuatnya tambah bahagia. Gempar definisi cowok yang tidak ada lagi di dunia ini. Mint tidak akan membiarkan Gempar pergi dari sisinya. Dia ingin cowok itu bersamanya dalam waktu yang tak terhingga.

Di lembar terakhir Gempar menempelkan beberapa foto Mint seorang diri, yang digunting mengikuti bentuk foto yang ditampilkan. Di sana terdapat satu-satunya tulisan tangan yang lumayan panjang.

Dear Mint,

Banyak banget pasangan yang memberikan pasangannya hadiah scrapbook kayak gini. Bukan mau mengikuti tren, tapi aku nggak bisa jelasin semua hal kecuali kujelasin dalam scrapbook. Semoga ini nggak bikin kamu ngerasa kalo aku 'too much' buat ginian, ya. Ini nggak too much karena emang nggak sampai jual rumah. Aku harap kamu suka. I hope so.

Di dalam scrapbook ini menjelaskan seberapa banyak momen yang kita habiskan bersama-sama. Setiap momen di dalamnya sangat berharga untuk diingat. Dimulai dari hal kurang menyenangkan, lalu berakhir bahagia. Aku senang bisa ketemu kamu di sini. Aku nggak pernah salah jatuh cinta sama cewek seluar biasa kamu.

Melalui kamu, aku belajar banyak hal. Semua orang mengira kamu beruntung karena bisa bersama aku, tapi sebenarnya aku yang beruntung karena bisa mengenal dan menghabiskan banyak waktu bersama kamu.

Kamu punya banyak pengalaman tentang hidup lebih dari aku. Baik tentang keluarga atau pasangan. Aku cuma mau bilang bahwa kamu pantas dicintai dan dihargai siapapun. Kamu pantas dibahagiakan. Ketimbang janji bakal membahagiakan kamu, aku lebih memilih janji untuk tetap mendampingi dan berada di sisi kamu dalam keadaan apa pun. Karena dunia yang kejam lebih terasa baik jika menjalani dengan orang yang kita sayang.

Setiap orang pernah melakukan kesalahan dan aku harap kamu nggak merasa kamu jahat sendirian atau selalu jahat. Kamu punya sisi baik. More than enough. I love the way you are, Mint. Jadilah diri kamu sendiri.

Last, if you need someone, I always be here for you. I'm your number one dial call.

I love you. Always and always. You're the best.

From: Your Gempar

Mint bingung harus mengatakan apa. Dia yakin sekali kalau pamer di media sosial tentang scrapbook manis ini, beberapa cewek akan bertanya di mana menemukan cowok semanis dan sebaik Gempar. Tak cuma itu saja, Mint yakin dia akan dicap cewek paling beruntung. Dan tentunya dia mengakui itu. Mint memang beruntung memiliki sosok yang lebih baik dari mantan-mantannya, sosok yang tidak pernah lelah meyakinkan bahwa dia masih boleh menginjak bumi setelah keburukan yang dilakukan.

"Thank you so much. Aku nggak tau harus bilang apa saking bingungnya. Ini beneran too much. Kamu baik banget bikin beginian. Aku harus kasih apa buat kamu, nih? Ada yang kamu mau?"

"Untuk saat ini sih belum ada. Kalo ada, aku boleh minta secara mendadak?"

"Boleh, Gempitaku, boleh."

"Makasih, Mintku."

"WOI! GELI! ANJIR, BIKIN EMOSI AJA!" teriak Feri.

"Itu anak setan ganggu aja." Mint berdecak kesal. "Dia ngumpet di mana, sih? Suruh keluar aja biar nggak usah ngumpet mulu."

Gempar bersiul, memunculkan beberapa orang dari klub drama musikal muncul. Mereka berdiri berjejer ke samping sambil memegang kertas di tangan masing-masing. Bagian kertas itu menciptakan kalimat yang membuat Mint semakin terkagum-kagum pada Gempar.

Dear Mint, would you sing with me? (Again!)

Mint melirik Gempar dan menjawab, "Yes."

Mereka berdua saling memandang sebelum akhirnya kembali menyanyikan lagu lain yang dihafal. Mereka tak lagi bernyanyi sendirian karena anak-anak klub drama musikal berlarian menaiki panggung dan ikut bernyanyi bersama.

Dalam sekejap panggung berubah menjadi pentas drama musikal dadakan dengan diselipi tawa dan senyum lebar pada setiap wajah.

Mint lebih menghargai hidupnya sekarang. Dia telah meninggalkan keburukan dalam masa lalu sebagai pelajaran, memulai semangat baru demi kebahagiaan yang lebih indah. Kisah hidupnya yang rumit kini dipenuhi manisnya cinta di masa SMA.

Dan akhirnya Mint menemukan seseorang yang tahu cara mengatasinya dengan sabar.

TAMAT✨

Akhirnya setelah cukup lama nggak update, aku bisa menamatkan cerita ini🥰🥰 Terima kasih kepada kalian karena udah menyemangati, komen, dan vote❤ aku benar-benar senang waktu kalian nungguin cerita ini😭

Btw, mohon maap kalo teenfictnya jauh dari dugaan kalian😂😂 maap kalo teenfictnya ternyata lebih berat🤣


Mint mungkin bukan tokoh yang bisa memikat kalian di awal (prolog) atau bab-bab awal. Nggak banyak yang bisa menyukai Mint apalagi sampai tahap tamat ini. Beberapa orang memilih skip kisah Mint dan aku berterima kasih untuk kalian yang tetap bertahan dan menanti cerita ini💞💞

Sejujurnya aku sempat ingin berhenti menulis cerita Mint. Alasannya karena karakter Mint ini terlalu berat dan jauh dari karakter yang pernah aku buat. Beberapa kali aku baca komen yang isinya menghujat Mint habis-habisan (bahkan belum baca cerita Mint). Aku merasa nggak percaya diri nulisnya dan ngerasa karakter Mint ini adalah terlalu jahat (padahal aku yang buat😂). Tapi akhirnya aku sadar kalo karakter Mint adalah karakter terbaik yang pernah aku buat. Aku pun belajar banyak dari menulis cerita Mint ini. Akhirnya aku punya keberanian untuk mengeksplor kehidupan rumit Mint, yang nggak cuma tentang pertemanan atau pacar-pacaran aja. Intinya menulis Mint ini adalah pengalaman luar biasa sekaligus pembuka aku menulis teenfict di sini untuk pertama kalinya😭❤

Ambil yang baiknya dalam cerita ini dan buang buruknya, ya❤

Setelah ini aku mau kasih semacam extra sebelum aku lanjut buat sekuelnya hehehe

Aku mau bikin sekuelnya dengan judul "Gempar". Waktu di cerita ini pas Mint dan Gempar udah dewasa, bukan umur remaja atau anak kuliahan hehe

Dalam minggu ini aku akan kasih beberapa chapter awal untuk memperkenalkan tokoh Mint dan Gempar dalam waktu yang berbeda (udah bukan anak SMA) dan bagaimana akhirnya mereka🙈

See you di part tambahan!❤

Follow IG: anothermissjo

Salam dari GeMint!❤

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top