Chapter 6
Happy reading
.
.
.
.
.
.
Mereka sudah memasuki kawasan sekolah dan taehyung yang sedang memarkirkan mobilnya.
"Belajarlah yang baik" uncap taehyung seraya mengusap pucuk kepala lisa dengan gemas.
"Yak jangan rusak rambutku, aku tidak seperti kau yang suka membolos asal kau tau" lisa pun langsung keluar dari mobil taehyung disusul taehyung.
"Kau imut"
"Aku memang imut" lisa pun cuek dan meninggalkan taehyung yang masih berdiri.
"Dasar anak orang, yak tunggu aku"
Lisa maupun taehyung kini sedang menikmati makan di kantin, sebenarnya sedari tadi banyak orang yang melihat kearahnya membuat lisa risih.
"Kenapa mereka melihatiku, aku tau aku cantik" dengan pedenya lisa beruncap kepada taehyung yang masih sibuk dengan makanannya
"Jangan terlalu pede"
"Wae?, jadi kau bilang aku jelek? " lisa pun segera berdiri meninggalkan taehyung yang masih melongo(?)
"Apa dia hobi meninggalkan orang? " -batin taehyung bertanya-tanya.
Lisa terus melangkah sabil menghentakkan kakinya.
"Yak lalisa lalisa" mendengar suara seseorang membuat menghentikan langkahnya dan membalikan badannya.
"Apa" jawabnya datar.
"Kau kenapa?" tanya chaeyoung sambil melihat sahabatnya yang memasang wajah cemberut.
"Aku tak apa"
"Oh ya aku punya hadiah buatmu" chaeyoung pun merogoh(?) tasnya.
"Ini" chaeyoung memberikan kotak hitam sedikit besar kepada lisa.
"Apa ini?,bahkan aku tak ulang tahun" jawabannya sambil membuka kotak hitamnya.
"Oh ini parfum" lisa pun segera mencobanya.
"Huweekk, baunya tak enak"
"Oh benarkah?, padahal ini parfum kesukaanmu, dan.. " chaeyoung pun segera mendengusi(?) aroma tubuh lisa.
"Parfum apaan ini?,kau ganti ?" lisa pun menyadari bahwa tadi pagi dia memakai parfum taehyung.
"Ini seperti parfum lelaki" lanjut chaeyoung.
"Ah begitukah?, aku mau kekamar mandi aku sudah tak tahan, dan gomawo parfumnya" lisa segera berlari menjauh dari chaeyoung yang memasang wajah cengonya.
"Dasar aneh" chaeyoung pun tak peduli dan segera pergi.
"Oh chaeyoung"
"Oh taehyung-ssi, ada apa? " tanya chaeyoung kaget, ternyata adalah taehyung, biasanya dia hanya lewat dan sekarang dia memanggilnya?
"Apa kau melihat lisa? "
"Oh lisa ?,dia baru saja kekamar mandi, tapi tumben sekali kau menanyakan lisa taehyung-ssi"
"Hanya ingin tau saja,gomawo ne" taehyung pun menepuk pundak chaeyoung dan segera berlari kearah kamar mandi
"Ah leganya" setelah selesai dengan acaranya ditoilet,lisa pun bergegas keluar
Ceklek
"Oh ASTAGA" lisa terkejut saat membuka pintu toilet menemukan namja didepan toilet sambil melipat tangannya didadanya.
"Yak, apa yang kau lakukan di toilet wanita"
"Menemuimu, apa toiletya kosong?"
"Untuk apa bertanya-tanya hah?, tentu saja kosong" tak terasa taehyung mendekatkan dirinya kearah lisa membuat lisa memundurkan langkahnya.
"Ya... Ya apa yang kau lakukan" panik lisa.
"Kau pasti tau hemm" taehyung mengeluarkan smirk membuat lisa merinding seketika.
"Apa yang kau bicarakan hah"
Wajah taehyung saat ini sudah berjarak 7 cm dari wajah lisa membuat lisa bisa merasakan hembusan nafas taehyung, ditambah smirk menakutkan taehyung.
"Ehemmm" deheman seseorang membuat keduanya langsung kaget dan melihat kesumber suara.
"Hmmm" lisa segera membenarkan posisinya dengan wajah gugup.
"O...oh jimin " gugup lisa.
"Apa yang kalian lakukan didepan toilet " tanya jimin pada taehyung, tapi taehyung hanya bersikap biasa saja.
"Sebenarnya jimin ssi, kau mengganggu acara kami berdua" terang taehyung membuat lisa membulatkan mata dan mencubit pinggang taehyung.
"Aw, yak kenapa mencubitku ha"
"Tidak ada apa-apa jimin, aku lapar ah jam berapa ini, ayo makan ,dahh jimin" lisa pun segera menyeret taehyung menjauh.
"Apa mereka berpacaran,sampai berciuman di depan toilet? "-batin jimin
"Yak apa yang kau katakan hah"
"Kau kenapa sih, kan memang dia menggangu acara bersenang kita" tutur taehyung tanpa ada salah apapun
"Dasar aneh, aku akan pulang naik bus kalau begitu"
"Yak lis, kau kenapa sih marah terus, pokoknya awas saja sampai pulang naik bus"
"Siapa kau memangnya, aku akan pulang ke apartemenku" lisa pun beruncap dengan nada kesalnya.
"Bisakah kau tak marah-marah!" taehyung sedikit meninggikan suaranya.
"Dan bisa-bisanya kau membentakku hah!! " tak kalah lisa pun meninggikan suaranya.
"Yak lis, tadi hanya hal sepele dan kau marah? " taehyung tak tahu harus apa, lisa kenapa sampai marah-marah padahal itu hal sepele.
"Kau bilang sepele?, pokoknya aku akan pulang keapartemenku titik! " segera lisa meninggalkan taehyung yang masih frustasi.
"Yak lis yak" taehyung tak bisa mengejar lisa saat ini, mungkin lisa benar-benar marah dengannya.
Lisa mendudukan dirinya ditempat duduknya dan menenggelamkan mukanya pada lipatan tangannya diatas meja.
"Hiks" nyatanya sekarang lisa menangis diam.
"Yak, hey lalisa, kau kenapa" tiba-tiba suara chaeyoung muncul di sampingnya, membuat tangis lisa meledak seketika.
"Hikss"
"Yak kenapa kau menangis, hey bicaralah" lisa pun mengangkat kepalanya membuat chaeyoung shok melihat raut wajah lisa yang benar-benar tersimpan kesedihan.
"Ceritakan padaku"
"Tae hikss hyung... Membentakku hiks"
"Maksudmu??, kim taehyung? "tanya chaeyoung.
Lisa hannya mengangguk.
"Apa kau berpacaran dengannya?, dan kata jimin tadi ia melihatmu dengannya berciuman didepan toilet"
Lisa menggeleng sambil menyeka air matanya.
"Jadi kau tidak berpacaran?"
"Aku tidak berciuman" jawab lisa masih sesegukan.
"Jadi kenapa kau menangis hanya dibentaknya, seperti orang hamil saja"
Deg
"Aku tidak hamil, ah aku mau pulang, bisakah aku ikut mobilmu"
"Ikutlah jimin, dia searah denganmu, lagian aku pulang nanti, aku akan menghubungi jimin" chaeyoung pun mengambil ponselnya untuk menghubungi jimin,
"Nanti temui jimin diparkiran, dan jangan menangis lagi" lisa pun mengangguk.
Chaeyoung segera pergi keluar dari kelas.
Dengan perasaan sedih bercampur aduk dengan emosi lisa segera mengemasi barang-barangnya dan memasukannya dalam tas,
Lisa sedang melangkahkan kakinya kearah parkiran, tapi dirinya memberhentikan langkahnya ketika melihat taehyung dan seorang yeoja sedang saling mengobrol didekat mobil taehyung.
"Dasar laki-laki gila" lisa melanjutkan jalannya hingga melewati taehyung.
"Lisa" lisa tidak sama sekali menengok, itu jelas-jelas suara taehyung, hingga jalannya terhenti ketika sebuah tangan memegangi tangannya.
"Pulang oke"
"Apa pedulimu, sana urusi pacarmu itu, aku tak mau jadi orang ketiga" jawabnya menepis tangan taehyung dan segera pergi, taehyung tentu saja diam mendengarnya.
"Dasar buaya" lisa terus mengeluarkan makian untuk taehyung tak henti-hentinya.
"Lisa" oh suara ini beda membuat lisa melihat ada jimin didepan sana.
"Oh jimin, aku akan menumpang"
"Chaeyoung sudah bilang padaku, cepatlah naik" lisa pun segera naik samping kemudi.
Diperjalanan lisa hanya diam,dia benar-benar ingin menangis saat ini, tapi ia malu.
"Lis, kau kenapa hum"
"Aku tak apa"
"Hey pasti taehyung benarkan" goda jimin.
"Yakk, menyebalkan, jangan sebut nama itu" lisa pun memandang keluar jendela untuk melihat-lihat.
"Kau berbeda lis"
"Apa yang beda, ahh sudahlah jangan ajak aku bicara" kini jimin pun mengalah.
Ceklek
Lisa membuka pintu apartemennya dan segera menutupnya,
"Lebih baik aku mandi, ini menjelang malam, aku harus membeli bahan masakan juga, laparnya" dengan langkah malas, lisa melangkahkan kakinya kekamarmya.
Lisa pov
Selesai mandi aku segera memakai pakaian hangat untuk keluar karena bahan masakan sudah habis.
Sampai di market terdekat aku memilih-milih bahan masakan hingga aku teringat uncapan chaeyoung tadi
"Kau seperti orang hamil saja"
Deg
Mungkin aku harus mencobanya, aku pun berjalan sambil mendorong troly ke tempat adanya test pack
Setelah menemukan benda yang aku cari, aku segera kearah kasir untuk membayar, aku malu sekali, kebanyakan orang membeli alat seperti itu pasti dengan suaminya.
Setelah sampai apartemen aku menaruh belanjaan di atas meja dan duduk di sofa,
"Mungkin aku harus mencobanya" uncapku kemudian mencarinya didalam kantong belanjaan dan membaca cara pemakaiannya. Dan setelah itu aku memasuki kamar mandi di samping dapur.
Beberapa menit aku didalam toilet,hingga aku benar-benar membesarkan mataku seketika,dan tubuhku lemas hingga tak kuat membuatku jatuh diatas lantai kamar mandi jangan lupakan air mataku yang sudah tak bisa dibendung,
Test pack yang aku beli tadi menunjukan aku benar-benar hamil.
Aku sugguh tak kuat,
"Hiks"
PRANKK!!
Aku melempari kaca yang ada didalam kamar mandi ini dengan apa saja mengakibatkan kaca itu pecah dan menghambur ke tubuhku, membuat darah mengalir dari kulitku.
"Hikss"
Taehyung pov
Ah benar-benar sepi tidak ada lisa, apa dia baik-baik saja, lebih baik aku segera kerumahnya dan membawanya pulang kemari.
Akupun melajukan mobilku dengan kecepatan rata-rata, sungguh aku merindukannya saat ini.
Aku sungguh tak sabar, hingga aku sudah berdiri didepan apartemennya, agak ragu memencet belnya,bagaimana dia nanti memarahiku?, dari pada lama aku langsung memasukan passwordnya, aku masih ingat tentu saja.
Clek.
Akupun masuk.
Prankk
Deg
Suara apa itu?, aku pun langsung berlari mencari suara itu, hingga aku benar-benar yakin suara itu dari dalam kamar mandi tertutup ini.
Brk brk brk
"Lisa, kau di dalam?, jawab aku"
Brk brk brk
"Aku akan mendobraknya"
Teriakku dari luar dan segera mengancang untuk mendobrak pintu kamar mandi.
Brakkk
Satu dobrakan membuat pintu itu langsung terbuka menampilkan lisa yang terkapar tak berdaya di atas lantai dengan darah segar yang banyak mengalir.
"Lisa liss lisaaa" aku mengundang q guncangkan tubuhnya membuatnya membukakan mata satunya, aku tau dia menangis meskipun air terus mengguyurnya, tapi aku langsung mematikannya.
"Lisa"
"Tae hiksss" sungguh terkejutnya diriku dia memelukku begitu erat.
"Aku disini lisa"
"Jangan tinggalkan aku hiks" lisa terus saja memeluk tak ingin melepaskanku.
"Iya, aku janji padamu" aku mengecup pucuk kepala lisa yang basah karena air.
"Tae... Hiks... Jangan pernah tinggalkan aku,,, ak.. Aku hamil " uncapan lisa seketika membuatku mematung tak bisa bicara, dan tentunya aku mungkin tak percaya.
TBC
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top