[ M I N E ]

"Hari ini kau lembur lagi?!"

Terdengar suara kekehan canggung dari sambungan telfonku, aku kesal geram dengan kebiasaan kekasihku itu karna terlalu banyak waktu kebersamaan kami yang tersita karna pekerjaannya.

"Maaf [Name] sayang, aku tidak bisa menolak pekerjaanku kali ini karna boss mengajakku ikut menemui kolega nya di luar negeri"

Aku menggerutu sebal, sebenarnya dia ini berpacaran dengan siapa? Aku atau bossnya?.

Sesaat kemudian aku menghela nafas berat, mau bagaimana pun aku tetap tidak bisa egois menahan pemuda itu untuk tetap tidak pergi.

"Baiklah, hati-hati dan jaga kesehatanmu disana"

"Terima kasih [Name] sudah mengertiku, saat aku kembali ke Jepang nanti aku akan langsung menemuimu"

"Hm, aku akan menunggunya"

"Aku mencintaimu [Name]"

"Aku juga Kurapika"

Klik

Aku lagi-lagi menghela nafas berat, siapa juga yang tidak kesal jika beberapa kali kencannya gagal hanya karna pekerjaan kekasihmu?.

Sudah nyaris sebulan aku belum bertemu dengan Kurapika dan sekarang aku benar-benar merindukannya.

"Kurapika menyebalkan"Gerutuku sebelum akhirnya memejamkan mataku untuk pergi tidur.

⛓️💛⛓️

Kurapika menghela nafas, agaknya dia sendiri juga tidak ingin mengikuti ajakan bossnya mengingat hari ini sebenarnya Kurapika berniat mengajakmu keluar menghabiskan akhir pekan berdua saja.

Tapi bukan Kurapika rasanya jika tidak memprioritas pekerjaannya sebelum lainnya.

Dan yah disinilah Kurapika, menginjakkan kaki di negeri nusantara untuk menemani bossnya.

"Kurapika, apa aku lama?"

Kurapika sedikit terkejut namun kemudian menoleh dan ternyata adalah Melody yang baru saja keluar dari toilet.

"Tidak juga, bagaimana? Apa boss masih ada di dalam?"

Melody mengangguk.

"Mungkin seben—"

Ceklek

Suara pintu kantor yang terbuka mengintrupsi perbincangan mereka, cepat-cepat mereka memberi hormat singkat dan meminta intruksi apa yang akan mereka kerjakan setelah ini.

"Kalian boleh kembali ke hotel duluan untuk beristirahat, aku masih ada banyak urusan dengan kolega ku dan jika aku udah selesai aku akan menghubungi kalian"

"Baik boss"

Boss tersebut tersenyum seraya berjalan mengikuti langkah partner kerjanya meninggalkan Kurapika serta Melody.

"Jadi kau ingin langsung istirahat?"Tanya Melody, Kurapika terlihat berpikir sejenak.

"Entahlah, aku sedikit lapar"

"Ah! Bagaimana kalau kita coba makanan di dekat hotel tadi? Sepertinya enak! Kebetulan juga ini kan jam makan siang"

Kurapika terlihat menimang-nimang ajakan Melody, sebenarnya Kurapika berniat kembali ke kamar untuk menghubungimu tapi mengingat biasanya pada jam segini kamu tidur siang, akhirnya karna tidak ingin mengangganggumu dia memutuskan untuk mengiyakan ajakan Melody.

Akhirnya Kurapika memutuskan mengirimimu sebuah pesan singkat padamu.

⛓️💛⛓️

Kurapika💛
Aku tahu kau pasti tidur siang sekarang
Jangan lupa untuk makan siang atau kau
Akan sakit!
Aku merindukanmu❤️

Aku baru saja bangun dan begitu membuka ponsel, aku tersenyum mendapat pesan singkat dari Kurapika astaga! Aku lupa makan siang karna terbangun ketika hari sudah sore.

Aku cepat-cepat mencuci wajah dan menyeduh susu sereal untuk mengisi perutku yang kosong karna melewatkan makan siang.

Ah, semoga maghku tidak kambuh karna ini.

Setelah susu serealku jadi aku memutuskan menikmatinya di taman belakang rumah dan berniat menghubungi Kurapika dengan Video Call.

Calling Kurapika💛...

"Haii Kurapika!"

"Ah sudah kuduga kau lagi-lagi melewatkan makan siangmu [Name]"

Aku hanya nyengir mendapat teguran dari Kurapika dan yah seperti biasanya Kurapika mengomeliku tentang pentingnya makan teratur agar penyakit maghku tidak kambuh-kambuh lagi.

"Kurapika! Eh? Kau sedang menelfon siapa?"

Deg

Astaga, siapa gadis cantik itu? Kurapika tidak bilang jika dia akan pergi dengan seorang gadis!.

"Oh, ini pacarku [Name] dan [Name] ini melody sekretaris boss"

"Hai [Name]!'

Klik

Reflek aku langsung mematikan sambungan video call kami secara sepihak karna kesal melihat ada seorang gadis bersama Kurapika.

Yang lebih membuatku kesal adalah, GADIS ITU SANGAT CANTIK DI BANDING AKU!.

Aku ini kentang yang beruntung karna bisa berpacaran dengan orang seperti Kurapika yang nyaris sempurna itu.

Aku mendengus dongkol, rasanya mendadak susu serealku menjadi sangat hambar dan memualkan.

Siapa gadis cantik itu?.

⛓️💛⛓️

Habis sudah, penyakit cemburumu kambuh dan Kurapika belum sempat menjelaskan apapun padamu.

Melody sejak tadi sudah panik meminta maaf karna dia menyadari jika keberadaannya secara tiba-tiba pada sambungan telfonmu dengan Kurapika membuatmu salah paham.

"Tidak apa-apa, ini sudah sering terjadi"

"Kau yakin?"

Kurapika mengangguk lalu menghela nafas.

"Aku mencoba untuk menjelaskan tapi sepertinya dia mengabaikan semua pesanku, kurasa aku hanya bisa menunggu"

"Astaga sepertinya aku benar-benar harus meminta maaf pada pacarmu"

Kurapika terkekeh.

"Kau tidak perlu khawatir, aku menjelaskannya nanti saat aku bertemu dengannya"

"Eh? Tapi itu kan masih lama"

Kurapika mengangguk.

"Aku sudah mengirimkan pesan juga, selebihnya aku akan menjelaskannya saat bertemu"

Melody menghela nafas lega, walau sebenarnya gadis itu masih merasa bersalah karna tanpa sengaja malah membuat hubungan rekan kerjanya bermasalah.

"Ngomong-ngomong senritsu, aku ingin meminta bantuan padamu"

"Hm? Bantuan?".

⛓️💛⛓️

Beberapa hari ini bahkan nyaris seminggu kepalaku terus di penuhi pikiran-pikiran buruk soal gadis itu, bahkan aku tidak berani membuka pesan terakhir Kurapika, aku terlalu negatif thinking karna itu aku takut membuka pesannya.

Sampai akhirnya sebuah pesan dari Retz untuk mengajakmu mampir ke sebuah kafe, katanya mereka ingin merayakan kelulusan Leorio menjadi dokter bersama Gon serta Killua.

Awalnya aku enggan, tapi karna merasa begitu suntuk memikirkan soal Kurapika, aku pun memutuskan untuk mengiyakan ajakan mereka.

Dan begitu sampai disana, aku tidak menemukan teman-temanku sama sekali.

Yasudahlah, mungkin aku terlalu awal datangnya.

Aku pun memutuskan untuk memesan secangkir mochacino sembari menunggu kedatangan teman-temanku, tak perlu menunggu lama pesananku sudah di hidangkan.

"[Name]-san?"

Aku merasa tidak asing dengan suara ini tapi aku yakin ini bukan suara teman-temanku dan betapa terkejutnya aku begitu aku menoleh ternyata itu adalah Melody.

Aku berniat kabur tapi Melody lebih dulu menahan tanganku dan memberi isyarat agar aku kembali duduk.

Aku menghela nafas berat, sepertinya sudah cukup sikap penakutku yang konyol ini.

"Sebelumnya aku minta maaf sudah membuatmu salah paham dengan Kurapika"

Aku membuang muka.

"Tapi sungguh kami hanya sekadar partner kerja tidak lebih"Lanjut Melody, aku menghela nafas berat.

Sebenarnya aku tidak menemukan kebohongan dari sorot gadis itu, tapi tetap saja aku khawatir.

"Aku.."

Aku akhirnya menatap gadis itu beberapa saat lalu kembali menunduk sambil mencengkram kuat cangkir kopiku.

"Aku hanya takut karna kurasa Kurapika bisa menyukaiku itu nyaris seperti keajaiban, jika dibandingkan denganmu aku ini tidak ada apa-apa bahkan aku kekanak-kanakan sekali"Ucapku akhirnya, ahhh memalukan sekali!.

Melody hanya tersenyum menyentuh punggung tanganku.

"Percaya atau tidak, itu adalah hal yang Kurapika sukai darimu"

Aku membulatkan mataku, Kurapika seleramu ini memang aneh.

Baru saja aku akan kembali berkata, speaker kafe tiba-tiba mengalunkan lagu Stay With Me karya Mlki Matsubara.

Bukan lagunya yang membuatku terkejut, tapi aku ingat betul suara siapa itu.

Aku mendadak berdiri, memandangi sekelilingku mencari sumber suara tersebut tepat ketika aku berbalik badan dan mencapai reff dari lagu tersebut aku terkejut tiba-tiba seseorang sudah berlutut di dibelakangku sambil memegang mic dan menyodorkan sebuah kotak beludru merah yang berisi cincin.

"K-Kurapika?"

"Marry me? [Full Name]?"

Aku menutup mulutku tidak percaya sambil menangis haru aku mengangguk, Kurapika tersenyum sambil terus bernyanyi dan mulai menyematkan cincin tersebut ke jari manisku.

Aku memeluk erat Kurapika, gemuruh tepuk tangan sontak mulai memenuhi kafe tersebut bahkan di tengah pandanganku yang mengabur karna air mata aku bisa melihat teman-temanku juga bertepuk tangan bebera meter dari kami berdiri.

Kurapika sudah menuntaskan lagunya, pemuda itu tersenyum menyeka air mataku.

"Kalau seperti ini apa kau sudah percaya jika aku milikmu dan kau milikku?"

Aku mengangguk malu-malu.

"Aku mencintaimu Kurapika, sangat"

Kurapika tertawa kecil.

"Aku juga [Name] Kurta"

Kurapika merengkuhku dan menciumku, kafe lagi-lagi di penuhi gemuruh tepuk tangan.

Ah, aku tidak bisa menjelaskan betapa aku mencintai pemuda ini.


⛓️💛The End💛⛓️

AuthorNote

Hai gais, aku gabut dan tadi dapet ide dari kolom komentar dari lagu diatas awowkkw

Dan sumpah ya kak, agaknya saya melting bayangin Kurapika nyanyi ginian pas lamaran😅
Oke, olengnya sudah saatnya kembali ke Amane sebelum ditalak.y

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top