BAGIAN 3-MINAMI'S LIFE
Quest Type B
Quest 4 : Ceritakan tokoh utama berusaha menyelesaikan masalah dari bab sebelumnya, tapi ia belum berhasil untuk menyelesaikan masalah itu. Pemberian nama bab terserah dan jangan lupa ketentuan yang berlaku.
Sesampainya di lapangan sekolah, Minami langsung berdiri di belakang seorang teman sekelasnya, mereka memang berbaris menurut kelas masing-masing. Walaupun dibariskan di lapangan, orang-orang tetap membicarakan hal yang sama, yaitu bagaimana setiap perlengkapan di semua ruangan di sekolah ini menghilang secara tiba-tiba?
"Aneh banget ya tiba-tiba semua ruangan jadi kosong," ucap seseorang yang berdiri di belakang Minami. Ternyata Eijaz.
Karena tidak peduli dengan apa yang diucapkan Eijaz, Minami kembali menatap ke arah depan.
"Lo tau nggak ini kenapa?" Lagi-lagi Eijaz menganggu Minami yang sedang berpikir.
"Jangan ganggu!" tukas Minami dengan kesal.
"Gue kan cuma ngomong," ucap Eijaz membela diri.
Minami langsung menoleh dan menatap Eijaz yang juga menatapnya, lagi-lagi bola mata Eijaz yang berwarna pink itu mengalihkan perhatian Minami. Tetapi warna bola mata itu perlahan berubah dan menunjukkan sebuah ruangan, itu adalah ruang kelas mereka. Awalnya ruang kelas itu masih lengkap dengan peralatannya, tiba-tiba semua benda di dalamnya melayang hingga mentok ke atap dan langsung menghilang. Hanya begitu saja.
"Apa yang lo lihat?" tanya Eijaz membuat Minami tersadar dan bola mata Eijaz kembali berwarna pink.
"Tidak! Tidak ada."
Minami membalikkan tubuhnya, dia merasa risih dengan keberadaan Eijaz karena baginya temannya itu aneh, lagipula kenapa bola mata Eijaz malah seperti CCTV.
Pihak sekolah mulai memberikan pidato, mereka mengatakan tidak tau apa yang terjadi dengan semua benda di ruangan, entah kenapa semuanya bisa hilang secara tiba-tiba. Ternyata dugaan Minami salah, bukan pihak sekolah yang melakukannya.
Jadi, ini misteri, ya? Senyum manis terukir di bibir Minami. Baiklah sepertinya ini akan seru. Cewek itu menoleh ke belakang dan menatap Eijaz secara tersenyum lebar.
"Ayo kita main, Eijaz."
***
Minami duduk di bangku depan kelasnya dengan menopang dagu, dia ingin memecahkan misteri ini, tetapi dia sendiri bingung harus melakukan apa.
Minami memejamkan matanya dan mengingat semua kejadian hari ini, dia ingin semua benda-benda itu menghilang agar bisa free class, lalu setelah sampai di sekolah benda-benda itu benar-benar menghilang sesuai harapannya.
Jangan lupakan tentang bola mata Eijaz yang berubah fungsi menjadi CCTV. Benda-benda itu melayang hingga loteng dan langsung menghilang.
Jangan-jangan. Benda itu sebenarnya ada di ruangan ini juga. Tetapi tidak bisa dilihat, tetapi bisa dirasakan.
Minami berlari masuk ke kelasnya dan disambut dengan pemandangan teman-temannya yang duduk lesehan di lantai dengan kegiatan yang beranekaragam. Minami tidak peduli, dia berdiri di tengah ruangan dan melepaskan tas yang daritadi disandangnya lalu melempar tas itu ke atas, tetapi tidak terjadi apapun.
Minami mencobanya berkali-kali tetapi tidak terjadi apapun juga, apa dia gagal? Jadi analisisnya salah?
"Minami lo ngapain?" tanya seorang teman cowoknya.
"Tolong dong lemparin tas ini tinggi-tinggi," pinta Minami karena merasa kekuatannya tidak bisa mencapai loteng.
Cowok itu menurut dan melemparkan tas Minami tinggi-tinggi hingga menimbulkan suara antara hantaman tas dan loteng. Tetapi tetap tidak terjadi apapun.
Minami menjadi lesu. Dia gagal dan analisisnya terbukti salah.
"Tidak semudah itu kakak Minami."
479 kata
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top