Catatan Midnight 12 (Topi Pengabul Permohonan)

Ketika kau hidup dalam waktu yang lama, menghabiskan waktumu menyaksikan berbagai kejadian, kisah, hal-hal bersejarah, pergantian era, menemui berbagai macam orang dengan beragam kepribadian, wajah, ras, pekerjaan, bahasa... mungkin kau akan menganggap dirimu cukup bijak dan berpikir bahwa tidak akan ada lagi sesuatu yang dapat membuatmu terkejut.

Oh, betapa kelirunya pemikiran semacam itu.

Ketika Elias Rosenberg mendapati seorang wanita berada di depan tokonya, wanita yang tampak normal walaupun rambut auburn-nya sedikit lepek di dahi akibat gerimis dan sebuah umpatan yang tak diduga-duga dapat tertutur dari mulutnya, dia harus mengubur keyakinan bahwa tak akan ada lagi hal yang membuatnya terkejut.

Karena wajah itu, wajah milik wanita itu, merupakan wajah yang beberapa kali pernah berkelana di alam bawah sadarnya.

Wajah yang baginya, entah bagaimana, sudah sangat familiar.

Inikah 'pertemuan takdir'? pikir Elias saat itu, takjub. Diakah wanita misterius yang wajahnya selalu muncul di mimpiku selama ini, walaupun aku belum pernah bertemu dengannya?

Dan Elias bangga setengah mati atas keputusannya untuk menyapa wanita itu. Menuntunnya untuk mengenal seorang Marie Denver.

Marie Denver.

Dua kata yang rasanya mustahil untuk lenyap dari pikiran Elias sejak detik ketika wanita itu menyebutkannya.

Dua kata yang terus bergaung di seluruh sel-sel penyusun tubuhnya, otaknya, di tiap degup jantungnya, di tiap hembusan napasnya.

Marie Denver.

Wanita yang memiliki hati yang begitu penuh akan kasih sayang, hingga mampu merelakan pekerjaannya di Florida demi menjadi asisten seorang pemilik toko antik tua yang berada ratusan mil jauhnya.

Marie Denver.

Wanita hebat yang dapat menciptakan kebahagiaan. Kebahagiaan dan, lagi-lagi, kejutan bagi Elias. Kejutan dalam wujud seorang anak laki-laki bernama Maximillian Rosenberg. Sebuah permata dalam hidupnya.

Marie Denver.

Wanita yang begitu kuat, hingga pada saat-saat terakhirnya tetap menyunggingkan senyuman terlebar dan tercerah yang sanggup dilakukannya. Senyuman yang seolah ingin menyampaikan kepada Elias, 'Aku tidak bohong soal permohonan ketigaku yang telah terwujud. Dan aku bahagia.'

Marie Denver.

Sebuah keajaiban, kejutan, dan harapan bagi seorang Elias Rosenberg.

Bagiku.

Tertanda,

Midnight

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top