「⚘┇𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝟑𝟕┆𝒇𝒓𝒐𝒎 𝒕𝒉𝒆 𝒑𝒂𝒔𝒕」

✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩

𝒎𝒊 𝒄𝒂𝒔𝒂

✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩

Setelah berpikir panjang, akhirnya ayah dan ibu Tsumiki serta Megumi pun memutuskan untuk membuka toko roti seperti biasanya. Dengan perutnya yang semakin membesar, [Name] di temani sang suami tercinta menjaga toko kecil miliknya. Hitung - hitung menambah pemasukan sebelum melahirkan si bayi kecil. 

"Anata, apa kau bisa membantu ku?" tanya [Name] kepada sang suami yang tengah merapikan beberapa rak di tokonya. Sang ibu rumah tangga tengah sibuk memanggang roti yang wanginya menyebar hampir ke seluruh penjuru ruangan. 

"Aku datang" ujar Toji menanggapi pertanyaan sang istri. Karena tengah Hamil Tua, Toji mewanti - wanti [Name] agar tidak melakukan pekerjaan yang terlalu berat. Dan untuk tak sungkan meminta bantuannya. [Name] hanya di perbolehkan untuk membuat roti dan melayani pelanggan. Sebuah senyum merekah terpampang di wajah manis milik [name], tatkala matanya menangkap pemandangan pundak tegap milik sang suami.

"Terimakasih" ujar [name] kepada Toji. "Apapun untukmu, yang mulia" Ujar Toji disertai sebuah guyonan yang berhail membuat sang bumil tertawa kecil. 

kring...

Suara bel di pintu masuk berbunyi, menandakan ada seseorang yang memasuki toko mereka. [Name] dan sang suami pun segera bergegas pergi menuju toko mereka, untuk melayani pelanggan yang datang. Beberapa orang lelaki dengan pakaian formal seperti jas dan tak lupa kacamata hitam yang bertegger, menutupi mata mereka. Jangan lupakan tubuh kekar dan tinggi yang menjulang.

Melihat itu, membuat Toji dengan sigap menyembunyikan [Name] di balik tubuhnya yang tak kalah besar. "Mau apa kalian kesini?" ujarnya dengan nada dan tatapna yang sinis. Behasil mengundang dengusan dari lelaki yang [name] yakini adalah ketua geng  mereka. "Sudah lama ya, Fushiguro Toji" ujarnya sembari menatap remeh Toji. Tapi itu tak berhasil membuat nyali Toji nyiut.

Setelah beberapa menit terdiam, Toji pun kembali santai. Membalas tatapan remeh lawannya dengan wajah yang bisa di bilang cukup menyebalkan. "Huh? hebat juga kau bisa menemukan ku??" ujarnya membuat lawannya malah kesal. "Kau meremehkan ku?" ujar lelaki berjas dengan nada yang mengerikan. Toji pun tersenyum licik, yang berhail membuat bulu kuduk [Name] yang melihat ikut berdiri. 

Ia tahu kalau suaminua bukanlah orang biasa, tetapi ia tak tahu kalau ternyata suaminya semengerikan ini. Membuatnya bertanya - tanya siapa Toji sebelum bertemu dengannya. 

Mata lelaki berjas itu beralih ketika tak sengaja melihat tubuh mungil milik [Name] dengan perutnya yang sudah buncit. "Wah? sapakah ini wanitamu?" ujar lelaki itu dengan tangannya yang berusaha menjangkau [Name]. Membuat sang wanita ketakutan dan memilih menutup mata.

Sebelum tangan panjang itu berhasil menyentuh [Name]. Tangan Toji lebih dahulu mencengkram tangan lelaki tersebut dmenghentikan tindakannya. "apa ini? lepaskan!" bukannya melepaskan cengkramannya, Toji malah semakin erat bahkan bisa saja meremukkan tangan lelaki berjas itu.

"Jangan menyentuh, istriku" Ujar Toji sembari mengeluarkan aura yang mengerikan dan mencengkam. Berhasil membungkam seluruh manusia di satu ruangan itu, termasuk [Name] dan lelaki berjas tadi. Selang beberapa menit mereka terdiam, lelaki berjas itu pun kembali berusaha tenang dan akhirnya Toji pun melepaskan cengkramannya. 

"Kau melemah, Fushiguro. Seperti bukan dirimu saja " Ujarnya sembari membereskan jasnya yang sedikit kusut. "aku ada pekerjaan untukmu" ujarnya dengan senyum liciknya. "Aku tak tertarik" ujar Toji membalas tak lupa juga senyum nya yang menjengkelkan. Mendengar hal itu, membuat lelaki berjas itu kembali tersenyum lebar. 

[Name] bisa merasakan aura jahat dari lelaki berjas itu, firasatnya terasa buruk. "Aku yakin kau tak bisa menolak jika ku perlihatkan ini" Lelaki berjas itu mengelu8arakn dua buah lembar yang [Name] yakini itu adalah foto. Kemudian ia menunjukkan foto itu kepada sepasang suami istri tersebut. [Name] pun membelak terkejut sembari menutup mulutnya dengan kedua tangannya  ketika melihat siapa yang ada di foto tersebut. 

Tangan Toji terkepal menahan emosinya. Foto itu menunjukkan kedua anak mereka yaitu Tsumiki dan Megumi ketika berangkat sekolah pagi ini. Toji Menarik kerah baju lelaki di hadapannya, membuat semua bodyguard yang di bawa lelaki tersebut menolongkan pistolnya. "jangan berani berani menyentuh anakku" ujarnya dengan segala emosi. 

Lelaki tersebut malah tersenyum licik, ia melepaskan cengkraman Toji dan merapihkan bajunya. "kalau kau menyayangi anakmu, maka terimalah pekerjaan ini" ujarnya mengabaikan tatapan mengerikan yang dikeluarkan oleh Toji.

"Datanglah ketempat biasa kita bertemu, maka ku jamin aku tak akan menyentuh keluarga kecilmu. Jika kau tak datang, mungkin wanita cantik itu bisa mnejadi milikku. Kalau begitu sampai nanti" Ujar lelaki tersebut sembari berbalik badan, dan meninggalkan sepasang suami istri itu dalam emosi.

Pagi harinya yang indah menajdi kacau karena kedatangan tamu lama yang membawa mimpi buruk bagi kehidupan sebelumnya. 

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

𝒕𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

16 Oktober 2021

mau selesai malah gaada mood nulis:") ditambah PTS makin males. dasar ak

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top