「⚘┇𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝟐𝟗┆ 𝒕𝒉𝒆 𝒑𝒂𝒔𝒕」
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
𝒎𝒊 𝒄𝒂𝒔𝒂
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
Time Vessel Association adalah organisasi di mana Toji menjadi salah satu bawahannya. Di kehidupan sebelumnya, ia adalah orang yang tenang dan tak banyak berpikir.
Satu hal yang ia pikirkan hanya uang dan bersenang - senang. Tetapi semuanya lenyap ketika pertempurannya dengan seorang siswa dari sekolah Jujutsu. Ia harus kehilangan nyawanya dan berakhir mati sendirian.
Ketika dalam kematiannya, ia barulah mengingat dengan anaknya serta istrinya yang bahkan tak pernah ia pikirkan sebelumnya. Membuatnya menyesali segala perbuatannya dan berhasil memutar balikkan waktu.
Walau di kenal sebagai orang yang dingin dan acuh tak acuh, sebenarnya Toji adalah seorang ayah yang begitu menyayangi keluarganya terutama anak kandungnya sendiri.
Meninggalkan anaknya dengan sang ibu tiri adalah pilihannya. Ia tak mau Megumi mengetahui dirinya yang pengecut dengan tangan yang penuh dengan darah para jujutsu tak bersalah. Ia ingin Megumi tumbuh seperti anak pada umumnya.
Walau begitu, dari segala kerasnya jalan yang ia tempuh di dunia yang penuh dengan dosa ini yang Toji inginkan hanyalah satu. Hal sederhana yang selalu di inginkan oleh semua manusia di penjuru dunia ini.
Yaitu, sebuah kebahagiaan.
Untuk anaknya, untuk istrinya dan untuk dirinya sendiri.
Setelah berhasil kembali, dan bertahan hingga sejauh ini. Toji melupakan satu fakta, bahwa siap tidak siap kematian sudah menunggunya di ujung jalan ini.
Pada akhirnya, ia hanya memiliki dua pilihan pasti dengan resiko masing - masing tetapi kesimpulan yang sama. Yaitu yang pertama, mengubah jalan cerita dahulu dan mati tanpa penyesalan.
Atau yang kedua adalah tetap melakukan pekerjaan itu, dengan sebuah kematian mengenaskan dengan segala penyesalan yang ia tanggung. Jalan mana yang harus ia tuju? Pada akhirnya manusia pasti akan mati.
Tetapi untuk pertama kalinya, Toji takut kepada kematian yang menghampirinya. Ia masih ingin melihat anaknya tumbuh besar, ia juga ingin bertambah tua bersama istrinya. Ia juga belum memilik anak bersama [Name].
Masih banyak harapan yang ia panjatkan belum terpenuhi. Pada akhirnya ia berpikir, untuk apa ia susah susah kembali ke masa lalau kalau hanya mengulangi kesalahan yang sama?
Toji memantap hatinya dengan jalan yang ia pilih. Apapun yang terjadi, ia pasti akan melindungi keluarganya dengan tangannya sendiri.
Semenjak kepulangan Toji dari taman bermain, [Name] melihat banyak perubahan yang terjadi dari sang suami. Contohnya saja, ia Toji lebih banyak diam dan terlihat seperti memikirkan sesuatu. Bahkan porsi makannya juga ikut berkurang.
Membuat [Name] selaku istrinya juga ikut di landa kebingungan dengan sikap suaminya yang berubah semenjak pergi keluar rumah. Akhirnya ia menghampiri Toji yang tengah Terduduk di kursi yang di sediakan di halaman belakang rumahnya.
Angin malam berhembus menyentuh pipi [Name] yan tampak sedikit berisi dan sedikit merona. Ia mendudukkan dirinya di sebelah sang suami. Tangannya menyentuh tangan Toji yang terasa begitu dingin.
"Toji?" Panggil membuyarkan semua lamunan Toji. "hm?" dengan segera Toji langsung menatap manik milik sang istri. "Apa ada sesuatu yang terjadi?" Tanyanya yang langsung di jawab dengan gelengan kepala dari Toji.
"hm? tidak. Tidak ada apa apa. Kenapa?" Ujar Toji yang berbalik melontarkan pertanyaan. "Ah kau terlihat lebih diam dari biasanya. Kupikir kau sedang sakit" [Name] berbicara sembari menatap bintang di langit.
Mendengar pernyataan yang keluar dari mulut sang istri membuat senyum merekah di wajah Toji. "Apa kau khawatir?" Tanya nya dengan nada menggoda seperti biasa. Toji menaruh kepalanya di perpotongan leher [Name], dan menghirup aroma tubuh sang istri yang selalu menjadi candu baginya.
"A- apa maksudmu?! tu- tunggu, toji?!" Tangan [Name] berusaha menahan tubuh Toji yang semakin mendekat dengan tangan Toji yang mulai nakal menyusup masuk ke dalam baju tidur yang engah di kenakan oleh [Name].
"[Name]?" Ujar Toji menyerukan nama istrinya dengan tangannya yang masih bersarang di dalam baju [Name]. "hm?" [Name] membalas dengan singat.
"Bagaimana kalau ternyata aku bukanlah Toji yang kau kenal?" Ujar Toji. Selanjutnya, Keheningan melanda keduanya. Dengan [Name] yang terlalu terkejut dan tak tahu akan membalas apa dan Toji yang menunggu jawaban dari [Name].
Detik selanjutnya, kedua tangan [Name] di taruhnya di kedua pipi Toji. Membawa wajah Toji lebih dekat dengan wajahnya.
cup
[Name] mendaratkan sebuah ciuman hangat di bibir Toji. Membuat Toji terbelak terkejut dengan tindakan istrinya yang menurutnya sangat tidak biasa ini. [Name] melepaskan ciumannya, dan dengan masih di posisi yang sama [Name] memandang manik milik Toji.
"dengarkan aku, Toji. Tidak peduli siapa dirimu sebenarnya, kamu tetaplah Fushiguro Toji. Suami ku dan seorang ayah dari anak - anakku. Jadi, jangan terlalu memikirkan sesuatu yang tidak perlu, ya? Setiap jalan bercabang, dan kami semua akan selalu mengikuti kamu, tentang jalan apa yang kamu pilih tidak jadi masalah asal kan kita masih terus bersama"
Ujar [Name] panjang lebar. Membuat Toji yang mendengarnya sedikit tersipu dan berpikir betapa bodohnya dirinya. Padahal ia memiliki keluarga yang begitu peduli kepadanya.
"Benar, benar sekali. Betapa bodohnya aku ini. Haha" Ujar Toji sembari mengusap air mata yang tanpa ia sadari sudah meleleh dari pelupuk matanya.
Toji membawa [Name] ke dalam rengkuhan hangatnya. [Name] pun dengan segera mengulurkan tangannya untuk membalas pelukan hangat yang di berikan Toji.
"Kalau begitu, ayo kita bikin anak ketiga"
"eh?!"
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
𝒕𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
【 14 Juli 2021】
anak ke tiga?? 😳
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top