「⚘┇𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝟐𝟎┆ 𝑷𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉 𝒓𝒖𝒎𝒂𝒉?」
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
𝒎𝒊 𝒄𝒂𝒔𝒂
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
"Hahh.."
Suara helaan nafas terdengar dari mulut seorang ibu anak dua. [Name] terduduk di sofa dengan matanya yang terpejam, merasakan letih di sekujur tubuhnya. Setelah seharian memindahkan kardus mulai dari yang kecil hingga besar, kini ia akhirnya dapat mengistirahatkan tubuhnya.
"Otsukare, [Name]"
Toji datang dan duduk di samping istrinya. Tangannya tergerak untuk mengusap surai sang isatri yang basah karena keringat. "Ah, aku tidak tahu kalau kita punya barang sebanyak ini" Ujar [Name] mengundang suara kekehan geli dari Toji.
Mata Toji tidak dapat lepas dari paras cantik sang istri, dengan mata yang terpejam [Name] masih bisa memancarkan sinar hangat yang selalu membuat Toji betah berlama - lama berada di sampingnya. Bahkan untuk selamanya.
Mengapa mereka harus memindahkan barang? Simpel saja, Keluarga kecil Fushiguro ini sudah memutuskan untuk pindah rumah. Alasanya? hm, mungkin terdengar sedikit lucu jika di ceritakan.
Jadi, di suatu pagi. Langit pagi tidaklah terlihat cerah. Awan hitam mengudara di langit, siap menumpahkan muatannya berupa air hujan. Dan terjadilah hujan yang deras di sertai petir besar yang terdengar nyaring. Membuat 2 anak kecil di kediaman Fushiguro ini dilanda ketakutan hebat.
Pada akhirnya, [Name] dan keluarganya hanya berbaring di atas futon tanpa melakukan apa - apa. "Mama, aku mau minum" Ujar Tsumiki dengan suara seraknya setelah berjam - jam betah meneteskan air matanya. [Name] mengangguk dan mengantar sang anak menuju dapur guna melepas dahaga.
"Hah? air apa ini?" Ujar [Name] ketika sampai dapur kakinya tak sengaa menginjak sebuah cairan bening yang sudah menggenang. "Aduh" detik berikutnya, sebuah air menees tepat keatas kepala [Name]. Refleks, kepala [Name] mengadah, melihat sumber air tersebut.
Sebuah lubang menjadi celah masuknya air - air yang menggenang di lantai. Kepala [Name] kemudian melihat sekeliling, dan telinganya mendengar sebuah suara yang ia yakini adalah tetesan air.
Kakinya melangkah menuju sumber suara, yaitu tempat mencuci baju. "Hah? Tojii, lihat inii" Ujar [Name] berteriak memanggil suaminya.
Mendengar teriakan sang istri, Toji yang taadinya tengah merebahkan diri di atas futon, di temani sang bungsu terpaksa harus bangun dan pergi menemui [Name]. "Ada apa? " Ujarnya ketika melihat wajah panik istrinya.
Jari telunjuk [Name] menunjuk, membuat pandangan Toji mengikutinya. Pandangan Toji mendapati sebuah air yang sudah menggenang cukup banyak. Sumbernya adalah atap rumah [Name] yang sudah terbuka cukup besar memberikan jalur untuk air masuk ke dalam rumahnya.
"mamah, rumah kita mau roboh!"
Yah, begitu lah sepenggal kisah, mengapa pada akhirnya [Name] memutuskan untuk pindah dari rumah lamanya. Walau cukup berat, tetapi demi kenyamanan serta keselamatan anggota keluarga tercintanya.
Rumah yang di tempati sekarang ini adalah rumah modern dengan tema minimalis. Tidak terlalu luas, dan juga tidak terlalu sempit. Tetapi lebih luas dari rumah lamanya. Dan nilai plusnya adalah, Ada sebuah Toko di samping rumah yang bisa ia gunakan sebagai ladang usahanya.
"Mamah! di belakang luas banget. Aku sama hamtaro abis mainn. Terus megumi juga ikut lari lariii"
Tsumiki datang menghampiri kedua orang tuanya dan mulai mencaritakan ceritanya. Sejak awal datang kerumah ini, Kedua anaknya ini sudah memulai petualangannya, di temani kucing mereka.
Menjelajahi setiap sudut rumah, dan berakhir di halaman belakang yang cukup luas. Cocok sekali menjadai lahan bermain kucing dan anak anaknya yang sedang dalam masa aktifnya.
Makan malam di rumah baru, [Name] menyiapkan shabu - shabu sebagai menu pertama. "Anak - anak sudah tidur?" Ujar Toji yang tengah berada di ruang makan menikmati sebuah kue dan segelas ocha.
"Yah, mereka tidur dengan cepat. sepertinya kelelahana haha" [Name] ikut duduk di hadapan Toji dan menyeruput ocha dari gelas yang sudah di sediakan sang suami. Toji memandangi istrinya yang tengah menikmati sepotong cookies.
"Bagaimana perasaan mu?" Ujarnya mengundan kebingungan dari sang istri. "Perasaan ku? baik kok." Balasa [Name] seadanya. "Bukan, bagaimana perasaanmu setelah meninggalkan rumah lama?"
[Name] tersenyum setelah mendengar kalimat yang keluar dari mulut suaminya. "hm, bagaimana ya" Ujar nya semb.ari mengadahkan kepalanya. Kini kepalanya di penuhi memori tentang rumah lamanya yang baru ia tinggalkan kemarin hari.
"Bagaimana ya, kalau dipikir - pikir, berat juga meninggalkan rumah yang sudah lama aku tinggali. Terlalu banyak kenangan yang aku lewati. Tetapi aku juga tidak menyesal pindah kesini. Kau tahu. Terkadang kita harus meninggalkan masa lalu untuk masa depan yang lebih baik"
Sebuah senyum merekah. Sepasang manusia itu saling menatap manik indah sembari senyum manis yang terlukis.
"Betul. masa depan yang lebih baik. Masa depanku bersamamu"
"Kimoi. Hentikan Toji oji-san"
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
𝒕𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
【 16 April 2021】
Hampir satu minggu tak update
hehe. (˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top