「⚘┇𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝟏𝟔┆ 𝒉𝒂𝒍 𝒌𝒆𝒅𝒖𝒂.」
✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩
𝒎𝒊 𝒄𝒂𝒔𝒂
✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩
Setelah kembali dari mengantar Tsumiki berangkat sekolah. Hal kedua yang ia lakukan adalah membuka toko roti milik [Name].
Sebelumnya, ia sedikit merapikan beberapa roti yang di pajang untuk di beli. Dan membersihkan sedikit debu di lantai. Kemudian ia berhasil membuka Toko roti pada waktu yang tepat.
Para pengunjung mulai berdatangan. Mungkin karena ini hari kerja, banyak pekerja yang datang membeli untuk sarapan bahkan makan siang. Atau hanya untuk camilan teman mengopi.
Tak lupa para ibu ibu tetangga juga turut hadur meramaikan. Apalagi hari ini di layani oleh suami [Name] yang semakin tampan di setiap harinya.
Walau merasa tak nyaman, Toji tetap melayani ibu ibu tersebut. Karena kata [Name] pembeli adalah raja.
"Cih, kalau bukan untuk [Name] sudah kutebas kepalanya sejak tadi"
Setelah menjelang siang, Toko mulai sepi dan di saat itu lah [Name] bangun dari tidurnya. Ia menghampiri Toji yang sedang duduk di meja mesin kasir.
"Toji?"
Suara lembut khas milik [Name] Masuk menyapa pendengaran Toji. Seketika ia langsung mengalihkan pandangannya dan mencari keberadaan bidadarinya itu.
Terlihat [Name] dengan Megumu di gendongannya tengah berdiri di ambang pintu. Toji menghampirinya dan sekali lagi mendaratkan kecupan hangat di kening istri tercintanya.
"Selamat pagi, apa tidurmu nyenyak?" Ujarnya mengundang suara kekehan keluar dari mulut mungil milik [Name]. "Ini sudah hampir siang Toji, tidurku nyenyak. Terimakasih" Balas [Name] kemudian menampilkan senyum manis miliknya.
"da daddaa" Megumi yang berada di gendongan [Name] bersuara mengalihkan perhatian kedua orang tuanya. Megumi merentangkan tangannya kepada sang ayah, tanda ia ingin di gendong.
Toji dengan senang hati mengambil buah hatinya dari tangannya [Name]. "Wah, rindu pada ayahmu ya Megumi?" ujar [Name] dengan tangannya yang mengelus halus surai berantakan milik Megumi.
Membuat sang empun tertawa gemas. "Pergilah mandi selagi aku menjaga megumi" Ujarnya kepada [Name]. "Eum Toji?" Suara [Name] memanggil Toji. Dan langsung di jawab oleh deheman milik Toji.
"Apa aku boleh minta tolong sekali lagi?" Ujar [Name] dengan hati hati. Toji tersenyum tipis. "Tentu. Apapun untukmu" Ujarnya.
"Eum, bisa belikan aku bahan makan ke super market? Tapi hanya untuk makan malam saja kok" Ujar [Name]. Setelah berpikir beberapa menit, Toji akhirnya meng - iyakan permintaan [Name].
"Terimakasih tampan! Aku akan tulis apa saja yang harus di beli" [Name] tersenyum puas atas jawaban Toji. Ia kemudian melayangkan kecupan di pipi kiri Toji dan melengos masuk kedalam rumahnya.
Sedangkan Toji, kini haya terpaku diam menatap istrinya yang masuk kedalam. Ia cukup terkejut menerima serangan dadakan dari [Name] karena tak biasanya.
"Cih, dasar wanita itu. Awas saja!"
✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩
𝒎𝒊 𝒄𝒂𝒔𝒂
✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩
Toji kini sudah berada di depan pintu masuk super market. Ia juga turut membawa Megumi menggunakan gendongan khusus untuk bayi.
(( anggep aja begini hehe. Btw, cr : Twitter : @hatimitukonpei6 ))
Kalian tahu? Dimana ada Toji, disitu ada ibu ibu:) apalagi kini ia membawa Megumi dalam gendongannya. Membuat kaum hawa semakin menjerit - jerit.
Ketika kakinya menginjak lantai super market, sudah terdengar bisikan bisikan sembari melirik sang hot daddy. KArena tidak terlalu peduli, Toji hanya berjalan masuk kemudian mengambil troli dan mulai mengambil apa saja yang di butuhkan oleh istrinya.
Ketika Toji sedang berdiri di depan sebuah rak makanan, ia terlihat kebingungan. Raut wajahanya mengundang seorang karyawan mendekat.
"Ada yang bisa di bantu, tuan?"
Ujarnya. Tetapi tidak di pedulikan oleh Toji. Lelaki itu memilih berjalan menjauh menuju rak selanjutnya. Sang pegawai tidak tinggal diam, ia berjalan mengekori Toi hingga Toji berhenti di rak selanjutnya.
Toji terlihat sedikit kesulitan ketika mau mengambil salah satu barang karena Megumi yang terlelap dalam gendongannya. "Pak, mari saya bantu?" Pegawai tadi kembal bersuara.
Toji bukannya terbantu, ia malah merasa risih dan ingin cepat cepat pulang. Sang pegawai terus memkasa menawarkan bantuan, Tanpa sadar Toji melirik pegawai itu dengan tatapan tajam membuat nyali sang pegawai menciut dan mulai berjalan menjauh.
Setelah melengkapi semua daftar belanja dan membayar semuanya. Ia kini di perjalanan pulang. Jarak super market dengan rumahnya, tidaklah terlalu jauh dan bisa di tempuh dengan berjalan kaki.
"Okaeri, Ayah!"
Sapa Tsumikiyang sudah menunggu kepulangan ayahnya serta adiknya di depan rumah. [Name] juga turut menemani Tsumiki. "Okaeri, Toji. Bagaimana? Megumi tidak rewelkan?" Ujarnya kemudian tangannya mengelus putranya yang masih alam gendongan ayahnya.
"Tidak, ia terlelap sejak tadi" Ujar Toji. Kemudian [Name] mengambil alih Megumi, membawanya ke dalam gendongannya. "Ayo masuk, diluar semakin dingin" Tsumiki menggandeng tangan Toji dan masuk ke dalam rumah mereka yang hangat.
Setelah menidurkan Megumi di kamarnya, [Name] dengan segera menyiapkan makan malam untuk suami dan anaknya yang sedang menunggu di meja makan. Tsumiki terus menceritakan hari yang ia jalani di taman kanak - kanak hari ini.
Toji dengan senang hati mendengarkan dengan sesekali menanggapi. Tak butuh waktu lama, kini [Name] sudah menyajikan berbagai macam lauk hangat dengan semangkuk nasi hangat yang masih mengepul.
Setelah suapan pertama, tidak ada suara selain suara sumpit yang beradu dengan mangkuk. Entah karena perutnya terasa lapar, makan malam kali ini berjalan begitu cepat.
Tsumiki yang sepertinya sudah kelelahan menjalani hari di taman kanak - kanak pun tidur setelah membersihkan diri dan mengerjakan tugas rumahnya. Kini [Name] dan Toji juga sudah berbaring di atas futon.
"Terimakasih untuk hari ini, pasti kau kelelahan ya?" Ujar [Name]. Keduanya tidur berhadapan saling memandang manik lawannya. Toji tidak menjawab perkataan [Name], dan sibuk menatap istrinya.
"Kalau begitu, aku boleh mita hadiah?" Akhirnya sebuah suara terdengar dari mulut Toji. [Name] menyerit, tak megerti maksud sang suami. "Hadiah? mau hadiah apa?"
Detik selanjutnya, [Name] dikejutkan dengan Tubuh Toji yang sudah berada di atasnya. "Aku mau..."
"HUwaaa!"
Suara tangis Megumi mengintrupsi kegiatan keduanya. Dengan sangat terpaksa Toji harus mengalah, ia menjatuhkan tubuhnya kesamping [Name] dan menutup matanya dengan lengan dan menghela nafas kasar.
"Maaf ya? hehe. Kita lanjutkan nanti"
Ujar [Name] sembari mengusap surai suaminya dan bangkit untuk menemui Megumi.
'ah, kenapa begini lagi'
✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩
𝒕𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅
✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩
【 31 Maret 2021】
Ada yang sedang pts kayak aku??.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top