「⚘┇𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝟏𝟐┆ 𝒕𝒂𝒎𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒏𝒂𝒌 - 𝒌𝒂𝒏𝒂𝒌.」

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

𝒎𝒊 𝒄𝒂𝒔𝒂

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

"Mama, boleh bawa ini?"

Ujar Tsumiki menunjukkan sebuah peralatan masak mainan kepada sang ibu. [Name] menghentikan kegiatannya yang tengah berbincang dengan Toji.

"Um? Untuk apa sayang?" Ujar [Name]. "aku mau memasakan sesuatu untuk teman baru ku nanti!" Ujar Tsumiki Antusias.

Besok adalah hari senin. Hari dimana Tsumiki akan pergi ke Taman kanak - kanak untuk pertama kalinya. Setelah usianya menginjak 4 tahun kemarin, kedua orang tuanya setuju untuk memasukan sang putri ke TK.

"Tapi, di sana pasti sudah banyak mainan, sayang." Ujar [Name] membuat senyuman di wajah Tsumiki luntur. "Yahh.." Tsumiki kemudia pergi lagi menuju kamarnya, menaruh mainannya.

"Kalau ini, boleh?" Dan datang lagi membawa seekor kucing di tangannya.

"Eh? Tidak boleh dong, kasian nanti kucingnya"

"Hah, masa ngga boleh semua? Terus Tsumiki bawa apa" [Name] terkekeh melihat tingkah anaknya yang menggemaskan. "Mari mama bantu" Ujar [Name].

Kemudia ia membawa Tsumiki menuju kamarnya, mempersiapkan barang yang perlu ia bawa. Seperti, buku gambar, buku tulis, tempat pensil dan pensil warna.

"Nanti Tsumiki mau membagikan coklat!" Tsumiki dan sang ibu juga sudah membuat coklat di hari sebelumnya, untuk di bagikan kepada teman barunya nanti.

[Name] tersenyum, tangannya mengusap surai milik putrinya. "Iya, nanti di bagikan ya. Sekarang sudah malam, tidur dulu yuk agar besok tidak kesiangan."

Tsumiki mengangguk menanggapi perkataan sang ibu. Ia meminta sang ibu untuk berbaring di sampingnya dan menemaninya hingga terlelap. [Name] dengan senang hati mengabulkan permintaan Tsumiki.

[Name] menyanyikan lagu tidur hingga Tsumiki berhasil terlelap dan pergi menjelajahi alam mimpinya.

Keesokan paginya, [Name] bagun di pagi buta untuk menyiapkan bekal makan Tsumiki sekaligus sarapan untuk keluarga kecilnya.

"Huwaa" Suara tangis dari sang bungsu. "Okee, tunggu sebentar sayangku" [Name] Menghentikan kegiatan memasaknya dan menghampiri sang anak.

Megumi juga bangun di pagi hari, menemani sang ibu memasak sarapan.
Ia sudah duduk di kursi khusus untuk bayi dan menghadap [Name] agar ia mudah mengawasinya.

Sesekali [Name] mengajak Megumi bercanda, sehingga sang bungsu tertawa manis.

Tiba - Tiba sebuah tangan melingkar di pinggangnya, sudah dapat di pastikan siapa pelakunya. "Ohayou, Toji" Ujsr [Name] tanpa menghentikan kegiatan menyusun bekal makan milik Tsumiki.

"Hm, ohayou" Balas Toji tanpa melepaskan pelukannya. "Selesai" Ujar [Name] bertepatan dengan suara tangis megumi yang cukup kencang, membuat orang tuanya kebingungan.

"Are? Megumi, kenapa" [Name] melepaskan tangan Toji dan membawa Megumi ke dalam gendongannya. Dan ajaibnya, Megumi pun berhenti menangis.

"Haha, sepertinya dia tidak suka kalau aku dekat dekat denganmu" Ujar [Name] kepada Toji. Toji pun tersenyum jengkel. Kini anaknya menjadi saingannya?.

"Mama"

Suara Tsumiki memgalihkan prrhatian [Name]. "Tsumiki sudah bangun? Toji, titip Megumi" Ujar [Name] menyerahkan megumi kepada Toji, dan membawa Tsumiki menuju kamar mandi untuk memyiapkannya.

Toji membawa Megumi menuju ruang tengah, dan mendudukkannya di karpet. "Dengar ya, [Name] itu punya ku, jangan coba coba kau rebut" Ujar Toji kepada Megumi.

Yang tentu tidak di balas karena Magumi tidak mengerti apa yang sang ayah katakan. Ia hanya menatap Toji dengan tatapan yang sangat menggemaskan.

"Cih, dasar anak kecil"

Tak lama Tsumiki keluar dari kamar disertai [Name] yang membumtuti di belakang. "Ayah, aku cantik?" Ujarmya sembari berputar putar di hadapan sang ayah.

"Iya, cantik sekali"

Tsumiki sudah siap dengan seragamnya dan rambutnya pun sudah di tata rapi oleh [Name]. Tsumiki tertawa geli saat mendengar pujian sang ayah.

"Megumi! Selamat pagi"

Tsumiki memberikan kecupan hangat di pipi chubby milik Megumi. Megumi tertawa merasakan kecupam sang kaka. Ia sangat menyukai Tsumiki.

"Ayo sarapan dulu, sayang".

[Name] dan keluarga kecilnya memakan sarapan yang telah [Name] siapkan bersama bekal milik Tsumiki sebelumnya. Keadaan meja makannya terasa hening. Sang ibu mengajarkan kepada anaknya untuk makan perlahan  dan tidak berisik.

Kegiatan sarapan mereka telah selesai, [Name] memberiskan mangkuk bekas dan memutuskan untuk mencucinya nanti selepas pulang dari taman kanak - kanak.

"Toji, sudah siap?" Ujar [Name] kepada suaminya yang sedang berhadapan dengan pantulan dirinya di depan cermin, menampilkan tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Sebuah senyum terlukis di wajah manis [Name] ketika matanya mendapati Toji yang sudah rapih dengan setelan jas walau rambutnya tetap berantakan.

"Tampan sekali suamiku" Ujar [Name] sembari membenarkan dasi yang melingkar di lehernya. Toji mengecup pelan pipi istrinya yang sudah terhiasa make up tipis.

"Ayo berangkat, sudah mau iang nanti terlambat upacara pembukaanya."

Keluarga kecil Fushiguro ini berangkat dengan berjalan kaki, karena taman kanak - kanak Tsumiki berjarak tidak jauh dari rumah mereka. [Name] dengan Toji menggandeng tangan Tsumiki. Kemudian Megumi di gendong oleh tangan Toji yang satunya. 

Seperti keluarga lainnya, [Name] dan keluarga kecilnya juga menyempatkan diri untuk berfoto bersama. Dengan posisi Tsumi berada di depan [Name], Megumi yang berada di gendongan Toji dan tangan Toji yang merangkul bahu istrinya.

"Nah, Tsumiki -chan. Mama dan ayah dan Megumi hanya mengantar sampai gerbang ya, nanti di dalam jangan nakal dan dengarkan ibu guru" Ujar [Name] mensejajarkan tinggi badannya dengan sang anak putri dan memegang bahu putrinya.

Tsumiki mengangguk. "eung! aku akan mendengarkan ibu guru dan mencari banyak teman!" Dengan suaranya yang lantang, Tsumiki menjawab [Name]. Hal itu membuat [Name] sedikit lega.

"Baiklah, masuklah. Mama akan mengawasi dari sini" Ujar [Name] melepaskan pegangannya kepada bahu Tsumiki. Tsumiki kemudian berlari masuk kedalam gedung sekolahnya sembari melambaikan tangan.

[Name] dan Toji membalas lambaian tangan sang anak di sertai senyum haru. "katakan dadah kepada nee-chan, sayang" Ujar [Name] kepada Sang anak bungsu. 

"tata! nee!" Ujar Megumi masih belum terdengar jelas. Toji memegang tangan kecil Megumi dan menggerakkan tangan itu membuatnya melambai kepada kakanya. 

"Ah, rumah akan sepi"

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

𝒕𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

【 17 Maret 2021】

Gemes amat komen kalian. Kenapa wetped nga bisa love komenan si.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top