「⚘┇𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝟎𝟐┆ 𝒑𝒂𝒈𝒊 𝒉𝒂𝒓𝒊」

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

𝒎𝒊 𝒄𝒂𝒔𝒂

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

"siapa namanya?"

Suara lembut seorang wanita mengintrupsi pendengaran Toji. Wanita itu adalah [Name] yang membawa Tsumiki di gendongannya. Sedangkan Toji sendiri menggendong Megumi.

"Megumi"

Ujar Toji dengan wajah datar. "Megumi? Tapi dia laki - laki kan?" Ujar [Name] yang terheran - heran. Ia Heran karena Toji memberikan nama tanpa memikirkan jenis kelamin anaknya sendiri.

"iya dia laki - laki" Walaupun Toji membalas perkataan [Name] dengan wajah datar dan terkesan cuek, [Name] malah merasa tertarik dengan pria tua dihadapannya. "ah begitu ya, nama yang lucu seperti anaknya" [Name] memberikan senyum lembut bak malaikat.

"Apa kau menertawakan anakku?"

"ti-tidak, tentu tidak. Ma-maafkan aku kalau perkataan ku menyinggungmu" [Name] di buat gelagapan oleh pertanyaan Toji. "Aku hanya berpikir bahwa kau adalah ayah yang baik hehe" [Name] kembali tersenyum manis. Membuat sesuatu dalam dada Toji bergerumuh.

"Kalau begti maaf menganggu waktu mu, aku rasa ini saat nya untukku pergi. Terimakasih ya! Senang bisa mengenalmu dan anakmu, semoga hidupmu bahagia"

[Name] dengan senyum yang masih perpampang di wajahnya berbali dan berjalan menuju cahaya putih yang menyilaukan mata. Toji terkejut, hatinya terasa sakit mendengar ucapan [Name]. Seperti itu adalah kalimat terakhir yang akan ia dengar dari bibir wanita itu.

Toji berusahan memanggil namanya, tetapi [Name] tetap berjalan tanpa memperdulikan panggilan Toji. Hingga cahaya itu menelan seluruh tubuh [Name], sehingga tak lagi di tangkap mata.

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

𝒎𝒊 𝒄𝒂𝒔𝒂

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

Mata Toji terbuka, pemandangan pertamanya adalah langit - langit kamarnya sendiri. Kini dadanya terasa sesak seperti ada beban yang menimpanya.

'ternyata hanya mimpi' -Toji.

Ia memimpikan kejadian masalalu dimana ia bertemu dengan wanita yang kini menjadi pasangan hidupnya. Pemandangan selanjutnya ia melihat seorang gadis kecil yang tertidur di atas tubuhnya, yang tak lain adalah anak tirinya, Tsumiki.

Kemudian, di sampingnya ada Megumi yang tertidur di dalam dekapan [name] yang masih terlelap. Kini Toji di buat bingung. Ia tak tahu apa yang harus ia lakukan dengan Tsumiki yang ada di atas tubuhnya.

Wajah Tsumiki yang terlelap terlihat menggemaskan, jadi ia tidak tega untuk membangunkannya. Ia memutuskan untuk menarus Tsukimi di samping Megumi. Tetapi sepertinya itu kesahalan. Karena kini kaki Tsumiki tak sengaja menendang kepala Megumi yang tertidur, membuat Megumi bangun dan menangis.

"ada apa megumi -chan" Suara serak Khas bangun tidur milik [Name]. [Name] adalah seorang ibu cekatan, setiap kali mendengar suara tangis ia akan langsung terbangun. [Name] terduduk di atas Futonnya sembari mengusap matanya.

Ia menengok dan melihat Toji yang sedang menatap dirinya. "ohayou Toji, maaf aku bangun kesiangan hehe" Ujar [Name] dengan mata sipit dan senyuman khas miliknya. [Name] kemudian mengambil Megumi yang masih menangis.

"Bisa kau pegang dulu megumi? Aku mau ke kamar mandi dan membuat sarapan" Ujar [Name] di jawab anggukan kepala oleh Toji, [Name] kemudian memberikan Megumi kepada Toji dengan hati - hati.

"Ajak saja dia berjemur, nanti juga akan berhenti menangis" Ujar [Name] lalu ia melesat menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sesuai perkataan [Name], Toji membawa Megumi ke halaman rumah mereka. Ini adalah pertama kali bagi Toji. Sudah lama ia tak merasakan lembutnya kulit milik anaknya.

Selang beberapa detik dirinya berdiri di bawah sinar matahari pagi, Megumi telah berhenti menangis kemudian terlelap di dalam gendongannya. Toji menatap lama sang buah hati. Wajah terlelapnya begitu damai.

"Toji?"

Suara milik [Name] mengintrupsi Toji. Tubuhnya langsung berbalik dan melihat [Name] yang tengah terduduk sembari membawa botol susu. "Megumi -chan tidur lagi?" Toji mengangguk sebagai balasan.

[Name] tersenyum, pemandangan Toji yang sedang menimang Megumi adalah hal terindah. Jarang sekali Toji menyentuh Megumi semenjak ada [Name], hampir semua yang berurusan dengan megumi, [Name] lah yang melakukan.

[Name] juga tidak merasa keberatan soal itu. Ia sendiri sudah menganggap Megumi sebagai anak kandungnya. Tiba - tiba sinar matahari mengusik Megumi, ia mulai menangis. "Berikan ini, mungkin ia lapar" Ujar [Name] menyerahkan botol susu yang di bawanya tadi.

"Aku tidak bisa, [Name]" oke, saat ini [Name] ingin tertawa tetapi ia tahan. Seperti yang sudah di jelaskan, Toji jarang mengasuh Megumi, jadi sekarang ia kebingungan sendiri. Untungnya [Name] dengan sabar mengajari Toji.

"Kemarikan tangan kananmu"

"Tidak, nanti dia jatuh" Kali ini [Name] tidak berhasil menahan tawanya. Tingkah Toji saat ini sangat lucu bagi [Name]. "tidak akan kok, sini" [Name] membenarkan sedikit cara menggendong dan menuntun tangan kanan Toji untuk memegang botol susu dan memasukan ke dalam mulut Megumi.

Megumi yang lapar pun langsung meminum susunya. Matanya menatap balik sang ayah yang sedang menggendongnya. "tidak sulit kan?" Ujar [Name] yang tidak di hiraukan Oleh Toji.

Fokus Toji kini hanya untuk megumi. "Mama?" Suara serak membuat [Name] mengalihkan pandangannya. "Tsumiki -chan, sudah bangun?" [Name] menggendong Tsumiki dan membawanya ke tempat Toji tadi.

"Gumi -chan!" Tsumiki bersorak ria. Dia memang menyukai Megumi. Megumi yang mendengar panggilan Tsumiki, langsung menepuk tangannya dan bergerak sedikit agresif membuat Toji sedikit takut.

Takut Jatuh.

[Name] tersenyum, menatap raut wajah Toji yang khawatir. "Tidak apa apa kok, Megumi -chan memang sedang masa agresifnya" ucapan [Name] berhasil menenangkan Toji.

Suasana pagi hari, di temani sinar matahari hangat. Keluarga Fushiguro merasakan kehangatan, dan bahagia sederhana seperti keluarga pada umumnya.

'ah, bahagianya' - [Name]

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

𝒕𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩


20 Januari, 2021

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top