「⚘┇𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝟏𝟗┆𝒑𝒆𝒌𝒂𝒏 𝒐𝒍𝒂𝒉𝒓𝒂𝒈𝒂 」
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
𝒎𝒊 𝒄𝒂𝒔𝒂
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
"Hoam!"
Di pagi buta [Name] sudah terbangun. Ia bangun lebih awal dari hari biasanya. Pasalnya hari ini adalah hari pesial bagi sang putri sulung. Di bulan Mei, Sekolah biasanya mengadakan pekan olah raga. Dan pada sabtu ini, Sekolah Tsumiki mengadakan pekan Olahraga.
Para murid akan di perintahkan untuk datang ke sekolah seperti biasa, bedanya mereka menggunakan seragam olahraga dar rumah lengkap dengan topi dan sepatu olahraganya. Kemudian [Name] juga sudah menyediakan barang - barang yang perlu di bawa. Seperti air minum, tisu kering, tisu basah dan satu handuk kering.
Untuk Bekal makan siang nya sendiri akan di bawakan oleh orang tua. Alasan [Name] terbangun lebih awal adalah untuk mempersiapkan bento yang akan di bawa ke sekolah Tsumiki nantinya. [Name] bahkan membuat lebihan karena takut kekurangan. Apalagi porsi makan Toji itu cukup banyak.
Tangannya dengan talenta mengiris daun bawang dan wortel sebagai topping Tamago nya. Ia memilih membuat Onigiri dengan isi plum, dan tuna mayo sebagai karbohidrat. Makan selanjutnya yang akan ia buat adalah makanan favoritnya, Karage.
Suara desis minyak berhasil membangun kan sang putri bungsu. Tsumiki melangkah kan kakinya ke tempat sang ibu berada sembari mengusap - usap matanya menghilangkan rasa kantuk. "Mama ohayou~" suara serak khas bangun tidur mengintrupsi kegiatan memasak [Name].
"hm? Ohayou Tsumiki -chan? bagaimana tidurmu?" Ujar [Name] membalas sapaan sang anak. Ia membawa anaknya untuk duduk di pantry. "Berikan mama kecupan" Ujarnya di balas kecupan hangat di pipi kirinya oleh Tsumiki.
"wah? cantik sekali! aromanya juga harum!" Puji Tsumiki saat matanya tak sengaja menoleh dan mendapati pemandangan 'calon' bento miliknya. "Terimkasih, nanti Tsumiki makan yang banyak ya?" Tsumiki dengan antusias mengangguk mengiyakan permintaan atau lebih tepatnya perintah sang ibu.
"Nanti Tsumiki akan memberi teman, dan bilang masakan mama paling enak!" Kemudian ibu dan anak itu tertawa lepas sehingga tak sengaja mengusik tidur lelap anak bungsunya. "Sa, Tsumiki segera bersiap ya? mama mau gendong dulu Megumi dan menyelesaikan membuat Bento" tanpa basa basi Tsumiki langsung turun dan melesat menuju kamar mandi.
Setelah mengecilkan api do kompornya, [Name] juga segera melesat untuk menghampiri Megumi di kamarnya. "Ohayou Megumi -chan" Sapa [Name] dengan hadiah sebiah kcupan di pipi chubby milik ankanya tersebut.
Megumi yang semula menangis, kini lebih tenang berkat kehadiran [Name]. [Name] menggendong Megumi menggunakan gendongan bayi dan membawanya ke dapur. Dengan segera ia memulai lagi kegiatan memasak yang sebelumnya sempat tertunda. Untungnya Megumi tidak terlalu rewel jadi tidak menambah kekacauan bagi [Name].
"Mama, Ittekimasu!"
" itterasshai! " [Name] melambaikan tangan kepada Tsumiki yang berjalan menjauh dengan seorang temannya di sampingnya. Tsumiki berangkat terlebih dahulu, sedangkan orang tua murid akan datang beberapa menit sembari membawa bekal makan siang untuk di nikmati bersama di sekolahnya.
[Name] masuk kedalam rumah dan memdapati Toji dengan rambutnya yang urak urakan. Menguap sembari menggaruk belakang kepalanya. "Ohayou Toji, apa tidurmu nyenyak?" Bukannya menjawab, Toji malah melingkarkan tangannya di pinggang sang istri.
Membawa [Name] lebih dekat dengan dirinya dan menaruh dagunya di pundak sang istri. Kemudian matanya terpejam lagi. "Eh? Jangan tidur lagi Toji. Kita kan mau pergi" Walau di intrupsi oleh istrinya, Toji tidak bergerak barang sedikit pun.
Pada akhirnya [Name] membiarkan sang suami terlelap. Tangannya mengusap surai legam sang suami. Kemudian Toji dengan sigap menahan tangan istrinya, menghentikan kegiatan yang membuatnya semakin jatuh kedalam dunia mimpi.
"Bagaimana kalau tidak jadi pergi saja?"
Ctak!
Setelah kalimat terlontar dari mulut Toji, detik berikutnya sebuh sentilan mendarat di dahi lebarnya. Mengundang ringisan dari Toji. "Kalau begitu aku pergi sendiri saja!" [Name] berkata kemudian meninggalkan Toji berdiri sendiri di ruang tengah.
Wajah Toji terlihat datar, dalam hatinya ia merasa bersalah dan pikiran terus berpikir tentang kesalahannya.
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
𝒎𝒊 𝒄𝒂𝒔𝒂
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
"Ayo semangat Tsumiki!" Teriak [Name] menyemangati sang putri sulung yang tengah melaksanakan kegiatan di pekan olahraga. Kini ia berdiri dengan Toji, tugasnya adalah menendang bola sepak hingga masuk ke dalam gawang bersama sang ayah.
Tsumiki mengepalkan tangannya dan mengangkatnya tinggi tinggi. Membalas ucapan semangat dari sang ibu. Kaki kecilnya kemudian mulai menendang bola yang susah siap di hadapannya. Dengan sekuat tenaga, kaki kanan di layangkan memberika tendangan ke bola sepak untuk berguling, dan berhasil memasuki gawang yang dituju.
"Horay! Aku hebat kan mamaaaa" Teriak Tsumiki sembari berlari berhamburan ke pelukan sang ibu yang berada di pinggir lapang setia menonton aksinya.
"Yeayy hebat sekali putriku" [Name] menangkap Tsumiki dan melayangkan kecupan manis di pipi kanannya. Kemudian Toji menghampiri keluarga kecilnya di sisi lapangan. Tangannya tergerak untuk mengusap surai putrinya yang sudah di kucir rapi oleh [Name].
"Hebat sekali, Tsumiki" Pujinya disertai senyum manis yang membuat semua yang melihat tersipu malu. Kemudian para guru memanggil para siswa agar berkumpul bersama di lapangan.
Toji duduk di samping [Name], matanya beralih menatap anak laki - lakinya yang terlelap di troli bayi di samping lain [Name]. "Kenapa wajahmu merah, [Name]?" Ujar Toji matanya tak lepas dari wajah cantik milik sang istri.
"A— apa?! Ti— tidak kok!" [Name] membalas perkataan suaminya sembari memegang kedua pipinya yang merona. Penyebabnya adalah Senyum manis Toji yang harusnya di tunjukkan untuk Putri kecil mereka. Toji tersenyum melihat reaksi menggemaskan dari istrinya.
"Ap— hmph"
Sebelum mulut Toji berhasil mengeluarkan kalimat untuk menggoda istrinya. Tangan [Name] lebih cepat menyumpal mulut suaminya dengan onigiri yang ia bekal untuk makan siang bersama. "Sudah! Waktunya makan siang!" Ujarnya sembari memalingkan wajahnya.
"Mama!" Tsumiki menghampiri keluarganya yang tengah menyiapkan makan siang bersama. Kemudian duduk di samping sang ibu. Keluarga kecil itu menikmati makan siang bersama di iringi tawa manis. Tsumiki terlihat bahagia membawa bersama keluarganya.
"Oh? Keito -chan!" Teriak Tsumiki ketika keluarganya tengah menikmati potongan kue yang di buat oleh [name]. Seorang anak laki - laki, dengan malu - malu datang menghampiri Tsumiki. Tsumiki segera bangkit dari duduknya dan menghampiri teman sekelasnya tersebut.
"Ada apa keito -chan?" Kemudian anak laki - laki bernama keito mengeluarkan sepucum bunga sakura dari pohon sakura di belakang sekolah. Mengundang tatapan bingung dari kedua orang tua Tsumiki serta Tsumiki itu sendiri.
"Hm? Apa maksudnya keito -chan?" .
"Aku suka kamu!" Teriaknya di sertai wajahnya yang berubah merah. Membuat [Name] dan Toji terkejut. Sedangkan Tsumiki, setelah beberapa detik keheningan melanda, ia mengulurkan tangannya menerika bunga sakura pemberian Keito.
"Terimakasih ya!" Ujarnya di sertai senyum manis di wajahnya. Membuat rona merah di wajah Keito semakin menjadi.
Akhir kisah mereka adalah suara tawa dari [Name] dan Toji yang melihat gemas ke arah kedua anak kecil yang tengah di mabuk cinta monyet.
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
𝒕𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
【 11 April 2021】
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top