「⚘┇𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝟎𝟔┆ 𝒔𝒂𝒌𝒊𝒕」
✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩
𝒎𝒊 𝒄𝒂𝒔𝒂
✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩
"Toji?"
Suara khas milik [Name] menyapa pendengaran Toji. Terlihat [Name] yang berdiri di antara seorang lelaki dan perempuan yang familiar baginya. [Name] ntersenyum manis ke arah Toji yang berdiri sendiri di sebrangnya.
"Lihatlah, Tanpamu aku berhasil membesarkan Mgeumi dan Tsumiki menjadi anak yang hebat"
Toji pun sadar, bahwa lelaki di samping [Name] adalah Megumi yang sudah tumbuh dewasa, yang pernah ia temui sebelumnya. Sedangkan Tsumiki tumbuh menjadi gadis berparas cantik persis seperti ibunya.
Dan [Name], walau Megumi dan Tsumiki sudah dewasa, wajah [Name] seperti tidak menua dimakan waktu. Wajahnya masih terlihat seperti [Name] yang biasa ia lihat sehari - harinya.
Entah mengapa, hatinya ingin menggapai [Name] dan memeluknya erat. Tetapi kakinya seperti kaku di tahan oleh sesuatu. Mulutnya bahkan tidak bisa ia buka, suaranya tak keluar.
"Kenapa Toji, Kenapa dulu kau meninggalkan kami?"
Ujar [Name]. Senyuman di wajah cantiknya Luntur. Menampilkan wajah sedih dengan tatapan kebencian. Begitu pula dengan Megumi dan Tsumiki.
"Karena kamu sudah meninggalkan kami, sekarang giliran kami yang akan meninggalkanmu, sendirian."
Senyum [Name] berubah menjadi seringai jahat, membuat mata Toji terbelak kaget. [Name] mendekat dan mendorong Toji ke belakang. Toji terjatuh ke dalam danau gelap. Pemandangan terakhir yang ia lihat adalah wajah keluarga kecilnya yang penuh kebencian.
"[Name]!"
✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩
𝒎𝒊 𝒄𝒂𝒔𝒂
✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩
"[Name]!"
Toji terbangun. Nafasnya terengah - engah seperti habis di buru. Ia merasakan sakit di dadanya, kali ini tidak ada Tsumiki yang terlelap di atas tubuhnya.
Toji mendudukan diri dan menatap sekeliling. Sudah pagi, terlihat dari sinar matahari yang masuk melalui celah gorden. Kemudian matanya menangkap Futon [Name] yang kosong.
Toji seketika panik, ia langsung bangkit mencari [Name]. Ia takut kehilangan [Name]. Ia bisa bernafas lega karena ia melihat [Name] di ruang makan sedang menyuapi Megumi danTsumiki yang menyantap sarapan.
Hanya mimpi.
[Name] dan anak - anaknya masih ada disini.
"Ohayou Toji. Maaf aku tidak membangun kan mu, tidurmu sepertinya nyenyak sekali"
[Name] menyapa Toji dengan senyum ramahnya. Toji menatap wajah [Name], kini kepalanya terasa sedikit pusing. Keringat dingin bercucuran di pelipis dan dahinya.
"ada apa Toji? Wajahmu pucat"
Brukk
Toji terjatuh di tempat. Lutunya mencium dinginnya lantai. Kakinya lemas seperti tidak bisa menopang berat tubuhya. "Toji!" [Name] berteriak panik. Ia langsung menaruh mangkuk makan milik Megumi dan menghampiri Toji.
Terlihat Toji yang sedikit kesulitan bernafas. [Name] meraba dahi Toji menggunakan punggung tangan kanannya. "Panas. Sepertinya kamu terserang demam. Apakah ada yang sakit lagi?" tanya [Name] dengan nada khawatirnya. Baruk kali ini [Name] melihat Toji terserang demam.
Tiba - tiba Toji menjatuhkan kepalanya, menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher [Name]. Menghirup aroma tubuh [Name] yang menjadi favoritnya.
"Hhhah, Kau masih disini" Gumannya yang dapat di dengar oleh [Name]. "Ada apa Toji? Aku selalu disini kok" Ujar [Name] sembari mengusap surai Toji yang sedikit basah karena keringat.
"Sebaiknya kau berbaring di kamar, akan ku bantu. Tsumiki, teruskan makanmu ya dan awasi Megumi sebentar. Mama akan segera kembali"
[Name] menuntun Toji, membantunya berjalan menuju kamar mereka berdua. Ia membaringkan tubuh kekar Toji di atas futon. "Apa ada yang sakit lagi?" Tanya [Name] yang sudah membawa seember air dingin dengan handuk kecil.
"Kepalaku, rasanya mau pecah"
[Name] mengangguk mengerti, ia mencelupkan handuk kecilnya ke air dingin lalu memerasnya, dan menaruhnya di dahi Toji lalu menyelimuti tubuh Toji dengan selimut hangat. "Tidurlah, aku akan membuatkanmu sarapan" Ujar [Name] kemudian mengecup pipi kanan Toji.
Saat ia hendak bangkit dari duduknya, tangan Toji memegang tangan [Name]. "Jangan pergi" lirihnya, nada nya lemah sekali. Baru kali ini [Name] melihat seorang Fushguro Toji yang lemah.
"sebentar, aku mau membereskan Megumi dan Tsumiki. Aku akan membawakanmu sarapan" [name] tersenyum manis, menenangkan Toji dan memberitahunya bahwa dia tidak akan kemana - mana. Toji pun melepaskan genggamannya, dan membiarkan [Name] pergi.
Matanya terpejam seiring langkah kaki [Name] yang semakin menjauh. Yang Ia butuhkan saat ini adalah istirahat, dan [Name].
✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩
𝒕𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅
✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩
【 10 februari 2021 】
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top