Jaran Kencak dan Tari Topeng Getak

Tema: Perayaan/festival lokal


Hallow, selamat siang fans Mewmew (pede gilaaaa, wkwkwk). Masih belum pada bosan kan mendengar si Kucing Pencerita ini yang akan bercerita seputar Lumajang again? Semoga reader enggak pada kabur ya, hehehe....

Kali ini Mewmew akan membahas festival budaya yang ada di Lumajang. Festival budaya  sangat penting untuk dijaga kelestariannya agar anak cucu kita kelak masih dapat menikmati salah satu warisan budaya ini. Selain itu, biasanya dalam sebuah festival budaya daerah selalu terselip unsur sejarah yang membelakanginya, seperti festival di Lumajang yang  terkenal dengan Jaran Kencaknya. Jaran dalam bahasa jawa yang berarti kuda, dan kencak yang berarti menari. Jadi, jaran kencak adalah kuda yang menari.




Jangan membayangkan kudanya menari ngedance seperti di film Madagascar, ya, hehehehe.... Para kuda yang sudah terlatih ini menari dengan cara meloncat-loncat kecil atau dengan mengangkat kedua kaki depan dan belakang secara bergantian. Mereka juga bisa menggeleng-gelengkan kepala mengikuti irama musik tradisional seperti gong, kenong, ketipung, saronen (sejenis terompet yang berasal dari Madura) yang megiringi langkah tapal kuda mereka. Seiring perkembangannya, kesenian jaran kencak ini mendapat modifikasi dengan menggabungkan tarian-tarian daerah Jawa Timur dan juga mengadopsi kostum khas daerah lain untuk para pengiringnya.



Konon, kesenian ini lahir pada masa Prabu Arya Wiraraja masih memerintah kerajaan Lamajang Tigang Juru. Orang yang menciptakan kesenian Jaran Kencak ini adalah seorang pertapa sakti dari gunung Lemongan yang bernama Klabiseh. Dia memiliki kesaktian yang dapat menundukan kuda liar dan membuatnya menari. Menurut kisah lain, kesenian Jaran Kencak ini adalah sebagai wujud penghormatan kepada kuda kesayangan milik Adipati Ranggalawe (putra Arya Wiraraja) bernama Nila Ambhara yang terkenal paling pintar dan tangguh di zaman itu.

Dewasa ini, kesenian Jaran Kencak ditampilkan melalui sebuah festival yang biasanya dilakukan menyambut hari jadi kabupaten Lumajang yang jatuh pada tanggal 15 Desember. Namun, untuk perayaan Jaran Kencaknya sendiri tidak ada tanggal yang tetap di setiap tahunnya. Biasanya pemerintah kota Lumajang sudah menyiapkan jadwal tersendiri untuk  bermacam-macam festival menyambut Harjalu (Hari Jadi Lumajang). Jadi, bagi pengunjung yang ingin berlibur di Kabupaten Lumajang sambil menikmati budaya adat kesenian Jaran Kencak, bisa datang  di sekitar pertengahan bulan Desember dan memperhatikan jadwal yang ada di alun-alun Lumajang.



Selain Jaran Kencak, Lumajang juga memiliki festival lain yang juga tidak kalah menarik, yaitu Tari Topeng Getak Kaliwungu. Awalnya, tari ini dibawa oleh orang-orang Madura saat migrasi ke kabupaten Lumajang, tepatnya di Desa Kaliwungu Kecamatan Tempeh. Dari desa inilah kemudian Tari Topeng Kaliwungu dikembangkan sehingga tari ini merupakan perpaduan dua kebudayaan antara budaya Madura dan Budaya Jawa (Budaya Pandhalungan). Hal ini bisa dilihat dari gerak tari Topeng Kaliwungu yang keras dan tegas seperti gaya Madura dan kadangkala muncul kelembutan yang begitu feminis khas Jawa.

Semasa hidup almarhum Mbah Senemo--sang pencipta tari topeng Getak Kaliwungu--pernah menceritakan filosofi dari tari Topeng Getak Kaliwungu, sejahat-jahatnya manusia pasti dia punya sisi kelembutan dan kebaikan. Itu merupakan nilai filosofi yang ada pada Tari Topeng Getak Kaliwungu yang kadangkalanya ada sisi kelembutan geraknya dan agak centil.



Beliau merupakan pewaris terakhir seni tari Topeng Getak Kaliwungu dan masih menyimpan topeng tari asli warisan leluhurnya hingga saat ini. Selain itu, beliau juga adalah seorang seniman dan juga tokoh masyarakat keturunan Madura yang bermigrasi ke Kabupaten Lumajang. Atas kepedulian dan komitmennya, Mbah Senemo memulai karirnya sejak tahun 1980-1990 dalam mengembangkan dan melestarikan tradisi ini hingga tutup usia. Sepanjang karirnya tersebut beliau juga pernah mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Timur sebagai seniman Jawa Timur.

Tari Topeng Getak Kaliwungu biasanya dihadirkan sebagai tarian hiburan di daerah Kaliwungu-Tempeh pada acara-acara penting seperti pernikahan, khitanan, karnaval, dan untuk menyambut tamu penting yang datang ke daerah Lumajang. Untuk menjaga kelestariannya, dinas pariwisata kabupaten Lumajang bersama sanggar-sanggar seni tari yang ada di Lumajang sering menampilkan acara kesenian dalam agenda rutin tahunan.

Hayuuuuk, angkat jempol jari dan jempol kaki kalian yang mau berkunjung ke Lumajang ya, mwehehehehe.... Silakan hubungi Mewmew di nomor yang tertera di bawah ini bagi yang mau nyari tour guide cantik dan memesona macam Mewmew, hihihi.

Sekian dan terima kasih buat kalian yang sudah membaca artikel ini. Semoga membawa manfaat dan menambah ilmu tentang daerah-daerah di Jawa Timur. Salam miauuuww...


Sumber :

https://beritalima.com/kesenian-adat-budaya-khas-lumajang/

https://www.kamerabudaya.com/2017/10/inilah-9-alat-musik-tradisional-dari-jawa-timur-beserta-penjelasannya.html

http://desawirausaha.blogspot.com/2015/06/tari-topeng-getak-kaliwungu-tari-khas.html

https://nurinmeoong.blogspot.com/2014/10/tari-topeng-kaliwungu-khas-kota-lumajang.html

https://lokasi-wisata-indonesia.blogspot.com/2012/09/topeng-kaliwungu-dipromosikan-sampai-ke.html

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top