Chapter 8

"ᴀᴋᴜ ᴘᴇʀɴᴀʜ sᴇᴘᴇʀᴛɪ ɪᴛᴜ."

"sᴇʜᴀɴᴄᴜʀ ɪᴛᴜ ᴀᴋᴜ ᴘᴇʀɴᴀʜ ʙᴇʀᴊᴜᴀɴɢ, ʙᴇʀᴋᴀʟɪ-ᴋᴀʟɪ ʙᴀɴɢᴋɪᴛ ʜᴀɴʏᴀ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴋᴇᴍʙᴀʟɪ ᴅɪʜᴀɴᴄᴜʀᴋᴀɴ."

"ᴀᴋᴜ ʜᴀɴʏᴀ ɪɴɢɪɴ ᴋᴀᴜ ᴛᴀʜᴜ, ʙᴀʜᴡᴀ ᴀᴋᴜ ᴘᴇʀɴᴀʜ sᴇʜᴀɴᴄᴜʀ ɪᴛᴜ."

✻ ═════ •❅• ═════

Kapok berkali-kali mendapatkan getah lantaran terlalu mudah menaruh percaya, (Name) tumbuh menjadi gadis yang dingin. Hilang sudah sosok ramahnya dan tergantikan dengan seorang yang mendekati apatis.

"Kita tutup awal saja, (Name)," suruh sang ibu terhadap anak gadisnya yang sibuk merapikan tangkai bunga untuk pemesanan.

(Name) mengangkat alisnya. "Tumben. Masih siang, loh, Bu ...."

"Malam ini kita bakalan ada tamu, jadi kita harus siap-siap. Kamu juga dandanlah secantik mungkin."

Tiba-tiba firasat tidak enak datang. Sangat tidak biasa ibu mau tutup toko awal seperti ini.

'Ibu mau apa, sih? Kok aku tambah curiga,' batin (Name). Namun sang gadis lebih memilih apa yang dititah ibu daripada bergelut dengan dugaan-dugaan di kepalanya.

Firasat-firasat kecil biasanya sering terkabulkan. (Name) tidak ingin berfirasat, tapi gelagat sang ibu patut dicurigai.

Setelah semua sudah siap dan rapi. Makanan hangat sudah tersedia di meja serta seperti yang dititah Ibu (Name) merias dirinya agar terlihat lebih enak dipandang.

Semua dugaan itu pun terbukti. Orang yang pernah menjadi bahu sandaran berdiri bersama kedua orang tuanya dengan maksud ingin meminang (Name). Gadis itu tidak menyangka jika Osamu berani mendatanginya, tentu tidak bersama kloningannya.

“Seperti yang kamu lihat, (Name). Niat Osamu kemari untuk melamarmu.”

(Name) kalut, ia bingung. Hatinya sudah banyak menerima kesakitan, tapi di sisi lain juga ia butuh seseorang ada di sampingnya.

Pada akhirnya kembali berusaha mencari kebahagiaan yang belum kunjung didapatkan.

“Baik, saya terima niat baik dari keluarga Miya.”

_______
To be continued—-

Bentar lagi tamat ✨

_____________
11 April 2022

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top