05
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
[Fly Me To the Moon - The Macaron Project]
0:00━━━━━━━━━02:35
◅◅ ▷ ▻▻
♫♪.ılılıll|̲̅̅●̲̅̅|̲̅̅=̲̅̅|̲̅̅●̲̅̅|llılılı.♫♪
pertemuan bisnis adalah kegiatan yang paling dibenci Athena. Penuh dengan orang orang munafik, alasan lainnya karena ia akan di banding bandingkan dengan anak dari kolega sang Ayah.
Malam ini, keluarga Cleine akan ada pertemuan bisnis semi formal. Athena tidak ingin ikut sebenarnya. Tapi sang Bunda mengancam. Jadi, ia terpaksa ikut.
Dengan dress hitam selutut, wajah yang dipoles make up tipis dan rambut yang dibiarkan terurai menjadi penampilan Athena malam ini. Sebenarnya ia sangat membenci memakai dress, karena pertemuan ini bersifat semi normal ia harus memakainya.
Restoran itu memiliki dua kelas. Keluarganya dan keluarga kolega sang Ayah memesan yang vip karena akan membicarakan hal lumayan tertutup.
Perbincangan itu mengalir dengan lancar. Athena hanya menatap keluarga Kudo dengan tatapan malas. Anak dari keluarga Kudo menatapnya dengan tatapan kagum.
"Ah, ini saya kenalkan anak laki laki saya, Kudo Hideyoshi," ucap Tuan Kudo sembari mengenalkan sang anak ke keluarga Cleine.
"selamat malam." ucap Hideyoshi sopan. Tuan Cleine mengangguk sembari tersenyum pelan.
"Hideyoshi, kelas berapa?" tanya sang Bunda Athena. Athena merotasikan matanya malas.
"sepantaran dengan Athena," jawab Nyonya Kudo tersenyum sopan, "Hideyoshi juga juara dikelasnya." lanjutnya.
Athena benci ini, Kalau sudah membawa juara kelas rasanya ia ingin kabur dari sana.
"wah cocok dengan Thena berarti," ucap sang Bunda terkagum. Athena mendelikkan mata tidak terima.
"kalau Bunda berniat menjodohkanku dengannya, Aku menolak." ucap Athena. Sang Bunda menatap tajam ke Athena. Atmosfir seketika menjadi tegang.
"sudah sudah. lebih baik kita santap makanannya," ucap Sang Ayah menghentikan perdebatan antara Ibu dan anak.
"aku pulang duluan, Yah, Bun. Selamat malam," ucap Athena bangkit dari duduknya dan berjalan keluar restoran.
Sang Bunda hanya mengepalkan tangannya geram melihat, putri semata wayangnya jika sudah tidak mood akan sesuatu.
Sebenarnya Athena tidak sepenuhnya pulang. Ia hanya menghindari obrolan obrolan tidak penting disana. Buktinya sekarang ia berjalan kaki, menyusuri jalanan Kota Tokyo yang lumayan sepi.
Karena dressnya yang sedikit terbuka, Athena menyesal tidak membawa jaket. Ia sedikit kedinginan karena angin malam. Ia memilih mengistirahatkan diri di kursi dekat taman. Menatap bintang bintang yang tersebar di langit langit adalah salah satu kegiatan Athena.
"perempuan tidak baik malam malam sendirian. Apalagi memakai dress yang terbuka," ucap seseorang dari belakang sambil memberi sebuah jaket kepada Athena.
Athena terkejut dan membalikkan badan. Seketika wajahnya memerah ketika tahu siapa yang memberinya jaket.
"sedang apa disini?"
"kabur dari acara keluarga," jawab Athena.
Akaashi hanya ber oh ria. Ia mengambil duduk di samping Athena.
"Akaashi kenapa disini malam malam?" tanya Athena pensaran.
"lari malam. Kebetulan melihatmu," jawab Akaashi. Athena sedikit malu karena dressnya. Karena biasanya ia tidak pernah pakai pakaian dress seperti ini.
"kenapa kabur?"
"Tidak nyaman. Apalagi Bunda membawa perihal perjodohan," jawab Athena. Setelahnya kembali hening. Hanya ada suara dedaunan yang terkena angin.
"sudah makan?" tanya Akaashi memecah keheningan.
"...belum," jawab Athena. Tidak biasanya ia sependiam ini. Mungkin pengaruh malu.
Akaashi bangkit dari duduknya dan menarik tangan Athena menuju supermarket terdekat. Athena semakin merona di buatnya.
"tidak perlu khawatir. Akanku traktir," ucap Akaashi seakan tahu isi hati Athena.
Beruntung supermarket dekat sana masih buka. Akaashi membeli dua onigiri dan satu cup ramen. Serta dua botol minuman.
"makan."
"terimakasih, Akaashi," ucap Athena berterima kasih sambil tersenyum. Akaashi mengalihkan pandangannya ketika melihat Athena tersenyum. Pipi sedikit panas, "ya."
Akaashi memakan onigirinya sedangkan Athena melahap satu cup ramen. Tanpa sadar ada kuah yang menempel di ujung bibir. Dengan sigap Akaashi membersihkan dengan tangannya. Athena membeku karena sikap Akaashi yang tiba tiba.
"makan pelan pelan."
Setelah selesai. Mereka hanya berbincang bincang kecil didepan supermarket. Beruntung sedang sepi.
"lagu buatanmu saat festival bagus," ucap Akaashi memuji lagu Athena.
"hee~ terima kasih. Aku masih belajar sih," ucap Athena berterimakasih.
"tapi liriknya tidak asing."
"memang. Aku mengambil lirik dari kejadian dari awal kita bertemu sampai saat weekend," ucap Athena jujur. Akaashi sedikit terkejut dengan ucapan gadis di depannya. Jujur sekali dia, batin Akaashi.
"oh begitu." ucap Akaashi, "sudah larut sebaiknya kau pulang," lanjut Akaashi.
"ah benar!" jawab Athena. Ia segera melepaskan jaket Akaashi yang tadi melindunginya dari cuaca dingin, "ini jaketnya."
"simpan saja. Aku duluan." ucap Akaashi kemudian pergi meninggalkan Athena ketika melihat mobil yang menjemput Athena tidak jauh dari mereka.
Athena tersenyum senang. Sepertinya malam ini adalah malam yang paling indah dalam hidupnya. Selangkah lebih dekat.
"Ahh!! Aku lupa menanyakan siapa perempuan yang memeluknya di festival!!"
♫♪.ılılıll|̲̅̅●̲̅̅|̲̅̅=̲̅̅|̲̅̅●̲̅̅|llılılı.♫♪
Sudut penulis :
Kalian mengharapkan apa? :D
Ini hanya keuwuan biasa yang tidak pernah dialami diriku. Hikd.
Athena's Dress :
Sugarhmhm.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top