7.7 Final: sell your soul
KAWAN-KAWAN sudah tiada."
Inoe tertegun mendengar berita yang dibawa oleh para makhluk gaib. Di atas bola raksasa yang sedang menggelinding, laki-laki berambut pirang itu hanya bisa menahan air mata. Dia tak mau membuat pemberontak utara melemah karena dirinya.
Pengorbanan kalian sangat berharga! Aqso, Deli, Dinar, Jaghro, dan Baek, kalian adalah pemenang yang sesungguhnya, batin laki-laki yang kini netra peraknya harus berkaca-kaca. Semua orang yang ia kenal, orang-orang yang ia lindungi, sudah pergi. Seharusnya tak begini!
Inoe menyalahkan diri sendiri. Laki-laki berdarah Alaska itu menentang kenyataan yang terjadi. Andai para Konvergen tidak berlari ke arah selatan dan barat, para MESS tidak perlu berakhir menjadi sekujur tubuh tak bernyawa.
MESS gaib ini bisa menangani Konvergen seorang diri ... atau Taiga. Keduanya akan memenangi pertarungan melawan Konvergen dengan mudah. Sebagai MESS kelas 2, makhluk buas, Inoe dan Taiga seharusnya menjadi orang yang menangani Konvergen. Sayang, takdir berkata lain.
"Terus maju! Lumpuhkan semua tentara A-Capital!" seru Inoe sambil menahan air mata. Berada di atas MESS-02, laki-laki berambut pirang ini bergerak ke depan menuruni dataran bersalju, lalu menembus pusat A-Capital yang dibanjiri tsunami.
Pemberontak utara adalah pasukan terkuat yang ada di dunia. Orang-orang mengenalnya sebagai tentara musim dingin, the winter soldier. Perawakannya tinggi. Mereka mampu hidup di tempat ekstrem. Peralatan peperangan pun lebih maju daripada benua lain. Sayang, jumlah mereka terlampau sedikit.
Di tengah tsunami yang bergolak keras, mereka mampu menembusnya. Dengan unit mobilisasi amfibi yang bisa menembus salju dan lautan ganas, para tentara musim dingin bisa mengikuti Inoe untuk menembus tsunami.
Inoe, perang terjadi di pemberontak barat. Pergilah ke sana! Tolonglah mereka sekaligus Dinar! Dia masih bisa terselamatkan, bisik sebuah suara gaib ke telinga Inoe. Ketika mendengar kabar itu, Inoe tersentak senang. Dengan segera, laki-laki bermata perak itu mengubah haluan bersama pemberontak utara. "Bergabung dengan pemberontak barat!"
Rombongan dari utara ini membelok cepat. Namun, mereka terhalau oleh sesuatu: sebuah tornado. Tidak, bukan sebuah, melainkan lusinan tornado.
Itu pasti Torue! seru Inoe dalam batin. Dia tak menyangka penguasa angkasa itu masih hidup. Ini artinya ... Makka masih belum membunuh semua Kaisar. Sial, aku tidak bisa pergi menuju pemberontak barat. Tapi ... Dinar, kekasihku!
Inoe tenggelam dalam keraguan. MESS gaib itu mau tak mau mengingat tujuan misinya, yaitu membunuh para Kaisar. Keputusan pribadi untuk menolong pemberontak barat, tak lain hanya untuk menyelamatkan sang kekasih. Namun, ini semua bukanlah perkara besar.
"Para tentara musim dingin, terus pergi ke pemberontak barat! Bantu mereka memenangkan pertarungan! Selain itu, selamatkanlah semua orang yang terluka!" seru Inoe memberikan perintah. Dia memutuskan untuk mengambil jalan tengah. "Aku akan menangani pembuat lusinan tornado ini!"
Inoe akan melawan sang penguasa angkasa, Kaisar Torue.
***
TENTARA MUSIM DINGIN mulai membelok pergi. Demi membantu pemberontak barat, Inoe tertinggal seorang diri.
Laki-laki berambut pirang itu berdiri yakin di atas Quartz. "Ayah, bertarunglah bersamaku!"
Quartz menggelinding kencang setelah mendengar permohonan Inoe. MESS-02 itu menerjang tsunami semudah kapal layar memecah ombak. Hingga mengantarkan sang putra ke seorang pria yang sedang terbang di angkasa, Quartz akan membantu Inoe mengalahkan sang Kaisar udara.
Sudah sampai. Inoe telah berada tepat di bawah sang Kaisar udara. Dia akan melumpuhkannya. "Pengawalku yang tak terlihat, aku meminjam tangan-tanganmu!"
Puluhan tangan tak terlihat menjulang tinggi dari samping Inoe. MESS gaib itu akan melumpuhkan Torue.
Tanpa menunggu lama, Inoe langsung melakukan serangan. "Hempaskan!"
Torue terhantam keras ke tanah. Saking kuatnya, MESS udara itu tak menyadari serangan tadi. Namun, seorang Kaisar tidak akan kalah hanya dengan serangan tak terlihat. Torue masih hidup. Sebelum menghantam tanah, pria berambut mohawk itu langsung mengelak terbang.
"Hahaha! Aku kedatangan tamu yang tak diundang!" seru Torue memasang wajah mengejek. Perlahan, pria berdarah Mongol-Siberia itu menelusuri laki-laki yang menyerangnya. Dia sama sekali tak mengetahui laki-laki ini. Namun, Torue terkejut ketika melihat bola raksasa yang laki-laki itu naiki. Itu Quartz!
"Ayah, keluarkan kekuatanmu!" seru Inoe sambil menunjuk pria yang mulai terbang menjauh.
Quartz mulai mengeluarkan medan kekuatan. Di saat yang bersamaan, Torue terbang menjauh. Bagai pesawat jet yang saling berkejaran, Torue terbirit-birit menjauh dari kekuatan MESS-02.
"Ayah, kejar dia!" seru Inoe kepada ayahnya. Dengan segera, sang ayah menuruti Inoe. Dia langsung menggelinding cepat mengejar pria yang kabur dengan terbang di antara gedung-gedung tinggi.
Torue terus berlari hingga ia hanya bisa tertawa. "Perasaan ini sama seperti waktu itu! Saat aku hendak mati sebab putra Naru!"
Kaisar udara ini malah berteriak kegirangan. Dia suka adrenalin yang membanjiri tubuh. Dalam kondisi ini, dia tak akan mengalami nasib yang sama seperti kekalahan melawan Makka. "Aku akan membunuhmu, Bocah Keparat!"
Amarah Torue sudah berada di puncak. Seketika saja, dia membalikkan badan. Dengan wajah yang masih meringis gila, MESS udara itu akan menunjukkan kekuatan.
Torue menjentikkan jari. Dengan sekejap, udara tertarik keluar kuat. Ini adalah teknik yang ia keluarkan untuk menghabisi penduduk Turok. MESS udara ini menarik semua udara yang tersimpan di dalam makhluk hidup.
Inoe tiba-tiba merasa sesak. Gumpalan darah keluar deras dari hidung dan mulutnya. Dengan tubuh terkulai lemas, Inoe tak bisa mempertahankan kesadaran. "Ayah ..., kembali—"
Quartz seketika berhenti menggelinding. MESS-02 itu sadar bahwa sang putra sedang terluka parah. Bola raksasa ini akhirnya menggelinding menjauh.
Akan tetapi, Torue tak mau membiarkan musuhnya pergi. Di saat Quartz mulai membawa sang putra pergi, Torue malah mengangkat Inoe terbang. Sampai melayang ke angkasa dengan rasa tercekik, Inoe hanya bisa terdiam pasrah.
"Kau itu bukan MESS biasa. Kau bisa tak terpengaruh oleh kekuatan MESS-02. Selain itu, kau tadi memanggil Quartz dengan panggilan ayah. Siapa kau ini sebenarnya?" seru Torue sambil mencekik Inoe di angkasa.
Inoe yang tercekik keras itu tak bisa berkata-kata. Dia hanya bisa terbatuk dengan mengeluarkan banyak darah. "Untuk ... apa ... kau ... tahu ...."
Torue tertawa dengan suara angkuh. Dia sangat suka melihat wajah lemas Inoe. "Aku ingin tahu nama orang-orang kuat yang sudah melawanku. Setidaknya, aku bisa menari riang di atas mayat mereka!"
Inoe pun tertawa lirih. Dia sudah menyadari akan ke mana pertarungan berakhir. Laki-laki berambut pirang ini tak jauh lebih kuat dari para kaisar. Aku tak sehebat Makka. Aku akan mati—
Pikiran Inoe tiba-tiba terputus. MESS gaib ini melihat sosok perkasa yang sudah lama tak ia jumpai. Seorang makhluk gaib terkuat. Itu Ifrit.
Dengan menunduk patuh, Ifrit memandang Inoe penuh iba. "Tuanku, aku tak tega melihatmu tertawan lemah seperti ini."
Apa yang engkau mau? balas Inoe melalui batin. Ifrit mampu mendengarnya. Hal ini hanya berlaku untuk sang MESS gaib.
"Izinkan aku bertarung menggunakan tubuhmu!" pinta Ifrit dengan nada penuh bujukan.
Inoe tertawa mendengar permintaan Ifrit. Dia tahu ini semua akan berjalan ke mana. Ifrit tetaplah makhluk gaib. Dia pasti melakukannya demi kepentingan pribadi. Aku tidak mau percaya dengan makhluk gaib. Kalian selalu berkhianat—
"Setidaknya, aku bisa mengalahkan pria yang ada di depanmu sekarang! Kau akan mendapatkan kemenangan. Sementara aku ... akan mendapat ragamu," jawab Ifrit dengan meyakinkan. Kali ini, dia bangkit dari tunduknya. Ifrit menampakkan seringai licik.
Ketika melihat siasat busuk Ifrit, Inoe malah tersenyum. Benar juga. Lagi pula, hidupku akan berakhir. Tak ada gunanya membiarkan kaisar keparat ini tetap hidup. Ifrit, sudah kuputuskan ... akan kuberikan ragaku ini kepadamu!
Ifrit meringis lebar. Dengan tatapan licik, dia perlahan mendekati Inoe. "Tuanku, aku akan menepati janjiku untukmu."
Bergabung.
Ifrit dan Inoe sudah bersatu. Tubuh MESS gaib ini tiba-tiba menjadi kekar. Saat membuka kedua mata, pupil vertikal sontak mencuat. Inoe tiba-tiba meringis memperlihatkan gigi bertaring tajam.
Inoe yang sudah dirasuki Ifrit tiba-tiba menghajar perut Torue sekuat tenaga. Saking kerasnya, Torue terpental jauh sampai ratusan meter.
"Apa-apaan laki-laki ini!" seru Torue takut. Kaisar udara itu hanya bisa bergidik ngeri ketika melihat laki-laki yang ia ancam tadi.
Inoe seakan berubah menjadi seorang iblis. Tanpa ada pijakan, laki-laki berambut pirang itu bisa terbang. Benar-benar seperti makhluk gaib. Dengan sepasang tanduk yang tumbuh dari kepala dan sisik merah yang menutupi kulit yang putih, Inoe sudah menjadi iblis.
Kukorbankan diriku untuk membunuh seorang kaisar. Ini sangat setimpal, batin Inoe dengan kesadaran yang mulai memudar. Hingga saat akal sehat lenyap, Inoe akan tertidur untuk selamanya. Ifrit kuserahkan sisanya kepadamu!
Inoe meraung keras hingga terdengar ke seluruh A-Capital. Dengan cepat, laki-laki yang sudah dirasuki Ifrit itu melesat kencang.
"Gawat! Dia sudah berubah menjadi monster!" seru Torue sambil melesat pergi. Keduanya pun berkejaran bagai pesawat tempur. "Aku akan mati jika terkena serangannya sekali lagi."
Keduanya berkejaran seraya menguarkan rasa panik. Torue sesekali mengeluarkan teknik tarikan udara. Sayangnya, jurus itu tak lagi berguna. Darah hanya keluar deras, tapi Inoe tak henti mengejar. Seorang makhluk gaib tak perlu jantung untuk hidup.
Torue hanya bisa berlari. Semua kekuatannya tak bekerja untuk menghentikan Inoe. "Aku harus melakukan apa—"
Hilang.
Inoe tiba-tiba lenyap dari belakang Torue. Untuk sejenak, MESS udara itu bisa bernapas sebentar. "Ke mana dia pergi—!"
Inoe tiba-tiba muncul dari dalam tsunami, kemudian memukul keras Torue ke angkasa. Seorang makhluk gaib adalah jawara penerbangan dan penyelaman. Torue tak tahu itu.
Sampai melesat jauh, Torue terus terpental tinggi ke angkasa. Masih tak berhenti, Inoe bahkan terus menarik Kaisar udara itu tinggi-tinggi, terus hingga ke ruang hampa. Mereka menjauh dari atmosfer bumi. Seorang makhluk gaib tak butuh udara untuk hidup.
Seraya menyunggingkan ringis lebar, Inoe berbalik mencekik pria yang mengancamnya tadi. Serempak dengan cengkeraman erat, MESS gaib itu semakin tertawa. Nasib sudah berbalik. Torue akan berakhir, tapi Inoe tidak akan mengakhirinya mudah.
Inoe sekali lagi mendaratkan tinju keras. Sampai membuat Kaisar udara terjun bebas laksana meriam yang ditembakkan, Inoe membuat targetnya menghantam bumi.
Masih tak puas, Inoe terus mengejar MESS udara yang sudah bersimbah darah itu. Sedikit lagi, nyawa akan keluar dari tubuh angkuhnya. "Belum cukup!"
Inoe sekali lagi membawanya terbang ke angkasa kemudian menghantamkannya lagi. Belasan kali. Ratusan kali. MESS gaib itu menyerang Torue tanpa ampun.
Hingga tubuh Kaisar udara itu sudah tak berupa, Inoe mulai berhenti. Dia hanya tertawa kencang. Setelah itu, laki-laki yang sudah menjadi iblis ini menggigit keras dada pria yang sudah tewas tak berbentuk. Dengan oyak yang kuat, Inoe mengambil jantung yang sudah tak berdetak lagi.
"Aku akan menunjukkan siapa yang berkuasa di sini!" seru Inoe yang sudah berganti rupa menjadi iblis. Dengan ganas, dia memasukkan jantung Torue ke mulut. Penuh kegirangan, Inoe mengunyahnya sampai habis.
Dengan mulut bersimbah darah, Inoe dan Ifrit menikmati kemenangan. Sudah selesai.
Torue sang penguasa angkasa sudah mati.
Makka, aku sudah memberikan tubuhku untuk Ifrit. Aku sudah menyelesaikan tugasku. Sekarang, lakukan tugasmu untuk kami.
Makka ..., kami percaya kepadamu ....
***
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top