Tujuh
"Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu Yang menciptakan kamu dari satu jiwa dan darinya Dia menciptakan jodohnya, dan mengembang-biakan dari keduanya banyak laki-laki dan perempuan; dan bertakwalah kepada Allah swt. yang dengan nama-Nya kamu saling bertanya, terutama mengenai hubungan tali kekerabatan. Sesungguhnya Allah swt. adalah pengawas atas kamu". (An Nisa: 2)
°°°~Mermaidcintaku~°°°
"Jadi berhentilah mengharapkannya, berhenti berniat jadi manusia, berhenti menyalahi kodratmu sebagai mermaid.....!"
Prilly menatap nanar pada Amares. Tak disangka, Amares yang selalu bersikap lembut dan melindungi berbuat begitu kalafnya hingga mampu memgeluarkan kekuatan dari ekornya agar Ali melupakan dirinya.
"Amares Jahatttt!!!"
"Aku hanya ingin melindungimu..."
"Melindungi dalam hal apa?"
"Kita ini berbeda dengan mereka Pril, dekat dengan mereka hanya menimbulkan masalah baru buatmu, ini berat..."
Amares menatap Prilly dengan tatapan tak ingin kehilangan. Bayangan manusia itu memeluk dan mencium Prilly didepan matanya membuat hatinya tercabik-cabik. Mencintai Prilly sejak lama walaupun ditolak tak membuat cintanya pada mermaid cantik itu memudar. Meskipun Nadine sudah mengisi kekosongan hati yang ia harapkan diisi oleh Prilly.
"Kamu tau kan aku menyayangimu, kamu sudah menolakku tak apa asal aku selalu ada didekatmu, aku memang duyung serakah yang mencintai dua mermaid sekaligus, dan aku tak mau ditinggalkanmu...!" Amares menyentuh wajah Prilly. Prilly menatap mata Amares yang memandang penuh cinta. Sesungguhnya biar bagaimanapun Prilly pernah mencintainya meskipun harus merelakannya bahagia bersama Nadine. Karenanya ketika wajah Amares mendekat kewajahnya Prilly seperti terhipnotis, tak bergerak menolak padahal hatinya ingin menolak.
Suara air yang meriak tiba-tiba mengejutkan mereka, sekelebat ekor duyung mengepak cepat meninggalkan Goa.
"Nadine....!!!" Amares berucap lirih memandang Prilly dan arah perginya Nadine. Prilly menghela nafas, inilah yang dia takutkan. Cinta segitiga ini akan membuat kekacauan pada persahabatan mereka. Kehadirannya akan membuat hubungan Amares dan Nadine menjadi kacau. Prilly berkaca-kaca menatap kepergian Amares mengejar Nadine. Tak ada sakit karna Amares lebih mementingkan perasaan Nadine tetapi hatinya gundah karna tak mau berada dalam situasi seperti ini terus menerus.
Prilly keluar dari Goa dan mencoba memanjakan dirinya didalam air. Sepertinya sudah lama ia tak meliukkan ekornya didalam air yang membiru. Menikmati sekeliling dasar laut yang dipenuhi tanaman laut dan mahluk air seperti ikan-ikan kecil dan kuda laut yang bergerombol membuat gelembung kecil kecil keluar dari mulut mereka.
Prilly menelentangkan badannya dan mulai mengayun ekornya hingga tubuhnya hanyut dan dia memejamkan mata. Sebenarnya menjadi mermaid buat Prilly cukup menyenangkan. Hanya saja disekitarnya kini membuatnya tak nyaman. Queen mengatakan Prilly bunganya dasar laut itu memang benar. Banyak yang diam-diam menyukainya tetapi tak berani mendekat. Selain dia adalah puteri King Mermaid, Prilly selalu dekat dengan Amares.
Prilly membuka matanya dengan tubuh masih hanyut dan membalikkan tubuhnya dan membuka matanya. Kelelahan bergerak Prilly berhenti dan bersandar disebuah batu didasar laut. Tenang sekali rasanya jika sudah berenang kesekeliling dasar laut. Menikmati segarnya air dan indahnya alam bawah laut. Baju yang melekat ditubuhnya tak membuat dia kesulitan, dan tatapan mahluk air lain padanya tak dihiraukan. Bersandar dibebatuan membuat Prilly memejamkan mata damai sambil memeluk tubuhnya sendiri.
"Cortes, apa kamu masih mengharapkan Prilly?" Prilly mendengar suara Aurely sepertinya didalam Goa yang batunya sedang ia sandari.
"Prilly sepertinya sedang jatuh cinta pada manusia...aku akan menunggu sampai dia melupakannya..." Suara Cortez terdengar lembut
"Apakah kamu tak bisa membuka hatimu untuk yang lain?" Suara Aurely terdengar bergetar.
"Saat ini belum, Aurl?"
"Mmmh, Meskipun aku yang ingin masuk menuju hatimu?"
Prilly mengintip dari celah bebatuan, terlihat Aurely sedang berhadapan dengan Cortez. Mereka saling menatap. Prilly dengan jelas melihat Aurely menatap Cortez dengan mata mencinta dan mengharap lebih. Pandangan Cortez menembus mata Aurely sepertinya sampai kejantung. Prilly melihat tatapan mereka sama mencinta tapi kenapa harus ada dirinya lagi diantara mereka? Ketika tangan Aurely sudah berada didada Cortez, saat wajah mereka saling mendekat, perlahan tangan Cortez meraih tangan Aurely yang berada didadanya.
"Beri aku waktu untuk meyakinkan pilihanku Aurl, sampai aku yakin sudah tidak ada Prilly dihatiku, aku menyayangimu, tapi aku takut akan merasa berkhianat jika aku memandang Prilly dengan tatapan lain, dan itu pasti membuatmu sakit hati..."
Airmata Aurely menetes dan Cortez memeluknya tak tega. Dia hanya mencoba jujur walaupun itu menyakitkan bagi Aurely. Apakah ia salah?
Sementara dibalik batu Prilly membalik badannya dan bersandar dengan wajah sendu. Apalagi ini? Batin Prilly bertanya tanya. Kenapa ia harus menjadi penghalang untuk cinta orang - orang terdekatnya. Sebelumnya Amares dan Nadine sahabat-sahabat yang disayanginya, sekarang Aurely, kakak perempuan satu - satunya yang terlalu baik untuk disakiti. Prilly menutup mulutnya sambil menggeleng. Perlahan ia meninggalkan tempat itu dan menyelam kembali ke Goa tempat tinggalnya. Sesampai disana ia melihat Ayah dan Ibunya sedang duduk berdua dibebatuan samping sungai tempat berendam mereka didalam Goa. Prilly menubruk mereka dengan tangis tertahan.
"Ayah, ibu, ijinkan aku kembali kedaratan. Ijinkan aku .... Tolonggg!"
King dan Queen Mermaid berpandangan. King mencoba menembus pikiran anaknya. Dilihatnya ini bukan lagi soal Prilly mencintai manusia tetapi gejolak cinta didasar lautan ini yang menyebabkan Prilly merasa terbebani.
"Tapi ini berat Pril...." Ibunya menggeleng.
"Lebih berat lagi kalau aku mengganggu perasaan orang-orang yang aku sayangi bu..aku tak bisa.." Prilly menggeleng-geleng sedih.
"Prosesnya berat sayang, kalau kamu tak bisa menemukan cinta sejatimu, kamu akan menjadi tak bisa hidup didaratan ataupun dilautan, sisikmu akan lepas satu persatu, dan kamu akan lenyap dari bumi..." Queen mermaid mengusap kepala Prilly yang ada dipangkuannya.
"Kamu akan menjadi sebaliknya dari saat ini, tanpa tawa, susah tersenyum, cantik tapi pemarah, tak ada yang akan jatuh cinta dengan Bad Girl seperti itu!" King Mermaid menambahkan.
"Sebelum sempurna menjadi manusia kamu akan tetap alergi pada air, jika tubuhmu tersiram air maka kamu akan berubah jadi mermaid, kamu harus dalam keadaan kering jika didepan manusia, jadi kamu harus hati-hati, jangan sampai ada yang tau kamu mermaid!"
Perpisahan memang takkan pernah diinginkan. Keputusan Prilly sudah bulat. Dia ingin meninggalkan dasar laut. Bukan hanya karna dia merindukan daratan tapi juga karna ia merasa perlu menghindari keadaan yang membuatnya tak nyaman.
°°°~mercinku~°°°
Jangan ditanya bagaimana cara Prilly naik kedaratan. Dengan kekuatan King Mermaid, mengangkatnya kepermukaan laut, menyulap puterinya yang cantik menjadi lebih modis ala manusia mudah saja baginya. Melepas puterinya yang akan berjuang dengan pilihan hidupnya bukanlah hal yang mudah tetapi hidup adalah pilihan. Prilly berhak mengikuti kata hatinya. Apapun itu sudah tak dapat membendung keinginan Prilly. Dan King Mermaid berjanji akan menjaganya dari jauh dengan memberikan kalung berliontin crystal laut. Dan selama Prilly belum menjadi manusia seutuhnya dia masih memiliki kekuatan mermaidnya.
Pergi ke pulau dimana dia dulu tersesat dan mendapati villa tersebut kosong membuat Prilly harus menggunakan telepatinya untuk mencari keberadaan Ali. Ditemukan sinyal dengan jarak 50km dari pulau itu dan Prilly langsung melesat.
Selama hidup didaratan mencari cinta sejati, Prilly harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, karena Prilly tak bisa terus tergantung dengan kekuatan ayahnya.
Mendapatkan informasi mengenai dicarinya asisten pribadi untuk pria berusia 22tahun, tahan banting, siap dibentak, dan siap makan hati didapat melalui security yang ada dipos depan rumah Ali. Untuk lowongan sekertaris, marketing, supervisor yang ada dikoran Prilly rasa tak mungkin baginya, apakah ia harus menyulap ijazah? Dan tentu saja jabatan seperti itu banyak peminatnya . Tetapi untuk menjadi asisten pribadi seorang bad boy pasti orang akan berpikir seribu kali. Baca saja lowongannya.
Dicari!!
Asisten Pribadi
Laki-laki/perempuan
Minimal 20thn Maksimal 30thn
Tahan banting, siap dibentak, dan siap makan hati...
Prilly harus bersaing dengan beberapa orang yang langsung mundur teratur dengan penjelasan mengenai tahan banting, siap dibentak, dan siap makan hati.
"Anda yakin akan kuat bersama dengan anak saya? Anak saya type yang tidak bisa dibantah, keras kepala dan tidak sabaran!"
Wanita didepannya memandang Prilly.
"Saya sudah tau Nyonya, eh.." Prilly keceplosan.
"Sudah tau darimana?" Wanita itu memandang Prilly heran.
"Ma...maksut saya, saya sudah tau dari syarat melamar Nyonya harus Tahan banting, siap dibentak, dan siap makan hati..." Prilly cepat menjawab agar Wanita itu tak curiga.
"Baiklah, kami memerlukan asisten untuk merawatnya karna asisten kami harus kembali ke pulau pribadi, sudah satu minggu lebih dia tak sadar dan kami tak tau apa penyebabnya!"
"Boleh saya melihatnya?"
"Boleh, silahkan!"
Prilly menatap Ali yang terbaring seperti tidur tapi tak bangun-bangun. Diam-diam dia menggunakan kekuatan mermaidnya untuk menyadarkan Ali.
'Ck. Amares, ini yang kamu bilang dia akan sadar cepat??' Prilly menggerutu dalam hati. Sudah seminggu lebih tak sadar, coba liat tubuhnya jadi kurus. Infus melekat dilengannya. Prilly menyentuh dahi Ali dan menyalurkan kekuatannya untuk menghilangkan pengaruh sengatan kibasan ekor Amares. Kibasan ekor itu sebenarnya efeknya akan menghilangkan ingatan semua orang yang melihatnya. Prilly pasrah jika Ali melupakannya dan akan berkenalan dari awal.
"Kamu isi data diri kamu dulu Prilly, Bu Ratna, tolong urus administrasi Prilly!"
Prilly kembali keruangan dimana ia diinterview oleh Ibunya Ali dan cukup lama menunggu ketika dilihatnya mereka melepas kepergian Bu Irni dan Pak Dayat kembali ketempatnya.
"Bu Ratna ikut saya, Digo sudah sadar!!"
Bu Ratna mengikuti Mama Ali dan tak berapa lama kembali memanggilnya yang sudah deg-degkan akan berjumpa kembali dengan manusia pertama yang dikenalnya didaratan.
"Allison Diego Andersen. Panggil dia Ali!"
Mama Ali yang memperkenalkan Ali karena anak itu tak senang hati diberikan Asisten yang ia rasa akan membatasi ruang geraknya.
"Saya Prillya Sisiela Asyiria. Panggil saya Prilly...."
Pria itu tak juga memalingkan wajah hingga Prillypun tak bisa melihat matanya. Padahal Prilly ingin sekali bertatapan mata dengannya. Ingin tau bagaimana reaksinya ketika melihatnya pertama kali dalam suasana yang lain. Benarkah dia akan mudah melupakannya begitu saja?
Sementara Alipun sebenarnya merasa mengenali suara asisten yang menyebutkan namanya itu.
"Ali, jangan tak sopan, lihatlah asiatenmu, ini mudah saja, jika dia tak sesuai dengan harapanmu kamu bisa memecatnya karna itu sudah ada dalam kontrak perjanjian yang dia tandatangani tadi!!"
'Oke, baiklah gw akan pecat dia secepatnya karna dia gak akan betah sama gw!!' Ali mengangkat sebelah alisnya sambil tersenyum jahat. Ali memalingkan wajah menatap asisten yang baru saja memperkenalkan diri bernama Prilly. Matanya melebar ketika bertemu pandang dengan Prilly yang menatapnya dengan wajah tanpa senyum dan tatapan yang dingin.
"Sisiiiiii?????" Ali tersentak berdiri dengan infus yang menggantung ditangannya yang tertarik hingga ia menjerit tertahan. "Awww..!"
"Hati-hati, tuan...." Prilly reflex meraih tangan Ali yang terlilit selang infus. Membetulkan lilitannya Dan mengambil infus yang tergantung ditiang penyangganya. Ali memperhatikan gerakan Prilly yang cepat.
"Sisiiii"
Mereka saling berpandangan. Tatapan mereka beradu. Tangan Ali menyentuh wajah Prilly, tiba -tiba kepala Ali berputar dan pening seketika. Ali terhuyung dan jatuh kembali ketempat tidur.
"Aliiii....aduhhh, kenapa lagi dia? Bu Ratna, tolong telpon dokter Yaya!" Mama Ali panik.
"Terkurung dipulau sendirian membuat dia terlalu banyak berkhayal, aku yang salah tak perhatian padanya, Ali maafkan Mama, Nak!"
Mama Ali nampak semakin muram mengelus kepala anaknya.
"Digoooo"
Prilly menghela nafas sedih.
"Pasti setelah ini kau takkan mengingatku lagi!" Prilly menatap Ali dengan wajah sendu. Perjuangan akan segera dimulai.
°°°~Mermaidcintaku°°°~
Banjarmasin, September 2015
Republish, 11 Mei 2020
Tanpa edit dan tanpa revisi.
5hari sampai 15 Mei 2020. Untuk menemani selama #dirumahaja akibat pandemi covid19
Maaf ya kmrn gak sempat krn perjalanan kepalangkaraya kbtln sinyalnya tak bersahabat.
Aku gak tau nih apakah readers akan ngerti dengan part ini yang menjelaskan part sebelumnya?
Trims ya untuk tetap menunggu lanjutannya dan juga vote dan komennya
Regards,
:*
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top