Sembilan

Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah". (Adz Dzariyaat: 49)

°°°~Mermaidcintaku~°°°

"Kamu akan menjadi sebaliknya dari saat ini, tanpa tawa, susah tersenyum, cantik tapi pemarah, tak ada yang akan jatuh cinta dengan Bad Girl seperti itu!"

Ucapan King Mermaid, ayahnya terngiang ditelinga Prilly. Inikah yang menyebabkannya sekarang seperti menjadi orang lain?
Berani membantah dan melawan pada Ali yang memang sudah keras kepala. Akhirnya mereka seperti anjing dan kucing, bila berdekatan selalu perang mulut. Tetapi karna Prilly adalah Asisten dari Bos Ali makanya terkadang adakalanya dia tak bisa membantah.

"PRILLLLL....!!"

Prilly memgucek-ucek matanya. Suara Ali berteriak didepan kamarnya begitu mengagetkan. Rasanya baru saja ia memejamkan matanya, kenapa ada panggilan lagi?

Bunyi pintu yang digedor-gedor membuat Prilly harus segera beranjak dari tempat tidur. Kalau tidak suaranya akan seperti drum yang dipukul-pukul.

"Ada apa sih Bosss???" Prilly membuka pintu sambil menutup mulutnya karna menguap. "Asisten masih ngantuk niiii......!!!"

"Gak peduli, gw lapar minta buatkan nasi goreng spesial pakai telor pakai ayam goreng juga!!"

"Aduhh bos, memangnya disini restoran apa pesan-pesan nasi goreng?"

"Iya, kokinya lo!!"

"Gw gak bisa masak boss..."

"Gak mau tau, katanya semua kebutuhan gw, lo yang urus, sekarang gw lapar, lo harus urus..."

"Tapi ini udah malam bos tega banget sih lo, gw kan ngantuk, cape banget habis lo siksa tadi siang dikampus.."

"Kan itu tugas lo Asisten.."

"Tapi kenapa 24jam sih bos, harusnya cuman 8jam sehari, mending lo peristri gw biar sampai tidurpun lo ketekin gw!!!"
Prilly menyandar dipintu dengan mata terpejam ngantuk.

"Apa lo bilang?" Suara Ali terdengar menekan ditelinga Prilly.
Hah ditelinga? Prilly tersadar dan seketika matanya membuka dan membulat ketika Ali sudah didepannya dengan telapak tangan menempel dipintu samping bahu Prilly yang menyender sementara tubuhnya sudah tak bisa bergerak terhalang tubuh Ali yang merapat.

"Mau apa lo, Bos???" Prilly terlihat panik mencoba mendorong tubuh Ali.

"Gw coba dulu sebelum lo gw peristri!"

"Aaa eee...ehh jaa..jangannn....!!" Prilly meronta dengan tubuh yang terdesak. Sekuat tenaga Prilly mendorongnya sampai Ali terlempar dari hadapannyaa karna dorongan kekuatan Mermaid yang dimiliki Prilly. Prilly terkejut karna melihat Ali terjatuh tiga meter darinya. Dia lari menghampiri Ali yang tergeletak di lantai.

"Bos, boss, bos...!" Prilly mengguncang tubuh Ali yang tak bergerak. Prilly panik karna tubuhnya benar-benar tak ada tanda gerakan.

"Lo jangan becanda sama gw, bos...!" Prilly meraba wajah Ali, mendekatkan jarinya kehidung Ali. Wajah Prilly pucat pasi. Prilly menunduk dan memiringkan wajahnya meletakkan telinga kedada Ali. Masih terdengar detak jantungnya. Berarti masih hidup.

"Lebay lo? Bilang aja mau bersandar didada gw, siniii!!" Ali tiba-tiba menarik kepala Prilly yang akan mengangkat kepalanya dari dada Ali.

"Aduhhh, Bossss....!" Prilly berteriak histeris karna kepalanya dibekap Ali.

Cklek. Brakk. Terdengar suara pintu kamar terbuka. Kamar Papanya Ali.
"Ada apa ini? Tengah malam dini hari ribut, mengganggu orang saja!"

Prilly memukul bahu Ali dan segera berdiri.
"Maaf bigboss, si bos mengganggu saya tengah malam."

"Enak saja mengganggu, gw cuman nyuruh lo masak nasi goreng gw lapar!"

"Itu sama aja bos mengganggu gw, gw sedang enak tidur...!"

"Itukan sudah tugas lo!"

"Tapi gak 24jam juga bos, gw cape!!"

"Sudah, sudah, ributttt saja, sehari gak ribut Sakit ya? Papa pusing, bos sama asisten sama-sama somplak!" Papa Ali masuk kedalam kamar sambil menghempaskan pintu kamarnya. Prilly dan Ali berpandangan.

"Wleee!!" Prilly meleletkan lidahnya dan melarikan diri kedalam kamar lalu mengunci pintunya.

Begitulah tingkah mereka selama menjadi bos dan asisten. Prilly bersandar dibalik pintu. Menghela nafas panjang. Kalau seperti ini terus dia takkan pernah membuat Ali jatuh cinta padanya. Dia takkan menemukan cinta sejati. Dia akan ditelan daratan dan ditolak lautan. Sebentar lagi sisiknya akan luruh satu persatu. Itu akan membuatnya sakit. Prilly menyandarkan kepala dipintu. Masih terdengar suara Ali memanggil dan mengancam akan memecat tetapi Prilly tak menghiraukan. Hari ini dia sudah sangat lelah. Entah dengan cara apa Papa Ali bisa membuat Ali kembali kekampus padahal sudah di DO. Dikampus Ali dengan tega menyuruhnya bolak balik kekantin membelikan air minum. Menyuruh membeli buku di toko buku terdekat kampus,  menyuruh membawa tasnya yang beratnya bukan main seperti membawa batu. Menonton Ali digandeng Nesha didepannya.

"Kemana aja Li, gw kangen sama Lo.." perempuan bernama Nesha itu benar-benar menyebalkan. Nemplok dibahu Ali, padahal wajah Ali tak kelihatan senang. Lalu kenapa sebagai laki-laki yang tidak ingin mempermainkan wanita Ali tak menolak?

"Nesha itu mahluk yang menyeramkan, selama ada dia gak ada yang berani ganggu gw, jadi cewe cewe lain takut dekatin gw, makanya gw biarin aja dia..."

"Lo suka sama dia?"

"Enggak!"

"Trus hanya gara-gara lo gak mau dideketin cewe lain lo biarin dia ngegelendot sama lo?"

"Iya!"

"Trus kalau dia berharap sama lo gimana? Sama aja lo nyakitin dia juga bos!"

"Ck. Gw gak minta, dia yang mau!"

"Lo jangan gitu, bos, apa lo gak takut. Suatu saat lo yang akan ada diposisi dia, hukum karma bos, pasti berlaku, lo akan ngerasain sakitnya merasa dipermainkan....!"
Ali hanya mengangkat bahu. Dan Prilly merasa sudah kelelahan seharian ini bersama Ali yang benar-benar membuatnya membanting tulang. Hmmm inilah yang namanya...tahan bentakan, tahan banting, dan makan hati.

°°°~mercinku~°°°

Malam itu begitu dingin. Tubuh Prilly menggigil. Panas dingin rasanya. .Badannya kelelahan. Kekuatan mermaidnya melemah karna kekurangan cairan. Setiap hari Prilly harus mengisi tubuhnya dengan air atau berendam. Sisiknya tadi siang terlepas satu karna Ali tak sengaja menumpahkan air mengenai tangannya. Prilly takut dia akan berubah didepan Ali tetapi ternyata tidak, hanya sisiknya yang terlepas. Itulah sebabnya dia menggigil malam  ini. Ternyata tak mudah ingin menjadi manusia. Perjuangannya benar-benar berat. Tiap hari ketakutan bila ada yang memegang botol air. Prilly jadi tak tenang. Jika sisiknya lepas satu persatu maka tamatlah riwayatnya.

"PRILLL....."
Teriakan Ali. Prilly tak bisa menjawab. Tubuhnya masih menggigil tanpa selimut tebal. Suara gagang pintu yang diturun naikkan tanda akan dibuka tapi tak bisa karna pintu terkunci.

"Prilll, lo mainin gw? Sengaja ya lo nyuekin gw biar gw bentak lo? Lo gak mau jadi asisten gw lagi hah???"
Suara gedoran pintu makin menjadi.
Ali heran, kenapa ancamannya kali ini tak mempan, biasanya kalau sudah mendengar mau dipecat Prilly akan segera melaksanakan perintahnya.

Semenit...dua menit...tiga menit...
Putaran jam 60detik terasa lama bagi Ali. Seketika perasaannya khawatir. Kenapa Prilly tak kunjung keluar dari kamar? Apakah dia sedang ngambek karna tadi siang ia pura-pura kelepasan memegang botol yang diberikan Prilly dan tertumpah ketangan lalu membasahi bajunya. Setelah itu Prilly nampak muram dan pucat. Apakah dia sakit? Kelelahankah? Keterlaluankah dia padanya? Ali selama ini hanya penasaran kenapa Prilly kelihatan sangat kuat dan benar-benar tahan banting menghadapinya. Bagaimana kalau ternyata Prilly sekarang sedang sekarat dan dia terlambat mengetahui, akhirnya asistennya itu tewas? Ughhh, Ali membenturkan kepalanya kepintu. Kenapa dia segitu lebay dan khawatirnya pada asisten tengilnya itu?

Sementara Prilly didalam mencoba bangun dari tempat tidur, berdiri disisi tempat tidur dan meraih gelas diatas nakas. Meneguk air dengan ganas karna tenggorokannya kering terasa sedikit mengurangi rasa panas yang menjalari tubuhnya. Tiba-tiba tubuhnya terasa mengejang, kepalanya terasa berat dan tubuhnya bergetar hebat. Gelas ditangan Prilly jatuh kelantai dan menimbulkan suara yang keras terdengar sampai keluar kamar.

"Prangggg!!!!!"

Ali terkejut mendengarnya dan sudah tak sabar ingin tau apa yang sebenarnya terjadi didalam. Kenapa Prilly tak juga muncul? Akhirnya Ali mendobrak pintu kamar, dan entah dapat kekuatan darimana setelah tiga kali mendobrak, pintu terbuka. Dilihatnya tubuh Prilly tertekuk menggigil dilantai dengan pecahan gelas berseralan disekitarnya.

"Pril, lo kenapa??"
Dengan panik Ali mengangkat tubuh Prilly kembali ke tempat tidur meraba dahinya terasa panas. Meraba kakinya terasa dingin.

"Prill? heiii....."
Sekelebat bayangan kejadian yang sama muncul melintasi pikiran Ali. Rasanya dia pernah mengalami kejadian serupa tapi dimana? Dengan spontan Ali memeluk tubuh yang menggigil dengan bibir yang bergetar.

"Liii......."

"Hmmm....."

"Ka...lauu aku matii buang saja aku kelaut ..." setengah sadar Prilly berucap karena sakit yang menjadi-jadi diseluruh tubuhnya.

"Heiii kenapa lo ngomong begitu"
Ali memandang wajah Prilly yang masih menggigil dengan bibir bergetar.

"Gw telponin dokter ya...!"
Tubuh Prilly beringsut seperti menahan getaran dalam tubuhnya sendiri. Prilly menggeleng, dia tak perlu dokter. Karna rasa menggigil ini akan pergi dengan sendirinya.
Ali mengeratkan pelukannya dan tak lama tubuh Prilly berhenti menggigil dan tenang dalam pelukan Ali. Ali menatap wajahnya yang tenang saat tertidur. Wajah tidurnya begitu lembut dan bercahaya. Berbeda ketika dia sadar, sangat menyebalkan dan juga keras kepala sama seperti dirinya. Lihatlah, hidungnya yang runcing dengan wajah mulusnya yang bersinar. Ali mengelus wajah itu dengan punggung tangannya.

Ali tertegun melihat gadis dipelukannya, rasanya dia pernah mengenal gadis ini, jauh sebelum menjadi asisten pribadinya. Entah kenapa rasanya dia sudah mengenal Prilly lebih dari saat ini. Dan beberapa kali kejadian membuat dia merasa pernah terjadi sebelumnya. Ali mengelus lagi wajah mulus Prilly dan menunduk mencium keningnya.

"Siapa kamu sebenarnya, Pril?" Ali bergumam. "Kenapa aku sepertinya pernah mengenalmu?"
Ali menghela nafas.
Pandangan Ali jatuh pada leher Prilly dimana ada kalung berliontin kristal. Ali meraih liontinnya, seketika liontin itu bercahaya menembus mata, mengejutkan Ali dan terlepas dari genggamannya seiring dengan melayangnya kesadaran Ali.

°°°~mercinku~°°°
Banjarmasin, September 2015

Republish, 11 Mei 2020
Tanpa edit dan tanpa revisi.
5hari sampai 15 Mei 2020. Untuk menemani selama #dirumahaja akibat pandemi covid19

Thanks semua...

Regards,
:*

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top