Duapuluh
Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal rasa saling mencintai, saling mengasihi, saling berkasih sayang adalah seperti satu tubuh yang ketika satu anggota tubuh itu ada yang mengeluh, maka seluruh tubuh merasa mengaduh dengan terus jaga tidak bisa tidur dan merasa panas. (HR. Muslim).
°°°~Mermaidcintaku~°°°
Suara sirine mobil polisi meraung diluar gedung. Satuan polisi bergerak maju mengepung preman-preman termasuk Pak Ilyas diiringi Rolly. Ali keluar dari kolam dan membantu Prilly keluar dari sana. Merengkuh bahu Prilly, Ali membawanya mendekati mantan-mantan anak buah Papanya dan juga Ilyas yang sudah dibekuk polisi.
"Kalau cari informasi yang benar Om Ilyas, jangan asal menyelenggarakan dan mengelabui penonton dengan janji palsu..." Ali berkata sinis pada Ilyas yang dibekuk polisi.
"KEMBALIKAN UANG KAMI!!!!!" Teriakan penonton bersahut-sahutan memenuhi gedung. Hampir saja semua orang menyerbu kepinggiran kolam jika saja personil dari pihak kepolisian pada saat itu tidak bersiaga. Kalau tidak, bisa habis Pak Ilyas dikeroyok massa. Ali teringat Papanya yang disekap entah dimana ketika Ilyas dan pengikutnya digiring polisi dan massa menuju mobil patroli yang langsung membawa mereka kekantor polisi.
"Cari Papa, Om...!" Ali berkata pada Rolly yang lari keruangan didalam gelanggang olah raga mencari Pak Mandala.
"Disiniii..!!" Teriakan Rolly membuat Ali bergegas menghampiri Rolly yang berada diruangan tempat ganti pakaian Pria dan melihat Pak Mandala tergeletak dengan wajah lebam dan setengah sadar.
"Papaa...." Ali menahan kepala Papanya dilengan kirinya dengan wajah khawatir.
"Digooo...." Suara lirih Papanya terdengar memilukan membuat Ali tak tega melihat wajah Papanya yang tak berbentuk karna dipukuli.
"Om, Ambulancenya MANA???" Teriakan keras Ali bergema diruangan ganti pakaian tersebut.
"Itu didepan Li, mereka sedang menuju kesini membawa bed untuk mengangkut, Papamu!!" Rolly dengan wajah sama tak tenang menyahut Ali sambil melongok keluar.
"KELAMAAN!!" Ali mengangkat tubuh Papanya, mungkin karna dalam keadaan yang mengejutkan Ali jadi kuat mengangkat Papanya sendirian, tapi Rolly langsung membantu membawa Pak Mandala menuju Ambulance dimana petugasnya sudah berlari menghampiri mereka dengan membawa bed.
"Om Rolly kekantor polisi, Aku kerumah sakit!!" Ali berkata dengan nada sedikit memerintah.
"Kamu gak ganti baju dulu, kasian itu Prilly kedinginan, kamu juga basah kuyup...." Pak Rolly mengingatkan Ali.
"Lalu, bagaimana???" Ali membuka tangannya bingung.
"Telpon Bu Ratna saja King, minta beliau mengantarkan baju kita ke Rumah Sakit...!!" Prilly memberikan ide yang dirasa cukup memberi jalan keluar pada kebingungan mereka yang sedang sama-sama syok hingga tak mampu berpikir jernih.
°°°~Mercinku~°°°
Prilly memandangi dirinya didepan cermin yang memperlihatkan seluruh tubuhnya dari ujung rambut keujung kakinya. Meraba wajahnya sendiri, tubuhnya sampai kepinggang dan memandangi kakinya. Tadi saat tercebur kekolam walaupun tubuhnya tersentuh air dan tenggelam, ia sudah tak berubah menjadi mermaid lagi. Ia kini menjadi manusia biasa. Pantas saja keluarganya sudah tak bisa dihubungi lagi. Pantas saja kalung kristal lautnya sudah tak bisa berfungsi. Prilly menggenggam liontin kristal yang menempel didadanya. Kalung ini satu-satunya kenangan bersama lautan. Tadi Ali kembali mengalungkannya dilehernya. Ia takkan membuang kalung itu. Selamanya akan disimpan sebagai tanda hubungannya dengan dasar lautan.
"Ayah, ibu, kakak, dan sahabat-sahabatku...aku pasti akan merindukan kalian..."
Prilly memejamkan mata, terbayang wajah Ayahnya yang tegas dengan senyum berwibawanya. Terbayang wajah ibunya yang anggun dengan senyum keibuan. Terbayang juga raut wajah Aurely yang tersenyum penyayang, bergantian dengan Amarez dan Nadine yang selalu tersenyum tulus dan menenangkan. Terlintas gemercik suara air yang jatuh dibebatuan. Suara riak gelombang air dikedalaman 60meter dari permukaan laut. Itu adalah hidupnya dulu. Dan Sekarang..............
Prilly sedikit tersentak merasakan pelukan hangat dari belakang dengan hembusan nafas menyapu lehernya. Pelukan dengan wangi maskulin yang khas menusuk hidung membawanya melayang. Membuka mata terlihat dicermin wajah masa depannya.
Allison Diego Andersen.
"Prillya Siesila Assyiria....." Suara Ali lembut menyebut nama Prilly. Ali memejamkan mata menempelkan pipinya kepelipis Prilly. Prilly memegang tangan yang melingkar diperutnya. Bibir lembab yang menyentuh pelipisnya membuat kulitnya merinding.
"Queen mermaidku, Mermaid cintaku......." Ali mengusap lengan Prilly yang dingin dan memutar tubuh Prilly menghadapnya karna sedari tadi hanya bertatapan melalui cermin.
"King, cintaku.." Prilly mengusap wajah Ali dan memeluk pria yang menyebabkan dirinya nekat ingin menjadi manusia.
"Jangan sia-siain aku ya, King..." Prilly menyandarkan kepalanya didada Ali.
"Enggak akan..." Ali mengelus rambutnya.
"Aku sudah gak punya siapa-siapa lagi," Prilly bersuara lirih memainkan jemarinya didada Ali yang tertutup kaos hitamnya.
"Siapa bilang kamu gak punya siapa-siapa? Kamu masih punya aku, Yang..." Ali mencium ujung rambut Prilly membuat Prilly merasa tenang.
"Makasih, Sayang, iya maksudnya aku gak punya siapa-siapa lagi selain kamu sekarang..." Prilly menambah tekanan pada pelukannya dipunggung Ali.
"Nanti kalau kita menikah, aku janji akan mengajakmu menyelam kedasar lautan untuk berbulan madu sekaligus bertemu dengan keluargamu...." Ali melonggarkan pelukan dan menatap Prilly yang mendongak dengan bahagia menatapnya.
"Benarkah?" Prilly membelalak antusias dan reflek berjinjit mencium bibir Ali ketika Ali mengangguk pasti.
"Makasih, King..." Prilly menatap Ali dengan mata berbinar.
"Apa sih yang enggak aku lakukan buat kamu, my Queen?"
Ali balas menatap Prilly yang kelihatan begitu bahagia dengan perasaan bahagia pula. Menerima ciuman Prilly yang mendadak tapi singkat membuat Ali juga reflex menundukkan wajah dan menyergap bibir tipis Prilly yang sedikit menantang. Sentuhan bibir mereka agak lama kali ini. Tangan mereka sudah saling menekan. Tangan Ali yang berada ditengkuk Prilly menekan lembut sementara tangan Prilly meremas dada Ali yang tertutup kaos hitamnya itu dan menutup matanya merasakan hembusan nafas mereka yang beradu menyapu wajah.
"Liii...." Suara Mamanya yang tiba - tiba membuka pintu membuat ciuman mereka terlepas dan menoleh kearah pintu kamar ruangan rawat Papa Ali tersebut.
"Mama?" Ali tersenyum tipis sedikit malu pada Mamanya yang memergoki mereka berciuman sementara Prilly menunduk tak nyaman.
"Apa yang kalian lakukan?? Sebenarnya apa yang terjadi? Papamu kenapa? Kalian kenapa?" Pertanyaan Mama Ali bertubi-tubi membuat Ali membimbingnya duduk diSofa didalam ruangan itu.
"Papa dipukuli anak buahnya sendiri, Ma...aku hanya melarang Papa untuk melakukan penyelaman ilegal lagi..." Ali mencoba menjelaskan kejadiannya dari awal ia mendatangi Papanya kekantor dan mengetahui Papanya pemburu mermaid sampai rencana Papanya untuk mempertontonkan Prilly yang disangka Mermaid.
"Papa kamu ini benar-benar bandel, Mama tak mengerti jalan pikirannya, padahal Mama tak pernah menuntut tetapi Papa kamu sendiri yang suka mengumpulkan harta yang seakan harta itu begitu penting dalam hidup, padahal buat apa banyak harta tapi hidup tak bahagia, sampai melepaskan Mamapun dia rela asalkan hasrat mengumpulkan hartanya itu terpenuhi..." Mama menggelengkan kepala melihat kearah Papa Ali yang masih terbaring belum sadarkan diri. Gerakan tangan Papa Ali membuat mereka berdiri dan menghampiri sisi tempat tidurnya.
"Papaaa..." Lirih Ali berucap melihat Papanya membuka mata dan menatap langit-langit kamar.
"Digooo..." Suara lirih Papanya membuat Ali meraih tangan Papanya dan menciumnya. Tangan Papanya menggenggam erat tangan Ali yang baru kali ini sejak bertahun-tahun yang lalu menggenggam dan mencium tangannya lagi.
"Maafkan Papa, Digo, Papa serakah dan tak berpikir panjang, jangan bilang mereka berhasil mempertontonkan Prilly pada khalayak ramai..." Lirih Papa Ali berucap dengan sedikit tersendat.
"Prilly ini manusia Pa, tentu saja mereka gagal meraup keuntungan, bahkan aku pastikan mereka merugi karna akan dipenjara dengan tuduhan penipuan..." Ali lugas menjelaskan pada Papanya yang ditanggapi keryitan alis.
"Bukankah Prilly ini Mermaid? Waktu itu Papa mendengar kalian bicara...?" Papa Ali mengeryitkan Alis sambil memandang Ali dengan wajah lemahnya.
"Pa, sudahlah, pada kenyataannya sekarang Prilly tak berubah diceburkan kekolam yang ada dia sakit karna terlalu lama dengan baju basah karna habis tercebur kekolam!" Ali sedikit emosi mengingat kejadian itu.
"Sudahlah, cobalah mengurangi perdebatan, kalian ini dari dulu tak pernah ada habisnya, selalu berdebat..." Mama Ali menyahut dan menasehati bapak dan anaknya yang memang selalu berdebat.
"Istirahat Pa, jangan banyak pikiran, mulai saat ini hentikan penyelaman ilegal itu.." Ali berkata dan melihat Papanya hanya menerawang.
"Papa minta,maaf Li...Papa tak bisa..." Ali menggeleng kecewa mendengarnya. Mamanya menggeleng sambil menghela nafas. Sementara Prilly menundukkan wajah sedih mengingat keluarganya masih saja terancam.
"Papa akan siapkan team penyelaman keempat ...." Dengan masih lemah Papa Ali berujar membuat Mamanya membelalakkan mata tegang karna tau sebentar lagi akan ada perang lagi antara Bapak dan Anak.
"Papaaa.....!!" Benar saja, Ali mulai diliputi emosi. Prilly memeluk lengannya sambil mengusap-usapnya untuk menyabarkan Ali.
"Papa tetap akan menyiapkan team penyelaman keempat untukmu...." Papa Ali tetap dengan dengan kicauannya walaupun masih lemah dan menyadari rahang Ali makin mengeras.
"Papa benar-benar keterlaluan...." Ali menggenggam tangannya kuat-kuat menahan emosi didadanya. Kalau bukan karna Prilly menahan lengannya dan memandang dengan tatapan lembut memohon kesabarannya, Ali tentu sudah berteriak didepan wajah Papanya.
"Papa ingin mewujudkan impianmu untuk bisa mengajak Prilly berbulan madu kedasar lautan...!!" Ucapan Papanya membuat Ali terdiam tak percaya. Sejenak Ali memandang wajah Papanya yang tersenyum tapi meringis karna wajahnya yang lebam. Prilly melebarkan matanya.
"Maksud Papa?" Ali bertanya seakan ingin mendapat kepastian ucapan Papanya.
"Sudahlah Li, jangan lama-lama berpacaran, dekat-dekat nanti kontak fisik terus, sampai lupa ada orang lain didekat kalian, Papa ini sejak tadi sudah sadar tapi kalian tak menyadari karna terlalu asik sendiri, dunia bagai milik berdua, Papa disuruh ngontrak dirumah sakit!!" Kalimat Papanya membuat Mama Ali menutup mulut menahan tawa dengan perasaan sedikit lega karna dugaan perang antara anak dan ayahnya tidak terjadi. Sementara Ali dan Prilly masih tak percaya mendengarnya. Wajah Prilly dijalari rasa hangat karna malu teringat apa yang mereka lakukan sebelum Mama Ali datang.
"Ck. Makanya jangan lupa diri,Li..." Mama Ali menyahut dengan tawa yang masih tertahan. Ali mengusap tengkuknya salah tingkah sementara Prilly hanya menggigit-gigit bibirnya menahan malu tapi lega.
"Selamat siang....!" Suara berat yang datang dari arah pintu membuat mereka berempat melihat kearah suara itu. Terlihat berdiri dua pria gagah berseragam kepolisian.
"Iya?" Mereka berempat berpandangan tak faham.
"Mohon maaf, Kami akan membawa Pak Mandala untuk diperiksa dan dimintai keterangan terkait kasus penyelaman ilegal yang telah dibeberkan Ilyas kemarin setelah ditangkap..."
"Tapi Papa saya sedang sakit, apa tak bisa ditunda?" Ali berkata sedikit cemas.
"Kami akan mengajukan beberapa pertanyaan untuk meminta keterangan disini, mohon untuk bisa bekerjasama...."
Ali dan Mamanya berpandangan pasrah. Lagi-lagi Prilly hanya bisa menenangkan Ali dengan mengusap lengan dan punggungnya. Prilly tau pasti Ali sangat cemas karna Ayahnya bersalah. Apa jadinya jika Papanya sampai dipenjara? Tetapi yang mereka lihat Papanya cukup tegar mendengar ucapan polisi didepan mereka itu.
"Sudahlah Li jangan cemas, penyelamanmu takkan tertunda gara-gara Papa!"
°°°~Mercinku~°°°
Banjarmasin, September 2015
Republish, 11 Mei 2020
Tanpa edit dan tanpa revisi.
5hari sampai 15 Mei 2020. Untuk menemani selama #dirumahaja akibat pandemi covid19
Haiii Readers, terima kasih untuk vote dan komen yg selalu menyemangatiku ..
Maaf aku terlambat update lagi...Aku sedang mempersiapkan cerpen untuk kalian yang akan dipublish di @ksap_1526 .... merapat ya kesana karna akan ada 13cerpen karya penulis-penulis yang tergabung didalamnya ... Ingat 15 Oktober, serentak 13 cerpen akan dipublish, berikan vote dan tebak Cerpen karyaku yang mana yaaa...
Makasih Readers...
Regards,
:*
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top