Hujan 5
Hari ini aku lelah sekali, sabtu malam minggu adalah jadwalku menonton MV BTS. Tak boleh terlewatkan. Kusiapkan laptop di meja belajar. Malam ini hanya untuk memandang kuki. Bhaks.
Ah, tenggorokanku kering. Kuputuskan mengambil segelas jus strowberi di dalam kulkas. Pasti segar, malam ini terasa sangat sesak entah mengapa, atau kerena tak ada hujan? Entahlah ...
Di penghujung tangga kudapati Deny di sofa yang sedang tertawa, atau mungkin tak pantas di sebut tertawa, karena tawanya berlebihan.
Dasar..
Entah apa yang ada di ponselnya hingga bisa membuat tertawa sebegitu rupa.
"Brisik tau gak Den, diem deh!" Kucoba mengingatkan dia.
"Suka-suka gue kak. Mulut juga mulut gue."
"Gue aduin ke mama loh, gak sopan ngomong gue elo lagi!" Tolong jangan tiru ucapannya. Mama sama papa lagi kondangan, nggak ada di rumah. Sekarang musimnya orang pada nikahan kali ya? Tapi nikah kok musiman?
"Yaelah, mama papa kan gak ada di rumah. Aman." kan percuma! Mau mulutku ngomel sampai berbusa akan tetap seperti itu.
"Dasar, sono minggir!" Dia menghalangi jalanku, aku hendak mengambil snack yang ada di atas meja. Sedang Si Deny kakinya di silangkan menumpu meja. Benar-benar tidak sopan!
"Oiya, tadi dicariin sama bang Reyga kak," ucapnya masih sibuk dengan ponselnya.
"Ngapain?" Kutoleh dia sebentar.
"Yah kagak tau lah."
Pasti mau ajakin belanja. Terakhir dia ngajakin aku, dia disuruh tante Vina belanja bulanan.
Waktu itu aku menahan tawa melihat gayanya. Pertama sok-sokan abis. Rambut di jambul, jam tangan di tangan kiri, Jeans yang pas dikaki, kaos oblong yang dilapisi jaket. Dan terakhir converse yang menempel di kaki. Tapi sayang, bawaannya sayuran sama bermacam tepung.
Ck! Reyga ...
Orang-orang yang tak sengaja melihat mungkin berpikiran Reyga adalah korban salah kostum.
Lupakan tentang Reyga!
Kalau dia butuh pasti nanti ujung-ujungnya nyariin. Kuputuskan tak memusingkan ajakan Reyga.
Aku melanjutkan menuju kulkas, mengambil segelas jus strowberi. Selepas itu aku menuju kamar.
Tempat ternyaman. Tempat persembunyian. Atau mungkin bisa disebut benteng. Benteng teraman dari gangguan Deny si makhluk tengil. Aku paling nggak suka jika kegiatanku diganggu. Aku akan bertransformasi menjadi menyeramkan asal kalian tahu.
Penasaran? Tunggu tanggal mainnya!
Oh iya sampe mana si kuki tadi?
Kupasang letak strategis. Duduk di atas ranjang. Snack di tangan, si strowberi di nakas, dan si laptop di pangkuan. Pas!
Kalau ketahuan mama pasti aku akan dimarahi habis-habisan. Haha
Aku melancarkan aksiku. Memandang suamiku tercinta, si kuki. Hahaha abaikan Hana yang rada gila kalau melihat kuki. Ohya Sohwa mana? Anakku sama kuki yang paling imut. Okey, gue beneran gila!
Play!
MV terbaru bts.
Blood Sweat and Tears
OMG!!
Ya Allah Hana khilaf! Maafkan hamba. Pliss Kasih Hana kesempatan liatin kuki lagi!
Aku sudah menantikan hari ini. Jadi malam ini kuputuskan untuk memandang kuki dkk sepuasnya.
Dan setelah terputar videonya...
ASTATANK!!
ASTAJIM
ANJAS
SUMPAH AKU KHILAF MAMA
OH MY GOD! GERAKANNYA?!
Kok?
MAKA NIKMAT TUHAN YANG MANAKAH YANG KAMU DUSTAKAN
SUBHANALLAH
MASYA ALLAH
JUNGKOOK GAKUKU GANANA!!!!!
SUMPAH GUE MAU KALO GUE JADI KERINGETNYA!!
MANA TAHAN DEDEQ MAH APA ATUH
OH MY ... GUE GAK LIAT!
GUE GAK LIAT!
TAPI
SAYANG...
LIHAT AJA DEH!
GILA! SUPER GILA!!
HUUAAAAAAA!!!! ADEK GILA NGELIAT GERAKAN ABANG!
Ceklek
"Lo ngapain?" Reyga menyembulkan kepala di balik pintu.
Seketika mukaku berubah menjadi poker face.
Aku tak sadar sedari tadi terlalu asik teriak-teriak.
"Ah, tutup pintunya, ganggu banget dah elu Ga!" kututup laptopku. Berabe kalo Reyga tau! Gerakan Blood Sweat and Tears kan agak erotis ada tusuk menusuknya. Bener gak? Apa cuma gue aja yang berlebihan? Huahaha
"Lah elo teriak-teriak gakk jelas. Liatin paan sih?" Tanyanya, kemudian mendekat.
"Cowok korea lagi?"
"keluar deh hus, hus!" usirku, Reyga kutu kupret itu sangat mengganggu.
Reyga melipat tangannya ke dada, memandangiku yang hanya memakai piyama tidur doraemon. rambut yang kukuncir asal. Serta mulut penuh snack. "Buruan ganti baju! Kita ke Metilia, lo udah janji kemaren! Gue mau ketemu temen gue."
"Yaelah Ga, gue mager nih." kutoleh laptop sekali lagi, sayang kalo tadi gak dilanjutin. Nanggung.
"Yaudah kagak ada tebengan seterusnya!" ancaman Reyga sekses membuat mataku hampir keluar.
Yang benar saja! Reyga kutu kupret emang minta di mutilasi yah?
Aku mendengus.
"Yaudah deh, tunggu di bawah gue ganti baju dulu."
Maafkan daku kuki, kau kutinggal seorang diri. Tapi tenang, malam ini kita akan berduaan sepuasnya sayang! Okey, gue jadi gila lagi.
*****
Aku mengenakan jeans dan kemeja serta flat shoes, tak lupa tas kecil yang berisi smartphone, dompet, dan beberapa benda yang tidak terlalu berat. Samar-samar ku dengar suara cekikikan Deny.
"Eh bang, ajarin cara pepetin cewek bohay yang aduhai dong!"
Apa? Aku tadi salah dengar ya? Aku di pertengahan tangga.
"Otak lo miring ya?" kudengar respon dari Reyga.
"Apa triknya bang, gue pingin punya cewek yang seksi gitu loh bang."
Apa?! Astaghfirullah kemana otak adek gue?!
"Ya Allah Deny! Sumpah gue aduin mama biar lo sekalian dimasukin pesanteren!" ucapku.
Heran saja dia masih es-em-pe gitu loh. Ku perjelas lagi SMP! Otaknya kayaknya udah gak berlipat-lipat, cuma berbentuk gumpalan.
"Lo abis lulus di pesantren, Den? mau jadi ustadz?"
"Ya kagak lah, ogah gue bang! Gak bebas kali. Temenan cuma sesama jenis, mana asiknya?"
"Bener juga."
"Dah buruan Ga, biarin Deny jagain rumah."
"Kata sapa? Gue mau ke Rika kok."
Rika itu cewek sekelas Deny, anak sekompleks rumahnya deket tinggal jalan kaki kearah kanan, melewati enam rumah sampai deh. Dia sangat sopan dan anggun, entah gimana ceritanya mau temenan sama Deny. Heran deh ...
"Yaudah, terserah sih. Jangan lupa kunci pintu sama gerbang!"
Deny itu makhluk tengil sekaligus terceroboh. Pernah sekali, dia lupa mengunci pintu depan sama gerbang. Alhasil, aku yang kena marah mama. Benar-benar adik yang sangat pintar!
*****
Aku menapakkan kakiku di lantai cafe. Kuedarkan pandanganku. Kesan pertama sih... nyaman. Tempatnya bikin orang betah berlama-lama berdiam di cafe. Design interior nya sangat menarik bisa di jadiin back ground anak muda buat foto. Peletakkan meja juga sangat diperhatikan. Menjaga privasi masing- masing pelanggan.
Tak heran banyak anak muda yang nongkrong di sini.
Reyga menarik lenganku, tadi aku berdiam di depan pintu. Reaksi yang terlalu berlebihan sebenarnya.
Reyga berhenti di salah satu meja di dekat jendela.
"Gue sampe jamuran nungguin elo!" ucap seorang lelaki tajam.
Kuperhatikan dia. Postur tubuhnya yang tegap. Rahangnya yang tegas. Sorot matanya tajam. Hidungnya yang menjulang. Sangat menarik. Bahkan bisa dikatakan tampan.
Tapi...
Aku pernah melihat dia!
Eh, dia kan ...
**
Hai maaf dikit. semoga suka:)
*puvy
Happy reading 😍
Tbc
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top