Tiga puluh satu

Ahhh liburan!

Harusnya aku nih lebih sering liburan. Asli deh! Kurang liburan tuh sama aja kaya kurang sex. Bikin cepet stress! Hahahahaha!

Villa yang kami pilih nih asik, pas gitu depannya laut jadi kalau mau mantai tinggal jalan kaki deh, gak pake capek. Yeah, seperti villa pada umumnya di Bali, tenpat ini teduh banget, dan kamarnya juga nyaman, asli kasurnya gedeeeeee banget. Puas tuh keknya tidur di situ. Gak tidur doang sih, aktivitas lain di atas kasur juga jadi makin yahud kayaknya kalau kasurnya nyaman gitu.

"Ca? Sore ini kita mau ke mana?" Tanya Arya, dia baru saja menyelesaikan urusan sewa mobil, kata dia sih biar kalau mau jalan gampang.

"Aku mau berenang Arr, berenang yuk?"

"Kolam depan situ?" Tunjuknya, yap, villa ini juga dilengkapi kolam renang ukuran standar laah, gak kecil, gak gede banget juga, kedalamnya juga cuma 1.3m, pas untukku yang tingginya cuma 165cm ini.

"Iya, kamu mau kemana emang?"

"Bebas sih, mau renang yaudah ayok, tapi malem aku pengin minum-minum, udah lama banget kayaknya aku gak minum."

"Okeee!"

Karena masih jam 2 waktu sini, aku sama Arya memanfaatkan PS yang disediakan oleh Villa, abis mau jalan juga males, panas di luar.

"Aku gak tahu kamu jago maen PS?"

"Gak jago, cuma bisa doang. Waktu kecil suka ikut Nathan ke rental PS, terus diajarin di menit-menit terakhir waktu sewanya udah mau kelar. Kejam emang dia tuh jadi kakak."

"Kamu seakrab apa sama Nathan?"

"Biasa aja, gak akrab banget, sering berantem juga kita tuh, malah aku sempet anggep dia bukan kakakku lagi!" Seruku, dan yaakkk baru saja aku bikin goal di gawangnya Arya.

"Kenapa?" Arya mem-pause permainan.

Menarik napas, kuceritakan kejadian saat Mama meninggal, di mana aku harus mengurus semuanya sendiri, well, dibantu Nico dan tetangga sih. Lalu Arya bertanya juga soal Nico, kuceritakan sebatas yang mau kuceritakan saja, sampai akhirnya kami putus karena ia memilih wanita yang dijodohkan dengannya. Lalu, bagaimana aku kembali berhubungan dengan Nathan dan situasi yang pelan-pelan akhirnya membaik seiring dengan berjalannya waktu.

"Orang-orang kaya kamu tuh keren tahu, sadar gak sih Ca?" Tanya Arya.

"Keren apanya? Hidupnya njilimet begini."

"Yeah, gimana yaaa... kaya kalian tuh selalu bisa cari jalan keluar yang terbaik gitu di antara semua masalah yang ada. Hebat!" Seru Arya.

Aku hanya mengangguk. Lalu kami lanjut main PS lagi. Dan ternyata tadi tuh Arya sok baik sama aku, udahnya ya anjir, dibantai 15 goal aku sama dia. Kacau!

Matahari sudah mulai turun, aku pun siap-siap mulai berenang, belom juga nyebur, eh Arya udah narik aku duluan.

"Kenapa sih?"

"Kamu sexy!"

"Aku mau berenang Ar!"

"Jarang banget aku liat kamu begitu."

"Iya emang?"

Arya mengangguk.

"Yaudah entar aku beli banyak deh baju sexy!"

"Good!"

"Yaudah lepas dong ini, aku mau berenang!"

Arya tak langsung melepas pelukannya, ia menciumku dulu, lumayan lama sebelum akhirnya melepaskan aku.

Aku beneran berenang, bolak-balik dari ujung ke ujung, bukan cuma rendem-rendem cantik gitu. Ugh, renang tuh salah satu olahraga favorit deh. Enak banget soalnya bikin badan beneran gerak.

Arya bergabung, dia juga berenang sepertiku. Aku istirahat ketika sudah 5 kali bolak-balik sementara Arya masih terus.

"Enak ya?" Katanya, duduk di sampingku, di pinggir kolam yang dasarnya berbentuk undakan.

"Banget, kaya otot-otot yang tegang jadi kendur,"

"Abis ini jaccuzi-an yak?"

"Good idea!" Seruku.

Setelah lanjut berenang sampai total 15 balik, aku dan Arya selesai. Menggunakan bathrobe, kami berlari ke bagian samping villa, tempat Jacuzzi berada yang untungnya, udah disiapin sama Arya dari pas tadi kami istirahat.

"Tuhan, enak banget!" Seruku saat tubuh ini terendam air hangat. Jacuzzinya juga enak nih, ada bagian landainya jadi kita bisa agak rebahan gitu, dan kaki nyelonjor aja udah, enak banget.

Posisi aku dan Arya bersisian, bisa kudengar suara nafas Arya yang teratur. Ketika aku menoleh, ternyata ia sedang memejamkan mata.

Bener sih, kaya gini emang enaknya sambil tidur.

Hampir 20 menit rendeman, kuajak Arya untuk mandi, tapi dia bilang duluan aja, dia masih mau rendeman.

Yaudah deh, aku duluan, lari ke kamar mandi untuk segera membersihkan diri.

Badanku terasa sangat segar. Pegal-pegal di tubuhku hilang begitu saja. Berasa jadi orang baru nih aku.

Saat selesai mandi, aku baru sadar kalau halaman dekat kolam renang sudah didekor untuk makan malam oleh orang villa. Wihh, mantep.

Ketika langit sudah gelap, makan malam sudah siap juga. Aku dan Arya duduk di tempat yang sudah disediakan.

"Wihhh, enak nih kayaknya, mana laper banget!" Seruku, melihat makanan yang tersedia di meja.

"Yaudah, ayok dimakan!"

Kami makan berdua, dan gak tahu kenapa ya, malem ini Arya keliatan makin ganteng gitu. Malem ini kami pakai dresscode putih dan wajahnya Arya tuh kaya bersinar gitu.

"Kamu kenapa sih?" Tanyaku.

"Eh kenapa apanya?"

"Iya, jadi murah senyum deh kayaknya malem ini, tadi sore gak."

"Lha? Masa iya?" Arya sok ngelak, tapi ngomongnya pake senyum juga.

"Tuh, barusan aja senyum."

"Hehehe ada yang mau aku omongin Ca sama kamu."

"Apa?"

"Ya soal kita,"

"Ya apa?" Tanyaku.

Arya mengulurkan tangannya, saat akan menggenggam tanganku, eh ujung jarinya malah nyenggol gelas, alhasil gelasnya jatuh, untung rumput jadi gak berisik.

Arya langsung berdiri dari kursinya, berjongkok untuk mengambil gelas yang jatuh.

"Ada Ar?" Tanyaku, menunduk dan mendapati Arya sedang berlutut di hadapanku.

Aku mau pingsan rasanya saat ia mengeluarkan kotak kecil berwarna tosca, dan ketika terbuka, ada cincin berhiaskan berlian di sana.

"Will you marry me?"

Napasku tertahan ketika pertanyaan itu dilontarkan oleh Arya, jantungku juga ikut bersorak.

Karena tak sanggup bicara, aku hanya bisa mengangguk sebagai jawaban, dan senyum Arya pun kembali mengembang. Ia meraih tangan kiriku, lalu menyematkan cincin yang cantik itu ke jari manisku.

Gosh!

"Makasi!" Aku menariknya berdiri, kemudian memeluknya erat.

"Aku yang makasi, kamu bikin aku seneng banget Ca!" Bisiknya di telingaku.

Aku menarik diri, kemudian mencium bibirnya dalam-dalam. Tuhan, bahagia loh aku. Gak nyangka akhirnya beneran ada cowok yang mau serius sama aku. Ya ampun, terharu aku.

Arya membalas ciumanku, dan kami pun jadi gak kondusif. Karena masih berada di luar, jadi kami menyudahi ciuman ini lalu masuk ke dalam dan melanjutkan dengan semestinya.

"Kita gak jadi minum?" Tanyaku sambil sibuk membuka baju yang dikenakan Arya, ia pun sama, sibuk melucuti pakaianku.

"Masih bisa besok, ini lebih penting!" Katanya.

Aku nyengir, lalu Arya mendorongku ke kasur, dan ketika aku merebahkan diri, ia membuka kedua tungkai kakiku, bermain di bawah.

"Oh gosh!" Aku mengeluarkan suara sejadi-jadinya, mumpung lagi di villa, jadi gak perlu nahan desahan kaya biasanya.

"Emmmh, shit Arr, enak banget itu!" Ku ulurkan tanganku untuk mengacak rambutnya Arya ketika lidahnya terus bergerak memberikan rangsangan.

"Oh God!" Aku refleks menjenggut Arya saat jari-jarinya juga ikut bermain.

"Shit, shit, shit, ohhhhh!" Aku mendesah panjang ketika merasakan klimaks pertama menyerangku. Membuatku sedikit melengkungkan tubuh ke belakang.

Agak terengah-engah, kini aku bangkit, giliran mendorong Arya agar ia merebahkan diri.

Bermain dengan miliknya, aku memulai dari bolanya dulu, memainkan lidahku di sana sebelum akhirnya pelan-pelan naik ke atas.

"Uhmm, enak sayang!" Nah, aku bilang ke Arya kalau aku seneng denger suara desahannya dia. Jadi... Arya gak pernah malu untuk bersuara sekarang. Dia juga anaknya jadi ekspresif dengan semua sentuhan yang kuberikan.

Aku terus menggerakan mulutku, dibantu juga dengan tanganku yang ikut bergerak seiring dengan baik turunnya kepalaku.

"Ughh, udah yuk!" Arya menarikku hingga kini aku di atasnya.

"Mana kondomnya?" Tanyaku.

"Aduh, itu noh di meja."

Kuambil satu kondom dengan bungkus warna pink ini, lalu memasangnya ke milik Arya.

"Aku dulu ya yang di atas?" Tanyaku.

"Sure!" Jawabnya. Arya gak berganti posisi, ia tetap tiduran telentang dan aku pun mengatur posisiku di atasnya.

"Oh God!" Desah kami berdua ketika miliknya masuk ke dalamku. Diam sejenak, baru lah aku menggerakan badanku, membuat miliknya menyentuh bagian paling sensitif di dalam tubuhku.

"Shit, ughh, Ca, gosh! Jepit banget itu, ugh!"

Aku terus bergerak, dan desahan-desahan erotis keluar begitu saja dari mulut kami berdua.

Tangan Arya tidak tinggal diam, tapi terulur dan memainkan dadaku, membuatku sangat terangsang dari setiap sisi

"Ugh! Shit, shit, shit!" Makiku ketika kembali merasakan klimaks.

"Huh, aku capek!"

"Yok gantian sini!" Arya langsung memutar tubuh kami, hingga kini ia yang berada di atasku.

Ketika Arya mulai bergerak, aku menariknya agar kami bisa saling berciuman. Tapi hanya sebentar, Arya menarik diri dan menurunkan ciumannya ke dadaku.

"Oh shit Arrr, harder!"

Sesuai permintaanku, Arya mempercepat gerakannya dan tak lama setelah itu aku kembali lagi merasakan klimaks, tubuhku melengkung begitu saja dan sedikit terhentak karena sengatan yang kurasakan.

Arya memutar posisi kami, kini aku berbaring menyamping dan ia berada di belakangku.

Setiap posisi, sensasi yang kurasakan berbeda-beda, tapi tetap, sama nikmatnya. Dan posisi begini tuh yaaa, anjir laah enak banget. Punya Arya tuh berasa masuk semua gitu.

"Kamu cukup?" Tanya Arya.

"Hah? Cukup apa?"

"Aku mau keluar."

"Ya keluar lah sayang."

"Okay, bentar lagi ya,"

Mempercepat gerakannya, aku meremas seprei ketika Arya menekan miliknya dalam-dalam, dan bersamaan dengan kedutan miliknya di dalam, kurasakan kembali sengatan klimaks entah yang keberapa.

"Huhhhhh!" Aku terengah-engah, begitu pula dengan Arya yang menarik miliknya lepas, kemudian memelukku erat dari belakang.

"Buang gih." Kataku.

"Bentar," Ucap Arya di telingaku. Ia masih memelukku erat. Aku membalik badan, membalas pelukannya lalu mengecup dadanya yang sedikit ditumbuhi rambut.

"Oh God, best gak sih Ca?"

"Sure, best Arrr!" Sahutku kelelahan. Dah lah, ini mah tinggal tidur bangun-bangun badan super enak sih pasti.

Huh, butuh lah aku nih yang begini banyak-banyak. Biar gak stress, biar gak cepet tua!

******

TBC

Thank you for reading
Don't forget to leave a comment and vote this chapter xoxoxoxo

Ps: mid season nya mulai hari ini deh wkwkwk

Pss: cerita ini total ada 35 chapter, ketebak gak nihhh Aca bakalan sama sapose? 🙃🙃

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top