Sudah dua hari ini aku menghindar dari Josh, gak tahu kenapa bawaannya takut kalau keluar kamar atau denger pintu diketuk. Padahal... aku mau mengakhiri hubungan FWB-an kami yang gak jelas ini.

Tapi... gak tahu kenapa kayak masih ada yang ganjel.

Ini kalau aku islam nih, udah solat minta petunjuk keknya. Sayang aja aku nyembah kanebo~

Dan sekarang lagi horor nih, aku baru saja turun dari ojek, baru pulang kerja. Asli sih, ngeri ketemu Josh aku tuh.

Berjalan cepat menuju tangga, aku menaiki tangga langsung dua-dua, berasa anak kecil yang lagi semangat gitu, padahal ini aku pakai rok ketat pendek loh, astaga!

Menginjakan kaki di lantai tiga, aku lega karena gak ada gangguan. Ketika berdiri di depan pintu, mencari kunci, jantungku berhenti sejenak saat mendengar pintu dibuka. Kamar sebelah... Josh!

Aku menelan ludah, agak sedikit lega karena yang keluar bukan Josh, tapi cewek asing, tersenyum singkat padaku.

Hanya sesaat lega, jantungku langsung anjlok pas Josh keluar juga dari kamarnya. Mampus!

"Rit, kamu duluan ya!" Seru Josh, mungkin bicara ke wanita ini.

"Eh kenapa?"

"Ada urusan!"

Ketemu, kunciku ketemu! Jadi langsung saja aku membuka pintu, dan ketika aku akan melangkah masuk, aku terhenti karena kerah kemejaku ditarik dari belakang.

Mampus!

"Mau kemana lu?" Tanya Josh dengan nada ngambek!

"Lo apaan sih?" Aku mengibaskan tangannya yang menarik bajuku, "lu kira gue anak kucing apa?" Lanjutku. Kemudian melihat sekitar, cewek tadi udah gak ada, mungkin sudah turun ke bawah.

"Ngehindar kan lu? Berasa punya dosa kan lu?"

"Apaan sih Josh?"

Bukannya menjawab Josh malah mendorongku masuk ke kamar, lalu ia pun ikut masuk ke kamarku.

"Udah sinting lu ya!" Serunya.

"Kenapa sih?"

"Kenapa sih lagi! Gak ngerasa punya dosa lu sama gue?"

"Dih gak jelas!" Seruku.

"Gilak lu ya! Ngeue sama cowok, gue ada di bawah kasur, untung gue kaga keluar terus ngajak main bertiga!"

"Woy!" Aku meninju bahunya, asal banget ini orang kalo ngomong.

"Itu kasur yaa... udah gerak-gerak depan biji mata gue tau gak! Berisik pula lu!"

"Eh gue gak pernah protes yaa atas polusi suara yang lo hasilkan kalau lo bawa cewek!"

"Ya tapikan itu beda ruangan! Gue di kamar gue! Lha elu, udah tahu ada gue, masih aja lanjut! Kesemsem banget lo sama tu cowok?"

"Apa sih?"

"Ganteng tu cowok?"

"Ngapain lu nanya ganteng? Mau lo embat?"

"Eh sorry!"

"Dah sana keluar, kasian cewek tadi nungguin lo nanti!"

"Dia udah gue suruh pulang sendiri." Seru Josh sambil melayangkan HP yang ada di genggaman tangannya.

"Ohh!"

"Lo gak mau minta maaf?"

"Yaudah, maaf ya Josh!" Kataku dengan suara semanis mungkin.

"Gak mau tebus dosa?"

"Hah? Tebus dosa apaan?"

"Gara-gara lo, gue jadi pengin main bertiga!"

"Gilak lu ya!" Aku langsung marah. Ya ampun, seumur-umur, kaga pernah di otak aku terlintas untuk melakukan threesome.

"Gak mau nyoba emang lu?" Suara Josh kini terdengar seperti sedang menggodaku.

Tak menjawab, kutinggalkan ia. Aku memilih mengambil baju dari lemari kemudian masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sinting emang si Josh tuh.

Selama mandi, otakku yang sudah teracuni oleh omongan ngaconya Josh jadi bayangin... apa yang akan terjadi kalau Sabtu kemarin Josh keluar dari kolong pas aku sama Arya lagi ML?

Pasti Arya syok sih, dan langsung menilai aku cewek gila. Pasti!

Otak liarku lalu membayangkan gimana jadinya kalau kami main bertiga... Gosh! Josh si cowok yang aku baperin dan Arya... cowok yang potensial itu bisa kupeluk sekaligus... duh duh duh!

Gilak!

Aku stress sendiri.

Mempercepat mandiku, aku gak heran begitu keluar Josh masih ada di kamarku, lagi sibuk di dapur.

"Ngapain lo?"

"Lo mandi lama banget, gue sampe keburu loh delivery soto!" Sahutnya.

"Iya emang?" Aku melirik ke jam dinding, dan iya juga... satu jam lebih aku di kamar mandi. Ngapain aja?

"Nih makan, laper kan lo?" Josh memberikanku semangkuk soto betawi, tanpa nasi, tanpa ketupat juga, sotonya 'tok!

"Gak ada nasi?"

"Gue lagi diet nasi nih, lo gak masak nasi emang?" Tanyanya.

"Rice cooker gue rusak!"

"Oh iya!"

Kami makan di depan TV yang menyala, tapi sama sekali gak kami tonton. Enak nih sotonya, abis mandi malem-malem makan soto dengan kuah gurih-gurih anget.

Gurih-gurih anget.... otakku travelling, tolong!

"Gimana?" Tanya Josh tiba-tiba.

"Gimana apanya?"

"Mau lo threesome?"

Aku menelan daging soto di mulutku tanpa dikunyah, bener-bener si Josh nih yaaa.

"Lo pernah threesome Josh?" Aku balik bertanya.

"Pernah!"

"Dua cewek apa dua cowok?"

"Dua-duanya pernah."

"Gak beres pergaulan lo!"

"It's all about pleasure kali Ca, gue sama partner gue udah cukup dewasa, kita begitu ya demi kepuasan masing-masing, salah?"

Aku diam. Kemudian melirik cowok rese di sampingku ini. Bener deh, kita emang tinggal di planet yang sama, tapi kayaknya dunia kita beda. Kok bisa ya aku kebaperan ama cowok macem gini?

Ya gimana gak baper? Balik kerja, abis mandi dikasih makanan begini? Dan ini gak sekali, sering banget Josh ngasih aku makanan, bantuin aku ini itu. Terus dia juga kalo ngobrol santai, enak, no jugdement, gak ribet pula. Gosh!

"Yeah, lo bener sihh, itu hak kalian juga kan ya? Selama semua yang terlibat berkompromi sih gak masalah kan?" Sahutku.

"Mau gak? Ajak tuh cowok lo!"

Aku langsung menggeleng. Sama Arya kan niatnya mau serius. Kalau dia kuajak threesome bisa kelar semua 'sok jual mahal'-ku selama ini.

"Kenapa?"

"Itu cowok mau gue ajak serius, gak deh!"

"Tapi lo mau threesome?"

Aku tak langsung menjawab, tiba-tiba saja teringat omongan Atta yang suruh aku eksplor diri sejauh mungkin. Apakah threesome termasuk katagori mengeksplor diri??

Gosh!

"Mau ya lo?" Tebak Josh ngaco.

"Dihhh!"

"Mau dua cewek apa dua cowok?" Tanyanya.

"Doohh, gue gak bisa liat cewek lain telanjang, jijik!"

"Hah? Terus lu kalo nonton bokep gimana?"

"Ya gue pilih dong, cari yang ceweknya masih pake baju, atau yang cuma roknya diangkat ke atas gitu. Makanya gue lebih suka bokep kartun, soalnya kebanyakan pake baju kaya seragam, cosplay gitu, lebih uwu liatnya." Kataku panjang, lha? Kenapa aku jadi cerita begituan ya?

"Oke noted, 2 male then!"

"Hah? Apaan!" Seruku.

"Yuk? Dua cowok, mau gue yang cari apa lo yang cari?" Josh bener-bener semena-mena ya Tuhan!

"Lo gilak! Gue mana bisa nyari cowok buat diajak threesome!" Omelku.

"Oke gue yang nyari!" Ucapnya santai seolah aku setuju dengan rencananya ini.

"Josh astaga lo apa-apaan sih?"

"Ca, kaya yang gue bilang, it's all about pleasure, coba aja dulu, kalau lo gak nyaman kan nanti bisa berhenti, kita bikin safe words buat lo."

"Gue gak ngerti lo ngomong apa."

"Yeah misal, dolphin it means you want to stop for a while then we can continue it later. Then whale, means lo gak suka sama apa yang lagi dikerjain cowok-cowok ini terus kita harus ganti. Atau shark, artinya lo udah gak nyaman banget dan semua aktivitas harus berhenti saat itu juga. See... it's all about pleasure. Kita sama-sama nyari kepuasan." Jelas Josh.

Aku menelan ludah. Aku nih mau berhenti jadi FWB-an dia, tapi kenapa malah ditawarin begini? Tapi... bisa juga sih, kaya momen closing ceremony as a friends with benefit kali ya? Rayain pake threesome? Hahahaha ketularan gila aku.

"Yaudah ayok! Lo yang cari cowoknya ya!" Kataku akhirnya, nekat aja udah lah.

"Ada kriteria khusus?" Tanyanya.

"Yaah minimal tu cowok enak diliat!"

"Ganteng? Okay!"

"Wangi!"

"Oke! Ada lagi?"

"Cukuran!"

"Cukuran atas? Apa bawah?"

"Ya bawah lah gila!" Seruku emosi.

"Oke Ca! Mau kapan?"

Aku menghitung hari. Sekarang sudah Selasa. Sabtu aku udah harus kasih kepastian sama Arya, yang artinya Jumat udah harus kelar semua.

Berarti, Kamis aku say bye bye ke Josh sebagai FWB-annya dia. Jadi... tinggal besok.

"Besok!"

"Besok! Okeee! Tempat mau di mana? Di sini aja? Biar lo nyaman gitu?" Tanya Josh.

"Kamar lo aja, gue gak bisa bayanginnya kalau di sini."

"Okay, besok ya?"

Aku mengangguk. Bener-bener uji nyali nih aku.

"Sip, kayaknya gue tahu musti ajak siapa hehehehe!"

"Siapa?"

"Sepupu gue!"

"Hah?"

"Tenang, dia pemain juga kok kaya gue, cuma kurang aktif aja, dia biasa maen sama ceweknya, tapi sekarang lagi single makanya banyak off-nya, kan kalau gue mah freelance yaa soal ginian."

Aku menelan ludah, yaudah lah, jalanin aja dulu. Siapa tahu emang beneran enak kan ya?

Biar gak mati penasaran juga sih, ehehehe!

*******

TBC

Thank you for reading
Don't forget to leave a comment and vote this chapter xoxoxo

PS: coba mana yang bilang Josh bakal sadar gegara kejadian kemaren? Hahahah, malah makin gila dia~

PSS: yang nanya kasurnya Aca model gimana, nih di bawah gue kasih contoh gambarnya yaaa

Kebayang kan makanya si Josh ngambek begitu~