Chapter 2
Ketika membuka pintu, Wulan terkejut karena penuh hiasan seperti kamar pengantin lainnya. Wulan tak menyangka sosok Rendi yang dia kenal cuek ternyata seromantis ini. Bahagianya tak bisa Wulan ucapkan. Dia berdoa semoga esok lebih baik dari hari ini. Wulan pun berganti pakaian dan siap malam pertama dengan suaminya Rendi. Lampu kamarpun dimatikan dan mereka mulai memadu cinta di malam pertama.
Esok hari seperti biasa Wulan bangun lebih awal, selepas Shalat Subuh dia beranjak ke warung untuk membeli sayuran, karena dia ingin masak menu spesial untuk suami dan keluarganya. Ketika hendak membuka pintu rumah, Wulan berpapasan dengan Ibu mertuanya.
"Hei, bisa minggir, kau menghalangi langkahku!" Ucap Ibu mertua Wulan dengan nada sedikit meninggi.
"Eh, iya, Bu," jawab Wulan sambil menggeser badannya.
Langkahnya terlihat seperti dipaksa jalan, mungkin mertua Wulan masih mengantuk. Wulan bergegas keluar menuju warung sayur yang paling dekat, bermodalkan nekat karena memang dia belum terlalu paham daerah sini. Wulan hanya sekali ke rumah Rendi sewaktu pacaran dulu. Tak jauh dari rumah Rendi ada sebuah warung kelontong. Wulan menanyakan tentang warung sayur, ternyata ada di belakang warung tersebut.
Setelah puas belanja, Wulan mulai memasak. Dia membeli ayam sekilo, kentang, dan beberapa ikat kangkung beserta cabe bawangnya. Wulan melihat jam masih sekitar pukul 05.30 pagi, dan bersiap memulai aksinya di dapur.
Makanan pun siap sekitar pukul setengah tujuh pagi. Wulan pun pergi ke kamar membangunkan suaminya.
"Yang, ayo, bangun," ucap Wulan.
"Hmmm, jam berapa sekarang?" Jawab Rendi masih bergelut dengan selimut.
"Jam setengah tujuh, yang"
Rendi beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi. Wulan bergegas keluar menunggu di meja makan.
Rendi mengucek matanya melihat meja makan penuh dengan makanan. Biasanya hanya seteko air dan gelas, dengan senyum lebar sambil memuji istrinya dia mulai menyantap semuanya. Wulan tampak melihat sekitar, dia bingung ibu dan adiknya Rendi kenapa tidak ada yang bangun. Rasa penasaran pun membuat dia bertanya akan hal itu.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top