Part 10

Ayo ngacung siapa yang nungguin ini up ?? 😁😁🤣

******

Seminggu Kemudian...

Bunga sedang memberikan beberapa berkas  untuk di tanda tangani Adam, sudah satu minggu namun kedua kekasih yang terpisah oleh sebuah pernikahan itu menjadi serba salah.

Adam ingin mendekat kepada Bunga namun wanita itu terus menghindar. Menyiksa diri Adam perlahan dengan semua rasa rindu saat berada di dekat Bunga. Sementara Bunga, wanita yang terlihat tegar itu berusaha mati-matian menekan hatinya agar tidak luluh dengan tatapan Adam yang memohon.

Seperti saat ini, Adam menarik tangannya dan perlahan  pria itu sudah merengkuh tubuh nya yang terasa lelah. Beban yang dirasakan Bunga menguar begitu saja terbawa angin entah kemana saat Adam memeluknya erat. "Aku sayang kamu Bunga, jangan hindari aku seperti ini." Adam berkata pelan dengan suara beratnya. Bunga hanya memejamkan matanya berusaha terus menekan hati nya. Entah sampai kapan dia pun tak tahu.

"Maafkan aku Adam," Bunga meloloskan tubuhya dari rasa nyaman itu tapi Adam kembali menarik tubuh nya. Mengurungnya lebih erat agar tidak lagi pergi. "Aku akan pergi bersama Sofia besok. Ikutlah dengan kami." Bunga mendorong keras tubuh Adam dia menatap nyalang kearah Adam.

"Cukup untuk bermain-main dengan pernikahan mu Adam. Jika kau menginginkan ku maka ceraikan dia. Tapi jika kau ingin dia silahkan berbahagia lah." Bunga keluar dari ruangan itu dia tidak perduli dengan Adam yang mau berbulan madu, karena nyatanya dia sudah sangat lelah.

Mungkin setelah Adam pulang dari berbulan madu nya Adam akan menceraikan Sofia atau mungkin meninggalkannya. Bunga hanya perlu menunggu waktu untuk siap dengan apapun yang akan dia terima setelah kekasihnya itu pulang bersama istrinya.

****

Sore hari tiba, dimana semua karyawan kantor pulang kerja dan jalanan macet. Bunga memilih menaiki ojek online untuk menuju gedung apartement nya.

Selang dua puluh menit Bunga sudah sampai, lalu dia melihat sebuah surat didepan pintu unit nya saat dia ingin membuka kode pass.
Dia mengambil surat itu tanpa membuka nya terlebih dahulu karena suara seseorang mengejutkannya.
"Taraaaaaaa........," wanita dengan rambutnyang di cat berwarna coklat terang itu berhambur memeluk Bunga. "Ya tuhan Sandra, kamu sudah balik?" Bunga mendorong tubuh sahabatnya itu lalu menatap lekat-lekat Sandra.

"Ayo masuk." Ajak Bunga dan Sandra dengan senang hati mengikuti. Bunga terlebih dulu menghidupkan lampu ruangan lalu duduk sambil tersenyum kepada Sandra. "Udah lama banget loe gak pulang nyet." Celetuk Bunga sambil menoyor kening Sandra. "Iya sorry, loe tahu lakik gue susah banget ditinggal." Bunga mengangguk lalu kemudian kata suami mengusik nya.

"Hei Nga, sorry ya gue gak ada saat loe melalui kesulitan kemarin. Adam emang brengsek." Bunga hanya tersenyum dan Sandra memeluknya. "Ikut gue ke London Nga, loe mulai lagi dari awal disana. Daripada hati loe kesiksa disini. Dia udah nikah, dan loe juga harus lanjutin hidup loe." Sandra menepuk-nepuk punggung Bunga lembut. Dia tahu Bunga sangat butuh dirinya.

Bunga memiliki banyak teman, namun Bunga tidak akan menampakan kehidupan pribadinya pada semua orang. Hanya Sandra yang tahu semua tentang Bunga. Mereka sama-sama dibesarkan di panti asuhan lalu hingga akhirnya kuliah bersama dan Sandra melakukan taaruf dengan pria yang berasal dari London.

"Dia masih mencintai gue San. Gue masih merasakannya." Sandra menarik kedua bahu Bunga dan menatap nya.

"Terus kalau dia masih mencintai loe, kalian berdua mau apa? Selingkuh di belakang istri nya? Atau loe mau jadi istri ke dua Adam?" Bunga masih menunduk tapi Sandra tahu jawabannya. "Gue kenal loe dari dulu, dan gur yakin kedua opsi itu gak bakal loe lakuin."

"Gue minta Adam buat ceraikan istrinya."

"What? Loe gila ya Nga. Astaga otak loe dipake dimana? Loe kok bisa sih berpikir kaya gitu."

"Ya terus loe mau gue gimana? Sementara hati gue masih buat Adam. Gue masih mau merealisasikan semua angan dan mimpi kami berdua."

"Ya udah kalau gitu loe nikah aja ma Adam. Dan jadi istri ke dua nya. Loe dosa tau nyuruh suami menceraikan istrinya." Bunga bangkit dari duduknya. Dia tahu semua orang akan mengatakan dia salah, tapi dia juga ingin bahagia bersama Adam. Dia mencintai Adam.

Sandra mengikuti Bunga yang masuk menuju kamarnya, Sandra tahu betul Bunga tidak bisa cepat pulih dari perasaan sakit ini. Wanita mana yang gak sakit saat ditinggal nikah.

"Nga, loe tahu pasti kan Percerain di benci Allah. Tapi gak hanya itu aja. Bagi wanita yang menyebabkan hancurnya rumah tangga wanita lain juga dosa besar. Ada hadist yang menyatakan. Barang siapa yang merusak hubungan seorang wanita dengan suami nya, maka dia bukan bagian dari kami."

"Itu kata Rasulullah. Apa loe mau menjadi bagian yang bukan dari kaum Rasullullah. Gue emang bukan manusia suci dan baik Nga, tapi gue harus ingatin loe akan hal ini. Gue gak mau loe terjerumus kedalam lubang dosa. Setan mencoba memperdaya kita melalui kata CINTA dan kita harus sadar akan hal itu. Tobat Nga, sebelum loe jadi penghuni neraka yang abadi. Ih...serem deh gue bayangin nya." Bunga melemparkan bantal kepada Sandra.

"Shalat yuk, udah maghrib nih." Bunga mengelak dia memang sudah lama melalaikan perintah Allah dan kali ini ada Sandra yang akan mengingatkannya kembali. "Ayo shalat biar hati loe adem. Curhat aja deh sama Allah dan minta petunjuk. Satu lagi minta ampun loe karena udah nyuruh Adam buat nyerein bini nya." Sandra menarik tangan Bunga menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

Sandra lebih dulu selesai shalat dan membiarkan Bunga sendiri menikmati setiap doa yang dia panjatkan, setiap ampunan yang samar-samar dapat didengar Sandra saat ini. Wanita itu tersenyum penuh arti, dia berdoa semoga Bunga mendapatkan hidayah dengan kejadian ini.

****

Di tempat lain Adam berdiam diri di dalam ruang kerja nya. Dia berulang kali menelpon Bunga namun tidak sekali pun Bunga mengangkatnya.
Ketukan di pintu membuat Adam bersuara.

"Masuk," ucapnya. Terlihatlah Sofia dengan senyuman lembut meneduhkan hati Adam. "Mas makan yuk. Semua sudah siap." Adam mengangguk lalu turun menuju ruang makan. Tidak ada percakapan sampai makan malam pun usai, hanya denting sendok dan garpu yang menemani mereka.

Setelah selesai Adam meraih kunci mobil mya ingin menemui Bunga. Sofia menahan tubuh Adam dia berdiri kuat menghadapi Adam. "Mas mau ke tempat Bunga?"

"Aku ada urusan dengannya."

"Ini sudah malam Mas. Kalau memang mas mau pergi ayo aku temani." Adam menarik napas nya lelah. "Aku hanya sebentar, besok kita akan pergi dan aku ingin menemuinya sebentar saja malam ini."

"Mas, aku ikut." Sofia bersikeras dengan keteguhan hati nya. Tapi sepertinya Adam tidak menginginkan hal itu. Adam berbalik arah menuju ruang kerjanya, membanting pintu dan berdiam disana hingga pagi. Meninggalkan lagi hati Sofia yang terluka.

Tbc 💞💞💞

Ah kelar juga part ini.

Pasti pada nunggu-nunggu part dimana Bunga ketemu cowok baru ya? 🤣🤣

Sabar ya cinnnn...😘

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top