00. Kita Coba Sekali Lagi
"Satu dunia pun juga tau, aku maunya sama kamu." ― MENGUDARA
________
Nit... Not... Semoga, kehidupan ke-21 ini berakhir bahagia, ya, B301.
"Mmh...." Kala membuka kedua bola matanya, mata BoBoiBoy sedikit menyipit karena terkena sinar matahari. Pria itu segera menutupi matanya dengan tangan kanannya sebelum benar-benar bangun dari tidurnya.
Dia mengucek matanya, mengerjapkannya beberapa kali sebelum menyadari bahwasanya dirinya berada di tempat asing.
Sudut bibirnya sedikit terangkat, dia segera mengubah posisinya menjadi duduk dan melihat ke arah kalender yang berada di kamar itu.
Tahun dan tanggalnya berbeda.
Lantas, pria itu bangkit dari atas ranjang dan menuju ke arah sinar mentari yang tadi sempat mengganggu penglihatannya. Dia membuka gorden jendela lebar, melihat bagaimana pemandangan yang ada di hadapannya pagi ini.
"Oh," Paham dengan kondisinya saat ini, BoBoiBoy―orang yang baru saja bangun dari tidurnya―segera meninggalkan jendela di depannya dan pergi keluar kamar. Jalannya sedikit terburu-buru, tapi tak lama terhenti kala dia sudah berdiri di atas anak tangga bagian tengah. Matanya melebar, sedikit terkejut dengan sosok yang baru saja ia lihat. Namun, alih-alih diam terpaku begitu saja, dia dengan suara khasnya memanggil sosok tersebut.
"Pagi, [Name]!"
Ketika namanya disebut, sang empunya langsung menoleh; melirik ke arah sang pria yang berdiri di tengah tangga dengan senyum khasnya.
"Pagi, Oboi. Tumben semangat banget," Kekehnya.
Komentar itu tidak dihiraukan oleh BoBoiBoy, dia hanya tetap memasang senyum khasnya dan menghampiri pasangan hidupnya. Peluk dan cium diberikan dengan lembut olehnya begitu sampai di hadapan [Name].
"Kamu kenapa, sih?! Emang orang bisa seberubah ini, ya, setelah dua hari nikah?"
"Mungkin??" Katanya dengan asal.
[Name] menghela napasnya, sedikit dibuat bingung oleh tingkah manja suaminya yang sangat tiba-tiba. "Jangan cium-cium, kamu masih bau. Minimal mandi dulu, astaga."
Ketika diberikan komentar seperti itu, BoBoiBoy langsung menggaruk rambutnya yang tak gatal. Agak malu.
"Aish... Maaf, [Name]. Aku cuma agak bahagia, aja."
"Aneh banget bangun-bangun langsung seneng gitu... Kamu habis mimpi apa, sih?"
"Eits―aku nggak mimpi!"
"Terus kenapa seneng banget gini?!"
Tidak dijawab, BoBoiBoy hanya menaruh jari telunjuk di depan mulutnya sebelum lari menuju ke arah kamar mandi.
"Ada, deh. Hehehe."
"APASIIHH, BOI!"
Ingin mengejar, tapi sang suami sudah masuk ke dalam kamar mandi. Jadi dibiarkan saja oleh [Name], perempuan itu malah lanjut menikmati paginya dengan teh hangat dan biskuit Yaya tapi dia modifikasi sedikit.
Berbeda dengan BoBoiBoy yang sudah masuk ke dalam kamar mandi. Pria itu terus-menerus memasang senyumnya. Senyum bahagianya. Kalau saja dia tidak bisa menahan tadi, pasti dia sudah menangis di hadapan [Name]. Untung saja dia bisa menahan. Nangisnya hanya di kamar mandi, deh.
Laki-laki itu melirik ke arah tangannya, melihat sebuah tanda seperti tatto tapi bukan tatto.
B30121.
Melihat itu saja, BoBoiBoy tahu bahwasanya dia diberi kesempatan sekali lagi untuk mencintai orang yang sama, tapi beda semesta.
Katakanlah dia sudah bertemu dua puluh variasi [Name] dengan sifat dan sikap yang berbeda, dan ... dengan akhir menyedihkan atau mungkin tragis. Namun, BoBoiBoy janji, di kesempatan ke-21 ini, dia tak akan membiarkan [Name] mengudara seperti sebelum-sebelumnya.
"... Ini di Bumi ... Nggak ada kekuatan, nggak ada monster, dan nggak ada tabrakan waktu. Seharusnya... kali ini bisa dapat akhir yang lebih baik."
Mari kita perkenalan ulang, BoBoiBoy namanya. Seorang ilmuwan yang melakukan riset dan menjelajahi setiap semesta untuk menyelematkan setiap nyawa varian istrinya. Namun, sudah dua puluh semesta dia masuki, akhirnya tetap sama. Istrinya mengudara bak debu yang terbawa angin.
BoBoiBoy paham, setiap manusia memiliki siklus dan masa hidupnya masing-masing. Namun, seorang ilmuwan dari dunia aslinya adalah makhluk tanpa nyawa yang disebut amerta, dan dia adalah salah satu dari itu.
Setidaknya, jika dia tidak bisa mati; biarkan dia menjelajahi setiap semesta untuk bisa hidup bahagia bersama istrinya yang merupakan makhluk fana.
ーーーー
Janji hangat diikat erat oleh takdir,
Satu kapal bahagia lagi sudah berlayar;
Terkadang manusia terpaksa kikir,
Untuk harsa, ada harga yang harus dibayar.
― MENGUDARA
____
HAHAA AKUU KEMBALII DENGAN SERIESS BARUU, iyupp! ini series baru namanya 'Waktu ke Waktu'.
di series ini aku sudah pikirin, bakal ada cerita kaizo, fang, laksamana tarung dan gopal juga mungkin?? 🤔 atau kalo mau ada qually juga gapapa. NGGAK TAUU SIH, tapi yang pasti ada kaizo dan fang.
iyup, ini latarnya lintas semesta. aku kepikiran ide ini pas lagi belajar buat uprak biologi. awalnya aku mau ya latarnya itu itu aja di bumi, tapi makin ke sini aku ngerasa bosen. aku butuh sesuatu baru yang bikin aku bisa boom dan whossh, jadilah ide ini.
ada yang mau ditanyain untuk chapter awal? ini belum masuk chapter satu, baru awal bangett. makanya sedikit wordsnya.
maaciw ya!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top