Catatan Penulis
Catatan Penulis
Sejuknya menyusuri jalan setapak yang diapit oleh pohon-pohon berusia ratusan tahun di kanan kiriku. Rimbunnya pepohonan, seolah saling berangkulan hendak memayungiku dari sinar matahari pagi yang kian merangkak. Daun-daun layu berguguran, jatuh menerpa wajah sebelum menyentuh kaki. Hembusan lembutnya angin, menambah kesejukan udara. Kicauan burung puyuh, terdengar merdu diatas kepala ini. Seolah ingin menemaniku menyusuri area Kebun Raya Bogor, seluas 87 hektar ini. Kuputuskan untuk melepas lelah sejenak di sebuah bangku taman yang menghadap ke danau. Namun mataku masih tidak terlepas menatap hijaunya pohon-pohon yang tegak kokoh berdiri berbaris rapi di hadapanku.
Warna surga itu terasa damai saat aku menatapnya. Tapi satu hal yang mengusikku adalah saat memandang pohon jodoh yang berdiri berdampingan, meski berlainan jenis pohon, tapi terlihat serasi. Dimana satunya pohon kenari dan disebelahnya pohon beringin. Itulah sebabnya mungkin dikatakan pohon jodoh, karena sangat cocok berdiri bersama. Uniknya, ada mitos yang beredar bahwa bila berkenalan dibawah pohon jodoh ini, maka akan jadian hingga ke pelaminan. Namun sebaliknya bila yang sudah jadian duduk dibawah pohon jodoh, akan berakhir hubungannya. Yah, namanya juga mitos boleh percaya atau tidak. Yang jelas jodoh mah udah ada yang ngatur atuh.
Ngomong-ngomong soal jodoh hingga sampai ke pelaminan, sedikitpun tak terbayangkan kalau suatu saat aku akan menjadi pengantin tanpa didampingi oleh mempelai pria! Kok bisa? Emang sah? Kok mau-maunya, sih! Pasti pertanyaan itu menari-nari di pikiranmu kan? Atau setelah membaca judul cerita ini, kamu akan berpikiran aku mengejar-ngejar mempelai pria agar bisa bersanding.
Sebelum aku jawab mengapa pernikahan ini bisa terjadi, dan bagaimana aku mengejar mempelai pria hingga ke negeri Kiwi, kamu kuajak menjelajahi sejarah dari pedekate hingga akhirnya kami sampai menikah. Meskipun tanpa mempelai pria, uhuk uhuk. Jangan protes dulu, yah, pan semua ada sejarahnya, enggak serta merta segala sesuatu terjadi begitu aja kan, bro? Peace Baiklah kamu sudah siap, kan aku ajak menelusuri sejarah percintaanku yang berakhir manis, asem dan legit bak buah Kiwi? Ini asal muasal aku menemukan jodoh dengan cara yang tidak biasa, hingga berakhir di pelaminan dengan cara pernikahan yang tak biasa juga yaitu tanpa mempelai pria! Cekidot.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top