16 - Karantina
Setiap manusia punya jalan masing-masing untuk menuju pintu kesuksesan.
---
Setelah menemukan kopernya, Lila beranjak dari area pengambilan bagasi menuju pintu keluar Bandara Soekarno-Hatta. Ini kali pertama Lila melakukan perjalanan ke luar kota sendirian. Ia berusaha menikmatinya, meski sendiri di tengah arus manusia asing seperti sekarang membuatnya tidak nyaman. Sehari sebelum keberangkatan Lila sampai tidak bisa tidur karena terlalu kepikiran. Tapi sekarang, setelah berhasil tiba di Tangerang dengan selamat, nyatanya tidak seburuk yang ia pikirkan.
Setibanya di pelataran pintu kedatangan, Lila mengeluarkan ponselnya untuk memesan taksi online. Benda pipih berwarna gold itu langsung bergetar hebat setelah Lila mematikan mode pesawat. Di antara jejalan notifikasi dari berbagai sosial media, pesan Mama masuk secara beruntun. Tapi nanti saja membacanya. Lila harus memesan taksi terlebih dahulu sesuai instruksi pihak penyelenggara yang mengiriminya surel tiga hari sebelum keberangkatan. Ia tinggal mengetikkan alamat yang tertera di sana di kolom tujuan.
🍁🍁🍁
Assalamualaikum.
Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan kelanjutan kisah Gio dan Lila, silakan baca di:
* KBM App
* KaryaKarsa
Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.
Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.
Aku tunggu di sana, ya.
Atau kalau kamu mau baca versi cetak dengan tambahan plot yang tidak dipublish di mana pun, silakan order novel "Tamalatea" terbitan Clover di Gramedia.com
Makasih.
Salam santun 😊🙏
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top