"Oh, kau benar-benar datang." He Tian menyambut Little Mo kesukaannya di ambang pintu. Mempersilakan pemuda berambut merah itu masuk sambil membawa kantung belanja. "Jadi, kau akan masak apa hari ini?"

Mo Guanshan meletakkan kantung belanja ke meja, setelah itu berbalik kembali menuju pintu. Sebelum berhasil pergi, He Tian lebih dulu mencekal tangannya.

"Kau pikir apa yang sedang kau lakukan?" He Tian mendelik heran.

Mo Guanshan tersengih. "Pikirkan sendiri." Ia menunjuk dada telanjang He Tian. "Aku setuju untuk membelikanmu bahan makanan, tapi aku tak pernah merasa setuju memasak makanan untukmu. Apa kau paham, keparat?"

Dahi He Tian berkedut kesal. Ia menarik Mo Guanshan mendekat, merapatkan tubuh keduanya. Seketika pemuda rambut merah tersentak panik.

"A-apa yang kau pikirkan? Apa-apaan posisi ini?"

He Tian tersenyum. "Baiklah jika kau tidak ingin memasak hari ini, tapi bagaimanapun aku merasa lapar. Jadi ..." Ia berbisik, "kau pilih. Kau memasak untukku atau kau yang akan jadikan menu makan hari ini?" Diakhiri kecupan di daun telinga.

Berhasil membuat Mo Guanshan meremang di seluruh badan. "B-baiklah. Aku akan memasak untukmu sekarang. Jadi, tolong lepaskan!" jeritnya dengan wajah nyaris memucat.

He Tian terkekeh, kepala berambut merah itu diusapnya. "Manis sekali."

"Tutup mulutmu!"

---TBC