Foto [He Tian & Mo Guanshan]

"He Tian, bolehkah kami berfoto bersamamu?"

He Tian tersenyum. Seperti biasa, selalu ramah meladeni para gadis yang amat mengaguminya. Di sampingnya, seperti biasa pula seorang pemuda berambut merah dirangkul olehnya ke mana-mana.

"Maaf. Bolehkah kami meminta tolong?" Salah seorang gadis berambut cokelat sebahu menghampiri Guanshan. Di tangannya, ponsel dengan fitur kamera yang telah dibuka diserahkan. "Bisakah kau bantu mengambilkan foto kami dan He Tian?"

Guanshan mendelik. "Siapa sudi!" bentaknya menolak, selepas itu meloloskan diri dari tangan Tian lantas berlalu dari sana.

He Tian tersenyum lebih lebar sampai matanya ikut menutup. "Maaf. Bisakah kalian mengambil foto bersamaku lain kali? Aku baru ingat aku ada urusan." Ia melambaikan tangan.

"Eh, sungguh?"

"Aw. Kau harus janji pada kami, lain kali."

He Tian memberi anggukan, kemudian berlari menuju arah Guanshan pergi.

Sementara si pemuda berambut merah tengah berdiri diam di bawah pohon dengan ekspresi wajah masam. Semilir angin siang menerbangkan seragam dan rambut merah pendeknya.

"Hei, rambut merah. Kau ada masalah?" Jian Yi mendadak muncul entah dari mana, menyapa.

Guanshan mendengkus. "Bukan urusanmu."

Jian Yi manyun.

"Ah, kebetulan ada bala bantuan." He Tian menarik Yi dan Guanshan mendekat padanya secara bersamaan. Mengabaikan protes yang diterima, tanpa basa-basi pemuda berambut hitam itu menyerahkan ponsel miliknya pada teman pirangnya. "Ambilkan foto kami berdua."

Jian Yi menatap bingung. "Huh?"

Tian mendorong Yi menjauh. "Jangan banyak tanya. Kau hanya perlu mengambilkan fotoku dan dia," ujarnya seraya menunjuk Guanshan yang parasnya berubah panik seketika.

"Apa-apaan? Siapa yang mau berfoto denganmu!" Setelah itu Guanshan berusaha keras melepaskan diri.

He Tian tersenyum sambil melingkarkan tangannya ke sisi pinggang pemuda yang amat senang diganggu olehnya itu. "Ayolah, Mo Kecil. Jangan buat aku kecewa. Tidakkah kau tahu aku ini fans beratmu?"

Wajah Guanshan memerah. "Peduli setan! Lepaskan aku! Ke mana kau meletakkan tanganmu, sialan!"

Jian Yi dengan malas-malasan membuka fitur kamera di ponsel milik He Tian. Kemudian tersenyum jahil begitu kamera depan menyorot sosok Zheng XiXi yang datang dari belakang. Dia mendapat ide yang bagus. "Baiklah. Siap-siap. Berpose!"

He Tian menarik Guanshan semakin dekat. Tak menghiraukan protesnya yang masih saja terdengar.

"Jian Yi, apa yang sedang kau lakukan?" tanya XiXi heran, kernyitan di dahinya tampak tebal menyaksikan He Tian dan Guanshan yang terlihat intim bersama Jian Yi yang menonton di depan sana.

Klik!

Foto berhasil diabadikan. Jian Yi tersenyum puas. "Waw. Tampan sekali." Dia mengagumi hasil jepretan di ponsel He Tian dengan ekspresi merona.

"Coba, aku lihat hasilnya."

Sebelum He Tian mendekat, Jian Yi langsung saja melempar ponsel kembali ke pemiliknya. Berbalik, lalu menggandeng tangan XiXi agar melarikan diri dari sana segera.

"Huh?" He Tian berusaha tak mempedulikan reaksi aneh itu. "Nah, Mo Kecil. Sekarang mari kita lihat hasil foto indah kita berdua."

Guanshan mendelik. "Arrgggh! Sial! Hapus foto itu!"

He Tian tersenyum. Menyalakan layar ponsel, dan lengkung di bibirnya raib tatkala mendapati wajah Jian Yi dan Zheng XiXi yang terdapat di sana alih-alih potret dirinya dan Guanshan. Tanpa dapat ditahan, si pemuda berambut merah tertawa terbahak-bahak.

"Rasakan itu, He Tian bajingan! Itu foto sangat bagus yang kau dapatkan di sana! Haha--mmh!"

Klik!

Guanshan membeku dengan kedua mata yang nyaris melompat keluar. He Tian tersenyum puas seraya menjauhkan wajah dari mulutnya, langsung saja menilik hasil foto yang barusan dia ambil.

"Nah, ini baru foto yang sangat bagus." Gambaran yang terlihat di layar ponsel ditunjukkan pada Mo Kecil kesukaannya yang memasang paras pucat dan ngeri.

Foto He Tian dan Guanshan yang berciuman dari mulut ke mulut.

"Bagaimana, Mo Kecil? Ingin mengambil lebih banyak foto sebagus ini?"

"Brengsek! Hapus foto itu sekarang juga atau aku akan membunuhmu!"

"Aku akan menghapusnya setelah selesai membuat seratus salinannya!"

"Jangan berani-berani kau!"

---TBC

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top