Bonus

Di bab bonus ini, saya sebagai penulis akan memberikan tulisan lainnya yang tidak tersampaikan dalam isi cerita 'Mengais Rizki di Tanah Suci'. Buku kecil ini pada awalnya ditulis oleh almarhumah guru saya yang berpesan agar catatannya dijadikan buku agar kisahnya dapat memberikan motivasi pada orang-orang di luar sana.

Ditulis dalam buku tulis, beliau memfotokopi hingga menjadi 13 lembar, berjudul 'Mengais Rizki di Tanah Suci' yang terdiri dari 6 bagian:

1. Alasan Saya Jadi TKW

2. Jalan Panjang Jadi TKW

3. Suka Duka Jadi TKW

4. Arab Saudi di Mataku

5. Aku Pulang

6. Pelajaran Yang Kupetik 

Mukodimah

Untuk bagian 1, 2, dan 5 sudah saya adaptasi menjadi novelet yang Anda baca sebelumnya, termasuk sudut pandang beliau dari bagian bab yang lain secara keseluruhan, akan tetapi akan lebih pantas jika saya sampaikan pesan beliau lebih jelas di bab khusus: pada bab ini.

Silakan dinikmati!

BAB 3 

Suka Duka Jadi TKW

Arab Saudi tempat orang-orang frustasi, di mana permasalahan hidup tidak bisa diselesaikan. Apakah itu soal Ekonomi-Keluarga-Sampai Utang Piutang. Banyak Dukanya dibanding Sukanya.

Contoh: Begitu masuk Pelatihan- Yang tidak karuan tidur, berdesakan kamar mandi yang bau, makan kaya tawanan, masalah kecil menjadi besar. Perkelahian antar TKW sering terjadi, dari mulai rebutan bantal, air, dan kamar mandi.

Kalau saya punya trik sendiri untuk mendekati orang-orang di sekitar . Walau saya tulisannya jelek. Ternyata banyak sekali TKW yang tidak bisa baca dan tulis. Itu awal mula musibah yang ditanggung 'Para Pahlawan Devisa'. Makannya banyak yang tidak dibayar, dikasih cek kosong.

Dari satu surat mendapat upah 2000 Rupiah. Lumayan, sehari kadang dapat 4-5 surat. Lumayan buat kebutuhan sehari-hari yang tidak sedikit. Mungkin dari sifat saya yang keibuan. Banyak adik-adik yang curhat. Tentang masalah yang dihadapi. Tapi, tak bisa memberikan solusi. Hanya bisa memberi saran untuk bersabar dan ikhlas menjalani hidup! Saya sering memberikan nasihat untuk meluruskan niat hanya untuk beribadah kepada Allah.

Ini celotehan seorang calon TKI asal Sukabumi. Tapi, ada benarnya!

"Nyahaliring bari mandi

Koko jayan make kutang

Ari Kuring ka Saudi

Lantaran ku loba hutang!"

Itu katanya, Itu di antaranya kenapa banyak orang berbondong mengadu nasib di negeri orang!

BAB 4

Arab Saudi di Mataku

Sekilas Negara Arab seperti Negara Islam. Karena sistem pemerintahan menjalankan Syariat Islam. Seluruh rakyat dijamin dari mulai sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan. Itu sebabnya Arab tidak bangkit secara pemikiran.

Arab kembali mengais Jahiliah. Karena banyak rakyatnya dininabobokan dengan kenikmatan dunia. Anak-anak muda malas belajar, yang tua sudah merasa cukup- dengan apa yang dirasakan. Anak muda yang suka foya-foya. Mulai dari kebut-kebut di gurun pasir. Makannya Negara Arab sangat tertutup. Kedudukan wanita sangat berharga dimata pria. Uang sudah tak ada nilai.

Saya sering berpikir tentang Negara ini karena sangat jauh dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SWA. Dan yang digambarkan majikan sangat bertolak belakang. Hukum yang dijalankan timpang- hanya berlaku pada para TKI- Sementara warga negaranya tidak berlaku.

Ada kasus yang sangat luar biasa. Terjadi kepada seorang TKW kebangsaan Filipina. Namanya, Sarah Bag Bayan. Di mana dia membunuh majikan karena mempertahankan diri dan mau dihukum pancung. Seluruh warga Negara Filipina-Militer-dan pemerintah-pemerintah memutuskan diplomasi dengan Negara Arab. Sementara Militer angkat senjata. Akhirnya Sarah tidak jadi dihukum pancung. Dan mendapatkan ganti rugi. Sungguh beruntung Sarah dibanding- ratusan TKI yang sudah dihukum pancung- disiksa- diperkosa dan mendapatkan hukuman yang tak adil.

1. Itulah realitas kaum muslim yang tidak menjalankan sistem Pemerintahan Islam secara Kaffah.

2. Kaum muslim didominasi ide-ide asing bahkan dituntut tunduk kepada Negara Adidaya. Belum lagi bagi kaum muslim yang terkena utang luar negeri. 

3. Sekularisme dan Nasionalisme justru yang menjadi alasan untuk tidak peduli terhadap saudara muslim yang tinggal di negeri berbeda, khususnya timur tengah. 

BAB 6

Pelajaran Yang Kupetik

Banyak sekali hikmah ketika saya berada di negara yang terkenal ganas dan buas.

1. Pentingnya Ilmu, kalau kita berilmu pasti dihargai.

2. Kesabaran dan keikhlasan dalam menjalankan amanah.

3. Kejujuran sebagai modal utama di tengah harta yang melimpah.

4. Pentingnya mahram, karena belum sah seorang berhaji tanpa dibarengi seorang mahram.

5. Keberangkatan saya bukan hanya mengais rezeki. Tapi, lebih mengenal Islam Kaffah. Tahu arti kehidupan di mana umat sedang diombang-ambing dalam genggaman ide Liberalisme, Sekularisme, Pluralisme, Nasionalisme, termasuk Negara Arab sekalipun.

Saya selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat dan karunianya. Dari kepulangan saya tak pernah berhenti mencari barisan dakwah yang aktivitasnya menjalankan apa yang disuratkan dalam QS. Ali-Imran ayat 10: yang memerintahkan pada kebaikan Islam dan melarang dalam kemungkaran: yang diamanahkan majikan yang mengais semangat juang yang luar biasa.

Sekarang hidup saya hanya untuk Islam. Seandainya Islam sebagai sebuah bangunan. Saya mengokohkan bangunan itu walau hanya menjadi paku terkecil. Sungguh, Allah Maha Berkuasa.

Adik yang sudah lama bergabung lebih lama dan terus terang. Memuluskan jalan ditambah ada saudara yang menikah dan berdomisili di dekat rumah yang menjadi guru pertama. Bagi saya beliau begitu sabar dalam membimbing. Setelah bergabung dengan barisan dakwah; rasa minder sering menggelitik dalam kisah ini.

Saya khusus banyak-banyak Terima kasih kepada guru-guru yang telah begitu sabar salam membimbing saya , yang telah banyak membantu segala kesulitan dan memecahkan semua permasalahan. Kepada sahabat-sahabat tercinta yang telah membantu secara moral dan material. Saya ucapkan, Jazakumullah khairan katsir.

Bagi adik-adik yang baru bergabung. Jangan setengah-setengah tuk bergabung menjadi penolong agama Allah. Sampai kemuliaan Islam tegak di muka bumi, di bawah naungan penerapan Islam Kaffah seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW. 

Sepeninggalnya Rasulullah sistem Islam Kaffah ini dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin dan Khalifah-khalifah setelahnya. Seperti contohnya, Umar bin Abdul Aziz yang selama hidupnya memperjuangkan tegaknya Islam Kaffah. Karena hanya 'Islam dan Khilafah' solusi  bagi setiap masalah yang menimpa para TKI. Ini fakta yang sangat mengerikan dan harus diakhiri.

Mukodimah

Dengan adanya tulisan atau buku kecil ini. Sedikit pun tidak untuk ria, menyombongkan diri karena manusia tak ada yang sempurna.

Tapi, satu motivasi ketika kita sedang di bawah atau terpuruk jangan putus asa. Terus dan terus berusaha untuk bangkit dari keterpurukan. Tetap sabar dan terus berdoa. Karena kebahagiaan yang hakiki adalah bangkit secara pemikiran. Di mana pemikiran ini akan merubah pandangan hidup manusia.

Semoga Allah selalu selalu membimbing langkah kaki kita. Khusus para pengemban dakwah yang menjadi mesin perubahan di tengah umat. Karena hanya Islamlah yang bisa memuliakan manusia dan wanita.

Islam yang agung yang akan terasa menjadi Rahmatan lil 'alamin ketika diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan. Segala puji hanya bagi Allah Rob sekalian alam. Sholawat serta salam tetap tercurah kepada junjungan kiat, Rasulullah S.A.W. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan pengikutnya yang tetap berjuang di jalannya sampai akhir jaman.

Mohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangan. Taufik wal hidayah. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Beberapa bukti foto tulisan tangan narasumber.


Sekian bab bonus saya kali ini. Terima kasih sudah membaca untuk semuanya, selanjutnya akan ada catatan pribadi dari penulis (⁠人⁠*⁠'⁠∀⁠`⁠)⁠。⁠*゚⁠+

30 Mei 2023

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top