📩 untuk: hwang hyunjin

Kepada, Hwang Hyunjin yang sabar menanti.

Sebelumnya, maaf kalau isi surat ini akan membuatmu geli. Aku tahu aku tidak biasa menulis surat dengan kata-kata manis atau indah sepertimu—jadi tolong jangan tertawakan aku. Apa yang aku tulis ini adalah murni dari hatiku, isi kepalaku saat ini. Aku kangen kamu, jadi aku baca semua puisi kiriman kamu, dan tiba-tiba aku mau nulis sesuatu buat kamu. Aku selama ini belum pernah mengirim surat yang bagus buat kamu, kan?

Aku hanya ingin bilang kalau aku bersyukur dapat bertemu denganmu.

Kamu yang mengajarkanku tentang metafora dan bahasa. Kamu juga yang mengajarkanku kalau semua orang berhak disayang. Kamu yang mengajarkanku kalau obat paling manjur demi mengatasi kesedihan adalah pelukan. Kamu, kamu yang mengajarkanku akan arti cinta. Kamu juga yang mengajarkanku arti kehidupan.

Terima kasih banyak sudah menemukanku di sudut kafe itu.

Terima kasih banyak sudah menemaniku biarpun dulu aku bersikukuh kalau aku tidak perlu ditemani siapapun.

Terima kasih banyak atas semua puisinya. Aku jadi tahu rasanya disayang.

Dan terima kasih banyak sudah menjadikanmu milikku, sudah mau menjadi milikmu. Terima kasih banyak karena sudah sabar menantiku. Tunggulah, Hyunjin. Penantianmu akan terbayar. Setelah ini, kita akan menikah dan tidak ada lagi yang dapat memisahkan kita. Kamu udah membantuku mewujudkan mimpiku, kini biar aku yang mewujudkan mimpiku—untuk hidup berdua sampai maut memisahkan.

Terima kasih atas semuanya. Aku senang karena yang memiliki semua hatiku itu kau.

Gadismu,

Chaewon

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top