Intermeso Singkat dan Tanya Jawab Para Tokoh Utama
Catatan penulis: setelah ketegangan yang terjadi di bab tujuh, marilah kita bersenang-senang sebentar dengan para tokoh kesayangan kita semua.
1.
Moira cemas memikirkan apakah dia pencerita yang baik atau bukan, tapi itu hanya karena dia memiliki rasa rendah diri yang harus dikendalikan.
"Kalau kakak bisa menjadi seekor binatang untuk sehari, kakak mau jadi binatang apa dan tinggal di mana?" sang gadis remaja ditanyai oleh seorang anak SD di perpustakaan.
"Oh, banyak sekali binatang yang bisa kupilih! Setelah aku pikir-pikir, sepertinya aku mau jadi tupai saja. Pasti menyenangkan bisa memperhatikan dunia di sekelilingku sambil bersantai di atas pohon. Tidakkah kamu setuju?"
2.
Neesa sedang latihan panduk sorak ketika seorang temannya mendadak bertanya seperti ini:
"Kalau suatu saat kamu tidak bisa lagi menjadi seorang panduk sorak, kegiatan apa yang akan kamu pilih?"
"Gampang mah itu. Aku akan menjadi atlet renang dan aku akan menjadi sangat jago."
3.
Kenta sangat sering surat-menyurat secara anonim dengan salah satu anggota band rock kegemarannya. Anggota band tersebut menyukai surat Kenta dan mengirimi kandidat doktoral itu beberapa pertanyaan konyol, misalnya:
"Kenapa dalam Bahasa Inggris jeruk disebut orange? Jadi yang mana dulu yang ada, buah jeruk atau konsep tentang warna oranye/jingga?"
"Wah, itu sama saja dengan bertanya apakah ayam atau telur yang lebih dulu ada", balas si cowok penyuka musik rock itu. "Memangnya penting? Tinggal dimasak jadi oyako donburi."
"Makanan macam apa itu?"
"Pada dasarnya itu adalah apa yang orang Jepang sebut sebagai mangkuk berisi induk dan anak."
4.
Satu semester sebelum dia mengikuti sidang ilmiah penelitian dengan pacarnya, Johan berkeliling mengerjakan tugasnya sebagai pengurus asrama dan tiba-tiba ada pesan non-akademik masuk dari pembimbing akademiknya.
"Beri tahu saya dua kebenaran dan satu kebohongan."
"Saya bodoh, gula itu manis, dan Anda menyebalkan."
"Tapi di mana kebohongannya, teman mudaku?"
"Tidak ada kebohongan."
5.
Nardho sedang membersihkan kecapinya ketika ibunya masuk ke kamar dan, dalam usahanya untuk mengenal putranya lebih dekat, beliau menanyakan pertanyaan aneh. Namun, mereka berdua memang sering begitu dan tidak ada maksud menyakiti perasaan satu sama lain.
"Jika salah satu dari kalian harus mati duluan, siapa yang kamu pilih? Dirimu sendiri atau kembaranmu?"
"Bunda Maria lindungi aku! Mama, itu pertanyaan yang tidak mungkin bisa kujawab."
"Kamu memang putra kesayangan Mama."
"Jangan bilang gitu di depan kembaranku lho, ya."
6.
Nardhia sedang berbelanja perlengkapan rias wajah ketika seorang gadis kecil menghampirinya.
"Saat aku besar nanti, aku ingin menjadi seorang dewi! Kakak adalah salah seorang dewi, benar kan?"
"Kurasa para dewi malah ingin menjadi manusia, dik."
7.
Pada suatu masa, saat Vannie masih bekerja di meja depan di bagian sirukulasi buku perpustakaan, seorang kakek dan cucunya bertanya buku macam apa yang cocok untuk anak laki-laki usia sekitar tujuh tahun.
"Kakek baik sekali ingin membaca ke cucu kakek, tapi menurut saya kita hanya akan bisa memahami orang lain sampai kita bisa berjalan dengan sepatunya dan merangkak di kulitnya. Cobalah satu hari saja lihat dunia dari sudut pandang cucu kakek dan jawaban dari pertanyaan kakek akan tersingkap."
"Jadi kamu merekomendasikan buku To Kill a Mockingbird, bukan? Itu buku yang terbit sudah sangat lama, kamu pasti benar-benar suka membaca."
"Iya, tapi jangan berhenti sampai di situ. Bacalah juga karya-karya Toni Morrison dan Maya Angelou. Semoga berhasil."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top