end
Wanita itu berjalan ke lobby hanya dengan kunci dan jurnalnya. Dia ingat kenapa dia bisa ada di sini, dan Ace Hotel telah siap melepasnya.
Hari itu, 21 Januari 2018. Hujan badai menerpa hotel. Meski begitu, sang wanita tersebut tidak ragu untuk melangkah keluar.
Rintik hujan membasahi dan mengetuk tubuh sang wanita, anehnya ia merasa tubuhnya melayang dan ringan. Dia berjalan lurus sambil menutup mata, tidak mempedulikan suara guntur dan angin yang menerpa.
Alam perlahan membisu saat ia melangkah semakin jauh. Angin tidak lagi menyapu ruang sekelilingnya. Guntur berlari menjauh di balik tembok. Wanita itu terus melangkah sampai pada akhirnya hanya ada dirinya dan air yang mengguyur tubuh.
Saat ia membuka mata, di depannya adalah ubin kamar mandi dan shower hangat yang membasuh sisa air mata. Di wajahnya ada bekas luka bakar, baru sembuh. Di sisi kakinya ada pakaian berkabung, basah kuyup. Di benaknya ada pria yang telah mencintai sepanjang hidupnya, beristirahat dengan tenang.
Dan sekali lagi, ia mengingat. Ia menangis. Ia merasa sendiri di dunia kecil yang terbelangkai tanpa siapapun kecuali potongan kenangan yang takkan terulang kembali. Ia menutup mata dan menjeritkan kenangan, berusaha mengingat kebahagiaannya di masa lalu untuk terakhir kali sebelum kembali ke dunia nyata. Ke tempat ia harusnya berada. Bukan di tempat ia mengisolasi diri di dalam pikiran, tapi di realita tanpa kekasihnya.
Dia sudah tidak bisa pura-pura lupa lagi.
"Lucas."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top