16

Isuya dengan tatapan tajamnya menatapmu lurus, badannya ia sandarkan pada kursi "Kau tak bisa mengendalikan kutukan waktu itu?"

Kau berkeringat dingin, dengan sedikit takut kau membalas tatapan Isuya lalu menggeleng "Sejujurnya aku tak bisa mengendalikan mereka. Tapi, ada sebagian Kutukan yang menurut padaku"

Meremas rokmu erat hingga membuatnya sedikit kusut, kau melanjutkan "Aku tak tau kenapa bisa seperti itu, tapi itu cukup menguntungkan di beberapa hal"

Isuya terlihat berpikir, ia memang tahu kalau kutukan akan selalu menurut padamu. Tapi ini pertama kalinya ia sadari, kalau sebenarnya itu bukan karena teknik kutukan

Melainkan insting dari para Kutukan itu langsung menurut padamu. Mungkin para Kutukan menyadari kau berbeda dari manusia kebanyakan

Atau mungkin karena kau itu--

Isuya menyeringai, ia sudah mengerti secara keseluruhan sekarang, lalu menutup sebagian wajahnya dengan tangan "begitu rupanya"

Gumaman Isuya membuatmu kebingungan, tapi kau tak ada niatan untuk bertanya kali ini

"Baiklah waktu serius, sekarang. Keluarkan teknik kutukanmu kita akan berduel sekarang"


































Isuya melepas penutup matanya, rambutnya ia acak sedikit lalu tersenyum kecil. Berdiri tepat di depanmu, tangannya terulur pelan

Kau langsung menerima uluran tangan itu, dan Isuya membantumu untuk berdiri. Tapi karena tenaga yang sudah terkuras banyak kau langsung jatuh ke arah Isuya

Isuya menangkap tubuhmu, lalu menggendongmu begitu saja, kau sedikit terjingkat tapi dengan cepat kau mengalungkan kedua tanganmu di leher Isuya dan menyandarkan kepala di bahunya

Kakimu kau coba lingkarkan di pinggangnya, Isuya sedikit mengangkatmu agar posisimu menjadi nyaman, kedua tangan Isuya berada di bawah menahan berat tubuhmu 

"Isuya-niichan jangan berpenampilan seperti itu lagi ya. Kau membuatku takut"

"Kau masih takut rupanya"

"Tentu saja! Aura Isuya-niichan menjadi suram dan dingin!! Mengerikan tau" Isuya terkekeh melihatmu mengomel

Langkah kakinya terus berjalan menuju asrama guru, karena bangunnya dirimu dari koma masih dirahasiakan. Kau menjadi menginap di asrama para guru, satu ruang dengan Isuya

"(Name), Kau seharusnya bisa mengambangkan teknik kutukanmu lebih jauh dari ini bukan?"

Kau makin menenggelamkan kepala di ceruk leher Isuya "Tapi aku malas untuk berpikir, berbeda dengan teknik Isuya-niichan yang simpel"

"Kau hanya perlu berimajinasi lebih. Seperti membunuh kutukan dengan mengeringkan darah mereka"

Kamu menoleh dan menatap wajah Isuya, hidung kalian saling bersentuhan "Memangnya Kutukan punya darah?"

Isuya sweatdrop melihat tingkahmu yang konyol itu "Terus, yang keluar saat kau melukai mereka itu apa?"

Memasang wajah polos kau sedikit memiringkan kepala, kau tersenyum sambil memperlihatkan deretan gigimu

"Cairan tubuh"

"...."




























Gojo menyesap tehnya dengan tenang tapi tatapannya sibuk melihatmu tertidur di ranjang milik Isuya dengan keadaan penuh perban

Menaruh gelas itu di meja, Gojo menyandarkan diri di pinggir ranjang "Kau terlalu berlebihan Isuya"

Isuya sibuk membalikkan lembar kertas tanpa menoleh sedikitpun, fokusnya tak terpecah meski ia Gojo terus berbicara "ku akui kali ini aku terlalu berlebihan ketika melatihnya"

Gojo mengelus suraimu pelan tak berniat membangunkan, "apa ada yang menarik dalam pelatihan tadi?"

Isuya menaruh buku bacaannya dan juga ikut bersandar di pinggir ranjang tatapannya menatap langit kamar

"Mungkin bisa dikatakan aku mendapat Informasi kecil. Dan apa yang terjadi denganmu?"

Gojo Melepas kain yang menutupi matanya, memejamkan mata menutupi manik cerahnya miliknya "aku bertemu dengan Kutukan tingkat tinggi tak terdaftar"

"Akhir akhir ini banyak sekali Kutukan yang muncul" ujarnya, kemudian melihat jam dinding sebentar

"Ini sudah larut malam, pulanglah"

Bukannya pergi, Gojo melepas jaketnya dan menaruhnya di keranjang kotor milik Isuya. Berjalan menuju lemari, Gojo mengeluarkan Futon besar

Isuya yang bisa menatap datar kelakuan temannya itu "kau bertingkah seperti ini rumahmu saja"

"Aku akan tidur disini malam ini" ujar Gojo lalu merebahkan diri di Futon berukuran lebar milik Isuya, membenarkan posisi agar nyaman ia menarik selimut hingga menutupi sebagian tubuhnya

Perempatan imajiner muncul, Isuya tak habis pikir dengan kelakuan yang seenaknya itu "Seenaknya, kembali ke ruangan mu sana"

Tak mendengarkan keluhan, Gojo menatap Isuya dengan pandangan polos "Isuya, ayo tidur juga. Ini sudah larut"

"Kau selalu seperti itu, makanya banyak orang yang kesal karena mu Satoru"

Menghela nafas, Isuya hanya bisa mengalah. Melepas jaket dan melemparkannya ke keranjang pakaian setelahnya ikut merebahkan diri di samping Gojo

"Aku merasa deja vu"



















Cahaya pagi mulai masuk melewati sela sela, kau terbangun karena terganggu. Mengerjapkan mata perlahan kau menoleh ke lantai

Mendapati dua pria tertidur di balik selimut beralas Futon besar "wa-- pemandangan langka"





Vote dan comment di persilahkan!!

Seperti biasa cerita ini pendek dan tanpa revisi

Oh ya aku mau kasih info dikit--

Isuya kalo make penutup mata, otomatis sifatnya bakal berubah jadi lebih dingin. Bahkan gak akan segan sama adiknya sendiri


muehehe

luckyta05
1

6 Maret 2021

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top