Chapter 12: Satelit Biru
Quest Day 13
Genre Utama: Fantasi
Sub-Genre: Sci-fi
***
Morina mengambang di angkasa yang dipenuhi bintang. Tubuhnya sangat ringan, seolah berada di dalam samudra. Ia dapat bernapas layaknya menghirup udara hutan di musim kemarau. Saat ia mulai mampu menggerakkan tubuhnya, arus misterius tiba-tiba muncul dan membawanya mengelilingi bintang.
Kosong. Itulah yang dipikirkan Morina kala menyaksikan semua hal di sekitarnya. Momen yang sangat aneh jika mengingat pengalaman-pengalamannya mengantarkan jiwa ke dalam ketenangan.
Ini pertama kalinya ia bertemu dengan orang-orang dari masa depan yang mampu mengintervensi tugasnya selama ini. Pasalnya, hanya jiwa yang telah meninggal saja yang mampu berinteraksi dengannya.
Aura biru muncul di sampingnya dan menerangi jalur menuju bintang biru. Seiring tubuhnya melintasi jalur cahaya, aura-aura biru berbentuk seperti bola bermunculan, berputar di sekeliling Morina, dan mempercepat laju terbangnya. Makin ia mendekati bintang itu, penampakan satelit dengan aksen biru futuristik yang ia kenal terlihat dengan jelas.
Hal ini membuat Morina kebingungan. Morina tahu jika dunia Vera sudah modern, tetapi perjalanan luar angkasa rasanya masih belum mungkin ada di masa Vera hidup. Meskipun ada, harganya akan sangat mahal dan keamanannya belum terjamin.
Berdasarkan hal tersebut, wanita tua itu menyimpulkan jika Vera tidak mungkin memiliki ingatan mengenai stasiun luar angkasa. Jika ia menghubungkan dengan aura hitam yang dipancarkan olehnya, ia seharusnya berada di alam bawah tanah atau tempat lain yang berhubungan dengan kekuatan itu.
Akan tetapi, jika hal tersebut dibandingkan dengan Brigan dan orang yang menyamar sebagai Aryo, maka kesimpulan baru pun dapat ditarik.
Morina tiba-tiba saja terteleportasi ke depan pintu masuk satelit. Saat kakinya berhasil mendarat, aksen cahaya biru yang familiar menyebar dalam sepersekian detik. Setelah jeda singkat, gerbang itu pun terbuka, menampakkan seorang gadis yang tertidur di kapsul kaca besar dan balok-balok putih yang melayang dengan liar di dalamnya.
Balok-balok itu menyatu saat Morina masuk ke dalam satelit, membentuk sebuah jembatan yang mengarahkan langkah wanita itu menuju pusatnya. Kebingungan yang sedari tadi menguasai benak Morina makin membeludak kala menyaksikan gadis yang tertidur itu adalah Vera.
Sebenarnya, jiwa siapa yang aku selamatkan di dalam ingatan ini?
Morina merentangkan tangannya, menciptakan aura hijau, dan menghubungkan dirinya dengan gadis itu.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top