Chapter 09: Ketidakstabilan Jiwa Sang Gadis
Quest Day 9
Genre Utama: Fantasi
Sub-Genre: Sci-fi
***
"Apa yang aku lihat?" Secara bergantian, Vera memperhatikan Morina dan pria di sampingnya. "Apa maksud Nenek? Semuanya masih sama."
Aura hijau di sekitar Morina semakin pekat. Bibirnya terus membisikan mantra. Di sisi lain, pria tampan di samping Vera mengodok kantongnya, mengeluarkan sebuah pena hitam dengan aksen berwarna biru. Saat ia menyentuh ujung penanya, saat itu pula suara desing terdengar. Pena itu berubah menjadi pistol futuristik dengan hologram biru yang muncul di ujung selongsong tembak.
"Nenek masih sama, pake kebaya dan rambutnya dicepol. Aryo juga sama, dia pake seragam sekolah, jenguk aku yang masih—" Gadis itu tiba-tiba terdiam. "Ta-tapi aku udah putus sama Aryo."
Kilatan merah muncul dari mata Vera. Gadis itu kehilangan keseimbangan lantas menjerit. Dari mata Morina, aura kegelapan muncul di sekitar gadis itu, menciptakan aura mencekam yang menguasai seluruh ruang kerja.
Pria iblis itu membuka sayapnya dan melakukan teleportasi ke belakang Morina. Tepat saat pistol pria itu menembakkan laser ke Morina, aura hijau wanita itu berhasil menghalaunya lantas melakukan serangan balik.
"Siapa sebenarnya Anda? Anda benar-benar telah memicu traumanya, Nenek Sihir!" seru iblis itu setelah menghindari tembakan aura. "Apa yang telah Anda lakukan pada subjek No. 9!"
"Aku yang harusnya bertanya itu padamu, wahai iblis. Apa yang telah engkau perbuat terhadap arwah yang malang itu?" tanya Morina dengan nada tenang. "Jika—"
"Iblis, iblis, iblis. Saya bukan iblis! Sebenarnya, seperti apa perawakan saya di mata Anda?" potongnya seraya menghindari serangan Morina dan menembakkan laser kepadanya. "Anda harusnya tahu, apa yang Anda hadapi sekarang. Jika Anda membuatnya kebingungan dan panik, entitas itu akan membunuh kita saat ini juga!"
Vera menjerit, mengempaskan semua hal yang ada di sekitarnya. Meja dan semua barang di atasnya, buku-buku, jendela, hingga Morina dan pria iblis yang tak sanggup menahan kekuatannya.
Ruang yang sebelumnya adalah ruang kerja ala abad pertengahan kini berubah bentuk menjadi loteng rumah dengan barang-barang yang ditumpuk bak gudang. Di saat yang sama, penampakkan dari orang yang Morina anggap iblis berubah menjadi manusia berpakaian putih-biru bergaya futuristik.
"Kepada Headquarter," ucap pria itu seraya menekan tombol pada gadget dengan hologram biru di telinganya. "Simulasi peretasan memori pada subjek No. 9 gagal. Meminta akses untuk keluar dari—"
Gelombang melengking tiba-tiba muncul dan menulikan pendengaran. Morina berlari menuju pria itu, merapalkan mantra untuk menciptakan jalan masuk ke Lorong Ingatan. Morina menyeret pria itu tepat saat gelombang kegelapan baru muncul dari tubuh Vera.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top