Memeluk Trauma
🎻🎻🎻
Satu bulan sejak Mira membujuk Lizyna untuk ikut perlombaan musik, semenjak itulah Lizy tidak pernah lagi terlihat. Desas-desus yang Mira dengar dari keluarga panti, Lizyna pergi ke rumah tantenya di Bandung. Mira mengalah atas keputusan Lizy yang sudah bulat bahwa gadis itu tak ingin lagi bermain biola.
Mira tak ingin membebani Lizy dengan terus menodong agar gadis itu mau mengikuti perlombaan. Karena itu, lebih baik Mira tak melewati batasan dan membuat Lizy terus teringat masa lalunya.
Semua penonton bertepuk tangan saat silih berganti penampilan biola selesai ditampilkan. Mira kini dengan percaya diri memainkan Winter – Vivaldi’s, hingga permainan selesai dan gadis itu mendapat tepuk tangan meriah. Terlihat ibu panti Sekar Wijaya dan beberapa anak panti lain berbinar melihat penampilannya.
Satu hari sebelum lomba dilaksanakan, Mira memang mengundang penghuni Panti Asuhan Sekar Wijaya datang untuk melihat, dan mereka semua menepati janjinya kali ini.
Sambutan demi sambutan terus berlanjut, penonton pun tak kunjung surut. Sampai dipenghujung acara, Master of Ceremony berkata bahwa masih ada satu penampilan terakhir. Semua orang terkejut saat melihat siapa yang muncul di balik tirai merah itu. Gadis berambut panjang dengan kursi rodanya.
Mira dan para penghuni Panti Asuhan Sekar Wijaya seolah mematung melihat Lizyna di atas panggung sana.
Bagaimana bisa? Setelah memberikan sambutan kepada penonton, Lizyna mulai menggerakkan bow pada senar biolanya. Semua orang terpana melihat Lizyna memainkan River Flows In You dengan biola. Lagu yang sebenarnya akan ia tampilkan pada perlombaan musik tahun lalu, akhirnya ia bisa menampilkannya sekarang.
Ada yang tersenyum bangga melihat penampilannya lagi, ada juga yang menitikkan air mata terharu, termasuk Mira dan teman pemain biola lainnya.
Bu Yuli—ibu panti—bahkan tak bisa menghentikan tetesan air yang meluruh di pipinya. Ia bangga, pada anak gadisnya itu.
Lizyna meneteskan air mata di tengah permainan biolanya.
“Ayah, Ibu … mungkin benar, aku harus bangkit kali ini."
“Aku harap ayah dan ibu turut bangga pada keputusanku kali ini.”
TAMAT
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top