Bonus 4: Perundungan
Meme berlari di sepanjang koridor. Di tangan kanannya, sebuah gulungan seperti tongkat ia genggam erat-erat (hayo siapa yang nyanyi bacanya!). Meme benar-benar melesat kencang. Kau tahu, dia ingin menangkap seorang anak yang juga berlari di depan. Bagai mengejar maling, tapi memang itu bukan maling, mana ada murid maling di sekolah, apalagi di siang bolong.
Tubuh Meme perlahan mulai mendekat. Bagai sebuah soal fisika yang Meme kerjakan kemarin malam, Meme pasti dapat menangkap anak yang berlari di depan. Kalian mau tahu soal fisika yang Meme kerjakan? Kalau nggak mau, nggak apa-apa, tapi aku nggak mau tahu. Ini dia soalnya!
Sebuah sedan yang sedang melaju 90 km/jam berada 100 m di belakang sebuah jip yang sedang melaju 75 km/jam. Berapa detik diperlukan sedan untuk menyusul jip? Dimanakah sedan berhasil menyusul jip?
Nah, jadi keinget bangku sekolah 'kan? Gimana, masih pada inget? Ini pelajaran SMP lho—di mata Meme tapi. Pokoknya, jangan banyak tanya sama Meme. Dia diam-diam tidak pernah belajar, tapi nyatanya memang tidak pernah. Jadi, dia bisa menjawab ini murni dari kejeniusan yang sudah mamah dan papah wariskan.
Jawabannya, sudah jelas! Bagi kalian yang ambis kayak Meme dan sudah menghitung, jawaban bakal di-reveal. Kata Meme, biar kagak bosen dari dulu gender reveal doang buat dedek bayi artis-artis. Jadi, jawabannya adalah ....
.
.
.
.
Cie nungguin :v
Maaf maaf, authornya jangan ditampol. Kalau kata Meme, iros iros! (Intinya, sori dibalik jadi iros)
Jawabannya adalah, "sedan dapat menyalip jip setelah 24 detik dan menempuh jarak 600 m."
Gimana jawabannya? Sudah bener atau masih ada yang salah? Kalau kamu bener, Meme ucapin selamat! Jangan lupa komen ...
di sini.
Formatnya: nama, nomor telepon, alamat rumah, nomor rekening, sama pin ATM. Sertifikat rumah juga boleh ehehe.
Buat kamu yang masih salah, Tidak perlu berkecil hati, Kawan-Kawan! Kata Meme, kesalahan adalah kebenaran yang tertunda. Tunggu aja, tunggu! Sampai warna sudah berubah menjadi kuning keemasan, tiriskan, lalu sajikan! Yah, dikira acara masak-masak. Pada intinya, keep strong dan terus memeras keringat! Ingat, pantang semangat dan terus menyerah!
Seperti Meme yang masih mengejar sang teman, hingga segenggam gulungan kertas yang ia pegang hampir menyentuh tangan target, sang teman tiba-tiba tersandung kerikil hingga tersungkur keras. Meme malah ikut-ikutan, lalu menjatuhkan badannya ke atas sang teman.
"Apa yang kau mau lakukan?" tanya sang teman gelagapan. "A-aku gak ngapa-ngapain padahal."
Meme mencelinguk keheranan. "Lah, kan emang salah! Ngapain terus lari? 'Kan kita lagi main estafet!"
Sang teman sudah mengira kalang kabut tentang alasan Meme mengejarnya. Ternyata, si anak sinting ini malah mengira telah diajak main estafet. Kau tahu, sang teman malah sudah ketakutan disebabkan dosa yang pernah ia lakukan. Dia takut, Meme sudah mengetahuinya.
Sang teman yang sudah dikejar telah melakukan perundungan, pem-bully-an mah bahasa kerennya! Ia telah mengejar seorang murid cerdas di kelas. Dia hendak merebut kertas PR yang sudah dikerjakan oleh sang murid tercerdas. Beruntung, memang sebuah kesalahan melawan seseorang yang benar-benar cerdas, teman Meme gagal mendapatkan lembar tugas yang ia mau.
"Jangan aduin aku ke bu guru!" mohon sang teman merendah ketakutan.
"Lah aduin apa?" sahut Meme keheranan. Sangat heran.
Merasa bodoh—sekaligus terdesak, sang teman malah memberi tahu semuanya kepada Meme. Akan tetapi, jawaban Meme sangat berbeda. Dia malah tersenyum.
"Aku malah mau ngasih ini lho!" Meme menyodorkan gulungan kertas yang ia imajinasikan layaknya pemain estafet. Namun, saat dibuka, sang teman malah mendelik ketakutan.
"Kau ambil dari mana ini Meme?" Sang teman bertanya untuk meyakinkan, tapi dia malah tetap mengambil gulungan layaknya tongkat estafet.
Saat dibuka, mata sang teman terbelalak. Antara senang dan takut, dia sontak bangkit dengan wajah berapi-api. "Kau ini nggak boleh ngerundung temen!"
Ini adalah kertas PR sang murid tercerdas. Meme telah merebutnya! Wah, bocah itu memang sableng. Padahal baru aja ditinggal tiga kalimat, malah Meme menjilat kata-katanya sendiri.
***
Pelajaran yang bisa diambil: tidak boleh merundung seseorang, terlepas latar belakang orang itu.
Tapi coba latar belakangnya layar polos, pasti mudah dihilangin di Photoshop :"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top