Bonus 3: Asam Lambung

"ADUH!!!" Meme mengerang kesakitan menekan perut yang sebelah kiri. Bukan, Meme tidak sedang mengalami kontraksi melahirkan, apalagi pecah air ketuban. Meme masih ting-ting, perjaka!

Teman-teman Meme berhamburan mengelilingi dirinya. Bergulingan di belakang kelas, Meme mengerang kesakitan. Dikira kesurupan, Meme sampai dipaksa menelan tai ayam untuk menyadarkannya. Kata orang desa, orang kesurupan bisa sadar kalau dipaksa menelan tai ayam. Biasanya, kurang dari sedetik, mereka akan sadar kembali. Mungkin maksudnya buat mengecek apakah orang yang kesurupan ini beneran kerasukan kali ya?

Entahlah, tapi Meme benar-benar mengerang kesakitan. Bagai dipelintir dari dalam, Meme berteriak kencang. Tanpa perlu menunggu lama, orang tua Meme ditelepon oleh teman-teman. Dikira Meme membuat ulah, ternyata sang putra sedang di ujung maut.

"Jangan acting kamu, Meme!" bentak sang mamah membawa putranya keluar kelas. "Es teroooosss!"

Meme tak menggubris bentakan sang mamah yang nggak nyambung. Perut yang sakit seperti bukaan ketujuh ini tak bisa diajak kompromi. Meme sampai berteriak keras-keras. "Kuingin marah, melampiaskan!"

"Tapi kuhanyalah, sendiri di sini!" sambung mamah Meme.

Lah kok malah nyanyi?! Mirip peribahasa, buah jatuh tak jauh dari yang punya lahan (dari pohon, Bambang!). Keduanya sama-sama sableng tak tahu tempat, tak tahu waktu. Beruntung, mamah Meme dulu pernah casting jadi pemain film Fast and Furious. Alhasil, mereka berdua sampai di rumah sakit tidak tepat waktu.

Hoki bukan main, meski sudah telat, Meme dan mamahnya tetap mendapat pemeriksaan dari dokter. Usut punya usut, ternyata sang dokter adalah mantan mamah Meme. "Om Dokter, jangan godain Mamah! Godain aku aja!"

Idih! Sang dokter mengernyit dalam-dalam. Dengan setengah terpaksa, pria berjas putih itu perlahan memeriksa bagian perut Meme.

"Ih, nakal! Pegang-pegang!" Meme memukul tangan sang dokter. "Bukan muhrim, Om!"

Sang dokter hanya bisa beristighfar. Ia tak sanggup membayangkan kalau dia benar-benar menikahi mamah Meme. Dia pasti sudah gila kalau punya anak seperti Meme. Daripada pahala tahajudnya hilang karena seorang bocah, sang dokter tak mau terlalu banyak ba bi bu. Dia langsung menyodorkan sebuah pil hijau untuk ditelan.

Wah, ajaib! Rasa pelintiran langsung menghilang. Mata meme berbinar-binar seperti aquarium ikan lohan. Dokter pun jijik, lalu menendangnya keluar.

Beberapa hari sudah berlalu. Meme sudah tenang, mungkin lagi pakai mode hening, pantes cuma geter-geter. Kali ini, dia bisa tidur tenang meski sedang sendirian di rumah. Jangan tanya kenapa Meme nggak ngundang pacar kalau sendirian, sudah kubilang Meme masih ting-ting! Meme terlalu tamvan.

Jam menunjukkan pukul tiga pagi. Waktunya log in Mobile Legend ....
Eh, maksudnya solat tahajud. Meme bergegas ambil wudhu, tapi ada yang mengganggunya.
Sesak. Meme tak sanggup bernapas.

Tidak! Ini adalah saatnya! Meme bergumam pasrah seperti di drama Korea. Selamat tinggal Mamah! Papah!

Meme menyangka ini adalah waktu kematian yang sudah ia tunggu-tunggu. Eh? Kok masih bisa berdiri? Lah, nggak jadi meninggal. Sontak tidak mau membuang waktu, Meme melompat ke kamar mamah dan papahnya. Dia mengadu penuh ketakutan. Sama-sama khawatir, keduanya bergegas menyetarter mobil untuk menuju ke rumah sakit.

Sang dokter yang merupakan mantan mamah Meme kembali memeriksa Meme. Mendengar keluhan Meme, sang dokter bergegas mengambil alat rekam jantung. Setelah itu, ia melepas atasan Meme satu per satu.

"Ih, Dokter nackal banget sih! Buka-buka!" ucap Meme marah. "Kalau suka bilang dong, Om."

Kali ini tak digubris, jantung Meme langsung direkam. Wala! Hasilnya normal. Meme dituduh terlalu banyak stress. Ketika itu, Meme sangat terkejut. Meme perasaan tak pernah memikirkan apa pun! Setiap hari tidur di kelas saja bisa dapat A! Kenapa malah stress?

Bagai di video klip ratapan anak tiri, Meme tak bisa lagi tersenyum. Dia malah stress memikirkan stress yang menyebabkan stress. Apaan sih kebanyakan stress. Eh, tapi, karena stress ini, Meme sampai tak bisa fokus main bola. Kakinya terkilir.

Pulang-pulang, ia memanggil tukang pijat. Saat kaki cantengan Meme dipegang, aki-aki tukang pijat seketika terperanjat. "Lah, Dek Meme! Adek kena GERD?"

Seketika Meme terkejut tak karuan. Jadi, sesak yang ia rasakan bukan salah di jantung, melainkan di lambung.

"Oh, aku kena azab godain Om Dokter."

***

Pelajaran yang bisa diambil: perhatikan kesehatan fisik dan mental! Jangan stress!
Tapi jangan bikin orang stress juga yaaa!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top