Bab 9
Selamat Membaca
"Bisa kamu ulangi, Nov?"
Novalia memejamkan matanya sejenak, sebelum kemudian membuka matanya kembali, menatap balas ke arah Kristal. Ada gurat kekhawatiran dari dalam sorot mata Novalia pada Kristal. Novalia yang sudah terbiasa bekerja di dunia malam, tidak pernah menyangka, kalau Kristal akan mengalami hal seperti.
Bahkan, selama bekerja di dunia malam saja, orang - oranga yang pernah Novalia layani, tidak pernah sekalipun bertemu Novalia lagi. Karena memang, Novalia hanya dijadikan teman satu malam mereka. Jadi, ketika mengajak Kristal ke dunia malam, Novalia menganggap, Kristal juga akan mengalami kehidupan seperti Novalia.
"PT. Orlando Jaya Perkasa merupakan anak perusahaan dari Orlando Gorup, yang khusus bergerak di bidang kontruksi dan properti. Perusahaan ini sudah berdiri sejak 2 Agustus tahun 1974 (49 tahun lamanya), yang dicetuskan oleh Azkanio Malik Orlando (Wafat di umur 85 tahun), dan dikembangkan oleh anaknya --Dirga Jaide Orlando (57 tahun) , kemudian diwariskan pada Juna Xavier Orlando (30 tahun)," ucap Novalia sambil membaca informasi dari layar ponselnya.
Kristal menganguk paham, dia diterima magang di salah satu perusahaan kontruksi terbesar di Indonesia. Itu adalah sesuatu yang sudah sepatutnya, bagi Kristal untuk merayakannya. Karena, mungkin saja, setelah magang di sana, Kristal bisa menyerap banyak ilmu di tempat kerja itu.
Yapp. Itu adalah hal positif yang patut Kristal syukuri.
"Juna Xavier Orlando, warga negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 2 Agustus 1993 di Delft, Netherland. Menjabat sebagai Direktur Utama PT. Orlando Jaya Perkasa. Dan silahkan kamu lihat fotonya sendiri," ucap Novalia memberikan ponselnya pada Kristal.
Tepat setelah Kristal melihat wajah dari direktur utama PT. Orlando Jaya Perkasa, Kristal bisa merasakan jumlah nyawa yang dia miliknya, dari sepuluh hanya tersisa 3. Tubuh Kristal merasa lemah tidak berdaya, mengingat setiap ucapan Juna yang meminta dirinya untuk menjadi istrinya.
Tapi, tapi, tapi, jangan salah duga dengan kata 'istri' yang diucapkan oleh Juna. 'Istri' di sini, yang diminta Juna, bukanlah wanita yang menikah secara agama dan hukum negara Indonesia dengan Juna. Melainkan, adalah wanita yang memenuhi hasrat panas pria itu, menarik Kristal pada peraduan nikmat, yang tidak akan membiarkan Kristal bisa tidur terlelap.
Juna ingin menjadikan Kristal sebagai wanita penghangat ranjangnya. Oh demi kecantikan Novalia yang selalu diinginkan oleh Kristal. Kenapa bisa, dari sekian banyaknya pria, Kristal harus berurusan dengan Juna? Dan kenapa juga Kristal harus menjadi mahasiswa magang di PT. Orlando Jaya Perkasa?
"Bisa dibatalin nggak sih?" tanya Kristal.
"Apanya?" balas Novalia dengan pertanyaan.
"Aku nggak mau magang di sana, Nov! Bisa jadi rujak, kalo aku masuk ke kandang singa," ucap Kristal.
Kristal langsung memberikan ponsel dengan label apel bekas gigitan itu pada Novalia. Novalia juga setuju dengan ucapan Kristal yang sedikit berlebihan. Berurusan dengan kaum old money, atau istilah kerennya kaum sultan, itu sangatlah merepotkan. Mereka menganggap, kalau uang bisa membeli segalanya, SE.GA.LA.NYA.
Walaupun memang, uang memang bisa membeli segalanya, termasuk keperawanan Kristal yang sebelumnya begitu dilindungi oleh Kristal sendiri. Tapi tetap saja bukan, sepertinya Kristal tidak akan pernah mau berurusan lagi dengan orang yang penah menyentuhnya. Selain karena merepotkan, Kristal juga masih memiliki harga diri.
"Kalo aja, kampus ini milik aku, bakal aku kasih surat pengantar yang lain, Kris," ucap Novalia.
"Hah? Kok gitu?" tanya Kristal tidak paham.
"Di kampus kita, kalau surat balasan dari perusahaan sudah kita terima. Maka kita tidak bisa membatalkan permohonan kita," jelas Novalia.
"Tapi kan, pas bikin surat permohonan, aku nggak nulis nama perusahaan itu. Kamu ingetkan, kalo aku mau masuk ke PT. Hutama Sejahtera?"
"Lah terus kenapa sekarang kita bisa masuk ke PT. Orlando Jaya Perkasa?" balas Novalia yang ikut bingung.
"Hah! Taulah, aku pusing."
***
Jadi meski dua orang yang tadinya sedang membahas ingin membatalkan masuk ke perusahaan PT. Orlando Jaya Perkasa. Kristal dan Novalia akhirnya harus tetap berangkat ke perusahaan itu, yang terletak di Jalan Pemuda, Kota Semarang.
Ternyata meski Juna tinggal di Orlando Luxury, Pleburan. Tempat kerja pria itu, tetap memiliki kantor terpisah, bahkan jarak antara Jalan Pemuda ke Pleburan, bisa memakan waktu sekitar 7 menitan. Tidak jauh sih, tapi tetap saja pria itu membutuhkan kendaraan untuk aktivitas bekerja.
Kristal dan Novalia sedang duduk di sofa lobi, mereka harus menunggu karyawan yang akan memandu mereka nantinya. Dari tempat mereka duduk, mereka bisa melihat semacam piagam - piagam yang tertata di dinding. Kristal yang penasaran pun, akhirnya bangkit dari kursi, dan mendekati dinding itu.
"Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu, Sertifikat untuk Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Sertifikat untuk Sistem Manajemen Lingkungan?" ucap Kristal.
"Aku denger, perusahaan besar, harus memiliki 3 sertifikat itu agar mereka bisa dipercaya memegang proyek besar," ucap Novalia.
"Ternyata, meski udah besar, perusahaan sekelas Orlando Jaya Perkasa tetap harus memiliki sertifikasi seperti ini ya?" tanya Kristal.
Novalia ingin memberi jawaban pada sahabatnya, tapi seseorang yang tidak seharusnya datang, mencegah wanita itu untuk memberi jawaban. Orang itu berjalan mendekati Kristal, yang masih berdiri membelakangi pria itu.
"Karena dengan diraihnya sertifikat itu, bisa menjadi wujud komitmen dari PT. Orlando Jaya Perkasa dalam meningkatkan pelayanan terbaik untuk seluruh customer," jelas Juna, yang terdengar begitu jernih di indera pendengaran Krisal.
Kristal yang terkejut dengan suara pria itu, secara bersamaan langsung memutar tubuhnya ke arah Juna. Membuat rambut panjangnya yang hari ini sengaja dia ikat tinggi, ikut menari bersama dengan sang angin.
Wajah yang sama, dan suara yang sama. Tiga kali Kristal bertemu dengan pria itu, meski mereka bertemu dalam waktu yang berbeda. Tapi tidak menutupi pesona tampan dari wajah yang pernah Kristal cium di malam itu. Kristal bahkan bisa merasakan, kalau tatapan pria itu seperti ingin menelanjangi Kristal saat itu juga.
Oh ayolah, seorang pria meski tidak tampan, kalau dia memegang uang, pasti akan terlihat sangat tampan. Terus, bagaimana dengan Juna yang memang memiliki wajah tampan, ditambah memiliki uang, dan keturunan arab lagi. Kristal yakin, siapapun pasti akan ikut terpesona dengan sisi panas Juna.
Di tambah lagi, Juna juga sangat hebat dalam kegiatan ranjang. Sampai membuat Kristal harus mendapatkan pijatan, untuk bisa berjalan normal. Sayangnya, Kristal tidak ingin berurusan dengan pria macam itu. Lebih tepatnya, Kristal tidak ingin menjalin hubungan serius dengan pria.
"Jadi, apa kalian adalah mahasiswa magang yang ingin kerja praktek di PT. Orlando Jaya Perkasa?" tanya Juna dengan senyum ramah.
Arif yang berdiri di belakang Juna, sebenarnya sedikit terkejut dengan kedatangan dua orang wanita itu. Apalagi, sepertinya ini semua adalah rencana Juna, yang tidak ingin melepas pengantin satu malam bosnya itu.
"Iya, Pak. Kenalkan, saya adalah Novalia Jolie," ucap Novalia yang mengulurkan tangan. Ternyata Novalia sudah berdiri dari sofa.
"Selamat datang di PT. Orlando Jaya Perkasa, Novalia. Dan siapa teman kamu itu?" sapa Juna ramah membalas sapaan Novalia.
Mendapat uluran tangan dari Juna, Kristal sempat ragu. Tapi akhirnya Kristal tetap menerima uluran itu. "Saya Kristal, senang bertemu dengan Bapak," ucap Kristal.
Setelah itu, Kristal berniat melepas salaman tangannya dari genggam Juna. Tapi, pria itu justru semakin erat menggenggam tangan Kristal. Kristal melirik ke arah Arif, meminta bantuan pada orang itu.
"Kalau begitu, bisa kita mulai melakukan keliling lapangan, Pak?" ajak Arif.
"Kamu ajak Novalia. Karena saya akan meminta Kristal menemani saya, bertemu dengan Bayu," perintah Juna.
"Tapi, Pak," ucapan Arif tidak lagi di dengar.
Kristal pun hanya bisa berjalan pasrah yang setengah diseret oleh pria itu. Dia bisa merasakan, setiap langkah dirinya meninggalkan Novalia. Semakin dekat ajal akhirnya di tangan Juna.
Bersambung
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top